Anda di halaman 1dari 4

Paku Pedang

Asha Markhusna/ x mipa 7 (08)

1. Nama populer : Paku pedang

2. Nama latin : Nephlorepis Sp

3. klasifikasi :
Kingdom : Plantae (tumuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Divisio : pteridophyta (tumuhan paku)
Kelas : pteridopsida
Subkelas : polypoditae
Ordo : polypodiales
Familia : dryopteridaceae
Genus : Nephrolepis
Spesies : Nephrolepis sp.

Habitat
Nephrolepis pada umumnya hidup ditanah tapi ada juga yang hidup secara epifit. Nephrolepis dapat ditemukan pada dataran tinggi, daerah
kering seperti padang pasir, daerah berair atau area-area terbuka. Selain itu dapat ditemukan 4 tipe habitat Nephrolepis yaitu, hutan rindang
yang memiliki celah permukaan berkarang, khususnya yang terlindung dari sinar matahari, terdapat di daerah rawa dan tergenang air, dan
tumbuh sebagai epipit pada pohon-pohon tropik.

Daun
Daun pada spesies ini terdapat percabangan pada tulang daun. Ujung dari urat daunnya yang menjari tidak sampai menyentuh tepi daun dan
bebas, pada ujung urat daun perdapat sporangium yang tertata dengan rapi disepanjang tepi daun.
Daun tumbuhan paku ada beberapa macam, yaitu tropofil (daun khusus untuk fotosintesis, tidak mengandung spora), sporofil (daun
penghasil spora), dan yang kecil-kecil disebut mikrofil, dan yang besar disebut makrofil. Pada spesiens ini daunnya ternasuk mikrofol.
Ujungnya seringkali bebas, ada yang tidak mencapai tepi, sampai atau sangat dekat dengan tepi atau bahkan sampai diluar tepi daun seperti
pada Hymenophyllaceae (Backer, 1939).
Tumbuhan ini memiliki permukaan daun yang halus dan besisik. Ukuran pada umumnya panjang mencapai 2cm dengan lebar 1cm. Bentuk
daun menjorong dan ujungnya terbelah, sedangkan pada tepi daunnya bergerigi.selain itu spesies ini juga mempunyai ental yang bertumpuk
di atas permukaan, yaitu adanya daun muda yang mengulung.
Pada umumnya neprhrolepis memiliki daun berwarna hijau sebagai organ fotosintesis, serta memiliki hidatoda pada sisi atas daun. Daun-
daun ini dibagi menjadi 3 tipe ;
1. Tropofil, daun yang menghasilkan gula untuk fotosintesis.
2. Sporofil, daun yang menghasilkan spora untuk perkembangbiakan.
3. Bropofil, daun yang menghasilkan lebih banyak spora, lebih besar dari daun-daun yang lain.

Batang
Batang Nephrolepis berbentuk bulat, tetapi pada spesies ini terdapat seperti lekukan dipermukaannya sepanjang batang tersesut. umumnya
merupakan tanaman kecil dengan sedikit daun, tingginya kurang dari 0.5m tinggi. Warna batang kecoklatan.permukaan halus akan tetapi
seperti tedapat rambut-rambut yang sangat halus pada batangnya.

Akar
Umumnya tumbuhan ini memiliki akar yang serabut, begitu juga pada spesies Nephrolepis sp. memiliki akar yang tumbuh di bawah
permukaan tanah, bersifat non fotosintesis, befungsi menyerap air dan nutrisi dari tanah. Akar-akar ini menyerabut dan strukturnya sangat
kecil.

Sporangium
Umumnya susunan letak sporangium, (spora dihasilkan didalam kotak spora) paku ada beberapa macam yaitu:
1. Sorus : sporangium dalam kotak sporangia terbuka atau berpenutup (indusium).
2. Strobilus : sporangia, membentuk suatu karangan bangun kerucut bersama sporofilnya.
3. Sporokarpium : sporangia dibungkus oleh daun buah (karpelium).
Pada spesies ini sori atau sorus terletak di permukaan daun, lebih tepatnya pada ujung urat daun dan tertata dengan rapi di tepi daun sehingga
mengelilingi daun tersebut.

Reproduksi Nephrolepis
Nephrolepis memilki fase gametofit yang hidupnya bebas. Beberapa ciri reproduksi Nephrolepis:
1. Fase sporofit (diploid) yang menghasilkan spora haploid melalui pembelahan miosis.
2. Spora tersebut tumbuh melalui bagian selnya menjadi gametofit, untuk fotosistesis protalus.
3. Gametofit tersebut menghasilkan gamet (sel sperma dan sel telur) melalui pembelahan mitosis.
4.Selanjutnya sperma membuahi sel telur dengan cara manggabungkan diri pada protalus.
5. Pembuahan sel telur menghasilkan zigot yang diploid dan berkembang melalui pembelahan miosis sehingga menjadi sporofit
(tumbuhan Nephrolepis).

Siklus hidup

Daur hidup tumbuhan paku terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan
bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium
(prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki
rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab.
Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium
(archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid
berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi
tumbuhan paku baru.

4. Manfaat
 Peran negatif: tidak ada
 Peran positif: Selain sebagai tanaman hias, Nephrolepis ini memiliki manfaat yang istimewa khususnya pada Nephrolepis
Exaltata, pelitian Badan Antariksa AS (NASA) menyebutkan tanaman ini sebagai penyerap paling efektif, terutama
formaldehid, xylene, trichlloroethylen, dan karbon monoksida. NASA bahkan merekomendasi tanaman ini diletakkan
dalam ruangan, karena mampu menyerap formaldehid dari tembok maupun furniture. Selain mudah dikembangkan,
mudah perawatannya, tanaman ini pun relative murah harganya.
Selain itu dari segi ekonomi, Nephrolepis memilki manfaat :
1. Sebagai bahan pembuatan obat cacing.
2. Dapat mengobati kanker perut.
3. Digunakan sebagai bahan bangunan di derah-daerah tropis.
4. Sebagai sayur-sayuran.

5. Ciri-ciri khusus
-Disebut sebagai paku pedang karena entalnya memanjang berbentuk pedang.
- Mudah beradaptasi karena bersifat epipit dan memiliki kumpang yang tahan kering yang menjalar kemana-mana.
- Tergolong kromofita sejati karena sudah menyerupai tumbuhan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai