Kepala STANDAR PROSEDUR Nomor Klinik Pratama Anugerah OPERASIONAL Dokumen: (S P O) dr. Made Tisnasari
1.PENGERTIAN Triase adalah tindakan untuk
mengelompokkan penderita berdasar pada beratnya cedera / penyakit yang diprioritaskan berdasar ada tidaknya gangguan (tingkat kegawat daruratan) pada Airway, Breathing dan Circulation (ABC).Tindakan triase dilakukan apabila korban/pasien lebih dari satu orang atau jumlah penolong (petugas) lebih sedikit dari pada jumlah korban/pasien. Atau dilakukan pada penderita tunggal untuk menentukan diagnosis 2.TUJUAN Prosedur ini bertujuan memilih atau menggolongkan semua pasien yang datang ke Klinik Pratama Anugerah dan menetapkan prioritas penanganan
3.KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Kepala Klinik
Anugerah Nomor 002/SK/KP.ANG/VIII/2019 tentang Standar Pelayanan Publik Klinik Anugerah 2. Surat Keputusan Kepala Klinik Anugerah Nomor 005/SK/KP.ANG/VIII/2019 tentang Standar Prosedur Operasional Klinik Anugerah
4.REFERENSI -
5.LANGKAH PROSEDUR 1. Petugas menerima pasien di Klinik
Pratama Anugerah 2. Petugas meminta keluarga untuk mendaftar ke pendaftaran 3. Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya 4. Petugas menentukan tingkat kegawatan pasien dan prioritas pelayanan : a. MERAH adalah penderita gawat darurat (pasien dengan kondisi mengancam), harus segera dilakukan intervensi medis dalam waktu 60 detik. Misalnya : syok, gawat napas, gawat jantung, koma, kejang b. KUNING adalah penderita yang gawat tetapi tidak darurat,misalnya :apendisitis akut, kanker stadium lanjut, fraktur femur; dan darurat tidak gawat, misalnya: luka sayat baru c. HIJAU adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat.Misalnya : penderita rawat jalan, abses, vulnus excoriatum d. HITAM untuk penderita yang meninggal (Death On Arrival) 5.Petugas memberikan tanda pita berwarna sesuai urutan prioritas pelayanan pada tangan pasien jika pasien yang datang lebih dari 3 bersamaan 6.Petugas memberikan pelayanan sesuai urutan warna merah, kuning, hijau, hitam 7.Petugas melakukan pengkajian ulang bila perlu, karena status pasien dapat berubah