Anda di halaman 1dari 8

Mendidik Anak

Anti-Narkoba Sejak SD

Oleh
Sony Irianto, Yudha Febrianta, Erni Listiawati
(Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

ABSTRAK
Kasus penyalahgunaan narkoba akhir-akhir materi tentang bahaya narkoba pada pelajaran
ini banyak terjadi di Indonesia. Penggunanya penjaskesor. Hambatan pelaksanaan pendidikan
mulai dari pejabat hingga pelajar. Peserta didik ini; 1) Belum adanya kurikulum anti-narkoba; 2)
sekolah dasar (SD) juga menjadi salah satu Belum adanya mata pelajaran khusus yang
korban penyalahguna narkoba. Pendidikan anti- mengkaji tentang narkoba; 3) Kurangnya
narkoba penting dilaksanakan di SD untuk sosialisasi atau penyuluhan terkait narkoba; 4)
memberi pengetahuan kepada peserta didik agar Minimnya pengetahuan guru tentang narkoba
dapat membentengi diri saat menemui hal ini di dan belum ada sosialisasi tentang narkoba untuk
lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk guru. Upaya pencegahan penyalahgunaan
mengetahui pelaksanaan pendidikan anti nar- narkoba di SD ialah: 1) Mengoptimalkan materi
koba, faktor penghambat, dan upaya pencegahan bahaya narkoba pada pelajaran penjaskesor; 2)
penyalahgunaan narkoba di SD. Jenis penelitian Memasang himbauan berupa tulisan, poster atau
ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Proses semacamnya tentang larangan merokok atau
pengumpulan data menggunakan observasi, wa- lingkungan bebas asap rokok; 3) Melaksanakan
wancara dan dokumentasi. Informan penelitian kegiatan membuat poster yang bertemakan
ini yaitu kepala sekolah, guru, peserta didik di penolakkan narkoba, 4) memberikan nasehat dan
SDN KG dan SDN SR. Informan lain dalam pendekatan kepada peserta didik ditiap sekolah.
penelitian ini melibatkan beberapa pihak yaitu
pihak BN, SN, dan DP. Hasil penelitian Kata Kunci: pendidikan anti-narkoba,
menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan sekolah dasar, peserta didik.
anti-narkoba di SD masih terintegrasi dalam
setiap mata pelajaran dan mengoptimalkan

124
Pendahuluan ke lingkungan anak muda, tetapi juga insti-
Pemerintah menetapkan tahun 2015 se- tusi. Di seluruh dunia terdapat lebih dari 200
bagai tahun darurat narkoba. Presiden Ir. juta orang pengguna narkoba dan dari jum-
Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia lah tersebut, 2%-nya berada di Indonesia.
berada dalam status darurat narkoba, karena Berdasarkan data hasil penelitian Badan
ada sekitar 4,5 juta pemuda pengguna nar- Narkotika Nasional (BNN) yang bekerja
koba tidak bisa direhabilitasi (Kurnia, 2015).
Dampak negatif narkoba tidak hanya masuk

125
sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan LSD bisa ditemui dalam beragam warna
Universitas Indonesia (Puslitkes UI) tahun dan motif. Sekilas tampak lucu memang
2011, diperoleh data bahwa selama tahun gambar permen atau lembaran kertas seperti
2007-2011 menunjukkan bahwa 61,9% dari perangko ini tetapi perlu diketahui permen
jumlah tersangka, atau sebanyak 117.147 yang lucu tersebut adalah narkoba jenis
orang berpendidikan SMA. Urutan kedua Lysergic Acid Diethylamide (LSD) yang bersi-
tingkat pendidikan SMP sebesar 23,7% dan fat halusinogen bagi siapapun yang meng-
sebesar 11,8% merupakan kalangan pelajar gunakannya. Permen ini beredar di sekitar
SD (Kasman, 2015: 51). anak sekolah. Guru dan peserta didik harus
Meningkatnya penyalahgunaan narkoba lebih berhati-hati dengan jenis narkoba baru
di kalangan pelajar menjadi tanggung jawab yang disebut LSD.
bersama, karena penyelesaiannya melibat- Pencegahan dan pemberantasan penya-
kan banyak faktor dan kerja sama semua lahgunaan narkoba tidak hanya mengandal-
pihak yang bersangkutan, seperti pemerin- kan upaya penegakan hukum tetapi harus
tah, aparat, masyarakat, media massa, ke- diimbangi dengan upaya pengurangan per-
luarga, individu itu sendiri, dan pihak lain. mintaan. Pemberian hukuman pidana pen-
Maraknya kasus narkoba belakangan ini jara atau kriminalitas korban penyalahgu-
terutama yang mengincar anak di ling- naan narkoba bukanlah merupakan solusi
kungan sekolah dasar membuat masyarakat satu-satunya. Pasal 127 UU No. 35 Tahun
resah. 2009 tentang Ketentuan Pidana Penyalah-
Beberapa waktu belakangan ini ditemu- gunaan Narkotika menyebutkab, “Setiap
kan narkoba jenis baru yang mulai beredar penyalahguna: (a) Narkotika Golongan I
di kalangan SD, jenis tersebut dinamakan bagi diri sendiri dipidana dengan pidana
LSD. LSD adalah narkotika golongan 1 No- penjara paling lama 4 (empat) tahun; (b)
mor Urut 36 dalam Undang-Undang Nomor Narkotika Golongan II bagi diri sendiri
35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Bentuk dipidana dengan pidana penjara paling lama
LSD seperti lembaran kertas yang tipis, mi- 2 (dua) tahun; (c) Narkotika Golongan III
rip kertas buffalo berdimensi bujur sangkar, bagi diri sendiri dipidana dengan pidana pa-
kira-kira berukuran 20 sentimeter x 20 sen- ling lama 1 (satu) tahun.” Menghadapi kasus
timeter. narkoba di tanah air yang semakin marak,

126
perlu dilakukan kerja sama, bahu-membahu Fenomena ini merupakan permasalahan
seluruh komponen masyarakat. Dukungan menarik untuk dijadikan topik penelitian.
dan keikutsertaan organisasi masyarakat Topik yang dapat diambil dari permasa-
maupun badan penegak hukum, badan ke- lahan tersebut yaitu mengenai pelaksanaan
sehatan, sosial dan pendidikan yang terlibat pendidikan anti-narkobadi sekolah dasar
dalam program pencegahan penyalahguna- dan sejauh mana upaya pencegahan narkoba
an narkotika dan pendidikan anti-narkoba di sekolah dasar. Berdasarkan uraian di atas
sangat diperlukan dalam menanggulangi penelitian dapat dijadikan bahan atau acuan
faktor berbahaya yang dapat mendorong untuk melaksanakan pendidikan anti
berkembangnya penyalahgunaan narkotika. narkoba dan upaya pencegahan narkoba di
Pasal 60 UU No. 35 Tahun 2009 tentang sekolah dasar secara lebih optimal.
Pembinaan dan Pengawasan ayat (1) menye-
butkan, “Pemerintah melakukan pembinaan Tinjauan Pustaka
terhadap segala kegiatan yang berhubungan Menurut UU No. 35 Tahun 2009 tentang
dengan Narkotika. (2) Pembinaan sebagai- Narkotika, pengertian Narkotika adalah zat
mana dimaksud pada ayat (1) meliputi upa- atau obat yang berasal dari tanaman atau
ya: a. memenuhi ketersediaan Narkotika un- bukan tanaman baik sintetis maupun semi
tuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/- sintetis yang dapat menyebabkan penurun-
atau pengembangan ilmu pengetahuan dan an atau perubahan kesadaran, hilangnya
teknologi; b. mencegah penyalahgunaan rasa, mengurangi sampai menghilangkan
Narkotika; c. mencegah generasi muda dan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
anak usia sekolah dalam penyalahgunaan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
Narkotika, termasuk dengan memasukkan golongan-golongan sebagaimana terlampir
pendidikan yang berkaitan dengan Narko- dalam undang-undang ini.
tika dalam kurikulum sekolah dasar sampai Thamrin Kasman (2015: 4) menyebutkan,
lanjutan atas.” faktor penyalahgunaan narkoba di kalangan

127
peserta didik khususnya sekolah dasar ialah mata pelajaran biologi dapat dijelaskan ba-
peserta didik usia sekolah dasar merupakan gaimana narkoba merusak kesehatan tubuh
usia yang rentan sekali diberi pengaruh oleh kita (Edusiana, 2015). Melalui pendidikan
seseorang bahkan oleh orang yang tidak diharapkan peserta didik lebih berhati-hati
dikenal sekalipun. Oleh karena itu dan dapat sedini mungkin menjauhkan diri
pengetahuan tentang bahaya narkoba dari penyalahgunaan narkoba.
menjadi penting bagi peserta didik agar
peserta didik lebih waspada apabila ada Metode Penelitian
seseorang yang secara sengaja memberikan Penelitian ini menggunakan pende-
atau menawarkan obat berbahaya tersebut. katan kualitatif dilaksanakan di SDN KG
Pendidikan anti-narkoba sangat penting dan SDN SR. Pengambilan data
dilaksanakan di lingkungan pendidikan menggunakan observasi, wawancara
khususnya sekolah dasar. Usia sekolah dasar
dan dokumentasi. Partisipan dalam pe-
merupakan usia di mana peserta didik
nelitian ini meliputi peserta didik (PD),
sangat mudah dipengaruhi oleh orang lain.
Apabila peserta didik tidak dibekali penge-
guru kelas (GK), Guru Olahraga (GO),
tahuan mengenai narkoba sejak dini, maka kepala sekolah (KS), pihak BNN
rentan sekali peserta didik dapat terjerumus Kabupaten Banyumas (BN), pihak Dinas
akan penyalahgunaan narkoba. Pendidikan (DP) dan pihak Satuan
Dalam dunia pendidikan, pendidikan Narkoba Polres Banyumas (SN). Data
anti narkoba dapat diartikan dengan me- yang diperoleh kemudian dianalisis dan
masukan pengetahuan tentang narkoba diambil kesimpulan.
dalam mata pelajaran dengan cara menyi-
sipkan materi dan wawasan anti narkoba Hasil dan Pembahasan
dan bahaya narkoba bagi generasi bangsa, Pelaksanaan Pendidikan Anti Narkoba
seperti pada mata pelajaran sejarah bisa di- di Sekolah Dasar. Pendidikan anti narkoba
ajarkan bagaimana suatu bangsa akan han- di sekolah dasar belum terlaksana secara
cur karena penyalahgunaan narkoba, pada

128
optimal. Hal ini disebabkan belum adanya yang mengkaji tentang narkoba, 3)
kurikulum yang dikeluarkan pemerintah kurangnya sosialisasi atau penyuluhan ter-
terkait pemberian materi tentang narkoba kait tentang narkoba di sekolah dasar, 4)
secara resmi atau pemberian materi narkoba minimnya pengetahuan guru tentang nar-
pada jam pelajaran khusus. Pelaksanaannya koba dan belum ada sosialisasi tentang nar-
hanya mengintegrasikan materi tentang koba untuk guru, 5) belum adanya biaya
narkoba ke dalam mapel yang diajarkan oleh khusus untuk melaksanakan kegiatan
guru di kelas dan juga imbauan dari masing- penyuluhan dengan pihak terkait.
msing guru di sekolah dasar agar peserta Berdasarkan hasil wawancara de-
didik terhindar dari narkoba. Selain itu, ngan pihak sekolah dan beberapa pihak
langkah awal agar sekolah terbebas dari lainnya dapat disimpulkan bahwa upaya
narkoba masing-masing sekolah pihak sekolah maupun pihak lainnya
menerapkan sekolah yang bebas dari asap
dalam pencegahan penyalahgunaan nar-
rokok. Jadi semua guru, karyawan maupun
koba di lingkungan sekolah dasar antara
orang tua yang datang ke sekolah harus
terbabas dari asap rokok. lain dari pihak sekolah: 1) meng-
intergrasikan pendidikan anti narkoba di
Faktor penghambat dalam tiap mata pelajaran, 2) meng-
optimalkan materi bahaya narkoba di
Hasil wawancara dengan kepala sekolah dalam pelajaran penjaskesor, 3) mema-
dan guru masing-masing sekolah dasar,
sang imbauan berupa tulisan, poster
menunjukkan bahwa faktor hambatan dari
atau semacamnya tentang larangan me-
pelaksanaan pendidikan anti-narkoba di
sekolah dasar antara lain: 1) belum adanya rokok atau lingkungan bebas asap rokok,
kurikulum yang menjadi dasar dilak- 4) melaksanakan kegiatan membuat
sanakannya pendidikan anti narkoba, 2) be- poster yang bertemakan penolakan
lum adanya mapel khusus atau muatan lokal narkoba, 5) memberikan nasehat dan

129
pendekatan kepada peserta didik ditiap (2) Hambatan dari pelaksanaan pendi-
sekolah. Upaya yang dilakukan pihak dikan anti narkoba di sekolah dasar antara
BN, SN dan DP antara lain: 1) melakukan lain: 1) belum adanya kurikulum yang men-
sosialisasi atau penyuluhan ke sekolah- jadi dasar dilaksanakannya pendidikan anti
narkoba, 2) belum adanya mapel khusus
sekolah, 2) melakukan kegiatan
atau muatan lokal yang mengkaji tentang
perlombaan poster bertemakan tolak
narkoba, 3) kurangnya sosialisasi atau pe-
narkoba, 3) bekerjasama dengan dinas nyuluhan terkait tentang narkoba di sekolah
kesehatan dalam pelaksaan kegiatan dasar, 4) minimnya pengetahuan guru
dokter kecil. tentang narkoba dan belum ada sosialisasi
tentang narkoba untuk guru, 5) belum
Simpulan dan Saran adanya biaya khusus untuk melaksanakan
Simpulan dari hasil penelitian yang telah kegiatan penyuluhan dengan pihak terkait.
dilaksanakan yaitu: (1) Pelaksanaan (3) Upaya pencegahan penyalahgunaan
pendidikan anti-narkoba di sekolah dasar narkoba di sekolah dasar yang dilakukan
saat ini masih dalam bentuk pengintegrasian pihak sekolah antara lain: 1) mengintegra-
ke dalam tiap mata pelajaran, belum ada sikan pendidikan anti narkoba di dalam tiap
mata pelajaran khusus atau muatan lokal mata pelajaran, 2) mengoptimalkan materi
yang mengajarkan peserta didik tentang bahaya narkoba di dalam pelajaran penjas-
narkoba. Mata pelajaran penjasorkes meru- kesor, 3) memasang himbauan-himbauan
pakan salah satu mata pelajaran yang pen- berupa tulisan, poster atau semacamnya
ting untuk mengajarkan peserta didik me- tentang larangan merokok atau lingkungan
ngenai narkoba karena terdapat materi ten- bebas asap rokok, 4) melaksanakan kegiatan
tang bahaya narkoba pada pelajaran penjas- membuat poster yang bertemakan peno-
orkes. lakan narkoba, 5) memberikan nasehat dan

130
pendekatan kepada peserta didik ditiap Guru harus lebih melakukan pendekatan
sekolah. Upaya yang dilakukan pihak BN, kepada peserta didik. Pendekatan ini
SN dan DP antara lain: 1) melakukan bertujuan agar peserta didik dapat lebih
sosialisasi atau penyuluhan ke sekolah- terbuka kepada gurunya apabila mereka
sekolah, 2) melakukan kegiatan perlombaan menemui hal baru contohnya tentang
poster bertemakan tolak narkoba, 3) narkoba. Guru juga sebaiknya lebih kreatif
bekerjasama dengan dinas kesehatan dalam dalam mengemas proses pembelajarannya
pelaksanaan kegiatan dokter kecil. agar semua materi yang diajarkan guru
Saran yang diberikan pada penelitian ini tersampaikan dengan maksimal kepada
adalah pemerintah sebaiknya mengeluarkan peserta didik dan juga kreatif dalam pe-
kurikulum tentang pendidikan anti-narkoba nyampaian pengetahuan tentang narkoba.
secara resmi dan secara nasional. Hal ini
dapat membantu pihak sekolah dalam DAFTAR PUSTAKA
melaksanakan pendidikan anti narkoba di __________. Kurikulum Pendidikan Anti
sekolah dasar secara lebih optimal. Adanya Narkoba(+3). (Online). 6 May 2015.
mata pelajaran tertentu atau muatan lokal Tersedia: http://guraru.org/guru-
tentang pendidikan anti narkoba juga berbagi/kurikulum-pendidikan-anti-
menjadikan pelaksanaan pendidikan anti narkoba/
narkoba lebih sistematis. Badan Narkotika Nasional (BNN). (2001).
Sekolah dapat melakukan kerjasama de- Data Tindak Pidana Narkoba Tahun 2007-
ngan pihak terkait dalam pelaksanaan pen- 2011.
didikan anti narkoba, contohnya dengan Kasman. Thamrin. (2015). Bahaya Rokok,
melakukan kerja sama dengan pihak terkait Minuman Keras, dan Narkoba. Jakarta:
untuk melaksanakan penyuluhan atau so- Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
sialisasi mengenai narkoba. Pengetahuan dan Menengah Kementerian
yang didapat dari penyuluhan tersebut da- Pendidikan dan Kebudayaan.
pat menjadikan ilmu baru untuk menambah Kasman. Thamrin. (2015). Pedoman
pengetahuan peserta didik. Sekolah lebih Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di
mengoptimalkan kegiatan dokter kecil agar Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal
peserta didik yang mengikutinya dapat Pendidikan Dasar dan Menengah
menularkan materi-materi yang didapat dari Kementerian Pendidikan dan
kegiatan dokter kecil kepada teman Kebudayaan.
sebayanya khususnya pengetahuan tentang Undang-Undang Republik Indonesia
bahaya narkoba. Nomor 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika.

131

Anda mungkin juga menyukai