Anda di halaman 1dari 11

MINYAK BUMI

NAMA KELOMPOK
 BAGAS SANJAYA (09)
 JOVANT ARRYZONA P. (19)
1.Terbentuknya Minyak Bumi.

Minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari hewan atau
tumbuhan yang sudah mati. Jasad renik tersebut kemudian terbawa air sungai
bersama lumpur dan mengendap di dasar laut. Akibat pengaruh waktu yang
mencapai ribuan bahkan jutaan tahun, temperatur tinggi, dan tekanan oleh
lapisan di atasnya, jasad renik berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung
minyak atau gas.Lumpur yang bercampur dengan jasad renik tersebut kemudian
berubah menjadi batuan sedimen yang berpori, sedangkan bintik minyak dan
gas bergerak ke tempat yang tekanannya rendah dan terakumulasi pada daerah
perangkap (trap) yang merupakan batuan kedap.Pada daerah perangkap
tersebut, gas alam, minyak, dan air terakumulasi sebagai deposit minyak bumi.
Rongga bagian atas merupakan gas alam, sedangkan cairan minyak
mengambang di atas deposit air.
2
3
2. Cara mendapatkan minyak bumi

TAHAPAN PERTAMA
Eksplorasi, mencari keberadaan minyak bumi. Di dasar laut akan ada lipatan-
lipatan batuan. Dari permukaan air laut, manusia bisa memancarkan gelombang
seismik ke dasar laut. Gelombang seismik diciptakan menggunakan ledakan kecil,
ledakan tersebut akan menghasilkan gelombang dan mengirimkannya sampai
kedalaman tertentu. Apabila ada lipatan batuan atau struktur batuan yang
menggelembung (anti cline), gelombang akan dipantulkan kembali ke permukaan
air. Pantulan ini dapat dideteksi oleh sensor, sehingga manusia dapat mengetahui
secara akurat posisi minyak bumi

TAHAPAN KEDUA
Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan
minyak bumi. Kegiatan ini meliputi pengeboran dan penyelesaian sumur,
pembangunan sarana pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan untuk
4
pemisahan dan pemurnian minyak.
3. Bilangan Oktan

Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang
bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin,
campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai
dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang
dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga
bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika
campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena
percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam
mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa
mungkin harus dihindariNama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari
seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling
bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami
pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang
dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.
5
6
4. Dampak Pembakaran bahan bakar
terhadap lingkungan.

Penggunaan bahan bakar di sektor tranportasi dan industri memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan di sekitar berikut beberapa gas yang ditimbulkan oleh pembakaran
bahan bakar.
1. Gas karbon dioksida (CO2)Polutan gas CO2 yang melebihi batas mengakibatkan
gangguan pernapasan dan meningkatnya suhu bumi yang disebut efek rumah kaca
(global warming).
2. 2. Gas karbon monoksida (CO)Gas CO mempunyai ambang batas di udara 32 ppn,
dalam darah bereaksi dengan hemoglobin membentuk COHb yang bersifat racun,
menyebabkan kematian.ADVERTISEMENT3. PartikulatPartikulat berupa karbon
(C) dan timbal (Pb) dapat menimbulkan iritasi pada kulit, mata perih, gangguan
saluran pernafasan dan merusak ginjal.
3. 3. Gas SO2 dan NO2, NO3Gas sulfur dioksida (SO2) menimbulkan iritasi dan
hujan asam yang bersifat korosif, oksida NOx menghasilkan asap kabut (smog).
7
proses pembakaran terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Pembakaran sempurna, terjadi apabila seluruh unsur C yang bereaksi dengan
oksigen hanya akan menghasilkan CO2, seluruh unsur H menghasilkan H2O dan
seluruh S menghasilkan SO2.
2. Pembakaran tak sempurna, terjadi apabila seluruh unsur C yang dikandung dalam
bahan bakar bereaksi dengan oksigen dan gas yang dihasilkan tidak seluruhnya
CO2.
Jumlah energi yang dilepaskan pada proses pembakaran dinyatakan sebagai entalpi
pembakaran yang merupakan beda entalpi antara produk dan reaktan dari proses
pembakaran sempurna.
Entalpi pembakaran ini bisa dinyatakan sebagai Higher Heating Value (HHV) atau
Lower Heating Value (LHV). HHV diperoleh saat seluruh air hasil pembakaran dalam
wujud cair, sedangkan LHV diperoleh saat seluruh air hasil pembakaran dalam bentuk
uap. 8
9
5.Cara mengatasi dampak pembakaran
bahan bakar terhadap lingkungan.

Untuk mengurangi dampak negatif dari pembakaran bahan bakar terhadap


lingkungan, berikut ada beberapa cara mengurangi dampak pembakaran bahan
bakar, yaitu:
1. Penghijauan atau pembuatan taman kota untuk melindungi lingkungan dan
mengubah gas buang CO2 menjadi O2 melalui proses fotosintesis.
2. Menggunakan sel bahan bakar melibatkan reaksi antara O2 dan H2 dengan
produk reaksi yang ramah lingkungan yaitu H2O.
3. Menerapkan penggunaan konverter kebalik pada sistem buangan kendaraan
bermotor untuk mengubah gas buang CO2 menjadi lebih aman.
4. Penggunaan EFI atau Electronic Fuel Injection pada sistem bahan bakar
kendaraan untuk mengurangi emisi gas polutan.

10
6. Zat Pencemar udara.

11

Anda mungkin juga menyukai