Anda di halaman 1dari 4

EKSEPSI

Setelah melangsungkan sidang pembacaan gugatan oleh pihak Penggugat, maka tahap
selanjutnya Tergugat diberikan kesempatan oleh hakim untuk mengajukan bantahan dalam
bentuk jawaban dan eksepsi untuk membantah dalil-dalil Penggugat.

Jawaban merupakan bantahan Tergugat terkait aspek materiil gugatan yang diajukan
Penggugat, sedangkan Eksepsi merupakan bantahan dari aspek formil gugatan yang diajukan
Penggugat.

Terkait dengan eksepsi, maka terdapat beberapa pengertian eksepsi yang perlu dipahami :

Secara umum, Eksepsi dari bahasa belanda disebut exceptie, sedangkan dalam Bahasa Inggris
disebut exception, yang dalam bahasa Indonesia diartikan dengan “Pengecualian”.

HIR, RBg atau KUHPerdata tidak menjelaskan apa yang dimaksud Eksepsi tersebut. Namun
dalam praktek, eksepsi diartikan seperti tangkisan yang dilakukan oleh Tergugat terhadap
Penggugat yang tidak memiliki hubungan langsung dengan pokok perkara.

Apabila Eksepsi (bantahan) dari pihak Tergugat dikabulkan oleh hakim, maka gugatan
Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima   “Niet Ontvankelijke Verklaard (NO)”.

Jenis-Jenis Eksepsi

Terdapat jenis-jenis eksepsi yang perlu diketahui, yaitu:

EKSESPI PROSESUIL

Eksepsi prosesuil ini diartikan bantahan yang diajukan oleh Tergugat agar permohonan/gugatan
yang diajukan oleh Penggugat tidak diterima (in limine litis) dengan alasan-alasan diluar pokok
perkara.
Dalam praktek, eksepsi prosesuil ini diajukan karena gugatan yang diajukan oleh Penggugat
tidak sesuai dengan “hukum acara yang berlaku”, seperti :

1. Eksepsi Berkaitan Dengan Kompetensi Pengadilan

Eksepsi kompetensi pengadilan berkaitan dengan kewenangan pengadilan mengadili. Bisa jadi
Tergugat ingin menyatakan gugatan Penggugat harus tidak dapat diterima karena gugatan yang
diajukan bukanlah kompentensinya (kewenagannya).

Eksepsi kompentensi ini terbagi 2, yaitu:

 Kompentensi Relatif, artinya Pengadilan Negeri tertuntulah yang wajib mengadili


gugatan Penggugat;
 Eksepsi Kompentensi Absolut, artinya terdapat jenis Pengadilan yang bukan Pengadilan
Negeri yang wajib memutus perkara Penggugat. Contoh : Tergugat mendalilkan bukan
Pengadilan Negeri yang wajib memutus perkara Penggugat, Namun Pengadilan Tata
Usaha Negara karena objek gugatannya adalah “Keputusan Tata Usaha Negara”.
2. Eksepsi Inkracht Van Gewijsde

Eksepsi Inkracht Van Gewijsde adalah eksepsi yang diajukam Tergugat karena gugatan yang
diajukan Penggugat telah diputus oleh Pengadilan terdahulu. Artinya, gugatan Penggguat Ne Bis
In Idem.

3. Eksepsi Litis Pendentis

Ekspesi litis pendentis merupakan eksepsi yang diajukan Tergugat karena gugatan yang diajukan
Penggugat sama dengan perkara yang sedang diadili oleh Pengadilan. Contoh, gugatan yang
diajukan oleh Penggguat sedang diperiksa pada tingkat banding atau kasasi.

4. Ekspesi Diskualifikator 
Eksepsi diskualifikator adalah eksepsi yang diajukan oleh tergugat dikarenakan yang
mengajukan gugatan (penggugat atau kuasanya) tidak memiliki kualitasn/kedudukan hukum
mengajukan gugatan.

5. Eksepsi plurium litis consortium

Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat karena gugatan yang diajukan oleh Pihak Penggugat
kurang pihak.

6. Eksepsi koneksitas 

Eksepsi yang diajukan Tergugat dikarenakan adanya hubungan/ koneksitas dengan perkara yang
masih ditangani oleh pengadilan/instansi lain serta belum ada putusan.

7. Eksepsi Van Beraad

Eksepsi can beraad adalah eksepsi yang diajukan Tergugat karena gugatan yang diajukan
Penggugat terlalu cepat atau belum waktunya mengajukan gugatan.

8. Eksepsi Surat Kuasa Khusus Tidak Sah

Eksespsi surat kuasa khusus tidak sah adalah tidak dipenuhinya syarat syarat kuasa yang
diberikan oleh Penggguat terhadap kuasa hukumnya.

9. Eksepsi error in persona

Eksepsi Eror in Persona adalah eksepsi yang diajukan oleh Tergugat dengan alasan pihak yang
ditarik sebagai Tergugat keliru dan tidak tepat.

10. Eksepsi obscuur libel


Dalam praktek, Ekspesi Obscuur Libel adalah eksepsi yang diajukan oleh Tergugat karena posita
serta petitum dalam gugatan Penggugat tidak sesuai, sehingga kabur/tidak jelas.

 EKSEPSI MATERIIL

Eksepsi materiil ini diartikan bantahan yang diajukan oleh Tergugat berkaitan dengan ketentuan
hukum materiil.

1. Eksepsi dilatoir

Eksepsi dilatoir merupakan eksepsi yang menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterma 
dikarenakan masih prematur yang artinya gugatan yang diajukan terlalu cepat (dini).

2. Eksepsi peremptoir

Eksepsi peremptoir merupakan eksepsi yang menghalangi dikabulkannya gugatan, misalnya


karena gugatan telah diajukan lampau waktu, dengan perkataan lain telah kadaluwarsa, atau
bahwa utang yang telah menjadi dasar gugatan telah dihapuskan.  Adapun jenis-jenis eksepsi ini,
seperti :

1. Exceptio temporis (eksepsi daluwarsa),


2. Exceptio metus,
3. Exceptio non adimpleti contractus,
4. Exceptio dominii, dan
5. Exceptio circumstance

SUMBER : KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUHPer)

Anda mungkin juga menyukai