Anda di halaman 1dari 80

HUKUM ACARA PERDATA

Oleh : V. HARLEN SINAGA, S.H., M.H.


Advokat dan Wakil Sekjend PERADI (2015-2020),
alamat: Graha Soho, Slipi, Jakarta Barat. Pendiri
Kantor Advokat/Pengacara HARLEN SINAGA &
PARTNERS, Jl. Usaha No. 20 Dewi Sartika Cawang,
Jakarta, telp. 800 4148, HP 0812 934 5352. S1 FH
UGM, Yogyakarta (1989), S2 FH UNTAR, Jakarta
(2009). Mengasuh mata kuliah: Pendidikan Latihan
Kemahiran Hukum Perdata (Litigasi Perdata, 2011-
2020) FH UNTAR Jakarta
UPAYA HUKUM (PEMBATALAN)
PUTUSAN PENGADILAN PERDATA
TOPIK BAHASAN
I. PEMBEDAAN UPAYA HUKUM TERHADAP
PUTUSAN PENGADILAN PERDATA
II. SUBSTANSI PENTING DALAM UPAYA HUKUM
PEMBATALAN PUTUSAN PENGADILAN
Gugatan/perlawanan
Jawaban
Pertimbangan hukum
Amar Putusan
TOPIK BAHASAN
III. UPAYA HUKUM PEMBATALAN
PUTUSAN PENGADILAN PERDATA
A. BANDING
B. KASASI
C. PENINJAUAN KEMBALI
I. PEMBEDAAN UPAYA HUKUM TERHADAP
PUTUSAN PENGADILAN PERDATA

Jenis Upaya hukum (para ahli)


 Upaya hukum biasa, adalah upaya hukum yang dapat
menangguhkan putusan, termasuk:
 verzet,
 banding,
 kasasi;
 Upaya hukum luar biasa/istimewa, upaya hukum
pada dasarnya tidak menangguhkan eksekusi, termasuk:
 peninjauan kembali dan
 perlawanan pihak terhadap sita eksekutorial
I.PEMBEDAAN UPAYA HUKUM TERHADAP
PUTUSAN PENGADILAN PERDATA
Pendirian Pemateri dan argumentasi
Sebenarnya tidak ada biasa dan luar biasa
Upaya hukum seharusnya dibagi:
 upaya hukum bantahan/perlawanan; dan
 pembatalan putusan pengadilan;
I.PEMBEDAAN UPAYA HUKUM TERHADAP
PUTUSAN PENGADILAN PERDATA
Pendirian Pemateri dan argumentasi
 Upaya hukum perlawanan/bantahan
• Ditujukan ke pengadilan negeri (tingkat
pertama), karena:
 Putusan Verstek , karena tergugat tidak
hadir,
 Penjatuhan sita atas putusan pengadilan,
petitum: mengangkat sita (bukan substansi
perkara)
 Perlawanan atas atas gugatan
 Pendirian Pemateri dan argumentasi
• Meminta pengadilan negeri memutuskan yang
melindungi kepentingan pembantah/pelawan
 Verstek (membatalkan putusan pengadilan:
menyatakan gugatan tidak dapat diterima/menolak
gugatan)
 penjatuhan sita atas putusan pengadilan
(mengangkat sita )
I.PEMBEDAAN UPAYA HUKUM TERHADAP
PUTUSAN PENGADILAN PERDATA
 Pendirian Pemateri dan Argumentasi:
 .Upaya hukum bantahan/perlawanan
• ke pengadilan tingkat pertama
• Petitum: membatalkankan/mengangkat sita
• Perkara sudah pernah diadili /berjalan
• Pihaknya : belum tentu sama dengan dengan
putusan/sita
• Bila tidak puas: banding
I.PEMBEDAAN UPAYA HUKUM TERHADAP
PUTUSAN PENGADILAN PERDATA
 Pendirian Pemateri dan Argumentasi:
 .Upaya hukum pembatalan
• Ditujukan ke pengadilan yang lebih tinggi
(pengadilan berjenjang), karena: putusan
pengadilan ( tingkat pertama, tingkat banding,
tingkat kasasi)
• Meminta pengadimembatalkan putusan dan
“mengadili sendiri”
• Pihaknya sama
II. SUBSTANSI PENTING DALAM UPAYA
HUKUM PUTUSAN PENGADILAN
Gugatan/perlawanan
• Merupakan pendirian penggugat /pelawan yang
dapat dirubah sebelum diajukan jawaban
• Ingat apakah penggugat meminta provisi atau
penyitaan
• Penggugat membuat petitum
• Petitum yang harus dipertahankan oleh
penggugat dalam upaya hukum
II. SUBSTANSI PENTING DALAM UPAYA HUKUM

Jawaban
Merupakan pendirian tergugat/terlawan yang
tergantung apakah:
 penggugat meminta provisi atau penyitaan
dalam hubungan para pihak ada kewajiban
penggugat yang belum dilunasi, sehingga harus
digugat rekonpensi
tergugat menjawab dan membuat petitum
Tergugat mempertahankan untuk upaya hukum
II. SUBSTANSI PENTING DALAM UPAYA HUKUM

Pertimbangan hukum
 Pertimbangan hukum menjadi penting dengan
mengingat asas – asas dalam pengambilan
keputusan yang dikaitkan dengan bukti – bukti
yang diajukan para pihak.
 Pertimbangan hukum dibuat sebagai dasar
untuk:
• mengabulkan(seluruh/sebagian) gugatan
• menolak gugatan
• ,menyatakan gugatan tidak dapat diterima
II. SUBSTANSI PENTING DALAM UPAYA
HUKUM
 Amar Putusan
• Merupakan hasil akhir dari putusan, karena itu
harus dilihat apakah amar putusan tersebut
dibuat berdasarkan pertimbangan hukum yang
cukup atau tidak atau pertimbangan hukumnya
tidak didasarkan pada bukti – bukti.
• Amar putusan disalin sebagai fokus utama bagi
yang berkerberatan untuk dibatalkan
II. SUBSTANSI PENTING DALAM UPAYA HUKUM

Amar Putusan
 Gugatan tidak dapat diterima ( pada bagian
eksepsi/pokok perkara )
 Menolak gugatan penggugat
 Mengabulkan gugatan (seluruh/sebagian)
 Mengabulkan gugatan rekonpensi(seluruh/sebagian)
 Menolak gugatan rekonpensi
 Menyatakan gugat rekonpensi dinyatakan tidak dapat
diterima
III. UPAYA HUKUM PEMBATALAN
PUTUSAN PENGADILAN PERDATA
A. BANDING
B. KASASI
C. PENINJAUAN KEMBALI
A. BANDING
Dasar pemikiran dan pengadilan banding
 pernyataan pihak yang tidak puas terhadap putusan
pengadilan tingkat pertama(penggugat /tergugat
 berisi alasan – alasan mengapa yang bersangkutan
tidak setuju.
 Membuat memori banding: memahami kembali
gugatan, jawaban, bukti – bukti, pertimbangan hukum
hakim dalam memutuskan perkara.
Waktu Banding
Pernyataan banding
 pihak yang berkeberatan atas putusan
pengadilan negeri berhak mengajukan banding
dengan menyatakan banding di kepaniteran
perdata pengadilan negeri
 dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) har
berikut pengumuman perkara Dalam pasal 7 aya
(1) UU No.20/1947 .
 IngatL: sistem peradilan
Amar putusan, Yang mengajukan banding
dan penamaan pihak – pihak
Gugatan dikabulkan seluruhnya.
Tergugat banding:
• Pembanding/tergugat, sedangkan untuk
penggugat: terbanding/penggugat.
Gugatan dikabulkan sebagian.
Tergugat banding, tetapi penggugat tidak
banding:
• Pembanding/tergugat, sedangkan untuk
penggugat: terbanding/penggugat.
Amar putusan, yang mengajukan......

Gugatan dikabulkan sebagian.


Tergugat dan penggugat mengajukan banding
 pembanding/tergugat, sedangkan untuk penggugat,
terbanding/penggugat.
Gugatan ditolak.
Penggugat banding, sedangkan tergugat tidak
banding:
• pembanding/penggugat, sedangkan untuk tergugat,
terbanding/tergugat.
Amar putusan, yang mengajukan banding dan
penamaan pihak – pihak

Gugatan tidak dapat diterima


Penggugat banding,
 Pembanding/penggugat, sedangkan untuk
tergugat, terbanding/tergugat.
Alasan2 banding

• Salah menerapkan hukum pembuktian: ingat asas


pembuktian.
• Tidak memuat alasan yang jelas dan rinci
• Tidak mendasarkan pada pertimbangan hukum yang
lengkap
• Tidak mengadili seluruh bagian gugatan
• Mengabulkan melebihi tuntutan
• Dijabarkan dengan meneliti pertimbangan hukum
dan amar putusan dan bukti
• Membuat argumentasi hukum dengan
merujuk amar putusan dan membuat
analisis atas keberatan
• Meminta Pengadilan Tinggi untuk
membatalkan putusan pengadilan tinggi Tidak
Petitum Pembanding

• Tergantung siapa yang banding:


 Penggugat sebagai pembanding:
Petitum:
 Menerima permohonan banding
 membatalkan putusan pengadilan
 mengadili sendiri
 memutuskan sesuai gugatan;
 mengabulkan gugatan seluruhnya;
 memerinci petitum sesuai gugatan
Petitum Pembanding

• Tergantung siapa .....


 Tergugat sebagai pembanding,:
Petitum:
 menerima alasan – alasan banding
 membatalkan putusan pengadilan
 mengadili sendiri
 memutuskan sesuai jawaban
 Perhatikan kalau gugatan rekonpensi
Amar Putusan PT, Penggugat sebagai
Pembanding
MENGADILI (versi Pengadilan):
• Menerima permintaan dalam tingkat banding
yang diajukan oleh Pembanding semula
Penggugat tersebut
• Membatalkan putusan Pengadilan Negeri
Jakarta Barat tanggal --- 2000, No.--- yang
dimohon banding tersebut dengan:
Amar Putusan PT, Penggugat sebagai
Pembanding
MENGADILI SENDIRI
• Dalam EKSEPSI
Menolak eksepsi para Tergugat/Terbanding
• Dalam POKOK PERKARA
Mengabulkan Gugatan Pembanding seluruhnya
Menyatakan.... para Terbanding semula Tergugat
telah melakukan perbuatan melawan perbuatan
ingkar janji (wanprestasi)
Catatan: Diadili dengan mempertimbangkan petitum
penggugat
Amar Putusan PT, Penggugat sebagai
Pembanding
• Permohonan banding dikabulkan
• Amar:
Menerima permintaan dalam tingkat banding yang
diajukan oleh Pembanding semula Penggugat tersebut
Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Barat tanggal --- 2000, No.--- yang dimohon banding
tersebut
Amar Putusan PT , Penggugat sebagai
Pembanding
• Dapat membingungkan bila permohonan
banding ditolak
• Amar:
Menerima permohonan pembanding
Menolak permohonan banding
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri,,,,,,,,,
 Dipertimbangkan dengan frasa:
“Menerima berkas permohonan pembanding”
“Menolak alasan – alasan banding”
FORMAT MEMORI BANDING

 Tidak ada standar


 Dimulai dari Nomor perkara
 Nama pihak – pihak yang mengajukan banding.
 Identitas pembanding dan dasar kuasa
 Isi “amar” putusan tingkat pertama yang
dibanding.
 Pengajuan banding sesuai dengan peraturan
perundang – undangan (waktu).
Format..

 Alasan – alasan banding.


 Pemohon banding - akan mengemukakan bagian
yang tidak disetujui: dalam eksepsi, konpensi,
rekonpensi.
 Membuat alasan –alasan didasarkan pada
gugatan/jawaban dan bukti – bukti
 Buat alasan yang detail untuk dapat
dipertimbangkan pengadilan tinggi
 Alasan dengan mendasarkan yurisprudensi, teori
pembuktian, teori hukum
 Dengan alasan banding Hakim dinyatakan salah
menerapkan hukum
 Membuat Petitum.
Pemohon banding akan membuat petitum untuk
membatalkan putusan pengadilan
mengadili sendiri
memutuskan sesuai gugatan;
• mengabulkan gugatan seluruhnya;
• memerinci petitum sesuai gugatan/jawaban
 Penutup
Kontra Memori Banding dan pengiriman berkas
dan pemberitahuan pada para pihak
• Tidak ada format yang standar dalam pembuatan
kontra memori banding
• Kontra memori banding dibuat terbanding untuk
membalas atau menjawab memori banding.
• Pendirian terbanding selalu mendukung pendapat
judex facti
• Tugas terbanding akan lebih mudah karena
argumennya dapat meneruskan atau mempertajam
pertimbangan hukum hakim.
Kontra Memori Banding.....

• Bila kontra memori banding telah lengkap,


maka berkas perkara akan dikirim ke
pengadilan tinggi dalam waktu paling lama 30
(tiga puluh) hari dari permohonan banding
diajukan
• Dibuat dalam 2 (dua) bundel, yaitu bundel A
dan bundel B walaupun dalam parktiknya
dapat meleset dari waktu ditentukan tersebut.
Amar putusan banding
• Permohonan banding tidak dapat diterima
(soal formalitas)
• Menolak putusan banding:
Berarti menguatkan putusan pengadilan negeri
(diperiksa substansi perkara).
• Menerima permohonan banding:
(Membatalkan putusan pengadilan negeri
Amar putusan banding

• Menerima permohonan banding


Berarti membatalkan putusan pengadilan negeri
Dengan amar:
 Menerima permohonan banding
Membatalkan putusan pengadilan negeri.......
“ mengadili sendiri”
(Dengan mengadili sendiri: majelis hakim akan
mengadili seluruh bagian, yang isinya
tergantung siapa yang dimenangkan)
B.KASASI

• Pengertian kasasi
Berasal dari Perancis, dari kata “casser” yang
berarti “memecahkan” atau “membatalkan”,
memecahkan, mematahkan, mengepruk,
menyerkah. Sedangkan kata kasasi bahasa
Perancis, dari kata “cassation”, dalam bentuk
kata benda, artinya: pembatalan putusan
hakim.
Ketentuan yang mengatur kasasi

• Undang – Undang Republik Indonesia Nomor


14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung
merupakan satu kesatuan dan tetap berlaku
sejauh tidak dilakukan perobahan dalam
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung
disebut UUMA
Pernyataan dan penyampaian memori
kasasi
• Pernyataan kasasi paling lambat 14 (empat belas)
hari dari diterimanya putusan judex facti , melalui
pengadilan yang memutuskan perkara a quo (pasal
46 ayat 1 & ayat (2) UUMA).
• Atas permohohon kasasi kepaniteraan pengadilan
tingkat pertama akan mengeluarkan akta kasasi dan
penyampaian memori kasasi dihitung paling lambat
14 (empat belas) dari pernyataan kasasi
Penamaan pihak – pihak

• Pihak yang tidak setuju dengan putusan pengadilan


tinggi dapat mengajukan kasasi baik pembanding
maupun terbanding.
• Yang mengajukan kasasi disebut pemohon kasasi.
Sedangkan yang tidak mengajukan kasasi disebut
sebagai termohon kasasi
• Bila sama-sama mengajukan kasasi, maka menyebut
dirinya pemohon kasasi, dan sekaligus termohon
kasasi, yang diikuti dengan penamaan pihak –
pihak yang dahulu.
Penamaan pihak

• Bila sama-sama mengajukan kasasi, maka menyebut


dirinya pemohon kasasi, dan sekaligus termohon
kasasi, yang diikuti dengan penamaan pihak –
pihak yang dahulu, yaitu dalam tingkat banding,
maupun pada tingkat pertama.
• Praktik peradilan :lebih dahulu kedudukan pada
tingkat kasasi kemudian diikuti dengan kedudukan
pada tingkat pertama dan banding.
Alasan kasasi
 Pengadilan tidak berwenang atau melampaui
batas wewenang.
 Salah menerapkan atau melanggar hukum
yang berlaku
 Lalai memenuhi syarat –syarat yang
diwajibkan oleh peraturan perundang –
undangan.
Fokus alasan kasasi untuk pembuatan
memori kasasi

• Lihat putusan pengadilan banding apakah:


Menguatkan putusan pengadilan negeri
Membatalkan negeri putusan pengadilan negeri
• Putusan pengadilan negeri dapat:
Tidak menerima gugatan penggugat
Mengabulkan gugatan penggugat sebagian atau
seluruhnya
Menolak gugatan penggugat seluruhnya
Fokus alasan.....

• Putusan pengadilan tinggi:


Menguatkan putusan pengadilan negeri .
Alasan2 kasasi tertuju pada pertimbangan
hukum pengadilan negeri dengan tetap
menyinggung putusan pengadilan tinggi yang
menguatkan
Membatalkan putusan pengadilan negeri.
Alasan kasasi tertuju pada pertimbangan hukum
pengadilan tinggi
Petitum untuk kasasi

 Membatalkan putusan pengadilan banding


No.....yang membatalkan putusan pengadilan
negeri
Dengan mengadili sendiri:
 Permintaan sesuai gugatan/jawaban
 ingat siapa yang kasasi: apakah
penggugat/tergugat
Amar memori kasasi, untuk pengadilan tinggi
menguatkan putusan pengadilan negeri
MENGADILI
• Mengabulkan permohonan kasasi dari
Pemohon Kasasi : ________
• Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi
Jakarta tanggal ---- No./Pdt/----/PT DKI yang
menguatkan putusan Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat t------- No. /Pdt/G/1984 PN. Jkt.
Pst
Amar .....

DAN MENGADILI SENDIRI


• Dalam konpensi
Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima
Menyatakan sita revindiatoir dan sita jaminan
yang telah dijalankan sehubungan dengan tanggal
-------- 1984 No. 403/1984/.Pdt.G tidak sah dan
tidak berharga, karena itu harus diangkat.
Petitum.....

DAN MENGADILI SENDIRI


• Dalam konpensi...
• Dalam Rekonpensi
Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat
diterima.
• Dalam konpensi dan Rekonpensi
Biaya perkara untuk penggugat konpensi
Format Memori kasasi dan
penyerahannya
• Tidak ada standar
• Nomor perkara
• Nama pihak – pihak yang mengajukan kasasi.
• Identitas pemohon kasasi dan dasar kuasa.
• Isi “amar” putusan tingkat banding..
• Pernyataan pengajuan kasasi sesuai dengan
peraturan perundang – undangan (waktu
• Alasan2 kasasi, dengan memahami putusan
pengadilan negeri dan pengadilan tinggi:
Format ...

• Putusan pengadilan negeri:


Tidak menerima gugatan penggugat
Mengabulkan gugatan penggugat sebagian atau
seluruhnya
Menolak gugatan penggugat
• Putusan pengadilan banding:
Menguatkan putusan pengadilan negeri
Membatalkan negeri putusan pengadilan negeri
Format ......
• Putusan pengadilan tinggi:
Menguatkan pengadilan negeri
Tertuju pertimbangan hukum pengadilan negeri
Membatalkan putusan pengadilan negeri
Tertuju pertimbangan hukum pengadilan tinggi
• Alasan kasasi :
 Pemohon kasasi akan mengemukakan bagian
yang tidak disetujui: dalam eksepsi, konpensi,
rekonpensi yang menyatatakan pengadilan
negeri/tinggi
 tidak berwenang atau melampaui batas
wewenang.
Salah menerapkan atau melanggar hukum yang
berlaku
Lalai memenuhi syarat –syarat yang diwajibkan
oleh peraturan perundang – undangan.
 Pastikan salah satu alasan di atas (biasanya:
pengadilan yang terbukti salah menerapkan
hukum) dengan menunjuk pada
pertimbangan hukum pengadilan
 Buat alasan yang detail untuk dapat
dipertimbangkan dengan mendasarkan
yurisprudensi, teori pembuktian, teori
hukum sehingga pengadilan kasasi
membenarkan alasan – alasan kasasi
 Membuat Petitum.
Pemohon kasasi akan membuat petitum untuk
– Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon
Kasasi : ________
– Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta
tanggal ---- No./Pdt/----/PT DKI yang menguatkan
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat t-------
No. /Pdt/G/1984 PN. Jkt. Pst
• Membuat Petitum
Kontra Memori Kasasi dan waktu
penyampaiannya serta pengiriman berkas
• Memori kasasi dari pemohon kasasi akan
disampaikan juru sita pengadilan negeri
kepada termohon kasasi paling lambat 30
(tiga puluh) hari dari penerimaan kasasi (pasal
47 ayat (2) UUMA).
• Termohon kasasi mengajukan kontra
memori kasasi kasasi paling lambat 14
(empat belas) hari dari diterima memori kasasi
(pasal 47 ayat (3) UUMA).
Kontra Memori Kasasi dan waktu
penyampaiannya serta pengiriman berkas

• Kontra memori kasasi diajukan sebagai


argumen yang pada pokoknya berisikan
penolakan atas memori kasasi. Sedangkan
formatnya hampir sama dengan memori
kasasi.
• Lebih mudah pembuatannya dari memori
kasasi, karena termohon kasasi mendasarkan
argumennya dengan menyetujui putusan
judex facti
Kontra Memori Kasasi dan penyampaiannya
serta pengiriman berkas
• Pengadilan tingkat pertama akan
mengirimkan berkas perkara di atas ke
Mahkamah Agung paling lambat 30 (tiga
puluh) dari penerimaan kontra memori kasasi
(Pasal 48 UUMA).
Putusan atas diajukan permohonan
kasasi
• Menyatakan permohonan kasasi tidak dapat
diterima.
• Menolak permohonan kasasi.
• Mengabulkan permohonan kasasi
Dengan mengadili sendiri
(tergantung siapa yang dimenangkan)
C. PENINJAUAN KEMBALI

• Pengertian peninjauan kembali


Peninjauan kembali dapat diterjemahkan dari
request civiel, artinya putusan pengadilan pada
tingkat kasasi atau putusan pengadilan dibawahnya
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dapat
diajukan upaya hukum peninjauan kembali.
• Dalam pasal 24 ayat (1) UU No.48/2009 ditentukan
bahwa terhadap putusan Mahkamah Agung yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap dapat
diajukan peninjauan kembali.
Putusan yang Dimohon
peninjuan kembali
• Putusan Yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap
 Putusan kasasi dan putusan yang tidak diajukan
upaya hukum
 Mempunyai kekuatan hukum tetap: putusan
pengadilan negeri dan putusan pengadilan tinggi
 Ingat pembedaan upaya hukum:
bantahan/perlawanan dan pembatalan
Ketentuan yang mengatur peninjuan
kembali
• Undang – Undang Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung
merupakan satu kesatuan dan tetap berlaku
sejauh tidak dilakukan perobahan dalam
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung,
disebut UUMA
Alasan peninjauan kembali dan pembuatan
memori peninjauan kembali
Sesuai pasal 67 UUMA: yaitu:
 Putusan dengan kebohongan atau tipu muslihat
pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya
diputus atau bukti-bukti yang kemudian hakim
pidana menyatakan palsu.
 Setelah perkara diputus ditemukan bukti - bukti
ditemukan surat2 yang bersifat menentukan, yang
pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan.
Alasan....

 Antara pihak –pihak yang sama, mengenai suatu yang


sama, atas dasar yang sama atas pengadilan yang sama
diberikan putusan yang bertentangan satu sama lain;
 Dikabulkan suatu hal yang dituntut atau lebih dari yang
dituntut.
 Sesuatu bagian belum diputus tanpa dipertimbangkan
sebab - sebabnya
 Terdapat kehilapan atau kekeliruan yang nyata dalam
putusan.
Penghitungan waktu pengajuan bukti
peninjauan kembali
 Dalam tenggang waktu 180 (seratus delapan puluh)
hari. Perhitungan tersebut didasarkan pada
ditemukannya bukti – bukti
 Kebohongan: 180 (seratus delapan puluh) hari sejak
diketahui kebohongan atau tipu muslihat sejak atau
sejak keputusan hakim pidana memperoleh kekuatan
hukum tetap dan telah diberitahukan kepada yang
berperkara.
Penghitungan waktu pengajuan......

 Dikabulkan suatau hal yang ditutuntut, apabila


mengenai sesuatu bagian belum diputus tanpa
dipertimbangkan sebab – sebabnya, apabila dalam
suatu putusan terdapat kehilapan atau kekeliruan
yang nyata sejak 180 (seratus delapan puluh) hari
putusan memperoleh kekuatan hukum tetap dan
telah diberitahukan kepada yang berperkara
Alasan dalam memori peninjauan kembali
untuk pembatalan putusan kasasi
A. Alasan2 menyangkut hakim dalam
memeriksa dan mengadili perkara yang
diajukan peninjauan kembali.
B. Alasan2 berkaitan dengan alasan di luar
proses persidangan perkara yang diajukan,
yaitu ditemukannya bukti baru (novum)
Alasan dalam memori peninjauan kembali
untuk pembatalan putusan kasasi
A. Alasan2menyangkut hakim dalam
memeriksa dan mengadili perkara yang
diajukan peninjauan kembali.

 Alasan ini sama dengan alasan pada tingkat


judex factie dan judex juris
 Ingat asas putusan
Alasan dalam memori peninjauan kembali
untuk pembatalan putusan kasasi
B. Alasan – alasan berkaitan dengan (novum)
• Pemohon mengajukannya ke Pengadilan Negeri
mengenai Novum
• Dibentuk Majelis Hakim
• Diambil sumpah mengenai penemuan bukti
• Dilakukan pemeriksaan mengenai keaslian bukti
• Berkas dikirim ke Hakim Peninjauan Kembali
Alasan dalam memori....

• Difokuskan pada pembatalan putusan


tingkat kasasi:
Menolak permohonan kasasi
Alasan peninjauan kembali tertuju pada
pertimbangan hukum judex facti
Mengabulkan permohonan kasasi
Alasan peninjauan kembali fokus pada
pertimbangan hukum hakim kasasi
Alasan dalam memori....
Putusan pengadilan negeri, pengadilan tinggi
yang tidak diajukan banding (misal
verstek/bukan verstek)
 mencari alasan2 peninjauan kembali
Format Memori Peninjauan Kembali

• Tidak ada format standar


• Nomor perkara.
• Nama pihak – pihak yang mengajukan Memori
Peninjuan kembali.
• Identitas pemohon dan dasar kuasa Memori
Peninjuan kembali.
• Isi “amar” putusan tingkat kasasi
Dapat disalin “amar” putusan judex fatie ( tingkat
Pengadilan Negeri dan Pemgadilan Tinggi)
Format Memori Peninjauan kembali

• Pernyataan memori peninjuan kembali


diajukan sesuai dengan peraturan
perundangang – undangan.
• Alasan – alasan memori peninjauan kembali
Dalam Memori Peninjuan kembali pemohonmemori
peninjuan kembali akan mengemukakan bagian
yang tidak disetujui dan alasan – alasannnya , baik
dalam eksepsi, konpensi, rekonpensi.
 Alasan:
Alasan2 menyangkut hakim dalam memeriksa
dan mengadili perkara yang diajukan peninjauan
kembali.
Alasan2 berkaitan dengan alasan di luar proses
persidangan perkara yang diajukan, yaitu
ditemukannya bukti baru (novum)
Di luar novum: alasan kehilapan atau kekeliruan
yang nyata dalam putusan.
Format Memori Peninjauan kembali

• Alasan2 juga dengan menyebutkan Angka atau huruf


( A, I, ) dengan memberikan argumentasi ditutup
bahwa putusan Hakim Kasasi haruslah dibatalkan
• Membuat Petitum untuk pembatalan putusan hakim
tingkat kasasi yang diharapkan jadi amar
Amar pemohon peninjauan kembali

MENGADILI
 Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon
Peninjauan Kembali
 Membatalkan putusan Mahkamah Agung tanggal ------- 1984
No. ----K/Sip/1982
MENGADILI LAGI
• Dalam Pokok Perkara
 Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya
 Menyatakan penggugat sebagai pemilik sah dari
persil/rumah Jalan Sulawesi 28------Medan
 Dst.
Penyampaian Kontra Memori Peninjauan
Kembali
• Panitera pengadilan meneyerahkan memori
peninjauan kembali ke Termohon Peninjauan
Kembali dalam dalam jangka waktu 14
(empat belas) hari dari penerimaan
• Termohon peninjauan kembali menyerahkan
kontra memori peninjauan kembali kepada
kepaniteraan paling lama 30 (tiga puluh) hari
penerimaan memori peninjauan kembali
• Pengadilan Negeri mengirim berkas ke MA .
Putusan Peninjauan kembali
(Mengabulkan Permohonan)
MENGADILI
 Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon
Peninjauan Kembali
 Membatalkan putusan Mahkamah Agung No. ----K/Sip/1990
MENGADILI LAGI
• Dalam Pokok Perkara
 Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian
 Menyatakan tergugat telah melakukan perbuatan
melawan hukum
 Menghukum tergugat untuk membayara ganri rugi
sebesar
 Dst.
Putusan Peninjauan kembali
(Menolak permohonan peninjauan kembali)

• Menolak permohonan peninjauan kembali


dari pemohon peninjauan kembali
• Membebankan biaya perkara kepada Termohon
Peninjauan kembali sebesar ....
SIAPA YANG MENGAJUKAN PK ????
TERGUGAT/PENGGUGAT ????????????
TERIMAKSIH
• TERIMAKSIH lagi.

Anda mungkin juga menyukai