Anda di halaman 1dari 11

TUGAS IPS

Oleh :

Nama : Ni Komang Ayu Tritya Kusuma Wardani

Kelas : IX B

Absen : 21

SMP NEGERI 1 AMLAPURA

TAHUN PELAJARAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji syukur kahadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang mana berkatn rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tepat pada waktunya.
kami mengakui dalam makalah ini mungkin masih banyak terjadi kekurangan
sehingga hasilnya jauh dari kesempurnaan penulis sangat berharap kepada semua pihak
kiranya memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Karangasem, 19 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

1. WESTERNISASI............................................................................................................4

2. DEMORALISASI...........................................................................................................5

3. KESENJANGAN SOSIAL EKONOMI.........................................................................6

4. KRIMINALITAS............................................................................................................7

5. PENCEMARAN LINGKUNGAN.................................................................................8

6. KENAKALAN REMAJA...............................................................................................9

7. INDIVIDUALISME YANG SEMAKIN TINGGI.......................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
1. WESTERNISASI

Westernisasi, juga Eropanisasi atau oksidentalisasi (dari kata Oksiden, yang artinya
dunia barat; lihat "oksiden" di kamus), adalah sebuah proses di mana masyarakat berada
dalam pengaruh atau mengadopsi budaya Barat dalam berbagai bidang seperti industri,
teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, gaya makan, pakaian, bahasa, alfabet,
agama, filsafat, dan nilai-nilai.
2. DEMORALISASI

Demoralisasi adalah suatu kondisi dimana moral atau standar moral suatu lingkungan,
baik dalam lingkup besar maupun kecil mengalami penurunan atau pengurangan. Menurut
wiktionary.org, demoralisasi merupakan suatu kondisi kemerosotan akhlak atau kerusakan
moral. Demoralisasi banyak terjadi di kalangan remaja yang cukup memprihatinkan semua
pihak.

Definisi lainnya, demoralisasi adalah suatu kondisi penurunan moral bangsa akibat
arus globalisasi yang semakin gencar dan tidak terkontrol serta akibat masuknya budaya barat
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Arus globalisasi tersebut akan terus menggerus
nilai dan kearifan lokal.
3. KESENJANGAN SOSIAL EKONOMI

Kesenjangan sosial adalah keadaan yang tidak seimbang yang ada di masyarakat yang
mengakibatkan perbedaan yang mencolok. Sedangkan kesenjangan ekonomi adalah sebuah
keadaan ketimpangan penghasilan antara masyarakat kelas atas dan kelas bawah sangat tinggi.
Kesenjangan ekonomi dan kesenjangan sosial adalah masalah besar bagi negara Indonesia.
Dari setiap periode pemerintahan belum bisa mengatasi akar masalah dari kesenjangan ini.
Akar permasalahan dari kesenjangan ini adalah tidak meratanya pendapatan dari setiap
warga negara Indonesia di setiap daerah, kemudian pembangunan yang tidak merata di setiap
wilayah Indonesia. Pendidikan masyarakat yang masih rendah, dengan tingkat pendidikan
yang rendah akan sangat sulit bagi negara Indonesia untuk mengurangi permasalahan
kesenjangan sosial maupun kesenjangan ekonomi.
Perbedaan status sosial dalam masyarakat, status sosial ini muncul karena adanya
stratifikasi dalam masyarakat, seperti halnya lulusan SMA dan lulusan sarjana tentu akan
memiliki status yang berbeda. Kemiskinan yang melanda negara sebagian warga negara
Indonesia, beberapa faktor yang mempengaruhi lahirnya kemiskinan itu sendiri adalah sebagai
berikut ; fatalisme, rendahnya tingkat aspirasi, rendahnya kemauan mengejar sasaran, kurang
melihat kemajuan pribadi, perasaan ketidakmampuan, dan perasaan untuk selalu gagal.
4. KRIMINALITAS

Kriminalitas adalah merupakan suatu pola mengenai tingkah laku yang dapat
merugikan masyarakat (atau bisa disebut korban) berupa reaksi formal, informal, dan
nonformal. Pengertian kriminalitas secara umum juga sebagai tindakan dimana dalam
perbuatannya yaitu melanggar hukum dan aturan serta norma norma sosial di dalam
suatu lingkungan masyarakat, sehingga dampak kriminalitas sendiri bisa jadi berupa
penentangan dari masyarakat.
Pengertian kriminalitas menurut wikipedia sendiri yaitu merupakan sebuah
Pidana dan asal kata kriminalitas berasal dari kata straf (Belanda), sering disebut
dengan istilah hukuman. Istilah pidana lebih tepat dari istilah hukuman karena hukum
sudah lazim merupakan terjemahan dari recht.
Dapat dikatakan istilah pidana dalam arti sempit adalah berkaitan dengan
hukum pidana dan dapat menimbulkan dampak kriminalitas terhadap korbannya.
5. PENCEMARAN LINGKUNGAN

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya


makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
(Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Peristiwa pencemaran lingkungan disebut polusi. Zat atau bahan yang dapat
mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan
bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup.
Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan,
tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
sampai tingkat yang merusak.
6. KENAKALAN REMAJA

Kenakalan Remaja adalah suatu bentuk aktivitas, kegiatan, ataupun perbuatan yang


melanggar norma, ketentuan, dan peraturan hukum. Biasanya dilakukan oleh anak-anak
berusia 13 sampai dengan 18 tahun. Para remaja ini melakukan tindakan tersebut karena
didorong berbagai faktor, ditambah dengan adanya kesempatan. Perbuatan mereka disebut
dengan tindakan patologis karena mereka melanggar norma hukum, dan berbuat diluar batas
yang dapat merugikan keluarga, lingkungan tempat tinggal dan juga orang lain.Tidak semua
kenakalan remaja dilakukan secara individual (sendiri). Tindakan ini juga sangat sering
dilakukan secara berkelompok. Ada beberapa kenakalan yang berakibat fatal dan bisa
mendapatkan sanksi hukum, atau bahkan sampai dipenjara.
 Seiring perkembangan zamannya sekarang ini ada banyak jenis-jenis kenakalan remaja dari
yang paling ringan hingga tergolong bera.. Berikut ini adalah beberapa jenis kenakalan
remaja yang ada di lingkungan sekitar.
1. Memakai Narkoba
Kebanyakan para remaja yang memakai narkoba bermula dari  dorongan rasa
keingintahuan yang tinggi sehingga akhirnya mereka mencoba barang nikotin tersebut.
Dalam beberapa kasus juga para remaja ini dipengaruhi oleh teman dekatnya yang lebih
dulu memakai narkoba.
2. Pencurian
Banyak dari orang dewasa berpikir bahwa pencurian kerap kali dilakukan oleh orang
yang berusia diatas 20 tahun. Namun, kenyataan tidak demikian, banyak remaja
melakukan tindakan pencurian yang didasari oleh berbagai faktor.
3. Balapan Liar
Biasanya kenakalan remaja yang satu ini dilakukan oleh beberapa kelompok tertentu.
Kenakalan remaja balapan liar tentu sangat berbahaya bagi diri sendiri karena dapat
merenggut nyawa. Serta mengganggu lingkungan sekitar.
7. INDIVIDUALISME YANG SEMAKIN TINGGI

Sikap individualisme merupakan paham yang menganggap diri sendiri (kepribadian)


lebih penting dibandingkan dengan orang lain. Mereka yang bersikap individualisme selalu
mementingkan dirinya sendiri, mereka tidak memperdulikan orang lain dan hanya peduli
terhadap urusannya masing-masing. Seseorang yang individualis tidak dapat menilai apa
yang ada disekitarnya, yang ada hanya bagaimana dia melakukan segala aktivitasnya dengan
baik tanpa orang lain. Menjadi orang yang bersifat individualis terkadang cenderung lebih
tertutup dalam mengerjakan sesuatu seperti apa yang dia inginkan.
Misalnya contoh dalam kehidupan sehari-hari masyarakat perkotaan, meskipun tidak
begitu terlihat mencolok, namun pada kenyataannya sikap individualisme masyarakat
perkotaan menjadi gambaran umum dimana ada beberapa sikap atau perilaku masyarakat
kota yang menggambarkan sikap individualisme seperti :
1. Kurangnya komunikasi antar satu orang dengan individu lainnya yang ada
disekitarnya. (tetangga dan lingkungan sekitar)
2. Kurangnya kepedulian terhadap kepentingan orang lain yang ada di sekitarnya.
3. Minimnya interaksi dengan orang lain, seperti tetangga disekitar rumah, rekan kerja
yang biasanya paling sering bertemu dan bertatap muka.
DAFTAR PUSTAKA

Internet : diakses pada 19 November 2019


 https://id.wikipedia.org/wiki/Westernisasi
 https://www.freedomnesia.id/demoralisasi/
 https://www.kompasiana.com/stevanuskrisna/5ce74dc63ba7f70d3545ca92/panca
sila-dengan-kesenjangan-sosial-ekonomi-di-negara-indonesia
 https://justssh.wordpress.com/2018/10/16/pengertian-kriminalitas-menurut-
para-ahli-sosiologi-lengkap/
 https://duniaparapelajar.wordpress.com/tag/pengertian-pencemaran-
lingkungan/
 https://www.kompasiana.com/retnowitaningtyas/58164eed129773fd34bd5bfc/me
wabahnya-sikap-individualisme-pada-masyarakat-indonesia-dan-mengatasinya

Anda mungkin juga menyukai