Anda di halaman 1dari 11

ACARA BIASA

Oleh:
Labib Muttaqin, S.H., M.H.
PEMERIKSAAN PERSIAPAN
PENETAPAN HARI SIDANG DAN PEMANGGILAN PARA
PIHAK
 Hakim menentukan mulainya hari dan tempat sidang pertama dilakukan setelah pada
pemeriksaan persiapan Majelis Hakim menganggap perkara tersebut sudah cukup matang untuk
disidangkan.
 Menurut Pasal 64 ayat (1), dalam menentukan hari sidang Hakim harus mempertimbangkan jauh
dekat dari tempat tinggal kedua belah pihak dari tempat persidangan.
 Pemberitahuan mengenai hari sidang, yaitu mengenai tempat, hari dan jam sidang disampaikan
kepada para pihak dalam bentuk pemanggilan para pihak oleh Panitera Pengadilan melalui surat
tercatat dalam waktu yang cukup layak untuk dapat memenuhinya.
 Ketentuan Pasal 64 ayat (2) menentukan bahwa jangka waktu antara pemanggilan dan hari
sidang tidak boleh kurang dari 6 hari, kecuali perkara diperiksa dengan acara cepat.
 Mengenai sahnya panggilan, menurut pasal 65, pemanggilan terhadap para pihak dianggap sah,
apabila masing-masing telah menerima panggilan yang dikirim dengan surat tercatat.
 Berkaitan dengan pemanggilan ini, pengadilan menerapkan teori penerimaan, dimana untuk
menentukan bahwa panggilan itu sah harus menunggu sampai resi pemberitahuan kembali
kepada kepaniteraan semula.
TIDAK HADIRNYA PARA PIHAK
PEMBACAAN, PERUBAHAN DAN
PENCABUTAN GUGATAN
EKSEPSI
 Eksepsi merupakan suatu tangkisan atau bantahan dari pihak tergugat terhadap gugatan
penggugat yang tidak langsung menyentuh pokok perkara.
 Eksepsi ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut syarat-syarat atau formalitas gugatan; yaitu
jika gugatan yang diajukan mengandung cacat atau pelanggaran formil yang mengakibatkan
gugatan tidak sah yang karenanya gugatan tidak dapat diterima (inadmissible).
 Tujuan pokok pengajuan eksepsi yaitu agar pengadilan mengakhiri proses pemeriksaan tanpa
lebih lanjut memeriksa materi pokok perkara. Pengakhiran yang diminta melalui eksepsi
bertujuan agar pengadilan menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk).

8
EKSEPSI TERGUGAT
JENIS-JENIS EKSEPSI
 Dilihat dari Ilmu Hukum, jenis eksepsi terbagi atas:

1. Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie)


a. Eksepsi Yang Menyangkut Kompetensi Absolut
b. Eksepsi Yang Menyangkut Kompetensi Relatif
2. Eksepsi Prosesual di Luar Eksepsi Kompetensi
c. Eksepsi Surat Kuasa Khusus Tidak sah
d. Eksepsi Error in Persona
e. Eksepsi Res Judicata atau Ne Bis In Idem
f. Eksepsi Obscuur Libel
3. Eksepsi Hukum Materiil (Materiele Exceptie)
g. Eksepsi dilatoir (dilatoria exceptie)  Gugatan Prematur
h. Eksepsi peremptoir (exceptio peremptoria)  Menghalangi Gugatan
10
REPLIK-DUPLIK
 Replik adalah jawaban/tanggapan penggugat terhadap
jawaban tergugat atas gugatan penggugat, baik tentang
pokok perkara, maupun tentang eksepsi. Tujuannya
adalah selain untuk menyangkal jawaban tergugat, juga
untuk memperkuat gugatannya.
 Duplik adalah jawaban/tanggapan tergugat terhadap
replik penggugat. Tujuannya adalah selain untuk
menyangkal replik penggugat juga untuk memperkuat
jawabannya baik tentang pokok perkara, maupun atas
eksepsi tergugat.

Anda mungkin juga menyukai