Anda di halaman 1dari 1

Ukiran bunga mawar

siang itu matahari tampak tak terlihat dari bumi seakan tenggelam ditelan lautan awan tebal.Dengan
ditemani secangkir teh hangat dan biskuit aku membaca koran harian sambil duduk diteras rumah
peninggalan kakekku.rumah yang mungkin bisa dibilang rumah kuno karena rumah ini sudah ada
sejak zaman belanda.ketika akan menyantap biskuit buatan ibuku,bang radit memanggilku sambil
berteriak’iraaa!!’ sepontan aku pun kaget mendengar bang radit berteriak seperti itu nadanya tak
sama seperti suara yang tiap hari kudengar.dikit yang harus kau tahu bang radit merupakan satu2nya
kakak yang bisa dibilang humoris.tertawanya sudah tak asing bila didengar.ia merupakan mahasiswa
jurusan tekhik di salah satu universitas di Surabaya.langsung aku pun menuju tempat asal suara
tersebut.kutanyakan ke bang radit mengapa ia memanggilku.ternyata ia hendak membicarakan hal
penting katanya.ah palingan hanya guyonan semata,secara kan bang radit orang
humoris,batinku.tapi tampaknya dilihat dari raut muka bang radit menampakan wajah serius.bang
radit mengatakan esok sore ia akan pergi kejakarta karena acara kampus.mendengar berita tersebut
aku terkejut.kaget,bingung apa yang harus aku lakukan ketika hari ibu besok secarakan bang radit
yang selalu membantuku dalam mempersiapkan hadiah untuk ibu.tapi kali ini aku harus mencoba
melakukan hal apa apa sendiri tanpa bantuan bang radt. 17 desember tepat H-5 perayaan hari
ibu.dan tentu aku pun belum mepersiapkan kado terindah untuknya.tentu kalian tau,aku hanyalah
gadis desa anak seorang tukang kayu dan ibuku penjual kue keliling.untuk keperluan sehari hari kami
pun harus berhemat demi mencukupi kebutuhan dihari esok.untung saja biaya kuliah bang radit bisa
dibilang gratis karena mendapat biasiswa dari pemerintah.dipinggir sudut kamar aku mondar mandir
dari sudut kiri ke sudut kanan kamar sambil berpikir hadiah apa yang bisa ku berikan kepada
ibu.waktu menunjukan pukul set 12 malam ini waktunya untuk tidur tetapi aku masih belum
menemukan ide yang pas.esoknya seperti biasa dihari minggu pagi aku membantu ayah mengoles
kayu kayu untuk dijadikan mabel.aku membantu mengoles kayu kasar agar menjadi halus.ditengah
ketika mengoles aku mendapat ide cermelang.dalam batinku mengapa aku tidak mengunakan bahan
bahan ini untuk aku rancang dan membuat suatu barang untuk ibuku. Akhirnya setelah proses lama
dalam berpikir aku menentukan akan membuat ukiran ukiran bunga.sebelum memulai pembuatan
ukiran aku terlebih daru izin kepada ayah.esoknya disiang hari matahari terik aku mulai memilah
milah kayu yang menurutku cocok untuk dijadikan ukiran bunga.mulai kurancang gambar dan
bentukya.meskipun aku tak seahli ayahku dalam mengelola kayu tatapi aku sedikit bisa lah dalam
ginian. Ditengah membuat ukiran tersebut tiba tiba tanganku kegores kayu hingga tangan kananku
memerah dan meluncurkan darah.tetapi itu tak jadi penghalang dalam pembuatan ukiran ini.setelah
diberi obat merah aku pun langsung mengerjakannya lagi.hingga pukul 5 sore akhirnya ukiran bunga
mawar berhasil kubuat.ukiran tersebut kubuat dengan tanganku sendiri tanpa bantuan orang lain.
Tepat ditanggal 22 desember pukul 6 pagi aku memberikan ukiran tersebut ke ibuku sambil
memeluknya dan mengucapkan hari ibu.ibuku terkejut dengan pemberianku kali ini.ku jelaskan
makna dari ukiran tersebut.bunga mawar yang melambangkan kasih dan sayangku ke ibukku serta
rasa sayang yang tak akan pernah luntur oleh berjalannya waktu.ibuku terharu lalu meneteskan air
mata ia langsung memelukku dan mengucap terimah kasih.

Anda mungkin juga menyukai