Anda di halaman 1dari 2

Istilah perang pemikiran (ghazwul fikri) di berbagai media termasuk media online mencuat deras.

Dengan
menggunakan dalih kebebasan mengemukakan pendapat mereka mencoba mematahkan dan menerobos
sendi-sendi Islam yang mana bila ajaran Islam tak dipahami betul oleh umat Islam akan menjadi mudah
terbawa arus pola pikir mereka.

Dalam al quran, geliat kaum seperti ini telah dijelaskan sebagaimana Allah berfirman:

.Dan tiada henti-hentinya mereka selalu memerangi kalian sehingga kalian murtad dari agama kalian,
jika mereka mampu (Al Baqarah [2] : 217).

Ummat Islam menjadi bahan perebutan dari sekian banyak kepentingan yang apabila kita kaji lebih jauh
ternyata tujuan akhirnya adalah sama, kehancuran ummat Islam !

Banyak pihak yang memusuhi kaum muslimin. Allah memberikan informasi kepada kita siapa saja musuh-
musuh kaum muslimin. Ada beberapa kelompok besar manusia yang dalam perjalanan sejarah selalu
mengibarkan bendera permusuhan dan perang terhadap kaum muslimin. Adapun kelompok-kelompok
tersebut adalah:

1. Orang-Orang Yahudi dan Nashrani

Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan pernah rela terhadap kalian, sehingga kalian mengikuti jejak
mereka (Al Baqarah [2] :120).

2. Orang-orang Musyrik

Sesungguhnya telah kalian dapati orang-orang yang paling besar permusuhannya terhadap orang-orang
yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. (Al Maidah [5] :82).

3. Orang-orang Munafik

Meskipun mereka itu nampaknya berbeda, tetapi sesungguhnya di dalam memerangi kaum muslimin
mereka bersatu padu melakukan konspirasi (persekongkolan) yang berskala Internasional. Mereka berusaha
tanpa mengenal lelah dan berputus asa.

Ada dua jenis peperangan yang selalu mereka lancarkan terhadap ummat Islam, yaitu perang secara fisik
(militer) dan perang secara non fisik (pemikiran), yang lebih dikenal dengan istilah ghazwul fikri.
Dibandingkan dengan perang fisik atau militer, maka perang pemikiran atau ghazwul fikri ini memiliki
beberapa keunggulan, antara lain:

1. Dana yang dibutuhkan tidak sebesar dana yang diperlukan untuk perang fisik.

2. Sasaran tidak terbatas.

3. Serangannnya dapat mengenai siapa saja, dimana saja dan kapan saja.

4. Tidak ada korban dari pihak penyerang.

5. Sasaran yang diserang tidak merasakan bahwa sesungguhnya dirinya dalam kondisi diserang

6. Dampak yang dihasilkan sangat fatal dan berjangka panjang

7. Efektif dan efisien.

Ada beberapa jenis perang pemikiran, di antaranya :

1. Perusakan Akhlaq
Dengan berbagai media musuh-musuh Islam melancarkan program-program yang bertujuan merusak akhlaq
generasi muslim. Mulai dari cara berpakaian, gaya hidup dan ucapan-ucapan yang mereka lontarkan.
Dengan cara itu, mereka telah berhasil membuat idola-idola baru yang gaya hidupnya jauh dari adab Islam.

2. Perusakan Pola Pikir

Mereka juga sengaja menyajikan berita yang tidak jelas kebenarannya, terutama yang berkenaan dengan
kaum muslimin. Seringkali mereka memojokkan posisi kaum muslim tanpa alasan yang jelas. Mereka selalu
memakai kata-kata; teroris, fundamentalis untuk mengatakan para pejuang kaum muslimin yang gigih
mempertahankan kemerdekaan negeri mereka dari penguasaan penjajah yang zhalim dan melampui batas.
Sementara itu di sisi lain mereka mendiamkan setiap aksi para perusak, penindas, serta penjajah yang
sejalan dengan mereka; seperti Israel, dll.

3. Pemurtadan

Ini adalah program yang paling jelas kita saksikan. Secara terang-terangan orang-orang non muslim
menawarkan bantuan ekonomi; mulai dari bahan makanan, rumah, jabatan, sekolah, dan lain-lainnya
untuk menggoyahkan iman orang-orang Islam.

Jadi, Berhati-hatilah!

Begitu banyak perang pemikiran yang ada seharusnya tak membuat kita lengah. Banyak-banyaklah kita
menambah wawasan dan keilmuan tentang Islam karena mereka sendiri juga menyerang dari segi ilmu
Islam dengan pengertian mereka sendiri. Jangan pedulikan anggapan dan pemikiran fiktif mereka.
Pemikiran mereka sebenarnya adalah pemikiran yang lemah dan tak berarti apa-apa jika landasan iman
dan pengetahuan kita tentang Islam telah kuat. Karena sesungguhnya akal manusia selamanya tak akan
mungkin mampu mengalahkan wahyu yang datang dari Tuhan semesta alam, yakni Allah subhanahu wa
ta'ala. Wallahu a'lam bish showab.***

Anda mungkin juga menyukai