Anda di halaman 1dari 2

IMPLEMENTASI EDUKASI DALAM MENGATASI PENURUNAN

KEANEKARAGAMAN HAYATI
A. PENDAHULUAN
Biodiversitas adalah karakteristik biologis dari perubahan kehidupan dalam suatu
kelompok, seperti gen, sel, individu, kelompok, spesies atau ekosistem. Para ilmuwan
memperkirakan bahwa 20 atau 30 tahun ke depan, lebih dari 100.000 spesies flora dan
fauna akan menghilang dari bumi akibat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh
aktivitas manusia (Mak, 2014). Biodiversitas mengalami kecenderungan penurunan
akibat tindakan manusia melalui berbagai aktivitas yang dapat berdampak pada
berkurangnya lahan atau habitat berbagai spesies, penurunan jumlah spesies, polusi,
penggunaan sumber daya alam yang berlebihan dan perubahan iklim. Semua masalah
ini telah mengarah pada pentingnya upaya peningkatan kesadaran tentang pelestarian
biodiversitas untuk kesejahteraan manusia. Menzel dan Bogeholz (2009)
mengemukakan bahwa kompleksitas biodiversits tersebut dapat menimbulkan
kesulitan bagi guru dan peserta didik. Dengan mengenali fenomena yang berbeda-beda
tersebut, sebenarnya para pendidik dapat menumbuhkan keterampilan berpikir kritis
siswa. Siswa dapat diarahkan untuk memahami apa itu biodiversitas, arti biodiversitas
secara ekologis, budaya, sosial atau ekonomi dan bagaimana kehilangan biodiversitas
akan mempengaruhi semua dimensi kehidupan.
B. PEMBAHASAN
Pembelajaran biodiversitas merupakan upaya untuk memberi informasi tentang
biodiversitas dan memberdayakan generasi masa depan untuk konservasinya.
(Navarro-Perez & Tidball, 2012).Tidball dan Krasny (2011) berpendapat bahwa
penting untuk memasukkan perspektif sosial dan ekologi dan melibatkan peserta didik
dalam kegiatan langsung yang meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan seperti
menanam pohon, restorasi perkotaan dan praktik lain. Metode pembelajaran perlu
dipilih untuk meningkatkan kesadaran lingkungan, mengembangkan sikap selalu
mengevaluasi diri, mendorong perubahan dari sikap pasif ke sikap yang lebih aktif dan
positif, serta mendukung keterampilan berpikir ilmiah dan kritis. Helldén dan Helldén
(2008) menyatakan bahwa pengalaman langsung terhadap biodiversitas pada anak usia
dini adalah penting untuk mengembangkan pemahaman tentang topik sustainability
yang kompleks di kemudian hari. Siswa perlu memiliki pengalaman dengan
lingkungan alam dalam konteks sekolah, terutama anak-anak yang tidak memiliki
akses ke alam sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka (O’Brien, 2009).
Beberapa metode dapat digunakan dalam pembelajaran biodiversitas, misalnya metode
permainan (games) adalah kegiatan belajar yang efisien ketika melibatkan siswa dalam
partisipasi dan interaksi aktif (Green & Bavelier, 2012). Roleplay (bermain peran) juga
dapat digunakan untuk mendorong siswa terlibat secara fisik dan intelektual,
memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri dalam konteks ilmiah dan untuk
mengembangkan pemahaman terhadap konsep yang sulit. Field trip, dapat digunakan
sebagai metode pembelajaran dalam menyajikan konsep lingkungan yang dipilih.
Metode pembelajaran biodiversitas dengan memberikan pengalaman belajar di dalam
kelas, pembelajaran proyek dan pembelajaran eksperimental juga dapat dilakukan
(Palmberg et al., 2015). Lindemann-Matthies et al., (2009) mengemukakan bahwa
keanekaragaman hayati adalah konsep yang sesuai cocok untuk ESD (Education for
Sustainable Development) karena mencerminkan interaksi masalah ekologis, ekonomi
dan sosial dengan sangat baik dan menuntut peserta didik untuk memperhitungkan
berbagai perspektif yang berbeda namun seimbang. Menurut Lude (2010),
memusatkan pendidikan biodiversitas pada empat tema utama: keanekaragaman
ekosistem, penjagaan ekosistem, perubahan iklim dan masa depan, serta konsumsi dan
perilaku.
C. PENUTUP
Biodiversitas dan perlindungannya merupakan jalur utama menuju kelestarian, oleh
karena itu tingkat pengetahuan spesies tertentu diperlukan untuk memahami konsep
dan proses ekologi dasar. Identifikasi spesies dan pengetahuan spesies memiliki peran
sentral dalam pembelajaran tentang biodiversitas dan keberlanjutan. Metode
pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan keterampilan belajar berdasarkan
pengalaman dalam lingkungan otentik dipandang menjadi inti dari pendidikan
biodiversitas
DAFTAR PUSTAKA
Mak, O.T. 2014. Study of the Teaching of Biodiversity as a General Undergraduate
Course in a University of Taiwan. International Journal of Bioscience, Biochemistry
and Bioinformatics, 4(3): 146-149. DOI: 10.7763/IJBBB.2014.V4.328
Menzel, S., & Bogeholz, S. 2009. The loss of Biodiversity as a Challenge for
Sustainable Development: How do Pupils in Chile and Germany Perceive Resource
Dilemmas?. Research on Science Education, 39: 429-447.
Navarro-Perez, M. & Tidball, K. G. 2012. Challenges of Biodiversity Education: A
Review of Education Strategies for Biodiversity Education. International Electronic
Journal of Environmental Education, 2 (1)
Tidball, K.G., & Krasny, M.E. 2011. Toward an Ecology of Environmental Education
and Learning. Ecosphere, 2(2).
Helldén, G. & Helldén, S. 2008. Students’ Early Experiences of Biodiversity and
Education for Sustainable Future. Nordina. 4, 123–131
O’Brien, L. 2009. Learning Outdoors: The Forest School Approach. Education. 37:
45–60.
Green, C.S. & Bavelier, D. 2012. Learning, Attentional Control, and Action Video
Games. Curr. Biol. 22, 197–206.
Palmberg, I.; Berg, I.; Jeronen, E.; Kärkkäinen, S.; Norrgård-Sillanpää, P.; Persson, C.;
Vilkonis, R. & Yli-Panula, E. 2015. Nordic-Baltic Student Teachers’ Identification of
and Interest in Plant and Animal Species: the Importance of Species Identification and
Biodiversity for Sustainable Development. J. Sci. Teach. Educ, 26: 549–571.
Lindemann-Matthies, P., Constantinou, C., Junge, X. et al. 2009. The Integration of
Biodiversity Education in the Initial Education of Primary School Teachers: 4
Comparative Studies from Europe. Educational Environmental Research, 15(1): 17-37.
Lude, A. 2010. The Spirit of Teaching ESD, Biodiversity in Educational Projects. In
K. Ulrich, J. Settele, FF. Benedict (Eds.), Biodiversity in ESD, Reflection on School-
Research Cooperation. SofiaMoscow: Pensoft publishers

Anda mungkin juga menyukai