Anda di halaman 1dari 8

Jenis-Jenis Gulma Tanaman Karet (Hevea brasiliensis)

1. Ageratum conyzoides (Asteraceae)

Dikenal dengan babandotan, memiliki batang bulat, tegak, hingga 90 cm, berbulu,
bercabang, berumur semusim. Ruas batang dan bagian yang berbulu. Daun berhadapan, bulat
telur, segi tiga hingga bulat telur atau belah ketupat hingga bulat telur, ujung lancip, tepi daun
bergerigi. Bunga berbentuk bongkol, mengelompok berwarna putih sampai keunguan.
Berkembang biak dengan biji. Tumbuh di tempat terbuka atau agak terlindung.

2. Axonopus compressus (Poaceae)

Tumbuh menjalar dan menanjak hinga 50 cm. Batang berbuku, padat, tiap buku
berakar, berumur tahunan. Daun berbentuk lanset, tepinya berbulu halus, permukaan atas
berbulu jarang, permukaan bawah gundul, lidah daun pendek, berbulu pendek. Bunga
berbentuk malai, mirip bulir, bercabang dua hingga banyak, anak bulir jorong. Berkembang
biak dengan biji dan setek batang. Tumbuh di tempat terbuka/agak terlindung hingga 1.400
mdpl.
3. Borreria alata (Rubiaceae)

Batang segi empat bersayap, menjalar atau tegak, hingga 75 cm, bercabang mulai dari
pangkal, berumur semusim. Daun berhadapan, jorong hingga bulat telur, tepi rata, permukaan
licin, seringkali berwarna hijau\kekuningan. Bunga mengelompok di ketiak daun, berwarna
ungu mudaberbentuk kapsul dengan 2 butir bij. Berkembang biak dengan biji dan ruas batang
yang keluar akar. Tumbuh di tempat terbuka atau agak terlindung hingga 1.700 mdpl.

4. Borreria laevis (Rubiaceae)

Batang tegak hingga 50 cm, bersegi empat berbulu pendek, berwarna hijau sampai
kekuningan berumur semusim. Daun berhadapan, bulat panjang berbentuk lanset, ujung
lancip, tepi kasar berwarna keunguan, permukaan licin. Bunga mengelomok di ketiak daun,
berwarna putih keunguan. Berkembang biak dengan biji. Tumbuh di tempat terbuka atau
agak terlindung hingga 1.100 m dpl.

5. Chromolaena odorata (kirinyuh)


Penyebaran gulma ini sangat efektif melalui biji yang dihasilkan dan diterbangkan oleh
angin. Satu individu mampu menghasilkan biji sekitar 93.000 butir, dimana bijinya memiliki
masa dormansi dalam lingkungan kondisi yang buruk serta mempunyai viabilitas yang cukup
tinggi. Perkecambahan biji dipacu oleh cahaya matahari sehingga pada penyiapan lahan di
musim penghujan dapat berakibat munculnya gulma ini.

6. Clidemia hirta

Gulma perdu, yang tegak dan naik dengan tinggi 0,5-2 meter. Batang berkayu, bulat,
berbufu rapat atau bersisik, percabangan simpodial, coklat. Daun tunggal.bulat telur, panjang
2-20 m, lebar 1-8 cm, berhadapan, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berbulu, hijau.
Bunga majemuk, kelopak berlekatan, berbulu, bagian ujung pendek dari pangkal, ujung
meruncing, daun pelindung bersisik, ungu kemerahan, benang sari delapan sampai dua belas,
panjang ± 3 cm, merah muda, putik satu, kepala putik berbintik hijau, bakal buah beruang
empat sampai enam, mahkota lima, bulat telur, ungu dan putih. Buah bulat telur, ungu.
Berkembangbiak dengan biji. Akar tunggang, coklat. Terdapat di seluruh Indonesia,
terutama di pinggir-pinggir hutan, semak belukar dan tepi jurang. Tumbuh di dataran rendah
hingga kurang lebih 1.500 m dpl.
7. Cylosorus aridus

Cyclosorus aridus memiliki tanda pengenalnya di lapangan adalah helai daunnya


melengkung, anak daun duduk dan satu sama lain berantara, tepinya bergigi agak dalam
bertulang menyirip. Rimpang tegak, yang tua berwarna coklat-hitam, bersisik coklat muda
keputih-putihan, helai daun umumnya melengkung, panjangnya 50 – 100 cm dan lebarnya 15
– 30 cm, anak daun dibagian tengah paling panjang sedang di bagian pangkal sebelah bawah
lebih pendek dan umumnya steril. Berkembang biak melaui spora dan biji.

8. Cyperus kyllingia (Cyperaceae)

Teki-tekian tumbuh tegak hingga 55 cm, berimpang, tidak berumbi, berumur tahunan.
Daun berbentuk pita bersegi tiga permukaan licin dan kaku, pada pangkalnya berwarna
kemerahan. Bunga berbentuk bongkol, terdapat di ujung tangkai bunga, berwarna putih.
Berkembang biak dengan biji. Tumbuh di tempat terbuka atau agak terlindung hingga 1.300
m dpl.

9. Imperata cylindrica L. (alang-alang)


Rumput tegak hingga 200 cm dengan rimpang beruas-ruas dan bermata tunas pada
bukunya. Gulma ini mampu berkembang biak secara cepat melalui biji (menghasilkan biji
500-1.000 butir per malai, dengan jumlah malai 10-20 buah/m2) dan melalui akar rimpang
(rhizoma) sebagai alat perkembangbiakan yang efektif. Gulma ini menghasilkan zat allelopati
(zat yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman karet). tumbuh di temapat terbuka hingga
ketinggian 2.000 m di atas permukaan laut.

10. Mikania micranta (sembung rambat)

Gulma ini berkembang biak secara generatif melalui biji yang viabilitasnya tinggi dan
secara vegetatif melalui ruas batang yang tumbuh akarnya, terutama pada musim penghujan.
Gulma ini peka terhadap naungan sehingga tidak menjadi masalah pada tanaman karet
menghasilkan. Tumbuh di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m. Batang M.
micrantha tumbuh menjalar berwarna hijau muda, bercabang dan ditumbuhi rambut-rambut
halus. Panjang batang dapat mencapai 3-6m.
Pada tiap ruas terdapat dua helai daun yang saling berhadapan, tunas baru dan bunga.
Helai daun berbentuk segitiga menyerupai hati dengan panjang daun 4-13cm dan lebar daun
2-9cm. Permukaan daun menyerupai mangkok dengan tepi daun bergerigi. Bunga tumbuh
berwarna putih, berukuran kecil dengan panjang 4.5-6mm, dan tumbuh dari ketiak daun atau
pada ujung tunas. Biji dihasilkan dalam jumlah besar, berwarna coklat kehitaman dengan
panjang 2mm.

11. Melastoma malabathricum dan M. affinae


Perkembangbiakan gulma ini melalui biji. Dapat tumbuh sampai ketinggian 1.650 m di
atas permukaan laut. Gulma ini membentuk perdu atau semak tahunan, dengan tinggi batang
sampai 2 meter. Perakaran gulma ini dalam dan menyebar. Batang yang muda, tulang, dan
tangkai daun berwarna lembayung. Daun berhadapan berbentuk lanset, agak berbulu. Bunga
lembayung muda, buahnya berdaging dan jika sudah tua isinya berwarna ungu.

12. Lantana camara (tembelekan)

Gulma ini berkembang biak dengan biji dan mudah tersebar luas melalui perantaraan
angin. Lantana camara tidak tahan terhadap naungan jadi hanya terdapat pada areal tanaman
karet belum menghasilkan. Tumbuh pada dataran rendah sampai 1700 m dpl. Daun pada
bunga tembelek berbentuk delta dengan tulang daun menyirip, permukaan daunnya kasap,
ujung daunnya runcing, tepi daunnya beringgit, pangkal daunnya rata, warna daunnya hijau.
Batangnya berkayu, bercabang banyak, ranting berbentuk segi empat, berduri dan
berambut. Merupakan perdu tegak dan agak memanjat, tinggi 0,5 – 4 m. Akarnya tunggang
yang berbentuk benang. Bunganya berwarna merah, jingga, ungu dan putih. Bunga tersebut
hanya mekar di pagi hari dan mulai layu disiang hari.

13. Paspalum conjugatum Berg (rumput paitan)


Gulma ini tumbuh merayap dan membentuk stolon yang menjadi organ
perkembangbiakan vegetatif. Di samping itu gulma tersebut juga menghasilkan biji yang
cukup kuat. Biji yang sudah masak diterbangkan oleh angin atau menempel pada benda yang
melintasinya. Batang paspalum conjungatum agak pipih, tingginya 20 -75 cm, tidak berbulu,
warnanya hijau bercorak ungu, tumbuh tegak berumpun, membentuk geragih yang
bercabang-cabang.
Pada setiap buku dari geragih dapat membentuk akar dan batang baru. Helai daun
berbentuk pita atau pita lanset ujungnya lancip, berbulu sepanjang tepinya dan pada
permukaannya. Helai daun paling atas sering rudimenter. Upih daun bewarna hijau atau
bercorak ungu, berbentuk lunas perahu yang sangatpipih, tepinya berbulu halus.

14. Scleria sumatrensis

Gulma ini termasuk golongan teki karena membentuk umbi, yang berperan sebagai
organ penyimpanan makanan cadangan dan organ perkembangbiakan yang potensial. Selain
dengan umbi, tumbuhan tersebut dapat berkembang biak melalui biji. Gulma ini termasuk
golongan gulma tahunan karena umbinya dapat hidup sepanjang waktu dan dalam kondisi
lingkungan yang buruk akan menjadi dorman.

15. Synedrella nodiflora (Asteraceae)


Batang tegak, menggarpu ganda, hingga 90 cm, berumur semusim. Daun berhadapan,
jorong atau bulat telur, tepinya bergelombang bergerigi, kedua permukaan berbulu halus.
Bunga berwarna kuning. Berkembang biak dengan biji. Tumbuh di tempat terbuka atau
terlindung hingga 1.200 m dpl.

Anda mungkin juga menyukai