Anda di halaman 1dari 55

DEWAN ENERGI NASIONAL

PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENDUKUNG


KETAHANAN ENERGI NASIONAL
MELALUI KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
Disampaikan pada
Sosialisasi Kebijakan Energi di Manado
Oleh
Tumiran
Anggota Dewan Energi Nasional/
Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Manado, 23 November 2012


Pemanfaatan Energi,
Trend Pertumbuhan Kebutuhan Energi Dunia
Proyeksi Kebutuhan Energi Indonesia Menuju 2050
Kondisi Keenergian dan Kebijakan Energi Saat Ini
Kebijakan Energi Menuju Tahun 2050
Persfektif Kendala Keberhasilan Menuju Skenario
2050
Peran dan Dukungan Perguruan Tinggi
Kesimpulan.
Energi
 Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat
berupa panas, cahaya, mekanika, kimia, dan elektromagnetika
 Sumber energi adalah sesuatu yang dapat menghasilkan energi, baik
secara langsung maupun melalui proses konversi atau transformasi
 Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan, baik sebagai sumber energi maupun sebagai energi
 Sumber energi baru adalah sumber energi yang dapat dihasilkan
oleh teknologi baru baik yang berasal dari sumber energi terbarukan
maupun sumber energi tak terbarukan, antara lain nuklir, hidrogen,
gas metana batubara (coal bed methane), batubara tercairkan
(Liquified coal), dan batubara tergaskan (gasified coal)
 Sumber energi tak terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan
dari sumber daya energi yang akan habis jika dieksploitasi secara
terus-menerus, antara lain minyak burni, gas bumi, batubara,
gambut, dan serpih bitumen.
Energi dan Kehidupan
Manusia modern dalam kehidupan keseharian
hampir tidak dapat dipisahkan kebutuhannya
terhadap energi

Energi berperan di dalam kehidupan modern


untuk meningkatkan taraf kehidupan dan
mengubah tata laku peradaban manusia
Energi dalam kehidupan modern saat ini berperan untuk
mendukung: sektor transportasi (darat, laut, udara), mobil,
kapal laut dan pesawat udara tidak dapat bergerak dan
terbang tanpa energi,
Untuk keperluan industri: sebagai bahan baku indutri
(petrochemical), sebagai energi pemanas (peleburan baja,
boiler) pendingin, penggerak mesin mesin yang berputar,
membutuhkan sumber energi
Energi dan Kehidupan
Keperluan administrasi dan perkantoran : penerangan,
komputer, ac, dan mesin mesin pendukung lainnya,

Keperluan mendukung pertkantoran modern, perhotelan

Keperluan penggunaan publik, penerangan umum, penerangan


jalan raya

Dukungan untuk keperluan peralatan medis modern: Xray, CT


Scan, dll.

Mendukung kenyamanan hidup : rumah tangga, untuk memasak,


mencuci, pemanas, pendingin,
Energi dan Kehidupan

• Penggunaan langsung
Penggunaa tanpa ada konversi
terlebih dahulu: dalam
n Energi di bentuk minyak, gas,
dalam batubara,
aktifitas • Penggunaan setelah
keseharian dilakukan konversi dalam
bentuk energi listrik.
Ketahanan Energi
• Tersedia dengan cukup untuk kurun waktu
tertentu
• Harga terjangkau oleh kemampuan masyarakat

Ketahana • Tahan/Tidak mudah terpengaruh oleh gejolak


lokal, regional maupun internasional,

n Energi • Memiliki kemandirian di dalam pengelolaan,


meliputi, managemen, teknologi, transportasi
dan pendistribusion,
• Memiliki kemampuan finansial setiap keadaan
• Memiliki sarana infratsruktur yang cukup
Sumber Daya Energi

• Sumber Daya energi yang tidak dapat


diperbaharui (non renewable) berasal dari
unsur fosil (minyak, gas dan batubara, nuklir).
Sumbe Sumber daya ini cadangannya terus menipis,
sejalan dengan eksploitasi yang terus menerus

r Daya • Suber daya Energi yang dapat diperbaharui


(renewable energi: hidro, matahari, panas bumi,

Energi
bio-gass, bio mass, angin, gelombang laut, bio
fuel). Sumber daya ini cadangannya dapat terus
diperbaharui dan sangat tergantung pada
kondisi siklus alam. Pemanfaatannya terkendala
teknologi dan harga.
Trend Kebutuhan Energi
Kecenderungan kebutuhan energi untuk keperluan mendukung kehidupan
manusia terus meningkat, sejalan dengan: pertumbuhan ekonomi,
pertumbuhan industri, pertumbuhan penduduk dan peningkatan
kenyamanan dan kesejahteraan kehidupan.

Persoalan menjadi muncul, sumber daya energi yang tersimpan di dalam


perut bumi (terutama unsur fossil) terus menurun) dan diyakini pada
saat tertentu akan habis,

Exploitasi sumber daya energi yang terus menerus telah berdampak


terhadap kerusakan lingkungan dan ekosistem,

Pemanfaatan sumber daya energi yang terus menerus telah menyebabkan


akumulasi emisi Co2, yang telah berdampak terhadap perubahan iklim:
diyakini banyak bencana alam juga akibat dampak perubahan iklim.
Apa permasalahan dengan kebutuhan
energi yang terus meningkat ?

1. Population Growth
2. Economic growth
3. Industrial Growth Increasing of
4. Administration , office and Energy
Hotel Consumption
5. Human welfare
6. Change of Daily activities habit

Climate Change,
Ecosystem and Non Renewable Renewable
Environmental Energy: Energy Sources
Damage Fossil Energy Sources

Course material presented at United Nation University, japan, by Dr Tumiran


KONTRIBUSI ENERGI LISTRIK DI SEKTOR INDUSTRI
Batubara
Gas
Hidro
Nuklir Kontribusi Energi Listrik (5-15)% Cukup, Handal, Berkualitas

Tax
Produk
Sumber Alam 1 SWASTA (85-95)% Nilai Tambah
Tax Multiplier
Sumber Alam 2 PRODUKSI
Salary
Sumber Alam 3 PENGOLAHAN

PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA


Teknologi SDM

Listrik Tidak Cukup,,,


Added Value
Transformasi
Brainware & Skill
Teknologi

NOTHING
Trend Peningkatan
Kebutuhan Energi Dunia
WORLD ENERGY GROWTH DEMAND

In the IEO 2011 rwf.case: world


marketed energy consumption grows
53% from 2008 to 2035. Total energy
use rises from 505 QBTU in 2008 to
619 QBTU in 2020 and 770 QBTU in
2035. Most of the growth in energy
consumption occurs in countries
outside the Organization for Economic
Cooperation and Development (Non-
OECD) nations, where demand is
driven by strong long-term economic
growth. Energy used in Non-OECD
nation increases by 85% in ref.case, as
compared with an increase of 18% for
the OECD economies.
WORLD ENERGY DEMAND AND GROWTH

In the IEO2011 Reference case, world energy consumption increases by 53 percent, from 505 quadrillion Btu in 2008 to 770 quadrillion
Btu in 2035 (Table 1). In the near term, the effects of the global recession of 2008-2009 curtailed world energy consumption.8 As nations
recover from the downturn, however, world energy demand rebounds in the Reference case and increases strongly as a result of robust
economic growth and expanding populations in the world’s developing countries. OECD member countries are, for the most part, more
advanced energy consumers.9 Energy demand in the OECD economies grows slowly over the projection period, at an average annual rate
of 0.6 percent, whereas energy consumption in the non-OECD emerging economies expands by an average of 2.3 percent per year.
WORLD ENERGY DEMAND AND GROWTH
WORLD ENERGY DEMAND AND GROWTH
DEWAN ENERGI NASIONAL

Kondisi Keenergian Nasional


Dewasa Ini

17
DEWAN ENERGI NASIONAL

Indonesia: The Situation

18
Kondisi Kelistrikan Nasional
Energi listrik percapita berbagai daerah : Kwh/Capita:
1. Sumatra: 355, Jawa : 752, Kalimantan : 355, Sulawesi : 273,
Rasiodan
Papua Elektrifikasi
maluku :Nasional
210, Bali :2009 : 65%
785, Nusantenggara : 140
NAD Category :
74,91% an.
2. Rata rata Jawa : 752: rata rata luar jawa : 342 > 60 %
Sumut
69,32% 41 - 60 %
Kaltim
Kalteng 68,37% Gorontalo 20 - 40 %
Riau + Kepri 44,33% 48,70% Sulut
54,66% 66,62%
Kalbar Malut
45,65% 47,81%
Sumbar Sumsel
68.72% 49,80% Sulteng
47,64%
Babel
Jambi 72,45% Sulsel
48.85% 54,90%
Jakarta Sultra
Bengkulu 100% Kalsel 38,21%
71,39% Maluku
50.08% Bali 55,36%
Lampung 74,42%
47,66%

Banten Jabar
72,11% 64,95% Jateng Jatim
70,60% 71,08% NTB NTT
Jogya 24.24% Papua + Irjabar
31.99%
79,64% 32,05%

Sumber : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2009, dan diolah oleh Tumiran
oleh Tumiran/Dekan Fakultas Teknik UNiversitas Gadjah Mada/Anggota Dewan
Jakarta Nop. 28, 2011 Energi Nasional
ALUR PENYEDIAAN LISTRIK
1
Regulator:
PUSAT
Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah
0 PEMBANGKI
T

BBM
PLTU/PLTD

GAS
PLTG
BATU- 2
BARA INDUSTRI
PLTU SALURAN UDARA
PANAS BATUBARA TEGANGAN MENENGAH (
BUMI SALURAN UDARA
SUTM )
TEGANGAN TINGGI ( SUTT ) 3
PLTP
HIDRO
(PANAS BUMI)

PLTA SALURAN UDARA RUMAH TANGGA


GARDU INDUK (GI)
TEGANGAN RENDAH ( SUTR ) PUBLIK
GARDU
R KOMERSIAL
SISTEM PEMBANGKITAN GRID TRANSMISI HUBUNG
e (GH) GRID DISTRIBUSI
g
u
L Regulasi sektor Primer VS Regulasi Sektor Hilir
A
s
i

2
Perbandingan Konsumsi Energi Listrik
di Beberapa Negara

Penduduk Pembangkit GDP/ Listrik per Kapita


No. Negara
(Juta Jiwa) (Miliar kWh) Kapita (kWh/Kapita)

1 Amerika Serikat 307,2 4.167,0 46.300 13.654


2 China 1.340,0 3.256,0 4.900 2.455
3 Jepang 127,1 1.195,0 33.400 8.071
4 Rusia 140,0 1.016,0 14.000 6.435
5 Kanada 33,5 612,6 38.700 17.061
6 Malaysia 25,7 102,9 14.200 3.490
7 Singapura 4,6 41,1 48.500 8.185
8 Thailand 65,9 148,4 7.900 2.079
9 Korea Selatan 48,5 440,0 25.800 8.853
10 Indonesia 240,3 142,4 3.500 591
11 Philipina 97,9 56,5 3.100 588
Perbandingan Konsumsi Energi Listrik
di Beberapa Negara
Penduduk Pembangkit GDP/ Listrik per Kapita
No. Negara
(Juta Jiwa) (Miliar kWh) Kapita (U$) (kWh/Kapita)

1 Filipina 57 3,100
97.98 588
2 Indonesia 240.27 142 3,500
591
3 Malaysia 103 14,200
25.72 3,490
4 Singapura 41 48,500
4.66 8,185
5 Thailand 148 7,900
65.91 2,079
Brunei
6 0.39 3 54,400 8,308
Darussalam
7 Vietnam 86.97 61 2,500 799
8 Laos 6.83 2 1,900 -
9 Myanmar 48.14 6 1,100 97
10 Kamboja 14.49 1 1,800 113
DEWAN ENERGI NASIONAL

Beberapa negara yang masih berkembang situasi konsumsi energi listrik


Kwh/Capita

1. Panama 1,646
2. Paraguai 1,002
3. Peru 1,032
4. Tunisia 1,298
5. Namibia 1,797
6. Jamaica 2,552
7. Ghana 268
8. Gabon 1,158
9. Elsavador 953
10. Cuba 1,327
11. Columbia 974
12. Cameroon 263
13. Algeria 957.

23
DEWAN ENERGI NASIONAL

INDONESIA IS NOT RICH OF FOSSIL ENERGY


RESERVE AND RESOURCES

Energy Proven World Annual Ratio


Resources Reserve Percentage Production Reserve To
Production
[Year]

5300 243
Coal M Tons 0,58% M Tons 21.8

Natural Gas 112 1,7% 2.8 TCF 40


TCF

4300 356
Oil MBarrels 0,36% M Barrels 12

6153 251
Energy Change Scenario by
Total MTOE 0.76% HDI
MTOE 24.3
Indonesia Population is 3.36% of the World Population 24
DEWAN ENERGI NASIONAL

INDONESIA HAS HUGH POTENTIAL OF THE SOLAR


AND THE SEA RENEWABLE ENERGY

Type of Reserve Reserve Exploited Percentage


Energy Potential Explored Capacity Exploited
[2005]
Hydro 75.000 MWe 6855 MWe 4125 MW 5.5
(2010 year)
Geothermal 28.170 MWe 2288 MWe 1189 MW
4.3
Solar 1.200 GWe 12.1 MW 0.007
Wind 9.290 MWe 1.4 MW 0.0065
Biomass 49.810 MWe 445 MW 0.9
Peat 2.416 MTOE 0 MW 0
Tidal 240.000 MWe 0 MW 0
Energy Change Scenario by
HDI
25
DEWAN ENERGI NASIONAL

KEBIJAKAN ENERGI
NASIONAL MENUJU
TAHUN 2050

26
DEWAN ENERGI NASIONAL

PERMASALAHAN KEENERGIAN
NASIONAL
a. Energi (terutama fosil) sebagai komoditas dagang
b. Penyediaan energi dalam negeri belum mencukupi
: produksi energi sebagian besar untuk ekspor.
c. Penggunaan energi belum efisien
d. Harga energi belum berdasarkan nilai keekonomian
e. Hambatan dalam investasi energi
f. Kemampuan industri energi nasional masih rendah
g. Moda transportasi energi belum dikuasai oleh perusahaan nasional.
h. Depletion premium belum diterapkan
i. Akses masyarakat terhadap energi belum merata
j. Ketahanan dan kemandirian energi masih rentan
k. Sumber Daya energi belum memberi nilai tambah ekonomi maksimal
l. Subsidi yang belum berkeadilan dan membebani
m. Transportasi yang boros energi,
n. Biaya pokok produksi listrik yang belum efisien
o. Infratsruktur energi masih belum baik
27
DEWAN ENERGI NASIONAL

LATAR BELAKANG ADANYA KEN


kebutuha Jaminan
n energi pasokan Dewan
tinggi energi
rendah Energi VISI DEN
Akses
masyarakat
Cadangan Nasional
energi
terhadap
fosil
energi rendah
menurun
Terwujudnya
Kapasitas Ketahanan
litbang, Energi fosil
industri & Kondisi masih sebagai Kebijakan Energi Guna
infrastruktur komoditi ekspor Energi Mendukung
belum optimal Energi Nasional
Pengelolaan
Pembangunan
Pemanfaata belum efisien, Nasional
n EBT belum upaya
optimal konservasi Berkelanjutan
dan kelestarian
KondisiLH rendah
Cadangan geopolitik
Undang
penyangg dunia dan Undang no
a belum
Harga
isu 30 tahun
tersedia lingkungan
belum global
2007
sesuai tentang
keekonomia Energi
n
28
DEWAN ENERGI NASIONAL

STRUKTUR DEWAN ENERGI NASIONAL


PIMPINAN
Ketua : Presiden
Wakil Ketua : Wakil Presiden
Ketua Harian : Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

ANGGOTA
Unsur Pemerintah Unsur Pemangku Kepentingan
1. Ir. Agusman Effendi (Konsumen)
1. Menteri Keuangan 2. Prof. Widjajono Partowidagdo, Ph.D
(Teknologi)
2. Menteri Negara Perencanaan 3. Prof. Ir. Rinaldy Dalimi, M.Sc, Ph. D
Pembangunan/Kepala Bappenas (Akademisi)
3. Menteri Perhubungan 4. Ir. Eddie Widiono S, M.Sc (Industri)
4. Menteri Perindustrian 5. Prof. Dr. Ir. Herman Darnel Ibrahim, M.Sc
(Industri)
5. Menteri Pertanian 6. Dr. Ir. Tumiran, M.Eng (Akademisi)
6. Menteri Negara Riset dan Teknologi 7. Prof.Dr. Ir. Mukhtasor, M. Eng. Ph.D
7. Menteri Negara Lingkungan Hidup. (Lingkungan Hidup)
8. Prof. Dr. Herman Agustiawan (Konsumen)

29
DEWAN ENERGI NASIONAL

TUGAS DEWAN ENERGI NASIONAL


Merancang dan Merumuskan
Kebijakan Energi Nasional
(KEN)
KEN meliputi antara lain :
A. Ketersediaan Energi untuk Kebutuhan
Nasional
B. Prioritas Pengembangan Energi
C. Pemanfaatan Sumber Daya Energi VISI DEN
Nasional,dan
D. Cadangan Penyangga Energi Nasional.
Terwujudnya
D Ketahanan Energi Guna
Menetapkan Rencana Umum
E Energi Nasional (RUEN) Mendukung
Pembangunan Nasional
N Berkelanjutan
Menetapkan Langkah-langkah
Penanggulangan Kondisi
Krisis dan Darurat Energi
Mengawasi Pelaksanaan
Kebijakan Bidang Energi yang
Bersifat Lintas Sektor

30
DEWAN ENERGI NASIONAL

LEMBAGA DAN ASPEK STRATEGIS


RPJPN

Perekonomian
Pemerintah:
- Kementerian Otonomi Daerah
- Pemerintah Daerah Sosial Budaya
Wantimpres
Transportasi
Komite Inovasi Nasional
KEBIJAKAN Infrastruktur
BUMN/Lembaga Lain ENERGI
Industri
NASIONAL
Perguruan Tinggi
Tata Ruang dan Wilayah
Asosiasi/LSM
Pertanian
Lembaga Energi
Kehutanan
Internasional/Perwakilan
Negara Sahabat LitBangTek

Lingkungan Hidup

31
DEWAN ENERGI NASIONAL

TAHAPAN PENYELESAIAN R-KEN


2009 2010 2011
6 7 8 9 1 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 0 1 2

SIDANG ANGGOTA (KE-1 s.d 6)

PENYELESAIAN
PENYIAPAN PENJARINGAN
NASKAH FINALISASI
BAHAN MASUKAN
AKADEMIS

Kementerian/Lembaga Pembahasan dengan


Identifikasi terkait Kementerian terkait
POKJA dan Tugasnya
Masalah
Pemerintah Daerah Pembahasan dengan
Pengumpulan Data Tim Teknis Wantimpres
dan Informasi
Perguruan Tinggi
Pengumpulan Data dan
Koordinasi Lintas Informasi
Pembahasan dengan KIN
Sektor dan Daerah Industri
Penentuan Model Energi Pengarahan dari
Asosiasi/LSM Wakil Ketua DEN
Koordinasi Lintas Sektor
dan Daerah
Konsumen
Perumusan
R-Perpres KEN
Forum Diskusi
Perwakilan Negara Sahabat

RAPAT KERJA DPR-RI DENGAN DEN


32
DEWAN ENERGI NASIONAL

5. Proyeksi Kebutuhan dan Bauran


Energi

33
DEWAN ENERGI NASIONAL

Asumsi Skenario Energi : Mengapa harus ada


Asumsi
 Asumsi Skenario Kebutuhan Energi:
Berdasarkan apa asumsi disusun ?
 Asumsi Skenario Penyediaan Energi
Berdasarkan apa asumsi disusun ?

34
DEWAN ENERGI NASIONAL

ASUMSI SKENARIO KEBUTUHAN ENERGI


TAHUN
URAIAN SATUAN
2010 2015 2020 2025 2030 2040 2050
POPULASI
Jumlah Penduduk Juta 238 251 262 271 280 299 307
Pertumbuhan Penduduk Rata-rata % 1.5 1 0.9 0.8 0.7 0.7 0.3
PERTUMBUHAN EKONOMI

GDP (Berdasarkan Harga Konstan


Tahun 2000)
Milliar USD * 359 527 774 1123 2229 4165
253

GDP per Kapita (Berdasarkan


Harga Konstan Tahun 2000)
USD/kapita ** 1446 2017 2827 3948 7452 13568
1061
Pertumbuhan GDP Rata-rata % 6.11DATA
8.00
BPS8.00 8.00 7.50 7.00 6.00
Harga Berlaku
*) 703 Miliar **) 2954
• Populasi (data demografi UI) USD/kapita
USD
• Ekonomi (masukan dari Bappenas)
• Data BPS : GDP tahun 2010 (berdasarkan harga konstan tahun 2000) sebesar 253 Miliar USD
dan GDP berdasarkan harga berlaku sebesar 703 Miliar USD ,
(nilai tukar rata-rata pada tahun 2010: 1$ = Rp. 9.136,-)
35
DEWAN ENERGI NASIONAL

ASUMSI SKENARIO PENYEDIAAN ENERGI

Sumber Energi Pemanfaatan Sumber Daya dan Cadangan


Panas Bumi 90% sumber daya
BBN, Hidro, Biomasa, Nuklir 60% sumber daya
Tenaga Laut dan Surya 10% sumber daya
EBT Lainnya 30% sumber daya
Total EBT yang dapat dimanfaatkan : 6.612 mtoe/tahun
Migas (100% cadangan + 50% sumber daya)
Batubara (80% cadangan + 50% sumber daya)
CBM 20% sumber daya
Total energi fosil yang dapat dimanfaatkan : 50.537 mtoe

36
DEWAN ENERGI NASIONAL

PROYEKSI KEBUTUHAN ENERGI PRIMER


TAHUN PROYEKSI
URAIAN SATUAN
2010 2015 2020 2025 2030 2040 2050
KONSUMSI ENERGI PRIMER

Skenario Tinggi [BAU] Juta TOE 159 225 330 450 590 920 1240

Skenario Rendah [Efisien] Juta TOE 159 215 290 380 480 740 980

Per Kapita Skenario Tinggi [BAU] TOE 0.7 0.9 1.3 1.7 2.1 3.1 4.0

Per Kapita Skenario Rendah [Efisien] TOE 0.7 0.9 1.1 1.4 1.7 2.5 3.2

Pertumbuhan Rata-rata [Efisien] % 4.5 6.2 6.2 5.6 4.8 4.4 2.8

ELASTISITAS 0.71 0.8 0.8 0.7 0.6 0.6 0.5

KONSERVASI ENERGI PRIMER % 0 4.7 12.1 18.4 18.6 19.6 21.0

37
DEWAN ENERGI NASIONAL

PROYEKSI KEBUTUHAN ENERGI FINAL


TAHUN PROYEKSI
URAIAN SATUAN
2010 2015 2020 2025 2030 2040 2050

KONSUMSI ENERGI FINAL

Skenario Tinggi [BAU] Juta TOE 102 150 220 295 390 610 820

Skenario Rendah [Efisien] Juta TOE 102 140 190 245 310 480 640

Per Kapita Skenario Tinggi [BAU] TOE 0.43 0.60 0.84 1.09 1.39 2.04 2.67

Per Kapita Skenario Rendah [Efisien] TOE 0.43 0.56 0.73 0.90 1.11 1.61 2.08

Pertumbuhan Rata-rata [Efisien] % 4.0 6.5 6.3 5.2 4.8 4.5 2.9

ELASTISITAS 0.64 0.8 0.8 0.7 0.6 0.6 0.5

KONSERVASI ENERGI FINAL % 0.0 6.7 13.6 16.9 20.5 21.3 22.0

38
DEWAN ENERGI NASIONAL

PROYEKSI KEBUTUHAN LISTRIK


TAHUN PROYEKSI
URAIAN SATUAN
2010 2015 2020 2025 2030 2040 2050
KONSUMSI LISTRIK
Skenario Tinggi [BAU] TWh 148 245 397 628 933 1680 2710
Skenario Rendah [Efisien] TWh 148 208 341 511 733 1330 2100
Per Kapita Skenario Tinggi [BAU] kWh 620 980 1521 2316 3332 5619 8827

Per Kapita Skenario Rendah [Efisien] kWh 620 832 1308 1886 2618 4448 6840

Pertumbuhan Rata-rata [Efisien] % 7 7.1 10.4 8.4 7.5 6.1 4.7


ELASTISITAS 1.06 0.89 1.30 1.05 1.00 0.9 0.7
KAPASITAS PEMBANGKIT
Skenario Tinggi [BAU] GW 35 58 92 145 203 340 550
Skenario Rendah [Efisien] GW 35 49 79 115 159 270 430
UTILISASI RATA-RATA TAHUNAN
Skenario Tinggi [BAU] Hours 4722 4731 4791 4805 5065 5435 5420
Skenario Rendah [Efisien] Hours 4722 4754 4834 4977 5157 5468 5470
39
DEWAN ENERGI NASIONAL

PROYEKSI BAURAN ENERGI


(MTOE)

40
DEWAN ENERGI NASIONAL

PROYEKSI BAURAN ENERGI


(%)
BAURAN ENERGI SKENARIO
RENDAH 2010 2015 2020 2025 2030 2040 2050
(efisien)

41
DEWAN ENERGI NASIONAL

ASUMSI SKENARIO KEBUTUHAN ENERGI


TAHUN
URAIAN SATUAN
2010 2015 2020 2025 2030 2040 2050
POPULASI
Jumlah Penduduk Juta 238 251 262 271 280 299 307
Pertumbuhan Penduduk Rata-rata % 1.5 1 0.9 0.8 0.7 0.7 0.3
PERTUMBUHAN EKONOMI

GDP (Berdasarkan Harga Konstan


Tahun 2000)
Milliar USD * 359 527 774 1123 2229 4165
253

GDP per Kapita (Berdasarkan


Harga Konstan Tahun 2000)
USD/kapita ** 1446 2017 2827 3948 7452 13568
1061
Pertumbuhan GDP Rata-rata % 6.11DATA
8.00
BPS 8.00 8.00 7.50 7.00 6.00
Harga Berlaku
*) 703 Miliar **) 2954
• Populasi (data demografi UI) USD/kapita
USD
• Ekonomi (masukan dari Bappenas)
• Data BPS : GDP tahun 2010 (berdasarkan harga konstan tahun 2000) sebesar 253 Miliar USD
dan GDP berdasarkan harga berlaku sebesar 703 Miliar USD ,
(nilai tukar rata-rata pada tahun 2010: 1$ = Rp. 9.136,-)
42
DEWAN ENERGI NASIONAL

ASUMSI SKENARIO PENYEDIAAN ENERGI

Sumber Energi Pemanfaatan Sumber Daya dan Cadangan


Panas Bumi 90% sumber daya
BBN, Hidro, Biomasa, Nuklir 60% sumber daya
Tenaga Laut dan Surya 10% sumber daya
EBT Lainnya 30% sumber daya
Total EBT yang dapat dimanfaatkan : 6.612 mtoe/tahun
Migas (100% cadangan + 50% sumber daya)
Batubara (80% cadangan + 50% sumber daya)
CBM 20% sumber daya
Total energi fosil yang dapat dimanfaatkan : 50.537 mtoe

43
DEWAN ENERGI NASIONAL

ASUMSI SKENARIO KEBUTUHAN ENERGI


TAHUN
URAIAN SATUAN
2010 2015 2020 2025 2030 2040 2050
POPULASI
Jumlah Penduduk Juta 238 251 262 271 280 299 307
Pertumbuhan Penduduk Rata-rata % 1.5 1 0.9 0.8 0.7 0.7 0.3
PERTUMBUHAN EKONOMI

GDP (Berdasarkan Harga Konstan


Tahun 2000)
Milliar USD * 359 527 774 1123 2229 4165
253

GDP per Kapita (Berdasarkan


Harga Konstan Tahun 2000)
USD/kapita ** 1446 2017 2827 3948 7452 13568
1061
Pertumbuhan GDP Rata-rata % 6.11DATA
8.00
BPS 8.00 8.00 7.50 7.00 6.00
Harga Berlaku
*) 703 Miliar **) 2954
• Populasi (data demografi UI) USD/kapita
USD
• Ekonomi (masukan dari Bappenas)
• Data BPS : GDP tahun 2010 (berdasarkan harga konstan tahun 2000) sebesar 253 Miliar USD
dan GDP berdasarkan harga berlaku sebesar 703 Miliar USD ,
(nilai tukar rata-rata pada tahun 2010: 1$ = Rp. 9.136,-)
44
DEWAN ENERGI NASIONAL

ASUMSI SKENARIO PENYEDIAAN ENERGI

Sumber Energi Pemanfaatan Sumber Daya dan Cadangan


Panas Bumi 90% sumber daya
BBN, Hidro, Biomasa, Nuklir 60% sumber daya
Tenaga Laut dan Surya 10% sumber daya
EBT Lainnya 30% sumber daya
Total EBT yang dapat dimanfaatkan : 6.612 mtoe/tahun
Migas (100% cadangan + 50% sumber daya)
Batubara (80% cadangan + 50% sumber daya)
CBM 20% sumber daya
Total energi fosil yang dapat dimanfaatkan : 50.537 mtoe

45
PRIMARY ENERGY PROJECTION (MTOE)
Projection of Primary Energy Projection of Primary Energy Projection of Primary Energy
Supplay by 2020 (MTOE) Supplay by 2030 (MTOE)
Supplay by 2010 (MTOE)
Coal
Coal 108.4
GAS; 68.9 71.3 GAS; 93.5
GAS 32.4
Petro Petro lium 146.4
Coal Petro CBM;
lium 47.2
lium
67.8 47.3 Nuclear 33.5 Biofuel; 26.7
95.0
Others 0.0 Others 0.3 CBM;
Geo 9.4 Oth
ther ers Geo
Biomass5.6 mal Hy
Hydro 2.8 4.9 Biom ther Hydro
Biofuel 1.4 Geo thermal 2.6 Nuclear 2.0 Biofuel 8.4 16.6 dro ass; mal 8.1
5.4 12.3 24.4

Projection of Primary Energy Projection of Primary Energy


Supplay by 2040 (MTOE) GAS; Supplay by 2050 (MTOE)
74.8
GAS; Coal
115.9 225.8
Petro Coal 444.9
lium CBM; CBM;
Petro
203.0 85.0 122.9
lium
Nuclear 71.3 Biofuel; 53.7
Oth- 228.9 Nuclear 111.5 Geo
ers
14.5 Biom Oth- Biofu ther
ass; Geo
ers el; mal Hydro
Water Biom
21.5 Ther
27.7 82.8 37.5 14.4
mal 12.9 ass;
29.8 22.1

Note: this scenario is being discussed


PRIMARY ENERGY MIX PROJECTION (%)
Projection of Primary Energy Mix Projection of Primary Energy Mix
Projection of Primary Energy Mix
by 2010 (%) by 2030 (%)
by 2020 (%)
Petro Coal
lium 21.4
GAS 21.0 33.6 GAS 24.4 GAS; 18.5
Petro Coal Petro lium 29.0 CBM;
lium 30.7 Lainn Coal 25.2 Oth 9.3 Hy
43.9 ya; ers
1.0 Biom dro
Others 0.0 0.1 CBM; 3.3 1.6
Geo thermal 1.7 Biom Nu- ass; Geo
Hydro 1.8 ass; clear Hydro 1.9 2.4 Nuclear 6.6 Biofuel 5.3 ther
Geo thermal 5.9
Biofuel; 0.9 2.0 0.7 mal
Biofuel; 3.0
4.8

Projection of Primary Energy Mix Projection of Primary Energy Mix


by 2040 (%) by 2050 (%)
GAS Coal GAS;
13.9 27.1 6.4 Coal 38.1
Perto CBM; CBM;
lium 10.2 Petro
10.5
Oth 24.4 Hydro lium
ers 1.5 19.6
1.7 Biom Hydro
Geo Oth
ass Geo 1.2
Biofuel; 6.4 ther ers Biom
Bio- ther
2.6 Nuclear 8.6 mal 2.4 ass; Nuclear 9.6
3.6 1.9 fuel mal
7.1 3.2

Note: this subject is being discussed


This scenario designed and formulated by: The
Indonesia National Energy Council and will be
DEWAN ENERGI NASIONAL

BAURAN ENERGI NASIONAL s.d TAHUN 2050 (%)


2010 Minyak Bumi

Gas Bumi
Batubara

EBT
2025
Gas 20,1 Batubara3
Batubar Gas 0,7
a 24,5 19,7
Minyak
49,7 Minyak
23,7

EBT
EBT
25,9
5,7

2030 2050
Gas 18,8 Batu
Gas 14,3 bara
Minyak Batubar 29,7
19,4 Miny
a 31 ak
Catatan: 16,5
EBT (energi air, panas bumi,
biomasa sampah, bahan bakar
nabati,
EBT energi surya, energi laut, EBT
30,9 energi angin, dan nuklir) 39,5
48
DEWAN ENERGI NASIONAL

6. Rancangan Kebijakan Energi Nasional


a. Kebijakan Umum Energi
b. Kebijakan Energi Menurut Jenis Energi
c. Kebijakan Konservasi dan Efisiensi Energi

49
DEWAN ENERGI NASIONAL

6.a. KEBIJAKAN UMUM ENERGI

1. Mengubah paradigma pengelolaan energi sebagai modal


pembangunan nasional
2. Meningkatkan efisiensi, konservasi, dan pelestarian
lingkungan hidup dalam pengelolaan energi
3. Meningkatkan pangsa sumberdaya energi baru dan
terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional
4. Meningkatkan cadangan terbukti energi fosil dan
mengurangi pangsanya dalam bauran energi nasional
5. Meningkatkan kemandirian pengelolaan energi,
penciptaan lapangan kerja, kemampuan penelitian,
pengembangan dan penerapan (litbangrap), dan peranan
industri dan jasa energi dalam negeri
6. Pemerataan akses masyarakat terhadap energi
7. Pengamanan pasokan energi, khususnya listrik dan migas
8. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya energi dalam
pembangunan ekonomi nasional
9. Menetapkan dan mengamankan cadangan penyangga
energi nasional
50
Peran Perguruan
Tinggi
Peran dan Dukungan Perguruan
Tinggi
Perguruan Tinggi dengan Fungsi Tri Dharma yang memiliki sumber
daya manusia dinamis dan tidak terbatas dalam berperan untuk
mendukung keberhasilan mengamankan kebijakan energi Indonesia
menuju 2050 melalaui:
1. Pengawalan terhadap implementasi regulasi regulasi sektor energi
2. Penelitian pengembangan energi terbarukan untuk bisa lebih
efisisen,
3. Penelitian penelitian inovasi menemukan pengembangan dan
pemanfaatan energi terbarukan,
4. Peningkatan inovasi inovasi teknologi energi agar ketergantungan
terhadap Negara lain menurun:
a) Sektor pembangkitan energi
b) Penyaluran/pengangkutan
c) Pendistribusian energi
d) Pengembangan peralatan peralatan pendukung pada semua tingkatan
proses energi
Peran dan Dukungan Perguruan
Tinggi
4. Dukungan kajian terhadap arah dan implementasi kebijakan
kebijakan pengelolaan energi agar terjamin keamanannya (secure)
dan berkelanjutan (sustain): misalnya kebijakan exploitasi dan
ekspor, tarif listrik nasional, sistem kelistrikan nasional, feed in tarif
terhadap energi terbarukan, sektor transportasi yang lebih efisien,
subsidi energi.
5. Pengawalan kebijakan yang bersifat pemikiran untuk menjadi
pembanding arah implementasi oleh pemerintah agar teruji
keberpihakan untuk keamanaan nasional dan menjamin
keberlanjutan.
6. Menyerap pemikiran yang berkembang di masyarakat tentang
energi, untuk dijadikan kajian menjadi masukan ke pemerintah,
agar tidak menjadi ranah pertentangan yang merugikan
masyarakat dan berakibat keamanan pasokan, keberlanjutan dan
pemanfaatan finansial yang kurang tepat sasaran,
Peran dan Dukungan Perguruan
Tinggi
7. Mendorong agar sumber daya energi dapat memberi
nilai tambah optimal melalui proses yang didukung oleh
kemampuan brainware anak bangsa, trasnformasi
teknologi dan didukung oleh skill yang trampil,
8. Menyiapkan sumber daya manusia untuk mengisi
kebutuhan peningkatan energi menjadi penguatan
industri energi nasional.
SEMOGA PENJELASAN INI DAPAT
BERMANFAAT DAN DAPAT
MENINGKATKAN PERAN UMS DALAM
MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI
DAN TERWUDJUDNYA KEMANDIRIAN
PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai