Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“EKOLOGI ADMINISTRASI DAN DINAMIKA MASYARAKAT TRANSISI”


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Umar Congge, S. Sos.,M,Si

DI SUSUN OLEH :

ANDI SAKTI DARMAWAN


A. RIRIN DWI INDRIANI
NABILA FERTIKASARI AHMAD
NURUL AMALIA

PRODI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI
TAHUN AKADEMIK 2024/2025

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT, pencipta alam semesta yang masih memberi kesempatan & kekuatan sebagai
akibatnya kami bisa merampungkan tugas makalah ini dengan semaksimal mungkin. Salawat & salam selalu
tercurahkan atas junjungan Nabi Muhamad SAW yg sebagai teladan pada kehidupan ini. Tugas pada hal ini
makalah yg berjudul “Ekologi Administrasi dan Dinamika Masyarakat Transisi” bisa disusun lantaran atas
bimbingan, arahan & masukan dari seluruh pihak terutama dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Sosiologi,
sehingga tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh lantaran itu, dengan tidak
mengurangi rasa hormat penulis, maka penulis membutukan saran, kritik & masukan berdasarkan para pembaca
yang bersifat mengoreksi supaya pembuatan makalah ini selanjutnya sanggup mengurangi kesalahan-kesalahan
penulis sehingga membuahkan motivasi pada pembuatan makalah ini. Wassalamu'Alaikum Wr.Wb.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.. Latar Belakang .............................................................................................................4
2. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
3. Tujuan...........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................6
1. Teori Prsmatik..............................................................................................................6
2. Ekologi Administrasi Negara.......................................................................................7
3. Dinamika Masyarakat Transisi.....................................................................................7
4. Tantangan-Tantangan Modern.....................................................................................8
5. Era Good Governance..................................................................................................9
6. Teknologi Informasi Pemerintahan Modern..................................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................................................11
1. Kesimpulan...................................................................................................................11
2. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat transisi merupakan masyarakat yang mengalami perubahan bentuk dan isi dari kondisi sebelum
nya. Fenomena yang paling sering terjadi, masyarakat
pedesaan yang mengalami transisi ke arah perkotaan yang di
tandai perubahan mata pencaharian, kemudian diiku denganrelasi sosial dan gaya hidup. Masyarakat transisi
lahir karena beberapa sebab, pertama, secara geografis wilayahnya berdekatandengan pusat kota sehingga
mobilitas masyarakat cenderungnggi. Kedua, terbukanya akses pedesaan yang melahirkaninteraksi sosial antara
masyarakat kota dengan masyarakat desa,sebagai salah satu akibat dari kebijakan pemerintah tentang danadesa
yang melahirkan inovasi-inovasi (desa wisata yang menciptakan lapangan pekerjaan baru selain sektor
pertanian). Kega, adanya interaksi sosial antara desa dan kota akibat dari urbanisasi.
Masyarakat transisi secara sosial, ekonomi, politik dan budaya memiliki perbedaan antara masyarakat desa
sebagai akarnya dan masyarakat kota sebagai bentuk perkembangan masyarakat yang lebih maju. Identitas
tersebut berakulturasi untuk saling mempengaruhi satu sama lain. Seberapa kuat pengaruh desa atau kota,
tentunya dipengaruhi oleh aktor, kondisi geografis, perkembangan sarana komunikasi dan teknologi. Sehingga
tahap perkembangan masyrakat transisi berbeda, dari satu daerah dengan daerah lain.
Masyarakat Indonesia secara umum merupakan bagian dari masyarakat transisi yang akan terus berubah dengan
mengikuti perubahan yang terjadi secara global. Perubahan yang terjadi secara terus menerus, menyebabkan
terjadinya masyarakat transisi juga berlangsung lebih lama. Tentunya masa transisi tersebut harus diikuti
dengan adanya masyarakat yang bisa adaptif dengan perubahan. Beberapa permasalahan dalam masyarakat
transisi ini adalah gaya hidup dan kemiskinan yang berjalan beriringan. Menjadi tanggung jawab semua stake
holder terkait dengan dilema yang dihadapi pada masa transisi ini.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian teori prismatik ?
2. Apa yang di maksud dengan ekologi administrasi negara ?
3. Bagaimana dinamika masyarakat transisi ?
4. Apa saja tantangan-tantangan modern ?
5. Apa itu era good governance ?
6. Bagaimana teknologi informasi pemerintahan modern ?

C. Tujuan
1. Mengetahui teori prismatic
2. Mengetahui ekologi administrasi Negara
3. Mengetahui dinamika masyarakat transisi
4. Mengetahui tantangan-tantangan modern
5. Mengetahui era goog governance
6. Mengetahui teknologi informasi pemerintahan modern

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Teori prismatik
Hukum prismatik adalah sebuah konsep dimana nilai-nilai terbaik dari norma-norma sosial diekstraksi,
walaupun mungkin sebagian dari nilai-nilai tersebut bertentangan satu sama lain, untuk digabungkan menjadi
satu konsep. Hukum prismatik diperlukan di Indonesia karena masyarakat prismatik telah terbentuk di
Indonesia seperti yang dikatakan Fred W. Riggs bahwa, “Karakteristik utama adalah“ formalisme ”tingkat
tinggi, struktur yang tumpang tindih atau saling bergantung secara substansial, dan heterogenitas.”

Oleh karena itu, dalam hukum prismatik, konsep tersebut mencakup semua hal sbb: (1) Heterogenitas dimana
terdapat perbedaan dan kombinasi antara tradisionalitas dan modernitas. (2) Formalisme, dimana terdapat
perbedaan antara aturan formal dengan pelaksanaan aturan tersebut. (3) Redundancy of life, dimana terdapat
perlakuan yang berbeda dan khusus antara kelompok formal dan kelompok informal.

Karena struktur masyarakat Indonesia yang cenderung prismatik, maka hukum prismatik dapat diciptakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Riggs mengemukakan bahwa masyarakat saat ini hidup dalam transisi dari
tradisionalitas ke modernitas, sehingga terdapat kombinasi antara kedua konsep tersebut.

Lebih jauh, Riggs membedakan masyarakat menjadi tiga kelompok: masyarakat modern, masyarakat
tradisional, dan masyarakat prismatik di mana tradisionalitas dan modernitas hadir bersama-sama. Oleh karena
itu, inti dari teori Riggs adalah bahwa hukum prismatik menggabungkan banyak elemen yang berbeda untuk
mengambil konsep terbaik dari setiap elemen, sehingga akan tercipta konsep yang baru dan dapat diandalkan
untuk diimplementasikan.

6
Teori tersebut serupa dengan yang dikemukakan Moh. Mahfud MD. menyatakan: bahwa konsep prismatik
mencakup banyak prinsip, banyak konsep, aneka ragam tradisi, dan dalam bidang yang berbeda. Konsep
prismatis cocok diterapkan di Indonesia karena basis masyarakat Indonesia adalah masyarakat prismatik.
Kerangka hukum prismatik yang bertumpu pada Pancasila, misalnya mengenai reformasi kelembagaan
kewenangan pemberantasan korupsi, hendaknya dilandasi oleh pemikiran Ketuhanan, sehingga kewenangan
tersebut harus dimaknai sebagai senjata jihad dalam pemberantasan korupsi, karena korupsi dilarang oleh ajaran
semua agama.

2. Ekologi Administrasi Negara


Ekologi Administrasi (Negara) terdiri dua terminology yaitu “Ekologi” dan “Administrasi” kedua terminology
ini dapat ditelusuri dari berbagai sudut. Setiap sudut pandang tersebut memberikan pengertian yang berbeda.
Hal ini disebabkan oleh latar belakang pengalaman, pendidikan dan cara pandang dari para ahli yang
bersangkutan. Meskipun demikian dari masing – masing cara pandang yang berbeda itu dapat ditelusuri
beberapa hal yang merupakan persamaannya. Dengan persamaan – persamaan tersebut maka dapat di
rumumuskan berbagai kriteria yang merupakan karakteristik dari Ekologi Administrasi itu sendiri, sehingga
dapat diambil batasan mendekati arti yang sebenarnya, bahkan tidak menutup kemungkinan diperoleh
pengertian yang sesungguhnya. Kata ekologi pertama kali di perkenalkan oleh Ernest Hackel, seorang biologis
Jerman pada tahun 1869. Kata Ekologi terdiri dari kata Oikos dan Logos, Oikos artinya Rumah atau tempat
tinggal, sedangkan Logos artinya telaah atau studi. Jadi Ekologi adalah ilmu tentang rumah atau tempat tinggal
mahluk, biasanya ekologi didefinisikan sebagai berikut : “Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
mahluk hidup dengan lingkungan”(Soejiran Dkk-Pengantar Ekologi).
I. Ekologi adalah cabang dari biologi yang berkenaan dengan hubungan antara kehidupan mahluk hidup
dengan lingkungan sekitar mereka, yang dalam ilmu kemasyarakatan perhubungan antara penyaluran
kelompok – kelompok manusia tersebut dengan penerangan sumberdaya alam berakibat terhadap pola
kemasyarakatan dan budaya.
II. Ekologi adalah tata hubungan total (menyeluruh) dan mutual (timbal balik yang berguna) antara suatu
organisme dan lingkungan sekelilingnya.
III. Ekologi adalah suatu kajian yang berhubungan dengan inter-relasi antara organisme dengan lingkungan.
Dasar empirisnya terletak dalam hasil penelitian bahwa organisme-organisme yang hidup ini bervariasi
menurut lingkungan. Dengan demikian dapat dikatakan juga bahwa ekologi melihat alam sebagai pola
jaringan kehidupan yang tersusun oleh energi dan arus materi, dimana terkait semua mahkluk hidup.
Sehubungan dengan hal di atas maka kita ketahui bahwa pada mulanya ekologi ditetapkan terbatas pada

7
hewan dan tumbuh-tumbuhan sehingga di kenal ekologi hewan dan ekologi tumbuh-tumbuhan, kemudian
diterapkan juga pada manusia sehingga dikenal pula ekologi manusia atau ekologi sosial. Ilmu Ekologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara suatu organisme dengan yang lainnya dan diantara
organisme-organisme tersebut dengan lingkungannya.

3. Dinamika Msyarakat Transisi


Dinamika masyarakat transisi merupakan masyarakat yang mengalami perubahan bentuk dan isi dari kondisi
sebelumnya. Fenomena yang paling sering terjadi, masyarakat pedesaan yang mengalami transisi ke arah
perkotaan yang di tandai perubahan mata pencaharian, kemudian diiku denganrelasi sosial dan gaya hidup.
Masyarakat transisi lahir karena beberapa sebab, pertama, secara geografis wilayahnya berdekatandengan pusat
kota sehingga mobilitas masyarakat cenderungnggi. Kedua, terbukanya akses pedesaan yang
melahirkaninteraksi sosial antara masyarakat kota dengan masyarakat desa,sebagai salah satu akibat dari
kebijakan pemerintah tentang danadesa yang melahirkan inovasi-inovasi (desa wisata yang menciptakan
lapangan pekerjaan baru selain sektor pertanian). Kega, adanya interaksi sosial antara desa dan kota akibat dari
urbanisasi.

4. Tantangan-Tantangan Modern
Dalam era modern ini, perubahan sosial budaya terjadi dengan cepat dan berdampak pada berbagai aspek
kehidupan manusia. Globalisasi, teknologi, dan dinamika ekonomi menjadi pendorong utama perubahan ini.
a. Globalisasi dan Pluralitas Kultural
Globalisasi telah membawa dunia menjadi semakin terhubung, menciptakan kesempatan bagi individu
dari berbagai budaya untuk saling berinteraksi. Namun, hal ini juga memicu tantangan dalam menjaga
keberagaman budaya. Masyarakat modern dihadapkan pada tuntutan untuk menghormati dan memahami
perbedaan budaya, sehingga munculnya pluralitas kultural menjadi suatu keniscayaan.
b. Teknologi dan Transformasi Sosial
Perkembangan teknologi, khususnya internet dan media sosial, telah mengubah cara orang
berkomunikasi dan berinteraksi. Interaksi virtual melintasi batas-batas geografis, membentuk komunitas
daring yang memperluas wawasan budaya. Namun, penggunaan teknologi juga memunculkan isu-isu
terkait privasi, perpecahan sosial, dan ketidaksetaraan akses.
c. Identitas dan Multikulturalisme
Dalam konteks sosial budaya modern, pertanyaan tentang identitas menjadi semakin kompleks. Individu
seringkali berhadapan dengan tantangan untuk menjaga identitas budaya mereka sambil merespons

8
pengaruh global. Multikulturalisme menjadi kunci untuk membangun masyarakat yang inklusif, di mana
setiap individu dihormati tanpa memandang latar belakang budaya mereka.
d. Identitas dan Multikulturalisme
Dalam konteks sosial budaya modern, pertanyaan tentang identitas menjadi semakin kompleks. Individu
seringkali berhadapan dengan tantangan untuk menjaga identitas budaya mereka sambil merespons
pengaruh global. Multikulturalisme menjadi kunci untuk membangun masyarakat yang inklusif, di mana
setiap individu dihormati tanpa memandang latar belakang budaya mereka.

5. Era Good Governance

Good Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung
jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana
investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun secara administratif menjalankan disiplin
anggaran serta penciptaan legal dan politican framework bagi tumbuhnya aktifitas usaha.

Good governance pada dasarnya adalah suatu konsep yang mengacu kepada proses pencapaian
keputusan dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara bersama. Sebagai suatu
konsensus yang dicapai oleh pemerintah, warga negara, dan sektor swasta bagi penyelenggaraan
pemerintahaan dalam suatu negara.

Good Governance diIndonesia sendiri mulai benar – benar dirintis dan diterapkan sejak meletusnya era
Reformasi yang dimana pada era tersebut telah terjadi perombakan sistem pemerintahan yang menuntut
proses demokrasi yang bersih sehingga Good Governancemerupakan salah satu alat Reformasi yang
mutlak diterapkan dalam pemerintahan baru. Akan tetapi, jika dilihat dari perkembangan Reformasi
yang sudah berjalan selama 15 tahun ini, penerapan Good Governance di Indonesia belum dapat
dikatakan berhasil sepenuhnya sesuai dengan cita – cita Reformasi sebelumnya. Masih banyak
ditemukan kecurangan dan kebocoran dalam pengelolaan anggaran dan akuntansi yang merupakan dua
produk utama Good Governance.

6. Teknologi informasi pemerintahan modern


Dalam era modern ini, pemerintahan di seluruh dunia semakin mengadopsi transformasi digital sebagai upaya
untuk meningkatkan efisiensi dan responsivitas dalam menyediakan layanan publik :
a. Transformasi Digital dalam Pemerintahan

9
Transformasi digital tidak hanya menjadi tren, tetapi suatu keharusan bagi pemerintahan yang ingin
memenuhi harapan masyarakat yang semakin tinggi. Dengan memanfaatkan teknologi, pemerintah dapat
merancang ulang operasional mereka untuk memberikan layanan yang lebih cepat, efisien, dan responsif.
b. Peningkatan Aksesibilitas Layanan Publik
Salah satu manfaat utama dari transformasi digital adalah peningkatan aksesibilitas layanan publik. Melalui
platform digital, warga negara dapat mengakses informasi dan layanan pemerintah kapan saja dan di mana
saja. Ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga mendukung inklusivitas dalam masyarakat.
c. Optimalisasi Proses Birokrasi
Transformasi digital memungkinkan pemerintahan untuk mengoptimalkan proses birokrasi yang seringkali
kompleks dan lambat. Integrasi sistem dan otomatisasi tugas rutin dapat mengurangi beban pekerjaan
administratif, memungkinkan pegawai pemerintah fokus pada tugas yang memerlukan keputusan strategis.
d. Keterbukaan dan Transparansi
Teknologi juga memainkan peran kunci dalam menciptakan pemerintahan yang lebih terbuka dan
transparan. Melalui platform online, warga dapat melacak pengeluaran publik, memantau proyek-proyek
pembangunan, dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini membantu membangun
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pemerintah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekologi dalam Administrasi Negara Indonesia sangat memiliki peran yang cukup strategis khususnya dalam
hubungannya dengan Administrasi Pemerintahan Daerah yang berhubungan langsung dengan pemberian
pelayanan kepada masyarakat. Faktor-faktor ekologi dalam administrasi negara seperti sosial budaya, agama,
politik, ekonomi, hukum dan pertahanan keamanan sangat berkaitan erat dengan pelaksanaan administrasi
Negara khususnya administrasi pemerintahan di daerah. Terjadinya perubahan dari faktor-faktor ekologi atau
lingkungan akan berdampak kepada pelaksanaan administrasi negara. Dengan demikian sistem administrasi
negara dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian agar perubahan ekologi atau lingkungan dari administrasi
negara yang terjadi akan berdampak bagi pelayanan yang akan diberikan oleh negara kepada masyarakat.
B. Saran
Semoga dengan selesai dibuatnya makalah ini, dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi
pembaca. Dan apabila ada kekurangan dari makalah ini, kami selaku penulis mengharapkan adanya koreksi
terhadap kekurangan tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Riggs, Fred W. 1964. Administration in Developing Countries: The Theory of Prismatic Society.
Boston: Houghton Mifflin Company.

Tjokroamidjojo, Bintoro. 1990. Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta: LP3ES.

https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/62278802/
EKOLOGI_ADMINISTRASI_NEGARA_INDONESIA20200304-9881-1gn0cnk.docx?
1583387800=&response-content-disposition=attachment%3B+filename
%3DEKOLOGI_ADMINISTRASI_NEGARA_INDONESIA.docx&Expires=1710078323&Signature=
X1McuD5buxnw9beJJrPgcp1St7QjxgK5f8HCOx8ryfcOlBqF2OjzeqYbd85Bcq1fljj5cT-E-
noBgorqT2YNygidW3H9yqDpPBN-IjVCeKscZX-bC0i2zIFp9fiGoCxJQJv8xYJKzMzj43fdi8BuJGN-

11
i8WJuD4QGAuwJs2xNuHJBfX7LEStHynZsxRr1uuOul7kgnE3Wq0glFpO8NXjRam7zfOebA-
P14PqF8DDKEOyTnDnpB7tQuSQ9JH7VvW1kuBtLNSwU-
CBp1tJKfHaELZIfOnFhBKvPxhrwVfrJ1Hj7Zg2B9bKqSFWoMlseHQ~gQOB2oLqRUIlnsrayQ7WYw
__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA

https://www.kompasiana.com/muhammadalvinmumtaz4485/656ac452de948f3d7366f092/dinamika-
sosial-budaya-di-era-modern-tantangan-dan-peluang

12

Anda mungkin juga menyukai