0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas prosedur triase di rumah sakit. Triase adalah proses penilaian awal kegawatdaruratan yang dilakukan untuk memilah pasien berdasarkan prioritas dan menentukan tindakan selanjutnya. Prosedur ini meliputi pengkategorian pasien, pemeriksaan awal, rujukan ke unit terkait, serta dokumentasi hasil triase.
Dokumen ini membahas prosedur triase di rumah sakit. Triase adalah proses penilaian awal kegawatdaruratan yang dilakukan untuk memilah pasien berdasarkan prioritas dan menentukan tindakan selanjutnya. Prosedur ini meliputi pengkategorian pasien, pemeriksaan awal, rujukan ke unit terkait, serta dokumentasi hasil triase.
Dokumen ini membahas prosedur triase di rumah sakit. Triase adalah proses penilaian awal kegawatdaruratan yang dilakukan untuk memilah pasien berdasarkan prioritas dan menentukan tindakan selanjutnya. Prosedur ini meliputi pengkategorian pasien, pemeriksaan awal, rujukan ke unit terkait, serta dokumentasi hasil triase.
1/2 TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN OLEH : DIREKTUR, RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr. Franky V.T. Kambey, M.Kes (SPO)
PENGERTIAN Proses penilaian awal kegawatdaruratan yang dilakukan di Triase
TUJUAN 1. Memberikan pelayanan optimal kepada pasien. 2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memilah dan menilai pasien agar mendapatkan pertolongan medik secara cepat dan tepat sesuai dengan prioritas kategori kegawatdaruratannya dan sesuai dengan penyakitnya. KEBIJAKAN SK Direktur No. : 2695.a.K/RSPK/SK/XI/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado PROSEDUR 1. Perawat triase primer merespon cepat kedatangan pasien, menanyakan keluhan utama pasien dan melakukan skrining awal dengan kriteria triase dalam waktu maksimal 2 menit yang terdiri dari Jalan Nafas (Airway), Pernafasan (Breathing), Sirkulasi (Circulation) dan Kesadaran (Disability) 2. Perawat triase primer mengkategorikan hasil penilaian triase dengan kriteria : Resusitasi, Emergent, Urgent, Non Urgent, False Emenergency 3. Perawat triase primer mengantar pasien dengan kategori gawat darurat mengancam nyawa ke ruang resusitasi, sambil melaporkan kondisi pasien pada dokter triase di triase sekunder 4. Perawat triase primer mengantar pasien kategori Emergent dan Urgent, ke triase sekunder dan melakukan serah terima dengan Dokter/Perawat Jaga di Triase Sekunder 5. Dokter Triase yang ada di Triase Sekunder melakukan asesmen pasien triase yang terdiri dari :Identitas Pasien (Nomor RM, Nama, Alamat, Tanggal Lahir/Umur, Jenis Kelamin), Tanggal dan Jam kunjungan, Datang sendiri/Rujukan dari/Dikirim oleh, Macam Kasus, Cara Bayar, Keluhan Utama 6. Dokter melakukan Penilaian kembali Jalan Nafas, Pernafasan, Sirkulasi dan Kesadaran 7. Dokter Melakukan pemeriksaan fisik lengkap, pemeriksaan nyeri, Diagnosis dan Anjuran kemudian diakhiri dengan membubuhkan nama lengkap dan tandatangan 8. Perawat triase sekunder melakukan pengkajian Psikososial, Penilaian Risiko Jatuh, Penilaian Tingkat Nyeri dan Pengkajian Keperawatan. 9. Perawat triase sekunder merumuskan Asesmen Keperawatan, Rencana Keperawatan dan tindakan kolaborasi 10. Perawat triase sekunder yang melakukan pengkajian membubuhkan tanggal dan jam, nama lengkap dan tandatangan 11. Perawat triase primer mengantar pasien ke klinik ambulatoar jika pasien termasuk kategori Non Urgent dan False Emergency