Anda di halaman 1dari 15

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Limnologi merupakan ilmu dari perairan umum, berhubungan seluruh faktor

yang mempengaruhi populasi yang hidup didalam perairan itu. Tidak benar

menyatakan bahwa limnologi adalah sebagai kajian perairan tawar karena pada

daerah kering, genangan yang ada sungguh beragam.

Debit air adalah jumlah air yang mengalir dalam suatu penampang tertentu

(sungai / saluran / mata air). Pemilihan lokasi pengukuran debit air : 1. dibagian

sungai yang relatif lurus, 2. jauh dari pertemuan cabang sungai 3. tidak ada tumbuhan

air, 4. aliran tidak turbelenl, 5. aliran tidak melimpah melewati tebing sungai

(Penuntun Praktikum Limnologi)

Waduk atau danau buatan adalah genangan air yang terjadi akibat

pembendungan aliran air atau sungai yang bersifat bukan alami. Pembangunan DAM

pada suatu aliran sungai mengakibatkan terjadinya perubahan dari ekosistem perairan

mengalir (lotik) menjadi ekosistem perairan tergenang (lentik). Perubahan ekosistem

ini dapat pula mempengaruhi kehidupan biota perairan sungai asalnya (Welch, 1952).

Sungai adalah perairan yang airnya mengalir secara terus menerus pada arah

tertentu yang berasal dari air tanah, air hujan, air permukaan yang airnya ke laut dan

perairan terbuka yang luas (Badan Penelitian dan Pengembangan, 1990).

Sungai juga dapat membantu dalam mengetahui konsentrasi limpasan limbah

dan membantu menanggulangi bahaya banjir (Neraca Kependudukan dan

Lingkungan hidup daerah, 1992)


2

Perikanan umumnya tidak mengkonsumsi air, tapi sangat memerlukan kondisi

kualitas dan kuantitas air tertentu, termasuk perlindungan lingkungan dan kelestarian

fungsi sumberdaya flora dan fauna yang terdapat dalam air. Kualitas air secara luas

dapat diartikan secara fisik, kimiawi dan biologis yang mempengaruhi manfaat

penggunaan bagi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung (Boyd, 1979).

1.2 Tujuan dan Manfaat Praktikum

Adapun tujuan pelaksanaan praktikum limnologi yang berjudul “Pengukuran

Debit air” ini adalah mengetahui besarnya debit air yang ada di waduk FAPERIKA.

Sedangkan Manfaat praktikum ini adalah dapat mengetahui besarnya debit air

di waduk Faperika yang analisis di laboratorium.


3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Air adalah zat yang mengelilingi semua organisme dan merupakan bagian-

bagian terbesar pembentuk tumbuh-tumbuhan dan binatang air (Nybakken, 1982).

Kualitas air dan kuantitas air suatu perairan yang sangat dipengaruhi parameter fisika,

kimia, biologi (Bishop, 1973).

Waduk atau danau buatan adalah genangan air yang terbentuk karena

pembendungan aliran air bukan alami (man made lake) pembendungan ini dapat

mengubah ekosistem perairan mengalir (lotik) menjadi ekosistem perairan tergenang

(lentik) yang akan mempengaruhi kehidupan biota asal (Sihotang, 1988). Uktoselya

(1991) menyatakan bahwa Arus merupakan suatu gerakan air yang mengakibatkan

perpindahan horizontal dan vertikal masa air.

Umumnya ciri-ciri danau buatan ini adalah adanya fluktuasi tinggi permukaan

air dan tingginya turbiditas air (Koesoebiono, 1997), selanjutnya Siagian (1997)

mengemukakakan bahwa pada waduk terjadi fluktuasi air masuk dan air keluar

sehingga ada pergantian nutrien yang menyebabkan produksi primer pada waduk

lebih besar dibandingkan dengan danau.

Nybakken (1992) menambahkan masa air permukaan gerakannya dipengaruhi

oleh angin, sedangkan untuk masa air dalam dipengaruhi oleh perubahan air

permukaan. Sebelumnya Hutabarat dan Evans (1985) menyatakan bahwa arus

berperan penting dalam proses abrasi pantai dan penyebaran polutan atau unsur lain.

Said, Panjaitan, dan Syafriadiman (1993) selanjutnya menjelaskan bahwa gerakan

masa air ini dipengaruhi oleh angin tekanan dan adanya pasang surut serta keadaan

topografi.
4

Arus ditandai oleh adanya arah, kecepatan serta gerakannya secara horizontal.

Untuk dapat membedakan mecam-macam arus, perlu ditentukan suatu klasifikasi arus

antara lain menurut Pardjaman (1977) adalah : 1. segi tenaga penyebabnya, 2. letak

terhadap kedalaman air, 3. sifat-sifat gerakannya, 4. parameter fisika dan kimianya, 5.

kestabilan arah.

Arus akan dipengaruhi oleh topografi dasar perairan, oleh karena itu distribusi

fraksi sedimen akan sangat tergantung dari bentuk dasar perairan terutama keadaan

kedalaman perairan mempengaruhi bentuk dan pola arus (Pangabean, 1994).

Kecepatan dan arus tidak selalu mengikuti pola tertentu, hal ini disebabkan

kondisi perairan muara yang sangat kompleks dan merupakan kombinasi dari

beberapa faktor. Mc. Dowel dan O’ Connor (1977) menyatakan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi pola arus di perairan muara diantaranya adalah pasang surut dan

arus limpasan air sungai.

Penentuan debit air sungai diperlukan untuk mengetahui besarnya air yang

mengalir dari sungai ke laut. Dalam penentuan debit air sungai perlu di ketahui luas

penampang stasiun, yaitu dengan mengukur kedalaman, masing-masing titik

pengukuran (Ongkosongo, 1980)

.
5

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum yang berjudul “Pengukuran Debit Air” dilaksakan pada tanggal 22

November 2006, pukul 08.30 – 10.30 WIB. Praktikum ini dilaksanakan di lapangan

tepatnya di waduk fakultas perikanan dan ilmu kelautan dan dianalisis kembali

diLaboratorium Limnologi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau,

Pekanbaru.

3.2 Bahan dan Alat

Pada praktikum limnologi ini alat- alat yang digunakan adalah meteran

diperlukan untuk mengukur jarak titik pertama dan kedua, tali plastik untuk

menentukan jarak dan lebar penampang, bola pimpong untuk menentukan kecepatan

arus, stopwatch untuk mengukur waktu yang diperlukan, benang untuk alat bantu,

pena untuk menulis, pinsil menggambar, penggaris untuk mengukur ke dalaman, dan

buku penuntun untuk membantu praktikan dalam praktikum.

3.3 Metode Praktikum

Praktikum limnologi yang berjudul pemetaan dan morfometrik perairan lentik

ini dilakukan dengan metode Emboys Float Method dan metode kecepatan – luas,

yaitu dengan melakukun kegiatan peninjauan, pengamatan dan pengukuran serta

pengambilan data dan informasi melalui pengamatan langsung dilapangan.


6

3.4 Prosedur Praktikum

Adapun prosedur pelaksanaan praktikum limnologi ini adalah : menentukan

lokasi yang akan di ukur debit airnya tepatnya waduk fakultas perikanan dan ilmu

kelautan. Kemudian ukur tali plastik sepanjang 3 m sebanyak 2 kali, pegang tali

plastik tersebut sebagai panjang dan lebar, bola pimpong ditusuk da diikat dengan

benang lalu hanyutkan. Selanjutnya ukur waktu dan jarak yang di tempuh bola

pimpong, lalu ukur lebar, kedalaman pada 3 titik untuk mencari kedalaman rat-rata.

Smua ukuran dijadikan ke dalam meter (m). setelah itu hitung luas dengan

menggunakan rumus debit air di laboratorium.


7

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari praktikum Pengukuran debit air yang telah dilaksanakan maka

didapatkan hasil sebagai berikut :

4.1.1. Emboys Float Method

Diketahui :

Jarak ( L ) =3m Konstanta peraiarn= 0,8

Rata-rata lebar ( W ) = 60 cm Waktu (detik) = 8,42 s


= 0,6 m

Rata-rata kedalaman ( D ) = 18 cm
= 0,18 m

Maka besar debit air ( R )

WDAL
R=
T

0,6.0,18.0,8.3
= 8,42

= 0,03 m3/s

4.1.2. Cara Kecepatan – Arus

Diketahui :

Waktu (detik) = 9,24 m 1m 0,6 m

Jarak =3m
8

s jumlahsisi sejajarxtinggi
V= L=
t 2

3 (0,6  1) x3
= 9,24 L=
2

= 0,32 m/s = 2,4 m2

Maka besar debit air

Debit = V x L
= 0,32 x 2,4
= 0,78 m3/s

.
4.2 Pembahasan

Davis (1955) mengatakan bahwa setiap perairan terdapat perkembangan yang

dinamis sehingga suatu spesies dapat lebih dominan dari pada yang lain pada interval

yang rel;atif pendek sepanjang tahun. Spesies yang dominan pada suatu bulan sering

kali menjadi spesies yang langka pada bulan berikutnya digantikan oleh spesies yang

lebih dominan.

Bronmark dan Hanson (1998) menyatakan bahwa penyerapan cahaya pada

suatu badan air yang sama akan berkurang, dalam arti bahwa cahaya akan berkurang

dalam jumlah yang sama pada setiap bertambahnya kedalaman.

Posisi suatu titik biasanya dinyatakan dengan koordinat (dua-dimensi atau tiga

dimensi) yang mengacu pada suatu sistem koordinat tertentu. Sistem koordinat itu

sendiri didefinisikan denga menspesifikasi tiga parameter berikut, yaitu : Lokasi titik

nol dari sistem koordinat, orientasi dari sistem koordinat, dan besaran (kartesian,

curvilinear) yang digunakan untuk mendefinisikan posisi suatu titik dalam sistem

koordinat tersebut (Abidin, 2000)


9

Setiap parameter dari sistem koordinat tersebut dapat dispesifikasikan lebih

lanjut dan bergantung pada spesifikasi parameter yang digunakan maka dikenal

beberapa jenis sistem koordinat. Penjelasan yang lebih mendetail tentang sistem

koordinat ini dapat dilihat di (Krakiwsky Dan Well, 1994). Suatu penspesifikasian

sistem koordinat dibagi dalam tiga pengklasifikasian berdasarkan parameternya

yaitu : Lokasi titik 0, geosentrik (dipusat bumi), toposentrik (dipermukaan bumi),

lokasi titik 0, terikat bumi (Earth fixed), terikat langit (Space fixed), lokasi titik 0,

jarak (kartesean X, Y, Z), geodetis (q, h)


10
1
0
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil praktikum dapat di simpulkan bahwa setiap perairan terdapat

perkembangan yang dinamis sehingga suatu spesies dapat lebih dominan dari pada

yang lain pada interval yang relatif pendek sepanjang tahun. Spesies yang dominan

pada suatu bulan sering kali menjadi spesies yang langka pada bulan berikutnya

digantikan oleh spesies yang lebih dominan. Pada praktikum dengan judul

pengukuran debet air ini dilakukan pengamatan secara langsung turun ke lapangan

atau sungai, seluruh anggota kelompok turun ke sungai untuk melakukan pengamatan

terhadap debet air.

5.2 Saran

Dalam pelaksanaan praktikum semestinya praktikan memperhatikan

penjelasan dengan seksama agar praktikum berjalan dengan baik. Pada setiap

praktikum hendaknya pengamatan diawasi oleh setiap pembimbing kelompok agar

pelaksanaan praktikum berjalan dengan baik dan hasil yang di dapatkan lebih tepat

karena adanya bantuan dari pembimbing.


11

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, H. Z. 2000. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Padya Paramita.
Jakarta.
Boyd. E. C., 1979. Water Quality in Warm Water Fish Ponds. Auburn Univercity
Agricultural Experiment Stasion. Alabama. 389 p.
Bronmark, C. and L.A. Hansson, 1998. The Biology of Lakes and Ponds. Oxford
University Press. Oxford. 216 p.
Darley, W.M. 1982. Algae Biology ; a Physiological Approach. Blackawell Scientific
Publications. London. 168 p.
Davis, C. C. 1955. The Marine and Freshwater Plankton. Michigan State University
Press. New York. 562 p.
Edge, P and P, Misra. 1999. “Scanning The Issue/Technology Special Issue on Global
Positioning System” proceeding of the IEEE, volume 87, NO 1. January. Pp
1-17.

Jorgensen, S. E. 1980. Lake Management. Pergamon Press. Oxford. 167 p.

Koesoebiono. 1979. Dasar-dasar Ekologi Umum. Bagian IV : Ekologi Perairan.


Institut Pertanian Bogor, Bogor. 145 hal.

Nurdin, S. 1996. Kumpulan Literatur Fotosintesis Pada Fitoplankaton. Fakultas


Perikanan Dan Ilm Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru. 580 Hal (Tidak
diterbitkan).

Nurdin, S., E. Sumiarsih., A. Harnalin., Zulkarnaini., S. Harahap. 1996. Hubungan


Pola Penyebaran MPT dengan Produktivitas Primer di Waduk Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru. Lembaga
penelitian Universitas Riau, Pekanbaru. 42 hal.

Rawi, S. 1993. Survey dan Pemetaan wilayah Pantai. Dinas Hidro Oseanografi,
MABES TNI AL. Jakarta, disampaikan dalam seminar Teknik Pantai LPTP-
BPP Teknologi bekerjasama dengan JICA. Yogyakarta. 10 hal.

Rockville, Md. 1996. “Geodetic Glossary”. National Geodetic Survey.

Sihotang,C., 1988. Limnologi II. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas
Riau, Pekanbaru, 64 hal (Tidak diterbitkan).

Suwignyo, P. 1981. Kosep Pengelolaan Perikanan di waduk dalam perceding Seminar


Perikanan Perairan Umum 19-21 Agustus 1981. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. PUSLIT BANGKAN. Jakarta 5 hal.
Sze, P. 1998. A Biology of The Algae 3nd Edition. WBC Mc Graw-Hill co, Inc. usa.
278 p.
12

Welch, p. S, 1952. Limnology 2nd edition. Mc Graw-Hill Book Company, Inc. New
York. Toronto and London. 538 pp.

KATA PENGANTAR
13

Puji dan syukur yang sebesar-besarnya praktikan ucapkan kepada Allah SWT

karena atas berkat dan kasihnyalah sehingga praktikan dapat menyelesaikan Laporan

Praktikum Limnologi dengan judul “Pengukuran Debet Air” sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga tidak lupa praktikan

sampaikan kepada dosen mata kuliah Limnologi yang telah memberikan bimbingan

dalam menyelesaikan laporan ini baik pada waktu kuliah maupun pada saat

praktikum. Praktikan juga berterimakasih kepada asisten yang telah memberikan

arahan dalam melaksanakan praktikum ini, serta tidak lupa berterimakasih atas kerja

sama yang baik sesama anggota kelompok dalam melaksanakan praktikum tersebut.

Praktikan menyadari bahwa isi dari laporan ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu praktikan sangat mengharapkan saran dan kritik positif yang dapat

membangun isi dari laporan ini. Terimakasih.

Pekanbaru, November 2006

Praktikan
14

Tugas Individu

LAPORAN PRAKTIKUM LIMNOLOGI

PENGUKURAN DEBET AIR

OLEH :

M. ALFIANSYAH. S
0504112084

LABORATORIUM LIMNOLOGI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2006
ii
15

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. iv
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang.................................................................................. 1
1.2. Tujuan dan Manfaat........................................................................ 2

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE


3.1 Waktu dan Tempat ........................................................................... 5
3.2 Bahan dan alat.................................................................................. 5
3.3 Metode Pratikum ............................................................................. 5
3.4 Prosedur Pratikum ........................................................................... 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1. Hasil.......................................................................................... 7
IV.2. Pembahasan............................................................................... 8

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan..................................................................................... 10
5.2. Saran .............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai