Anda di halaman 1dari 7

DISIPLIN KERJA KARYAWAN

(Suatu Kajian Teori)

Gde Bayu Surya Parwita


Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar

ABSTRACT

Any company or organization will always strive to improve the performance of


employees. To increase even higher, the company needs to improve morale and
enthusiasm of its employees work. One indication of the decline in morale is indiscipline.
A decrease in the level of discipline may inuence the effectiveness and efciency of
achievement of corporate goals. Indicipline employees have direct implications on
employee mental and inuence on the effectiveness of employees. The decline of
employee discipline will lead to decline in employee morale, which in turn will affect the
deterioration of corporate performance. To that end, the leadership of the organization or
company should give attention to the factors - factors that affect employee discipline.
These factors are leadership, motivation, communication and enforcement of labor
discipline

Keywords : Work discipline, leadership, motivation, communication, enforcement of


discipline

1. PENDAHULUAN akan menyebabkan merosotnya


Setiap perusahaan atau organisasi semangat kerja karyawan yang pada
akan selalu berusaha meningkatkan akhirnya akan berpengaruh pada
kinerja dari para karyawannya. Untuk k e m e r o s o ta n k in e r ja p e r u s a h a a n .
meningkatkan lebih tinggi lagi, Dengan kata lain pembinaan disiplin
perusahaan tersebut perlu karyawan yang baik, merupakan sarana
meningkatkan semangat dan kegairahan peningkatan kinerja karyawan dan
kerja para karyawannya. Salah satu produktivitas perusahaan secara
indikasi turunnya semangat kerja adalah berkesinambungan. Ini berarti
ketidakdisiplinan. Penurunan tingkat pembinaan disiplin adalah perlu dan
disiplin dapat mempengaruhi efektivitas penting bagi pencapain tujuan
dan esiensi pencapaian tujuan perusahaan.
perusahaan. Kedisiplinan adalah Debi (2009) mengemukakan bahwa
bilamana karyawan selalu datang tepat yang menyebabkan karyawan melanggar
pada waktunya. Sebenarnya gambaran berbagai peraturan perusahaan adalah
tadi adalah tidak mutlak benar, sebab karena kurangnya kesadaran karyawan
apa yang digambarkan itu adalah salah dan sifat kurang baik pada diri karyawan
satu indikator kedisiplinan yang dituntut seperti kecerobohan, malas, tidak jujur,
oleh perusahaan, Debi (2009). Namun tidak dapat bekerja sama dengan teman
kedisiplinan dapat juga diartikan disiplin sekerjanya, kelambanan dalam
dalam mengerjakan tugas – tugas yang melaksanan tugas dan kurang inisiatif.
harus dilakukan karyawannya. Jadi Sehubungan dengan itu, tugas pimpinan
kedisiplinan dalam suatu perusahaan adalah menjaga komunikasi yang sehat
dapat ditegakkan bilamana sebagian dan membimbing karyawan untuk
besar peraturan – peraturannya ditaati memperbaiki sifat – sifat yang kurang
oleh sebagian besar karyawannya. baik dan membantu mereka untuk
Ketidakdisplinan karyawan mempunyai menyesuaikan diri dengan situasi dan
implikasi langsung atas mental karyawan kondisi perusahaan. Dari sini
dan berpengaruh atas efektivitas kerja diharapkan karyawan mempunyai
karyawan. Merosotnya disiplin karyawan

104 Juima Vol. 5 No. 2, September 2015


kesenangan dan kepuasan kerja yang semata – mata. Untuk itu organisasi
pada akhirnya akan mampu mengurangi haruslah mempunyai semacam pola
pelanggaran terhadap standar dan pembinaan disiplin bagi para
peraturan perusahaan. pegawainya. Pola pembinan disiplin
menurut Saydam (2002 ) dapat berupa :
2. PEMBAHASAN 1) Menciptakan peraturan dan tata
2.1 Pemahaman Tentang Pentingnya tertib yang seharusnya
Disiplin Kerja dilaksanakan oleh para
karyawannya.
(1) Pengertian Disiplin Kerja 2) Menciptakan dan memberikan
Menurut Gorda (2004), disiplin sanksi – sanksi bagi pelanggaran
adalah sikap dan perilaku seorang disiplin.
karyawan yang diwujudkan dalam 3) Melakukan pembinaan melalui
bentuk kesediaan seorang karyawan pelatihan – pelatihan kedisiplinan
dengan penuh kesadaran dan ketulus yang terus menerus.
ikhlasan atau paksaan untuk mematuhi
dan melaksanakan tugas dan tanggung (4) Faktor – Faktor Yang Menunjang
jawab sebagai upaya member Pembinaan Disiplin
sumbangan semaksimal mungkin Menurut Martoyo (2002) faktor-
pencapaian tujuan perusahaan. Siagian faktor yang dapat menunjang pembinaan
(2003) disiplin merupakan tindakan disiplin yaitu : motivasi, diklat,
manajemen untuk mendorong para kepemimpinan, kesejahteraan,
anggota organisasi memenuhi tuntutan penegakkan disiplin. Menurut Simamora
berbagai ketentuan yang harus ditaati. (2004) komunikasi dapat mempengaruhi
Dari uraian tersebut dapat dikemukakan disiplin kerja. Komunikasi merupakan
bahwa disiplin kerja merupakan sumber masalah disiplin yang bersifat
kesediaan seorang karyawan untuk organisasional, kegagalan dalam
dapat mematuhi dan menjalankan mengkomunikasikan standar dan
berbagai ketentuan yang harus ditaati. ekspektasi kerja yang memadai menjadi
salah satu pemicu masalah disiplin, oleh
(2) Bentuk – Bentuk Disiplin Kerja karena itu komunikasi mempengaruhi
Kedisiplinan yang tinggi perlu disiplin kerja karyawan. Dari beberapa
dimiliki oleh setiap karyawan dalam faktor yang mempengaruhi disiplin kerja
melaksanakan tugasnya agar tujuan diatas, maka faktor – faktor yang akan
perusahaan dapat tercapai. Siagian dianalisis dalam kajian teori ini adalah
(2003) terdapat dua jenis disiplin dalam kepemimpinan, motivasi, komunikasi
organisasi yaitu :
1) Pendisilinan Preventiv, adalah 2.2 Kepemimpinan
tindakan yang mendorong para (1) Pengertian Kepemimpinan
karyawan untuk taat kepada Menurut Gouzali (2005)
berbagai ketentuan yang berlaku kepemimpinan adalah kemampuan lebih
dan memenuhi standar yang telah yang dimiliki oleh seseorang (baik dalam
ditetapkan. organisasi atau tidak) untuk
2) Pendisiplinan Korektif, adalah jika mempengaruhi orang – orang yang ada
karyawan yang nyata – nyata telah dalam lingkungannya, agar mereka
melakukan pelanggaran atas bersedia bekerja untuk mencapai
ketentuan-ketentuan yang tujuannya yang diinginkan oleh
berlaku atau gagal memenuhi pimpinan perusahaan. Kepemimpinan
standar yang telah ditetapkan, adalah proses pengarahan dan
kepadanya dikenakan sanksi mempengaruhi aktivitas yang berkaitan
disipliner. dengan tugas dari para anggota kelompok
(3) Pola Pembinaan Disiplin dalam Husein Umar (2003).
Pola pembinaan penegakan disiplin Kepemimpinan (leadership) tersebut
kerja tidak diserahkan kepada pegawai berasal dari kata to lead yang berarti

Juima Vol. 5 No. 2, September 2015 105


memimpin, sehingga pengertian tersebut dijelaskan sebagai berikut:
kepemimpinan dengan memimpin adalah 1) Otokratis merupakan tindakan
sama. Menurut Tohardi (2002) pemimpin menurut kemauan sendiri.
Kepemimpinan adalah proses Perintah hanya dari satu pihak saja,
mempengaruhi kegiatan kelompok yang pemimpin bekerja bersungguh –
terorganisasikan dalam usaha sungguh, belajar keras, tertib dan
menentukan tujuan dan pencapaiannya. tidak boleh dibantah.
Pemimpin adalah orang yang mempunyai 2) D e m o k r a t i s , i n t i n y a a d a l a h
tugas untuk mengarahkan dan keterbukaan dan keinginan
membimbing bawahan dan mampu memposisikan pekerjaan diri dan
memperoleh dukungan bawahan untuk bersama – sama.
sehingga dapat menggerakkan mereka 3) Laissez – faire merupakan pemimpin
kearah pencapaian tujuan organisasi. yang tidak mempunyai pendirian yang
Dengan kata lain pemimpin itu adalah kuat serba dibolehkan.
orang yang melakukan kepemimpinan. K e b a n y a k a n m a n a j e r
Dari uraian tersebut dapat dikemukakan menggunakan ketiganya pada suatu
bahwa kepemimpinan merupakan waktu, tetapi gaya yang paling sering
kemampuan pemimpin untuk digunakan akan dapat dipakai untuk
memotivasi dan mempengaruhi orang membedakan seorang manajer sebagai
lain dalam mencapai tujuan tertentu. pemimpin yang otokrasi, demokratis dan
laissez – faire. Kepemimpinan otokrasi
(2) Teori –Teori Kepemimpinan lebih banyak menghendaki masalah
Siagian (1990) dalam Saydam pemberian perintah kepada bawahan,
(2005) membedakan teori kepemimpinan kepemimpinan demokratis cenderung
kedalam 3 kelompok yaitu : mengikuti pertukaran pendapat antara
1) Teori Genetis orang – orang yang terlibat. Dalam
Bahwa kepemimpinan kepemimpinan laisse – faire, pemimpin
dibawa semenjak manusia lahir ke memberikan kepemimpinannya jika
dunia, artinya seorang yang diminta.
menjadi pemimpin itu memang
sudah ditakdirkan menjadi 2.3 Motivasi
seorang pemimpin (born leader). (1) Pengertian Motivasi
2) Teori sosial Menurut Heidjarachman dan Suad
Bahwa kepemimpinan Husnan (2000), motivasi merupakan
tersebut didapat karena proses untuk mencoba mempengaruhi
diciptakan oleh masyarakat (made seseorang agar melakukan Sesuatu yang
leader). kita inginkan. Adapun pendapat lainnya
3) Teori Ekologis (lingkungan) menurut Munandar (2001), motivasi
Bahwa kepemimpinan adalah suatu proses dimana kebutuhan –
tersebut didapat karena kebutuhan mendorong seseorang untuk
perkawinan antara kedua teori melakukan serangkaian kegiatan yang
kepemimpinan terdahulu (teori mengarah ke tercapainya tujuan
genetis dan teori sosial). tertentu.
Berdasarkan uraian tersebut, maka
(3) Tipe- Tipe Gaya Kepemimpinan dapat dikemukakan bahwa motivasi
Gaya kepemimpinan adalah suatu adalah sebagai suatu kondisi yang
cara pemimpin untuk mempengaruhi menggerakkan manusia kearah suatu
bawahannya. Ada tiga gaya tujuan tertentu. Motivasi juga bisa
kepemimpinan, yaitu : otokratis, berpengaruh untuk membangkitkan,
demokratis atau partisipasif, dan laissez- mengarahkan, dan memelihara perilaku
faire, yang semuanya pasti mempunyai yang berhubungan dengan lingkungan
kelemahan – kelemahan dan kelebihan, kerja.
Supardi (2002)
Ketiga tipe gaya kepemimpinan

106 Juima Vol. 5 No. 2, September 2015


(2) Teori Motivasi membiarkan mereka
Banyak teori motivasi yang telah menikmati hal – hal yang
dikembangkan. Menurut Munandar sama dengan kita.
(2001), teori motivasi tersebut antara lain Kebutuhan ini mencakup
adalah : kebutuhan sosial dan
1) Teori tata tingkat kebutuhan bagian eksternal dari
Teori Maslow ini mungkin kebutuhan penghargaan
merupakan teori motivasi yang dari Maslow.
paling luas dan terkenal. Maslow (3) (Growth Needs) Kebutuhan
berpendapat bahwa kondisi pertumbuhan, merupakan
manusia berada dalam kondisi kebutuhan – kebutuhan
mengejar yang berkesinambungan. yang dimiliki seseorang
Jika suatu kebutuhan dipenuhi, untuk mengembangkan
langsung tersebut diganti oleh kecakapan mereka secara
kebutuhan lain. Proses penuh. Selain kebutuhan
berkeinginan secara nonstop aktualisasi diri, juga
memotivasi kita sejak lahir sampai mencakup bagian intrinsik
meninggal. Maslow selanjutnya dari kebutuhan harga diri
mengajukan bahwa ada lima dari Maslow.
kelompok kebutuhan, yaitu :
kebutuhan siologikal, kebutuhan 2.4 Komunikasi
rasa aman, kebutuhan sosial, (1) Pengertian Komunikasi
menerima persahabatan, cinta Menurut Supardi dan Anwar (2002)
kasih, rasa memiliki (belonging) , komunikasi adalah usaha untuk
kebutuhan harga diri, kebutuhan mendorong orang lain menginterpretasikan
aktualisasi diri pendapat seperti apa yang diinginkan atau
2) Teori Eksistensi-Relasi-Pertumbuhan dikehendaki oleh orang yang mempunyai
Teori ini dikenal sebagai teori ERG pendapat tersebut, sehingga diharapkan
sebagai singkatan dari Existence, diperoleh titik kesamaan saling pengertian.
Relatednes, dan Growth Needs, Menurut Effendy (2000) komunikasi
dikembangkan oleh Aldefer dan adalah proses penyampaian pikiran atau
merupakan salah satu modikasi perasaan oleh seseorang kepada orang lain
dan reformalisasi dari teori tata dengan menggunakan lambang – lambang
tingkat kebutuhan dari Maslow. yang bermakna bagi kedua pihak dalam
Aldefer mengelompokkan situasi tertentu, komunikasi menggunakan
kebutuhan dalam tiga kelompok, media tertentu untuk merubah sikap atau
yaitu : tingkah laku seseorang atau sejumlah
(1) ( E x i s t e n c e ) K e b u t u h a n orang sehingga ada efek tertentu yang
eksistensi, merupakan diharapkan. Menurut Handoko (2002)
kebutuhan akan substansi komunikasi adalah proses pemindahan
material seperti keinginan pengertian dalam bentuk gagasan,
untuk memperoleh informasi dari seseorang ke orang lain.
makanan, air, perumahan, Berdasarkan pendapat tersebut,
uang, mebel, dan mobil. dapat dikatakan bahwa komunikasi
Kebutuhan ini mencakup adalah suatu proses penyampaian
kebutuhan siologikal dan informasi dari seseorang kepada orang
kebutuhan rasa aman dari lain, sehingga menimbulkan adanya
Maslow. interaksi antara kedua belah pihak untuk
(2) (Relatednes) Kebutuhan dapat saling mengerti dan mencapai
hubungan, merupakan suatu tujuan organisasi. ketentuan –
kebutuhan untuk membagi ketentuan dalam suatu organisasi yang
pikiran dan perasaan berupa komunikasi vertical dan
dengan orang lain dan komunikasi horisontal.

Juima Vol. 5 No. 2, September 2015 107


Siagian (2003) menyatakan 4) Komunikasi ke luar
bahwa dalam suatu organisasi terdapat Suatu organisasi sebagai sebuah
empat arus atau empat bentuk sistem mempunyai batasan dengan
komunikasi yaitu sebagai berikut: pihak luar seperti pemerintah,
1) Komunikasi vertikal kebawah pelanggan dan masyarakat pada
Merupakan wahana bagi manajemen umumnya.
untuk menyampaikan berbagai hal (3) Fungsi Komunikasi
kepada para bawahannya seperti Hasibuan (2004), menyatakan
perintah,instruksi, kebijakan baru, komunikasi mempunyai empat fungsi
pengarahan, pedoman kerja, nasehat utama sebagai berikut:
dan teguran. 1) Fungsi komunikasi sebagai kendali
2) Komunikasi vertikal keatas Fungsi kendali merupakan
Menyangkut keinginan para anggota komunikasi yang bertindak untuk
organisasi untuk menyampaikan mengendalikan perilaku karyawan di
berbagai hal seperti laporan hasil dalam mengkomunikasikan setiap
pekerjaan masalah yang dihadapi kesulitan yang berkaitan dengan
baik yang sifatnya kedinasan maupun pekerjaan.
yang bersifat pribadi kepada 2) Fungsi komunikasi sebagai motivasi
atasannya. Fungsi motivasi merupakan
3) Komunikasi horisontal komunikasi yang membantu
Berlangsung antara orang – orang perusahaan untuk mengembangkan
yang berada pada tingkat yang sama motivasi
dalam hirarki organisasi akan tetapi 3) F u n g s i k o m u n i k a s i s e b a g a i
melaksanakan kegiatan yang pengungkap emosional
berbeda. Fungsi pengungkap emosional
4) Komunikasi diagonal merupakan fungsi komunikasi yang
Berlangsung antara dua satuan kerja dilakukan karyawan untuk
yang berbeda pada jenjang hirarki berinteraksi sosial atau tegur sapa.
organisasi yang berbeda, tetap 4) Fungsi komunikasi sebagai informasi
menyelenggarakan kegiatan yang Fungsi informasi merupakan
sejenis. komunikasi yang berfungsi sebagai
Umar (2001), menyatakan bentuk sumber informasi yang diberikan
komunikasi yang dimiliki suatu pimpinan kepada karyawan mengenai
organisasi yaitu: aktivitas atau kegiatan – kegiatan
1) Komunikasi kebawah perusahaan.
Yaitu komunikasi yang berupa
pengarahan, perintah maupun 2.5 Penegakkan Disiplin Kerja
evaluasi. Medianya seperti memo, Menurut Handoko (2001),
rapat pengarahan, surat, maupun penegakkan disiplin adalah kegiatan
buku – buku pedoman kerja. manajemen untuk menjalankan standar-
2) Komunikasi keatas standar organisasi dalam hal ini
Fungsi utama komunikasi ke atas maksudnya adalah penegakkan disiplin
biasanya untuk mencapai dan lewat hukum. Penegakkan disiplin
mendapatkan informasi tentang sebagai pelaksanaan peraturan disiplin
aktivitas dan keputusan – keputusan yang mengatur kewajiban, larangan dan
meliputi laporan pelaksanaan kerja, sanksi apabila kewajiban tidak ditaati
sarana serta rekomendasi, dan atau dilanggar oleh karyawan. Dengan
usulan anggaran. adanya penegakkan disiplin, karyawan
3) Komunikasi ke samping diharapkan memiliki dedikasi serta sadar
Fungsi utama komunikasi kesamping akan tugas serta tanggungjawab kepada
adalah untuk melakukan kerjasama perusahaan. Faktor hukum merupakan
dan mendukung pada tingkat mereka
sendiri.

108 Juima Vol. 5 No. 2, September 2015


salah satu faktor dari banyak faktor yang Aridiputra, Ida Bagus Made. 2005.
mempengaruhi disiplin kerja. Hukum Analisis Beberapa Faktor yang
disiplin adalah serangkaian peraturan mempengaruhi Disiplin Kerja
yang berisi norma-norma yang mengatur, Karyawan pada PT. PLN (Persero)
menegakkan dan memelihara disiplin Distribusi Bali. Skripsi Sarjana
atau tata kehidupan agar segala tugas Jurusan Manajemen Program
dan peraturan dalam organisasi yang Ekstensi Fakultas Ekonomi
bersangkutan dapat terlaksana dengan Universitas Udayana, Denpasar.
baik dan tepat. Norma – norma tersebut
dapat ditegakkan dengan tiang-tiang Candrawati, Luh Erni. 2005. Faktor-
penegak dan sisi pendorong berupa faktor yang Mempengaruhi Disiplin
sanksi dan imbalan. Sanksi pada Kerja Karyawan Bagian Servis
dasarnya ancaman hukuman bagi Pada PT. Astra Internasional, Tbk.
pelanggar nilai, ukuran, norma dan Isuzu Cabang Denpasar. Skripsi
ketentuan yang telah disepakati Sarjana Jurusan Manajemen
bersama. Sedangkan imbalan pada Program Ekstensi Fakultas
dasarnya merupakan pendorong kearah Ekonomi Universitas Udayana,
melakukan perbuatan terpuji dengan Denpasar.
cara pemberian pujian atau penghargaan
yang mempunyai nilai kewajiban (psikis) Edwin B.Fhilipo. 2001. Personal
akibat dari prestasi yang baik yang telah Management. New York :
ditunjukkan seseorang dalam organisasi. Manajemen Sumber Manusia.
Graw Hill Inc
3. PENUTUP
Untuk mampu bersaing pada era Gorda, I Gusti Ngurah. 2004. Manajemen
globalisasi seperti saat ini, organisasi Sumber Daya Manusia Edisi
atau perusahaan harus memiliki sumber Revisi.Denpasara : Astabrata Bali
daya yang baik. Utamanya ialah sumber Bekerjasama dengan STIE Satya
daya manusia yang memiliki kualitas. Dharma Singaraja.
Salah satu ciri sumber daya yang
berkualitas adalah sumber daya yang Gouzali Saydam. 2002. Manajemen
memiliki disiplin kerja yang baik. Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Ketidakdisplinan karyawan mempunyai PT. Gunung Agung
implikasi langsung atas mental karyawan
dan berpengaruh atas efektivitas kerja Handoko. T. Hani. 2002. Manajemen,
karyawan. Merosotnya disiplin karyawan edisi 2. Yogyakarta : BPFE
akan menyebabkan merosotnya
semangat kerja karyawan yang pada Hasibuan Malayu,M.P. 2003. Manajemen
akhirnya akan berpengaruh pada Sumber Daya Manusia. Cetakan
kemerosotan kinerja perusahaan. Untuk Kelima Edisi Revisi Jakarta : Bumi
itu, pimpinan organisasi atau Aksara
perusahaan harus memberikan
perhatian terhadap faktor – faktor yang Heidjarachman dan Suad Husnan. 2000.
mempengaruhi disiplin kerja karyawan. Manajemen Personalia. Edisi
Adapun faktor – faktor tersebut adalah keempat. Yogyakarta, Dosen
kepemimpinan, motivasi, komunikasi Fakultas Ekonomi Universitas
dan penegakkan disiplin kerja. Gadjah Mada : BPFE

DAFTAR RUJUKAN Husein Umar. 2003. Riset Sumber Daya


Alex S.Nitisemito. 2000. Manajemen Manusia Dalam Organisasi.
Personalia. Edisi ketiga. Jakarta. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Ghalia Indonesia Utama.

Juima Vol. 5 No. 2, September 2015 109


Mudiartha Utama, Wayan. Mujiati, Ni Sugiyono. 2007. Metode Penelitian bisnis.
Wayan, dan Ardana, Komang. Bandung : CV. Alfabeta
2001. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Buku Ajar Pada Fakultas Supardi dan Syaiful Anwar. 2002. Dasar –
Ekonomi Universitas Udayana, Dasar Perilaku Organisasi.
Denpasar Bali Yogyakarta : BPFE

Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Susilo Martoyo. 2002. Manajemen


Psikologi Industri dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta
Organisasi.Jakarta : Penerbit : BPFE
Universitas Indonesia (UI Press)
Tohardi, A. 2002. Pemahaman Praktis
Pertami Susilawati, Ni Made. 2005. Manajemen Sumber Daya
Analisis Faktor Yang Manusia. Jakarta : PT.Gramedia
Berkontribusi Terhadap Disiplin Pustaka Utama
Kerja Pegawai Kantor Rektorat
Universitas Udayana. Tesis. Witriani, Lusia Debi. 2009. Analisis
Program Magister Manajemen Faktor Yang Menentukan Disiplin
Program Pasca Sarjana Magister Kerja Karyawan pada Percetakan
ManajemenUniversitas Surya Jaya Denpasar. Skripsi
Udayana,Denpasar Sarjana Jurusan Manajemen
Program Ekstensi Fakultas
Rantika,Mitha Krisna Dewi. 2008. Ekonomi Universitas Udayana,
Pengaruh Kepemimpinan, Denpasar.
Lingkungan Kerja dan
Kompensasi Terhadap Disiplin
Kerja Karyawan Pada PT.Bank
Perkreditan Rakyat (BPR)
Saraswati Ekabumi. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana

Siagian, S.P. 2003. Manajemen Sumber


Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Akasara Indonesia

Simamora, Bilson. 2004. Membongkar


Kotak Hitam Konsumsi. Jakarta.
PT. Gramedia Pustaka Utama.

110 Juima Vol. 5 No. 2, September 2015

Anda mungkin juga menyukai