Anda di halaman 1dari 10

F I S I O L 0 G I H E W A N

O T O T

DOSEN
PENGAMPU
Prof. Dr. :
KELOMPOK XX
YUSTINA, M. Si
ANANDA RIZKY PRATIWI
(1705110833)
INDAH PUTRI AGUSTINA
(1705113722)
SRI PUTRI AYU
(1705110956)
PROGRAM STUDI TIA YULFANINGSIH
PENDIDIKAN BIOLOGI (1705111051)
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN YOVEGA INDAH VISTAMA
UNIVERSITAS RIAU
MEKANISME KONTRAKSI OTOT

Otot mendapat rangsang → ujung


saraf motorik akan melepaskan
protein otot berupa asetil kolin →
asetil kolin menyebabkan
terlepasnya ion Ca → aktin aktif
→ pemecahan ATP → miosin aktif
→ merangsang pembentukan
aktomiosin → otot lebih pendek →
otot berkontraksi
REAKSI KIMIA YANG TERDAPAT
PADA SAAT OTOT
BERKONTRAKSI

Kreatin fosfat + ADP →


Kreatin + ATP
ATP → ADP + Energi
ADP → AMP + Energi

Kontraksi otot memerlukan energi yang disuplai dalam


bentuk energi kimia. Fase kontraksi disebut juga fase anaerob
karena energi diperoleh dari penguraian ATP dan kreatin fosfat
yang berlangsung secara anaerob. Energi ini menghubungkan
aktin dan miosin
.
REAKSI KIMIA YANG TERDAPAT
PADA SAAT OTOT BERELAKSASI

Glikogen → Laktasinogen
Laktasid → Glukosa + Asam
laktat
Glukosa + O2 → CO2 + H2O

Saat eneergi habis maka otot akan berelaksasi. Fase


berelaksasi disebut juga fase aerob karena energi diperoleh
dari pemecahan glikogen yang berlangsung secara aerob.
Asam laktat adalah hasil samping dari penguraian
laktosinogen. Timbunan asam laktat yang menumpuk di otot
akan menyebabkan rasa letih. Asam laktat yang menumpuk
akan di angkut oleh darah ke hati untuk diubah menjadi
glukosa lalu glikogen yang akan di simpan di hati dan otot.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEJANG OTOT

1.Usia
2.Dehidrasi, sering terjadi pada atlet, dapat menyebabkan otot
kejang lebih mudah.
3.Kehamilan, masalah kejang otot sangat sering terjadi pada
masa kehamilan.
4.Aliran darah tidak lancar
5.Jarang berolahraga
6.Menggunakan sepatu hak tinggi dalam waktu yang lama
MEKANISME KEJANG OTOT

Metabolisme glikogenensis
Kontraksi otot yang berlebihan
(merubah glikogen->asam piruvat

Dalam tubuh terjadi homeostatis yang mengatur


Jika kontraksi terus menerus, glikogen
sebuah energi untuk otot dengan cara
yang dirombak mengalami penurunan
mengubah glikogen menjadi asam laktat

Jika otot terus berkontraksi setelah


terbentuknya asam laktat, maka pembentukan Penumpukan mampu mengiritasi
asam laktat terus dilakukan hingga terjadi serabut saraf otot menyebabkan nyeri
penumpukan

Jika rasa nyeri sudah terasa namun otot


dipaksa bergerak maka terjadi kejang
otot (spasme)
PERBEDAAN OTOT

No Indikator Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot


Jantung
Memanjang,
Gelendong, Memanjang, silindris,
memanjang, silindris, serapat sel
1 Bentuk
ujung ujung bercabang
runcing runcing dan
menyatu
2 Letak inti sel Tengah Tepi Tengah
Tidak punya
Garis Garis
3 Garis garis
melintang melintang
melintang
4 Cara kerja Involunter Volunter Involunter
5 Kecepatan kontraksi Lambat Cepat Kuat,
berirama
PERSAMAAN OTOT

No Persamaan Otot Polos Otot Lurik Otot


Jantung
1 Bentuk Berbentuk Berbentuk
2 Letak inti sel Tengah Tengah
3 Cara kerja Involunter Involunter
4 Jumlah inti Satu Cepat Satu
PENGERTIAN OTOT BISEP &
OTOT TRISEP

Otot bisep : Bagian otot atas apabila berkontraksi ia akan


membesar dan trisep mengecil. Otot yang mempunyai dua
tendon (ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan
atas bagian depan.

Otot trisep : Otot yang mempunyai tiga tendon (ujung)


yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian
belakang.
FAKTOR PEMBEDA OTOT BISEP &
OTOT TRISEP

Indikator Otot Bisep Otot Trisep

Jumlah caput 2 3
Posisi otot Lengan atas bagian Lengan atas bagian
depan bawah
Nma caput Caput longum Caput lengum
Caput brevis Caput media, caput
lateralis
Cara kerja otot Berkontraksi Berelaksasi
tangan
Tangan diluruskan Berelaksasi Berkontraksi
Fungsi otot Digunakan untuk Digunakan untuk
melakukan gerakan menahan beban pada
menarik sendi bahu dan eksistensi

Anda mungkin juga menyukai