PADA PERAIRAN
KELOMPOK 1
MUHAMMAD HARIS (NIM : 204181010005)
SURYADI (NIM : 204181010005 )
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perairan atau di sebut sebagi laut telah lama dikenal sebagai salah satu
ekosistem yang paling besar, paling kompleks dan paling dinamis di dunia.
lingkungan perairan yang berlangsung sangat cepat dan terus menerus sehingga
tersebut. Lebih dari 80% air yang yang berada di alam merupakan air laut.
Perairan atau laut menentukan iklim dan kehidupan di bumi. Sifat dari
perubahan ini berlangsung dalam waktu yang relatif cepat maupun lambat.
lingkungan.
Perubahan apapun yang terjadi ada yang akan berdampak positif baik bagi
suatu kehidupan dan negatif bagi kehidupan yang lain. Karena terus
akan berubah dan dapat merusak ekosistem tersebut. Oleh sebab itu diperlukan
1
Dengan memperhatikan komponen-komponen penyusun ekosistem
faktor tersebut?
1.3 Tujuan
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
komponen abiotik dan biotik yang berkaitan satu sama lain dan saling
secara fungsional tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Apabila terjadi
keseluruhan sistem yang ada, baik dalam kesatuan struktur fungsional maupun
menjadi 3 (tiga) yaitu faktor fisika, kimia, dan biologi pada perairan.
1. Suhu
3
Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul. Suhu merupakan
salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan
suhu yang relatif sempit, biasanya antara 0 – 40 0C, tetapi ada juga organisme
yang mampu mentolerir suhu sedikit di atas dan sedikit di bawah batas-batas
air panas. Kebanyakan organisme laut telah mengalami adaptasi untuk hidup
dan berkembang biak dalam kisaran suhu yang lebih sempit daripada kisaran
terbagi atas tiga lapisan, yakni: a. Lapisan hangat di bagian teratas (epilimnion),
dimana pada lapisan ini gradien suhu berubah secara perlahan. b. Lapisan
termoklin, yaitu lapisan dimana gradien suhu berubah secara cepat sesuai
suhu yaitu perubahan suhu terhadap kedalaman sebesar 0.1ºC untuk setiap
lapisan termoklin (hipolimnion), dimana suhu air laut konstan sebesar 4ºC.
Suhu merupakan faktor fisika yang sangat penting bagi suatu habitat.
4
menurut hukum Van’t Hoff kenaikan suhu 10°C melipat duakan
kecepatan reaksi, walaupun hukum ini tidak selalu berlaku (Nybakken, 1992).
Perubahan suhu pada daerah tropis relatif stabil karena cahaya matahari lebih
banyak mengenai daerah ekuator dibanding daerah kutub. Hal ini dikarenakan
berkisar antara -1.87°C (titik beku air laut) di daerah kutub sampai maksimum
sekitar 42°C di daerah perairan dangkal (Hutabarat dan Evans, 1986). Suhu air
dimana penaikan air (upwelling) terjadi, misalnya di Laut Banda, suhu air
permukaan dapat turun sampai sekitar 25˚C ini disebabkan karena air yang
dingin pada lapisan bawah terangkat ke atas. Suhu air didekat pantai biasanya
sedikit lebih tinggi dari pada yang di lepas pantai. Pantai laguna yang dangkal
atau cekungan air yang tertangkap ketika air surut, suhu air mencapai lebih dari
35˚C. Air dengan densitas yang rendah akan berada dilapisan atas dan air
5
beberapa panjang gelombang yang ada yang jatuh agak lurus pada
air seperti suspensi dalam air (lumpur), planktonik (jasad renik) dan warna air.
1. Kecepatan Arus
yang bertiup pada waktu itu. Jadi arus permukaan ini digerakan oleh angin dan
begitupun arus dibawahnya ikut terbawa. Arus dilapisi oleh permukaan laut
berbelok ke kanan dari arah angin dan arus dilapisan bawahnya akan berbelok
lebih ke kanan lagi dari arah arus permukaan. Hal ini disebabkan adanya gaya
cariolis (Cariolis Force), yaitu gaya yang diakibatkan oleh perputaran bumi.
Jika terjadi divergensi atau pembuyaran arus permukaan maka akan terjadi
upwelling, yakni naiknya massa air dari lapisan bawah laut kelapisan
permukaan dan jika terjadi konvergensi atau pemusatan arus permukaan, maka
akan menyebabkan downwelling, yakni turunnya massa air dari lapisan atas
kelapisan bawah.
2. Gelombang
6
melepaskan energinya di pantai. Makin tingginya gelombang,
oleh angin yakni kuatan hembusan, lamanya hembusan dan jarak tempuh
angin. Jarak tempuh angin ialah bentangan air terbuka yang dilalui angin.
Sekali gelombang telah terbentuk oleh angin maka gelombang itu akan terus
Pasang surut adalah naik dan turunnya air permukaan laut secara periodik
selama suatu interval waktu tertentu. Pasut merupakan bentuk gerakan air laut
yang terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi.
1. Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang surut
(konjungsi)
sehingga kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul menjadi satu
7
2. Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan
salinitas, oksigen terlarut (DO), derajat keasaman (pH), dan unsur hara
(nutrien).
1. Salinitas
yang terlarut dalam satu liter air, biasanya dinyatakan dengan satuan
0/00 (permil, gram per liter) (Nontji, 1986). Ciri paling khas pada air
laut yang diketahui oleh semua orang ialah rasanya yang asin. Ini
8
klorida (NaCl) yang sering disebut garam dapur. Selain NaCl, di
rembesan kulit bumi didasar laut berbentuk gas kepermukaan dasar laut. Hasil
kikisan kerak bumi terlarut dengan gas dari kulit bumi dasar laut dan air sehingga
menghasilkan garam di laut. Zat kimia terlarut yang membentuk garam yang
diukur sebagai salinitas adalah CI, Na, SO4, dan Mg yang merupakan komponen
utama sebesar 99,7% dari jumlah zat terlarut dalam air laut, sisanya 0,3% yang
aliran sungai salinitas bisa turun rendah. Sebaliknya di daerah dengan penguapan
yang sangat kuat, salinitas bisa meningkat tinggi. Air payau adalah istilah umum
yang digunakan untuk menyatakan air yang salinitasnya antara air tawar dan air
laut. Perairan estuari atau daerah sekitar kuala dapat mempengaruhi struktur
salinitas yang kompleks, karena selain merupakan pertemuan antara air tawar
yang relatif ringan dan air laut yang lebih berat juga pengadukan air sangat
9
1. Oksigen Terlarut (DO)
tanaman dan hewan di dalam air. Kehidupan makhluk hidup di dalam air
Oksigen terlarut dapat berasal dari proses fotosintesis tanaman air, dimana
jumlahnya tidak tetap tergantung dari jumlah tanamannya dan dari atmosfer
kepada kedalaman dan kekeruhan air, tingkat kederasan aliran air, dan
jumlah bahan organik yang diuraikan dalam air seperti sampah, ganggang
10
Nilai pH air yang normal atau netral yaitu antara pH 6
sampai pH 8 (Fardiaz, 1992). Air yang pH-nya kurang dari 7 bersifat asam,
sedangkan yang pH-nya lebih dari 7 bersifat basa. Tanah yang bersifat asam
tumbuhan dan binatang terdapat dalam air laut dalam jumlah lebih dari
ekologi. Dalam beberapa hal kepekatan unsur “trace” menjadi penting, tapi
ini terjadi sangat jarang sekali dibanding dengan di darat. Fosfat dan nitrat
11
bangkai dalam bentuk butiran atau larutan. Dan untuk senyawa
jenis biota yang hidup di laut sangat berlimpah. Biota laut hampir
menghuni semua bagian laut, mulai dari pantai, permukaan laut sampai
laut terdapat berbagai macam organisme mulai dari yang berupa jasad-jasad
hidup bersel satu yang sangat kecil sampai yang berupa jasad-jasad hidup
yang berukuran sangat besar seperti ikan paus. Sebagian besar wilayah
perairan terdapat banyak jenis biota laut yang saling berinteraksi, tetapi di
beberapa wilayah perairan yang lain hanya terdapat beberapa jenis biota
laut yang hidup dan berinteraksi karena kendala makanan dan kondisi
12
hidup yang menjadi faktor penting dalam komponen penyusun ekosistem
bakteri, dan virus. Dari berbagai jenis organisme tersebut ada yang berlaku sebagai
1. Produsen
Alga merah banyak terdapat di Laut Merah, Alga biru banyak terdapat di
2. Konsumen
13
ubur) dan beberapa jenis Crustacea. Bentos adalah organisme
yang hidup di dasar laut baik yang menempel pada pasir maupun
2.3.3 Dekomposer
14
III. PEMBAHASAN
1. Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan
terjadi secara bersamaan pada jaringan tanaman dan binatang, karenanya juga
yang terdapat di air laut sering kali berfluktuasi. Perubahan suhu disebabkan
oleh berbagai macam faktor diantaranya yaitu intensitas cahaya matahari yang
diterima, kedalaman air dan letak ketinggian dari permukaan laut. Hal tersebut
didukung oleh Hutabarat dan Evans (1986) yang menyatakan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi suhu permukaan laut adalah letak ketinggian dari
suhu akan semakin rendah atau dingin. Hal ini diakibatkan karena kurangnya
15
laut lepas. Umumnya suhu di pantai lebih tinggi dari daerah laut karena
daratan lebih mudah menyerap panas matahari sedangkan laut tidak mudah
mengubah suhu bila suhu lingkungan tidak berubah. Di daerah lepas pantai
suhunya rendah dan stabil. Lapisan permukaan hingga kedalaman 200 meter
cenderung hangat, hal ini dikarenakan sinar matahari yang banyak diserap oleh
mendadak yang membentuk sebuah kurva dengan lereng yang tajam. Pada
kedalaman melebihi 1000 meter suhu air laut relatif konstan dan biasanya berkisar
Suhu secara tidak langsung juga mempengaruhi kehidupan flora dan fauna
laut, komposisi kimia air laut, sirkulasi massa air, dan cepat rambat gelombang
akustik. Naiknya suhu air akan menimbulkan akibat seperti menurunkan jumlah
kehidupan ikan dan hewan air lainnya, dan apabila batas suhu yang mematikan
terlampaui maka ikan dan hewan air lainnya mungkin akan mati (Kristanto, 2002).
3.1.2 Kecerahan/Kekeruhan
penetrasi cahaya yang masuk juga diakibatkan oleh tanaman yang hidup di
dasarnya seperti alga yang terdapat pada laut merah, dan endapan atau sedimen
16
warna coklat yang merupakan endapan yang terbawa aliran air sehingga
membuat warnanya nampak keruh. Penetrasi cahaya sering kali dihalangi oleh zat
yang terlarut dalam air karena sifat air laut yang mengandung sejumlah besar
pangkal rantai makanan dan fundamen yang mendukung kehidupan seluruh biota
organisme yang menyukai cahaya dengan intesitas cahaya yang besar, namun ada
juga organisme yang lebih menyukai cahaya yang redup. Pada bagian bawah laut,
cahaya matahari mempunyai pengaruh besar secara tidak langsung, yakni sebagai
sumber energi untuk fotosintesis tumbuh-tumbuhan air dan fitoplankton. Air laut
berwarna karena proses alami, baik yang berasal dari proses biologis maupun
17
gambut dan lain-lain, sedangkan produk dari proses non-biologis dapat
berupa senyawa-senyawa kimia yang mengandung unsur Fe, Ni, Co, Mn, dan
lain-lain.
Selain itu perubahan warna air laut dapat pula disebabkan oleh kegiatan
manusia yang menghasilkan limbah berwarna. Air laut dengan tingkat warna
jaringan jasad hidup yang tumbuh di daerah itu dan partikel-partikel dalam
algae yang kekurangan zat-zat kimia dan CO2 dapat dipenuhi dengan adanya
18
produk-produk sisa dapat disingkirkan dan O2 tetap tersedia. Arus juga
air. Di samping itu juga arus di dalam aliran air dapat menentukan
3.1.4 Gelombang
sifat penghancur.
19
mencampur gas atmosfir ke dalam permukaan air sehingga memulai
periodik dengan kisaran parameter fisik cukup besar. Lamanya terkena udara
terbuka merupakan hal yang paling penting karena pada saat itulah organisme
laut akan berada dalam kisaran suhu terbesar dan memungkinkan mengalami
kehilangan air diluar batas kemampuan dan semakin kecil kesempatan untuk
mencari makan dan mengakibatkan kekurangan energi. Pasang surut air laut
juga mempengaruhi kadar garam yang ada di perairan tersebut serta partikel-
1. Salinitas
mendekati berat jenis air laut biasa, sedangkan jenis-jenis yang hidup di
20
dasar laut (bentos) mempunyai berat jenis yang lebih tinggi daripada air
mendekati kandungan garam dalam kebanyakan air laut. Jika sel-sel tersebut berada di
penurunan salinitas dalam sel. Suatu mekanisme osmoregulasi baru terjadi setelah
ragam dari protozoa sampai ikan. Biota estuarina biasanya mempunyai toleransi
terhadap variasi salinitas yang besar (eury-halin) contohnya seperti ikan bandeng.
beberapa binatang dapat hidup tanpa oksigen (anaerobik) sama sekali, lainnya
21
Kebanyakan dapat hidup dalam keadaan kandungan oksigen yang
rendah sesekali tapi tak dapat hidup tanpa oksigen sama sekali. Sumber oksigen
terlarut dari perairan adalah dari udara di atasnya, proses fotosintese dan glycogen
dari binatang itu sendiri. Air yang tidak mengandung oksigen terlarut jarang
terdapat disamudera.
air dan fitoplankton dan diperlukan untuk pernafasan bagi biota air.
oksigen oleh biota laut, sehingga dapat menurunkan kemampuan biota tersebut
mencegah perubahan pH. Perubahan pH yang sedikit saja dari pH alami akan
secara langsung maupun tidak langsung. Akibat langsung adalah kematian ikan,
22
produktivitas primer. Akibat tidak langsung adalah perubahan toksisitas
zat-zat yang ada dalam air, misalnya penurunan pH sebesar 1,5 dari nilai alami dapat
fitoplankton sebagai nutrien sehingga dapat menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan
fitoplankton di perairan.
fotosintesa dan pertumbuhan yang sama besarnya. Adapun nitrat yang dapat digunakan
kandungan nitrat 0 - 0,1 mg/liter, perairan mesotropik sebesar 0,1 - 0,5 mg/liter dan
Semakin beraneka jenis biota dan jumlah yang banyak ditemukan dalam perairan
dapat mengindikasikan bahwa kualitas lingkungan tersebut masih baik. Peranan dan
23
produser atau organisme autotrop yang mampu merubah bahan anorganik
seluruh biota laut lewat mekanisme rantai makanan. Walaupun memiliki ukuran yang
kecil namun memiliki jumlah yang tinggi sehingga mampu menjadi pondasi dalam
bangkai plankton di laut dangkal juga merupakan bahan dasar bagi terbentuknya
mineral-mineral laut.
merupakan hewan heterotrof yang tidak dapat memproduksi makanan sendiri sehingga
Namun keberadaan benthos dan nekton di lingkungan laut dapat mengontrol kualitas
perairan (mencegah terjadinya blooming algae) Benthos merupakan hewan air laut
Tubuh bentos banyak mengandung mineral kapur. Batu-batu karang yang biasa
kita lihat di pantai merupakan sisa-sisa rumah atau kerangka benthos. Sedangkan
nekton merupakan hewan air yang aktif bergerak dalam melakukan aktivitas
24
laut. Satu lagi organisme yang sangat berperan dalam pembemtukan
dan jamur. Peranan mereka sangat vital dalam mengatur ekosistem di lautan,
25
IV. PENUTUP
1. KESIMPULAN
tersebut terdiri atas faktor fisika, kimia, dan biologi lingkungan laut. Faktor
surut air laut. Kemudian faktor kimia meliputi salinitas, oksigen terlarut
keterkaitan hubungan timbal balik antara yang satu dengan yang lainnya
2. SARAN
Semoga makalah ini bisa diterima dengan baik dan apa bila masih terdapat
kesalahan, baik dari penulisan dan susunan dalam makalah ini kami terima
baik kritik mau saran yang bersifat membangun untuk kebaikan bersama.
26