Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“MINYAK BUMI DAN GAS ALAM”

KELOMPOK 7
KELAS X-11

NAMA ANGGOTA:
1. Athyya Salsabila (07)
2. Aura Chelsea Tohari (08)
3. M. Fathih Ali Arrahman (21)
4. Mochamad Aditya Haderan (23)
5. Nayla Yulvani Herlista (29)
6. Windi Kurnia Sari (36)

SMA NEGERI 13 SURABAYA


2024
Daftar Isi

BAB I ......................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
BAB II ........................................................................................................................................ 3
A. Pengertian Minyak bumi ................................................................................................. 3
B. Proses penambangan/ekstraksi........................................................................................ 3
C. Produk-produk turunannya dan proses mendapatkannya (distilasi) ............................... 7
D. Kelebihan dan kekurangan .............................................................................................. 8
E. Pemanfaatan .................................................................................................................... 8
BAB III .................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber Hidrokarbon utama di alam adalah minyak bumi. Sumber industri berasal dari
minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari
pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas
alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati. Sisa-sisa organisme itu
mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah
menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan
meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu
menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan
industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini
disebut petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut,
pupuk, dan berbagai jenis obat. Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa
organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-
sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain
selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan
dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam
jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung
sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat
lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
Manusia hidup di dunia ini hampir tidak bisa dipisahkan dari minyak bumi. Tidak hanya
untuk bahan bakar saja kita menggunakan minyak bumi. Adakah yang menyadari bahwa
pakaian kita ini menggunakan komponen yang berasal dari minyak bumi? Bahkan sampai
ke pupuk pun menggunakan minyak bumi, sehingga tanaman bisa subur dan menghasilkan
berbagai macam hasil tanaman. Listrik yang menerangi rumah juga mengunakan generator
yang bahan bakarnya dari minyak bumi. Cat, plastik, DVD, katup jantung buatan, dan lain-
lain semuanya itu menggunakan bahan dari minyak bumi. Bagaimanakah seandainya
minyak bumi itu tiada, atau habis cadangannya? Kelangkaan bahan bakar minyak, yang
disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang signifikan, telah mendorong
pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi masalah energi bersama-sama.

1
Penghematan telah kita gerakkan sejak dahulu karena pasokan bahan bakar yang berasal
dari minyak bumi adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable),
sedangkan permintaan naik terus, demikian pula harganya sehingga tidak ada stabilitas
keseimbangan permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar
minyak (BBM) adalah mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbarui (renewable).
Sebenarnya sumber energi alternatif cukup tersedia. Misalnya, energi matahari di
musim kemarau atau musim kering, energi angin dan air. Tenaga air memang paling banyak
dimanfaatkan dalam bentuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), namun bagi sumber
energi lain belum kelihatan secara signifikan. Energi terbarukan lain yang dapat dihasilkan
dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih sederhana adalah energi biogas, energi
bioetanol dan solar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari minyak bumi dan gas alam?


2. Bagaimana proses penambangan/ekstraksi?
3. Apa saja produk-produk turunannya dan proses mendapatkannya (distilasi)
4. Apa saja kelebihan dan kekurangannya?
5. Bagaimana contoh pemanfaatannya?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Minyak bumi


Seperti yang terlihat, alam menyediakan berbagai sumber daya bermanfaat untuk
pemenuhan kebutuhan manusia sehari-hari. Dalam kehidupan manusia, masing-masing
sumber daya mempunyai peran yang berbeda-beda. Sumber daya yang tersedia mulai
dari air, tanah, hingga tumbuhan berbuah untuk konsumsi makanan sehari-hari. Minyak
bumi menjadi salah satu sumber daya mineral yang tak kalah penting dan bermanfaat
bagi kehidupan manusia.
Sumber daya yang satu ini berasal dari berbagai macam sisa-sisa organisme laut,
seperti tumbuhan dan hewan mengendap di dasar laut. Butuh waktu yang sangat lama
untuk proses pembentukan minyak bumi. Minyak bumi sebagai salah satu sumber daya
penting memiliki beragam manfaat, mulai dari bahan baku industri, bahan bakar
kendaraan, bahan pembuat perabotan rumah tangga, hingga sebagai bahan produk
kecantikan dan kesehatan. Beberapa manfaat di antaranya memang terdengar asing.
Gas alam
Gas alam atau gas bumi adalah gabungan dari beberapa gas yang terbentuk secara
perlahan di bawah permukaan bumi. Gas yang membentuk gas alam yaitu metana,
etena, propan, dan butan. Gas alam biasanya terbentuk bersama minyak bumi yang
berasal dari tumbuhan dan hewan yang mati jutaan tahun lalu. Gas bumi terdiri dari
senyawa hidrogen dan juga karbon dengan sifat berwarna atau juga tidak berwarna. Hal
tersebut membuat gas alam menjadi salah satu energi yang mempunyai sifat bersih dan
aman untuk pemakaian sehari-hari. Tetapi kita harus hati-hati juga karena gas alam
memiliki sifat yang mudah terbakar.
Struktur hidrokarbon dalam gas alam pada saat baru keluar dari tanah terdiri dari
metana, etana, butana, propane, karbon dioksida, minyak, nitrogen, sulfur, serta juga
berbagai jenis kotoran lain. Proses pengolahan gas alam tersebut selanjutnya berfungsi
untuk dapat memisahkan berbagai jenis kotoran.

B. Proses penambangan/ekstraksi
Metode Ekstraksi Gas Alam
Sebagian besar perusahaan menggunakan pengeboran vertikal untuk gas alam
sebagai teknik ekstraksi utama mereka. Meskipun metode ini dapat diandalkan,
metode ini membatasi hasil panen hanya pada hasil yang tersedia di cekungan
sedimen. Perusahaan harus mendirikan lokasi pengeboran tambahan untuk memanen
lebih banyak.Cara lain untuk mengekstraksi gas alam adalah sebagai berikut.
Pengeboran horizontal: Setelah bor berada di bawah permukaan, operator dapat
mengarahkannya secara horizontal. Teknik ini meningkatkan potensi hasil tanpa
memerlukan lebih banyak lokasi pengeboran, sehingga menjaga biaya tetap rendah
dan meminimalkan kerusakan lingkungan.
Rekahan hidrolik: Juga dikenal sebagai rekahan atau produksi tidak konvensional,
rekahan hidrolik menggunakan aliran air, bahan kimia, dan pasir bertekanan tinggi
untuk membelah formasi batuan dan melepaskan gas alam yang terperangkap.
Namun, fracking menimbulkan banyak masalah lingkungan, seperti kerusakan habitat
dan gempa mikro.

3
Pengasaman: Dengan melarutkan senyawa asam dan menyuntikkannya ke dalam
deposit gas alam, pemanen dapat melarutkan batuan dan melepaskan aliran gas alam.

1. Proses Pengolahan Minyak Bumi Tahap Pertama


Tahap pertama adalah proses distilasi bertingkat, yaitu dengan memisahkan minyak
mentah menjadi fraksi-fraksinya berdasarkan titik didih masing-masing fraksi.
Komponen titik didih tinggi tetap cair dan jatuh ke dasar, sedangkan komponen
titik didih rendah menguap dan naik melalui bejana penahanan yang disebut
menara gelembung.
Semakin tinggi suhu, semakin rendah suhu menara distilasi fraksional. Akibatnya,
komponen titik didih tinggi mengembun dan memisahkan, dan komponen titik
didih rendah naik dan kembali ke keadaan semula. Misalnya, pastikan bahwa
komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen gas pada suhu kamar.
Hasil sortasi oli adalah sebagai berikut:

a. Pecahan Pertama
Fraksi ini menghasilkan fraksi yang paling ringan, gas. Minyak mentah dengan
titik didih di bawah 30°C berarti berwujud gas pada suhu kamar. Gas pada tahap
ini adalah bentuk gas yang awalnya larut dalam minyak mentah, sedangkan bentuk
gas yang tidak larut akan dipisahkan saat proses pengeboran berlangsung. Gas
yang dihasilkan pada tahap ini adalah bentuk unsur Liquid Natural Gas (LNG)
yang mengandung unsur utama propana (C3H8) dan butana (C4H10), dan Liquid
Petroleum Gas (LPG) yang mengandung metana (CH4) dan etana (C2H6).

2. Fraksi Kedua
Pada fraksi ini dihasilkan petroleum eter. Perlu Grameds ketahui bahwa minyak
bumi pada titik didih lebih kecil 90 oC, masih berbentuk uap, dan akan masuk ke
bagian pendinginan dengan suhu 30 oC – 90 oC. Pada tahap ini, bahan petroleum
eter (bensin ringan) kemudian akan mengalami pencairan dan keluar ke bagian
penampungan di petroleum eter. Petroleum eter adalah campuran alkana dengan
rantai C5H12 hingga C6H14.

3. Fraksi Ketiga
Fraksi ini menghasilkan bensin (gasoline). Minyak mentah dengan titik didih
kurang dari 175 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu
antara 90 oC sampai 175 oC. Dengan cara ini, bensin meleleh dan bocor ke tangki
bensin. Bensin adalah campuran alkana dan rantai C6H14-C9H20

4. Fraksi Keempat
Fraksi ini menghasilkan nafta. Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 200
oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 175 oC
sampai 200 oC. Rute ini mencairkan nafta (nafta berat) ke dalam reservoir nafta.
Nafta adalah campuran alkana dan rantai C9H20-C12H26.

4
5. Fraksi Kelima
Fraksi ini menghasilkan minyak tanah (kerosene). Minyak mentah dengan titik
didih kurang dari 275 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada
suhu antara 175 oC sampai 275 oC. Pada jalur ini, minyak tanah (kerosene)
meleleh dan bocor ke reservoir minyak tanah. Minyak tanah (kerosene) merupakan
campuran alkana dan rantai C12H26–C15H32.

6. Fraksi Keenam
Fraksi ini menghasilkan minyak ringan (light oil). Minyak mentah dengan titik
didih kurang dari 375 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada
suhu antara 250 oC dan 375 oC. Dengan cara ini, minyak ringan (light oil) meleleh
dan masuk ke reservoir minyak ringan (light oil). Minyak solar adalah campuran
rantai alkana dan C15H32-C16H34.

7. Fraksi Ketujuh
Pecahan ini memberikan residu. Minyak mentah dipanaskan hingga suhu tinggi
melebihi 375 ° C, yang menyebabkan penguapan. Rute ini menghasilkan residu
yang tidak mudah menguap dan menguap. Residu non-volatil berasal dari minyak
non-volatil seperti aspal dan batubara minyak bumi. Residu evaporasi berasal dari
minyak evaporasi dan masuk ke kolom pendingin pada suhu 375°C. Minyak
pelumas (C16H34–C20H42) digunakan untuk melumasi mesin, parafin (C21H44–
C24H50) digunakan untuk membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar dari
C36H74) digunakan untuk melapisi bahan bakar dan jalan.

2. Proses Pengolahan Minyak Bumi Tahap Kedua


Pengolahan tahap kedua merupakan pengolahan lebih lanjut dari hasil unit
pengolahan tahap pertama. Pengolahan pada tahap ini bertujuan untuk
mengekstraksi dan memproduksi berbagai jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) dan
Non Bahan Bakar Minyak (non BBM) dalam jumlah besar dan dengan kualitas
yang lebih tinggi sesuai dengan permintaan konsumen dan pasar. Pada tahap
perlakuan kedua, terjadi perubahan struktur kimia. Dapat berupa dekomposisi
molekul (proses cracking), fusi molekul (proses polimerisasi, alkilasi), atau
perubahan struktur molekul (proses modifikasi). Pemrosesan lebih lanjut dapat
berupa proses seperti berikut ini:

a. Konversi Struktur Kimia


Dalam proses ini, senyawa hidrokarbon diubah menjadi senyawa hidrokarbon lain
melalui proses kimia seperti berikut ini:
Cracking : Dalam proses ini, molekul hidrokarbon besar dipecah menjadi molekul
hidrokarbon yang lebih kecil, menghasilkan titik didih dan stabilitas yang rendah.
Proses ini dapat dijalankan sebagai berikut:
Pirolisis adalah proses perengkahan yang hanya menggunakan suhu dan tekanan
tinggi.

5
Dekomposisi katalitik, yaitu proses dekomposisi yang menggunakan panas dan
katalis untuk mengubah destilasi dengan titik didih tinggi menjadi bensin dan
kerosin. Butana dan gas lainnya juga diproduksi dalam proses ini.

Dekomposisi oleh hidrogen (dekomposisi hidrogenasi). Artinya, proses


perengkahan yang merupakan kombinasi perengkahan termal dan perengkahan
katalitik dengan “menginjeksikan” hidrogen ke dalam molekul-molekul fraksi
hidrokarbon tak jenuh.

Dengan cara ini LPG, nafta, kerosin, avtur dan solar dapat dibuat dari minyak
bumi. Jumlah yang diperoleh lebih tinggi daripada perengkahan termal atau
perengkahan katalitik saja dan kualitasnya sangat baik. Selain itu, jumlah residu
berkurang.
Alkilasi : Proses ikatan kimia dua hidrokarbon isoparafin untuk membentuk alkil
oktan tinggi. Alkylate ini dapat digunakan sebagai bensin atau avgas
Polimerisasi : Ikatan dua atau lebih molekul menjadi satu molekul yang disebut
polimer. Tujuan dari polimerisasi ini adalah untuk mengikat molekul hidrokarbon
berbentuk gas (etilen, propena) dengan senyawa nafta ringan.
Modifikasi : Proses pirolisis nafta secara perlahan untuk mendapatkan produk yang
lebih mudah menguap seperti olefin dengan oktan yang lebih tinggi. Selain itu juga
dapat berupa konversi katalitik dari komponen nafta untuk menghasilkan senyawa
aromatik dengan oktan yang lebih tinggi.
Isomerisasi : Proses ini mengubah susunan dasar atom dalam molekul tanpa
menambah atau menghilangkan bagian aslinya. Hidrokarbon linier diubah menjadi
hidrokarbon garis cabang oktan tinggi. Proses ini memungkinkan konversi n-
butana menjadi isobutana. Isobutana dapat digunakan sebagai bahan baku untuk
proses alkilasi.

b. Metode Ekstraksi
Pada metode ini pemisahan terjadi karena kelarutan fraksi minyak dalam pelarut
seperti SO2 dan furfural berbeda. Metode ini menghasilkan sejumlah besar produk
dan kualitas yang sangat baik. Metode destilasi murni.

c. Proses Kristalisasi
Dalam proses ini, fraksi dipisahkan berdasarkan titik leleh yang berbeda. Lilin dan
oli filter dibuat dari bahan bakar diesel yang kaya parafin dengan pendinginan,
pengepresan, dan penyaringan. Produk lain tersedia sebagai produk tambahan di
hampir setiap proses manufaktur. Produk-produk tersebut dapat digunakan sebagai
bahan dasar petrokimia yang dibutuhkan untuk produksi bahan plastik, bahan dasar
kosmetik, penolak serangga dan berbagai produk petrokimia lainnya.

d. Pemurnian (perlakuan) Produk


Produk minyak yang diperoleh pada tahap pertama dari perawatan dan perawatan
selanjutnya sering terkontaminasi dengan zat berbahaya seperti senyawa kaustik
dan bau yang tidak sedap. Kontaminan ini harus dibersihkan, misalnya
menggunakan soda api, tanah liat, atau proses hidrogenasi.

6
C. Produk-produk turunannya dan proses mendapatkannya (distilasi)
Minyak bumi dan gas alam menghasilkan berbagai produk turunan yang memiliki
peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Salah satu metode utama
untuk mendapatkan produk turunan ini adalah melalui proses distilasi. Distilasi adalah
suatu teknik pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan titik didihnya. Berikut
beberapa produk turunan dari minyak bumi dan gas alam serta proses distilasinya:

1. Bahan Bakar Minyak:


- Proses Distilasi: Minyak bumi dipanaskan dalam kolom distilasi fraksional, di
mana fraksi-fraksi berbeda dipisahkan berdasarkan titik didihnya. Fraksi yang
memiliki titik didih rendah, seperti bensin, dipisahkan terlebih dahulu, diikuti oleh
diesel, minyak tanah, dan residu berat.
- Produk Turunan: Bensin, diesel, minyak tanah, dan produk bahan bakar lainnya.

2. LPG (Liquified Petroleum Gas):


- Proses Distilasi: Gas alam atau fraksi gas dari minyak bumi dipisahkan dan diubah
menjadi bentuk cair melalui pemadatan dan pendinginan.
- Produk Turunan: Butana dan propana yang digunakan sebagai bahan bakar rumah
tangga dan industri.

3. Nafta:
- Proses Distilasi: Nafta merupakan hasil distilasi fraksional pada tahap awal,
terutama digunakan sebagai bahan baku untuk produksi petrokimia.
- Produk Turunan: Nafta digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan plastik,
resin, dan berbagai produk kimia.

4. Aspal dan Bitumen:


- Proses Distilasi: Fraksi residu berat dari proses distilasi minyak bumi
menghasilkan aspal dan bitumen.
- Produk Turunan: Aspal digunakan untuk konstruksi jalan, sementara bitumen
digunakan sebagai bahan pengikat dalam industri konstruksi.

5. Lubrikan:
- Proses Distilasi: Minyak berat dengan titik didih tinggi dipisahkan dan diolah
untuk menghasilkan pelumas.
- Produk Turunan: Minyak pelumas yang digunakan dalam mesin dan industri
manufaktur.

6. Plastik dan Polimer:


- Proses Distilasi: Nafta atau etilena, hasil distilasi, diolah lebih lanjut melalui
proses kimia untuk menghasilkan monomer dan polimer.
- Produk Turunan: Berbagai jenis plastik dan polimer yang digunakan dalam industri
pembuatan produk.

7
Proses distilasi menjadi kunci dalam mendapatkan berbagai produk turunan minyak
bumi dan gas alam, mengoptimalkan penggunaan setiap fraksi berdasarkan perbedaan
sifat-sifat fisik dan kimianya.

D. Kelebihan dan kekurangan


Minyak Bumi
Minyak bumi memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
a) Kelebihan Minyak Bumi
- Sifat cair minyak bumi memudahkannya untuk di transportasikan.
- Minyak bumi menghasilkan berbagai macam hasil pengolahan seperti bahan
bakarkendaraan.
- Harga produk dari minyak bumi tersebut relatif terjangkau oleh masyarakat.
b) Kekurangan Minyak Bumi
- Membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membentuknya kembali.
- Hampir setiap penambangan minyak bumi menghasilkan limbah.
- Dalam proses pengelolaannya biasanya menimbulkan beberapa efek buruk
untuk kesehatan.
- Pengelolaannya memerluan dana yang tidak sedikit.
Gas Alam
Gas alam memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
a) Kelebihan Gas Alam
- Dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan.
- Lebih ramah lingkungan karena emisi gas alam lebih rendah setelah
pembakaran.
b) Kekurangan Gas Alam
- Gas alam masih membuat emisi gas rumah kaca.
- Gas alam yang tanpa proses dapat mengganggu pernapasan, karena ia dapat
mengurangi kandungan oksigen di udara pada level yang membahayakan.
- Gas alam bersifat tidak berasa dan tidak berbau serta sangat mudah terbakar
juga menimbulkan ledakan. Oleh karena itu sebelum pendistribusian, gas alam
di beri bau dengan menambahkan tiol agar dapat terdeteksi bila terjadi
kebocoran gas.

E. Pemanfaatan
Pemanfaatan minyak bumi dan gas alam mencakup berbagai sektor ekonomi dan
kehidupan sehari-hari, memberikan dampak yang signifikan pada perkembangan
industri dan keberlanjutan masyarakat. Beberapa pemanfaatan utama dari minyak
bumi dan gas alam melibatkan:

1. Energi:
- Bahan Bakar Fosil: Minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai bahan bakar
utama dalam sektor transportasi, pembangkit listrik, dan industri. Bahan bakar ini
mencakup bensin, diesel, avtur, dan gas alam.
- Pembangkit Listrik: Gas alam sering digunakan sebagai sumber energi untuk
pembangkit listrik, memberikan daya yang efisien dan lebih ramah lingkungan
dibandingkan dengan beberapa sumber energi lainnya.

8
2. Industri Kimia dan Petrokimia:
- Bahan Baku: Minyak bumi memberikan bahan baku untuk produksi berbagai
produk kimia dan petrokimia, termasuk plastik, pelumas, pupuk, dan bahan kimia
industri lainnya.
- Proses Produksi: Berbagai fraksi minyak bumi, seperti nafta dan etilena, diolah
menjadi monomer dan polimer untuk produksi plastik dan produk kimia lainnya.

3. Transportasi:
- Bahan Bakar Kendaraan: Minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar untuk
kendaraan bermotor, seperti mobil, truk, dan pesawat terbang, melalui produk-
produk seperti bensin dan diesel.

4. Pemanasan dan Pendinginan:


- Gas Alam: Digunakan sebagai sumber energi untuk pemanasan rumah, bisnis, dan
industri. Gas alam juga digunakan dalam sistem pendingin dan pembangkit uap.

5. Produk Konstruksi:
- Aspal dan Bitumen: Produk turunan dari minyak bumi, seperti aspal dan bitumen,
digunakan dalam konstruksi jalan, atap, dan material bangunan lainnya.

6. Produk Konsumen:
- Plastik: Produk plastik yang dihasilkan dari minyak bumi digunakan dalam
berbagai produk konsumen, termasuk kemasan, mainan, peralatan rumah tangga,
dan barang-barang lainnya.
- Pakaian dan Serat: Serat sintetis seperti poliester, yang berasal dari minyak bumi,
digunakan dalam pembuatan pakaian dan tekstil.

7. Kesehatan dan Farmasi:


- Produk Farmasi: Minyak bumi memberikan bahan baku untuk produksi berbagai
produk farmasi, termasuk obat-obatan, plastik medis, dan bahan kimia medis.

Pemanfaatan minyak bumi dan gas alam, meskipun memberikan kontribusi signifikan
pada kehidupan modern, juga menimbulkan tantangan terkait keberlanjutan dan
dampak lingkungan. Oleh karena itu, pengembangan alternatif energi dan upaya untuk
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil menjadi fokus penting dalam
menjaga keberlanjutan lingkungan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kesimpulan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa minyak bumi dan gas
alam merupakan dua sumber daya alam yang memiliki peran krusial dalam
perkembangan ekonomi global dan kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan keduanya
melibatkan berbagai sektor, mulai dari energi, industri, transportasi, hingga produksi
barang konsumen. Kendati memberikan kontribusi positif dalam memenuhi kebutuhan
manusia, pemanfaatan minyak bumi dan gas alam juga membawa tantangan terkait
dampak lingkungan dan keberlanjutan.
Dalam aspek energi, minyak bumi dan gas alam menjadi pilihan utama sebagai
bahan bakar fosil, namun dampaknya terhadap perubahan iklim dan ketergantungan
pada sumber daya terbatas menuntut perhatian serius terhadap diversifikasi energi dan
pengembangan alternatif energi terbarukan. Selain itu, industri kimia dan petrokimia
memanfaatkan minyak bumi sebagai bahan baku, namun perlu terus ditingkatkan upaya
untuk meminimalkan limbah dan dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Pentingnya kesadaran akan perlunya bertransisi menuju energi bersih dan
pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan menjadi semakin jelas. Inovasi dalam
teknologi energi terbarukan, pengembangan bahan bakar alternatif, dan efisiensi energi
menjadi kunci dalam menghadapi tantangan masa depan.
Dalam konteks ini, upaya global untuk mencapai ketahanan energi, mengurangi
emisi gas rumah kaca, dan melindungi lingkungan perlu terus didorong. Peran
pemerintah, sektor industri, dan masyarakat dalam mendukung kebijakan dan praktik
berkelanjutan menjadi penting untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan
dan ramah lingkungan. Dengan demikian, pemanfaatan minyak bumi dan gas alam
harus dikelola dengan bijak untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan
menjaga kelestarian bumi bagi generasi mendatang.

B. Saran
Penting bagi kita untuk terus memahami bahwa minyak bumi dan gas alam telah
menjadi tulang punggung perkembangan industri dan kehidupan modern. Namun,
seiring dengan manfaatnya, kita juga perlu menyadari tantangan dan dampak
lingkungan yang dihasilkan oleh eksploitasi sumber daya ini.

10
Selanjutnya, perlu adanya upaya bersama dalam mencari solusi untuk mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menggali potensi energi terbarukan.
Pengembangan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan menjadi
kunci untuk melangkah ke arah masa depan yang lebih hijau. Selain itu, perlunya
kesadaran masyarakat akan pentingnya efisiensi energi, konservasi, dan gaya hidup
berkelanjutan agar kita dapat mengelola sumber daya ini secara bijaksana.
Tidak kalah penting, dukungan terhadap penelitian dan inovasi dalam bidang energi
terbarukan menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan perubahan iklim
dan pemanasan global. Keterlibatan aktif pemerintah, industri, dan masyarakat sipil
dalam merumuskan kebijakan dan praktik berkelanjutan akan membantu menciptakan
transformasi positif menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan, penting untuk terus
memperjuangkan kesadaran global tentang perlunya melibatkan semua pihak dalam
menjaga bumi kita. Sebagai penutup, mari bersama-sama berkontribusi dalam menjaga
kelestarian sumber daya alam, mendorong inovasi, dan membangun masa depan yang
lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.

11
DAFTAR PUSTAKA
Komar A. 2017. Minyak Bumi dan Gas Alam: Sumber Energi yang Penting dan Berdampak.
https://www.scribd.com/document/362272774/Makalah-Minyak-Bumi-Dan-Gas-Alam
Rahma R. 2020. Proses Pengolahan Minyak Bumi, Ini Penjelasan Lengkapnya.
https://www.gramedia.com/literasi/proses-pengolahan-minyak-bumi/
Nur, Yoga. 2023. 10 Manfaat Minyak Bumi bagi Kehidupan Manusia, Apa Saja?.
https://money.kompas.com/read/2022/01/10/113000226/10-manfaat-minyak-bumi-bagi-
kehidupan-manusia-apa-saja?page=all

12

Anda mungkin juga menyukai