Anda di halaman 1dari 13

“Jenis-Jenis dan Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang

Yang Terjadi Di Dalam Masyarakat”

DI SUSUN OLEH:

MAN 1 STABAT
T.A 2016/2017
Kata Pengantar
        Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahan
rahmat dan inayah-Nya. Shalawat dan salam semoga di limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat-Nya.
Makalah ini kami buat semata-mata untuk keperluan siswa siswi ataupun
masyarakat yang sekiranya di kemudian hari memerlukannya. Makalah
ini juga dapat di manfaatkan oleh para guru sebagai bahan mengajar.
Materi makalah ini di susun dari berbagai sumber pembelajaran di
sekolah maupun yang lainnya. Kami selaku penyusun berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi siswa siswi ataupun orang-orang yang
membacanya untuk menjadi ladang amal.
Meskipun kami telah berusaha semaksimal mungkin  menyuguhkan
makalah ini dalam wujud yang terbaik, kami yakin pasti tak lepas dari
kekurangan, sesuai dengan peri bahasa yang mengatakan bahwa, ”Tak
Ada Gading Yang Tak Retak’’,maka penulis menerima kritik dan saran
terbuka bagi semua pihak untuk sempurnanya kami dalam menyusun
makalah pada masa-masa mendatang.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas segala bentuk kerjasamanya
semoga Allah SWT. Meridhoi ikhtiar kita dalam membangun generasi
Indonesia melalui makalah ini,Amin.
PRAYA,09 Februari 2013
                                                                                                 
 PENYUSUN
DAFTAR ISI
1.     COVER ...............................................................................i
2.      KATA PENGANTAR .................................................................1
3.      DAFTAR ISI ...........................................................................2
4.      BAB I .....................................................................3
a.       PENDAHULUAN
5.      BAB II .............................................................................4
a.       PEMBAHASAN
6.      BAB III ................................................................................7
a.       PENUTUP
7.      DAFTAR PUSTAKA ...............................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG MASALAH
Perilaku menyimpang adalah segala tingkah laku individu atau
kelompok yang malanggar nilai dan norma yang ada dalam suatu
kelompok atau masyarakat. Perselisihan pendapat antarwarga sering kali
meledakkan konflik sosial. Bak api yang menyambar tumpukan kayu
kering, konflik kemudian melibatkan banyak pihak dan memakan
korban yang besar. Harta benda mereka yang dianggap lawan menjadi
halal untuk dihancurkan. Bahkan korban jiwa pun kadang tidak bisa
dihindari. Berlangsunglah aneka perilaku yang melanggar kaidah sosial.
Terjadinya perilaku menyimpang menunjukkan kegagalan sosialisasi
yang dijalani individu. Seperti halnya dengan materi sosiologi yang
lain, perilaku menyimpang mempunyai jenis-jenis dan ciri-ciri.
B.      RUMUSAN MASALAH
Masalah yang di bahas dalam penulisan makalah ini adalah:
1.      Bagaimana jenis-jenis perilaku menyimpang yang terjadi di dalam
masyarakat.
2.      Bagaimana ciri-ciri prilaku menyimpang yang terjadi di dalam
masyarakat.
C.      TUJUAN
Tujuan penulisan pada makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis perilaku menyimpang
yang terjadi dalam masyarakat.
2.      Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri prilaku menyimpang yang
terjadi di dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
1.     Jenis-jenis Perilaku Menyimpang dalam Masyarakat
a.      Penyimpangan Primer dan Sekunder
Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai pola-pola perilaku
tertentu. Ada kalanya manusia berperilaku sesuai dengan kehendak
umum, tetapi di lain waktu bertindak menentang atau tidak sesuai
dengan kehendak umum. Oleh karena itu, dikenal dua jenis
penyimpangan sosial, yaitu penyimpangan sosial primer dan
penyimpangan social sekunder.
1)     Penyimpangan Sosial Primer
Penyimpangan sosial primer adalah penyimpangan yang bersifat
sementara (temporer). Orang yang melakukan penyimpangan primer
masih tetap dapat diterima oleh kelompok sosialnya karena tidak secara
terus-menerus melanggar norma-norma umum. Contoh: Pelanggaran
terhadap rambu-rambu lalu lintas.
2)   Penyimpangan Sosial Sekunder
Penyimpangan sosial sekunder adalah penyimpangan sosial yang
dilakukan secara terus-menerus, meskipun sanksi telah diberikan
kepadanya sehingga para pelaku secara umum dikenal sebagai orang
yang berperilaku menyimpang.
Contoh: Seseorang yang peminum dan pemabuk minuman keras di mana
pun ia berada akan dibenci orang.
b.      Penyimpangan Individu, Kelompok, dan Campuran
Berdasarkan jumlah individu yang terlibat dalam perilaku menyimpang
maka penyimpangan sosial menurut Drs. Kuswantodibedakan menjadi
dua jenis sebagai berikut.
1)     Penyimpangan Individu
Penyimpangan dilakukan sendiri tanpa ada campur tangan orang lain.
Hanya satu individu yang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
norma-norma umum yang berlaku. Perilaku seperti ini secara nyata
menolak norma-norma yang telah diterima
secara umum dan berlaku dalam waktu yang relatif lama.
Contoh: Seorang anak dari beberapa saudara ingin menguasai harta
peninggalan orang tuanya. Ia mengabaikan saudara-saudaranya yang
lain. Ia menolak norma-norma pembagian warisan menurut norma
agama. Ia menjual semua peninggalan harta orang tuanya untuk
kepentingan sendiri.
2)     Penyimpangan Kelompok
Penyimpangan kelompok terjadi apabila perilaku menyimpang
dilakukan bersama-sama dalam kelompok tertentu. Perilaku
menyimpang kelompok ini agak rumit sebab kelompok-kelompok
tersebut mempunyai nilai-nilai, norma-norma, sikap, dan tradisi sendiri.
Fanatisme anggota terhadap kelompoknya dapat menyebabkan mereka
merasa tidak melakukan perilaku menyimpang. Penyimpangan
kelompok lebih berbahaya bila dibandingkan dengan penyimpangan
individu.
Contoh: Kelompok (geng) kejahatan terorganisir yang
melakukanpenyelundupan dan perampokan, Kelompok pengacau
keamanan dengan tujuan-tujuan tertentu
(teroris), Kelompok yang ingin memisahkan diri dari suatu negara
(separatis).
3)     Penyimpangan Campuran
Sebagian remaja yang putus sekolah (penyimpangan individu) dan
pengangguran yang frustasi (penyimpangan individu), biasanya merasa
tersisih dari pergaulan dan kehidupan masyarakat. Mereka sering
berpikir seperti anak orang yang berkecukupan, yang akhirnya
menempuh jalan pintas untuk hidup enak. Dibawah pimpinan seorang
tokoh yang terpilih karena kenekatannya dan kebrutalannya, mereka
berkelompok dalam, “organisasi rahasia” (penyimpangan kelompok)
dangan memeiliki norma yang mereka buat sendiri. Pada dasarnya,
norma yang mereka buat bertentangan dengan norma umum yang
berlaku dalam masyarakat.
2.     Ciri-ciri Perilaku Menyimpang dalam Masyarakat
Penyimpangan sosial memiliki 6 ciri sebagai berikut.
a.       Penyimpangan Harus Dapat Didefinisikan
Perilaku menyimpang bukanlah semata-mata ciri tindakan yang
dilakukan orang, melainkan akibat dari adanya peraturan dan penerapan
sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tersebut.
b.      Penyimpangan Bisa Diterima Bisa Juga Ditolak
Perilaku menyimpang tidak selalu merupakan hal yang negatif. Ada
beberapa penyimpangan yang diterima bahkan dipuji dan dihormati,
seperti orang jenius yang mengemukakan pendapat baru yang
kadangkadang bertentangan dengan pendapat umum.

c.       Penyimpangan Relatif dan Penyimpangan Mutlak


Umumnya pada masyarakat modern, tidak ada seorang pun yang masuk
kategori sepenuhnya penurut (konformis) ataupun sepenuhnya
penyimpang. Secara umum, penyimpangan yang dilakukan tiap orang
cenderung relatif. Bahkan orang yang tadinya penyimpang mutlak
lambat laun harus berkompromi dengan lingkungannya dan akhirnya
tidak menyimpang.
d.      Penyimpangan Terhadap Budaya Nyata Ataukah Budaya Ideal
Budaya ideal di sini adalah segenap peraturan hukum yang berlaku
dalam suatu kelompok masyarakat, tetapi dalam kenyataannya tidak ada
seorang pun yang patuh terhadap segenap peraturan hukum yang
berlaku. Akibatnya antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu
terjadi kesenjangan.
e.       Terdapat Norma-norma Penghindaran Dalam Penyimpangan
Pada suatu masyarakat terdapat nilai atau norma yang melarang suatu
perbuatan yang ingin sekali diperbuat oleh banyak orang maka akan
muncul "norma-norma penghindaran". Norma penghindaranadalah pola
perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka,
tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka.
f.        Penyimpangan Sosial Bersifat Adaptif (Menyesuaikan)
Penyimpangan sosial tidak selalu menjadi ancaman karena
kadangkadang dapat dianggap sebagai alat pemelihara stabilitas sosial.
Di satu pihak, masyarakat memerlukan keteraturan dan kepastian dalam
kehidupan. Kita harus mengetahui, sampai batas tertentu, perilaku apa
yang kita harapkan dari orang lain, anggotanya. Di lain pihak, perilaku
menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan
kebudayaan dengan perubahan sosial.
BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulkan bahwa:
1.      Jenis-jenis perilaku menyimpang di dalam masyarakat di bagi
menjadi dua kelompok yaitu:
·         Penyimpangan primer dan sekunder
-         Penyimpangan sosial primer adalah penyimpangan yang bersifat
sementara (temporer).
-         Penyimpangan sosial sekunder adalah penyimpangan sosial yang
dilakukan secara terus-menerus, meskipun sanksi telah diberikan
kepadanya sehingga para pelaku secara umum dikenal sebagai orang
yang berperilaku menyimpang.
·         Penyimpangan individu, kelompok, dan campuran
-         Penyimpangan individu adalah Penyimpangan yang dilakukan
sendiri tanpa ada campur tangan orang lain.
-         Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan
bersama-sama dalam kelompok tertentu.
-         Penyimpangan campuran adalah penyimpangan yang dilakukan
dengan menggabungkan kedua jenis perilaku menurut pelakunya yaitu 
penyimpangan yang dilakukan sendiri-sendiri dan juga penyimpangan
yang dilakukan dengan cera bersama-sama (kelompok).
2.      Ciri-ciri perilaku menyimpang di dalam masyarakat ada enam
yaitu:
·         Penyimpangan Harus Dapat Didefinisikan.
·         Penyimpangan Bisa Diterima Bisa Juga Ditolak.
·         Penyimpangan Relatif dan Penyimpangan Mutlak.
·         Penyimpangan Terhadap Budaya Nyata Ataukah Budaya Ideal.
·         Terdapat Norma-norma Penghindaran Dalam Penyimpangan.
·         Penyimpangan Sosial Bersifat Adaptif (Menyesuaikan).
B.      SARAN
Bertitik tolak pada uraian di atas, kami sampaikan beberapa saran
kepada segenap pembaca makalah ini, yaitu sebagai berikut:
Dengan selesainya tugas ini, kiranya pihak-pihak terkait dapat
memahami serta memaklumi bentuk kesederhanaannya. Bila perlu tugas
ini dapat di evaluasi guna menjadi acuan kami untuk mengembangkan
tugas ini kearah yang lebih sempurna.
Sekiranya pemberian tugas pembuatan makalah ini lebih digalakkan di
kalangan siswa karena dengan pemberian tugas ini dapat melatih siwa
untuk mencari sumber lain tentang materi yang di ajarkan.
3.      Sebaiknya dalam mengerjakan tugas kelompok jangan  harus
semua anggota bekerja agar tujuan dan maksud dari pemberian tugas
kelompok yaitu melatih kerjasama dapat di terapkan.
Diharapkan kepada para guru utamanya pelajaran sosiologi, untuk tidak
hanya memberikan tugas waktu di sekolah saja melainkan memberikan
tugas pekerjaan rumah  kepada siswanya.
Saran dan Kritik senantiasa kami nantikan dari semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Ruswanto. 2009. Sosiologi untuk SMA atau MA Kelas X. Surakarta:
Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Edukatif HTS. 2008. Modul Sosiologi X untuk SMA atau MA
Semester Genap.
Surakarta: Hayati Tumbuh Subur.

Anda mungkin juga menyukai