Anda di halaman 1dari 14

25

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2022 – Oktober 2022. Pada
tahap isolasi dan identifikasi bakteri patogen pada limbah cair domestik
pengambilan sampel dilakukan di perairan Sungai Dumai Kecamatan Dumai
Barat. Kemudian di uji secara mikrobiologi di Laboratorium Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Riau.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah timba air, botol sampel steril
250 ml, corong air, ice box, kamera, erlenmeyer, gelas ukur, neraca analitik, pipet
tetes, tabung reaksi, rak tabung reaksi, cawan petri, jarum ose, bunsen, autoklaf,
mikro pipet, inkubator, hot plate, objek glass, cover glass, loupe, mikroskop,
spatula, laminar air flow, kain kasa, alumunium foil, kertas pembungkus, karet,
kertas label, magnetic stirrer, dan buku identifikasi Bergey’s Manual Of
Determinative Bacteriolgy.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel air sungai yang
mengandung limbah cair domestik dan diambil dari perairan Sungai Dumai
Kecamatan Dumai Barat, media selektif TCBS (Thiosulfate Citrate Bile Sucrose),
kemudian media selektif SSA (Salmonella-shigella agar) dan media NB (Nutient
broth), crystal violet, lugol, safarin, akuades, alkohol 96%, TSIA (Tripel Sugar
Iron Agar), SCA (Simon Citrate Agar), dan SIM (Sulphite Indole Motility)
3.3 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif untuk mengetahui
jenis bakteri patogen pada limbah cair domestik di perairan Sungai Dumai
tepatnya di Kecamatan Dumai Barat yang dapat berpotensi sebagai sumber
penyakit. Proses isolasi dan identifikasi bakteri patogen limbah cair domestik
dapat dilihat pada gambar 5.
26

Pengambilan sampel bakteri patogen limbah cair domestik

Sterilisasi alat dan bahan

Pembuatan media NB
(Nutrient Broth)

Pembuatan media selektif


Pembiakan bakteri patogen
limbah cair domestik pada media  Media TCBS (Thiosulfate
NB (Nutrient broth) Citrate Bile Sucrose)
selama 1 x 24 jam  Media SSA (Salmonella-
Shigella Agar)
Pengenceran bakteri patogen
limbah cair domestik

Isolasi bakteri patogen limbah cair


domestik selama 1 x 24 jam pada
media TCBS dan media SSA

Pengamatan bakteri patogen limbah cair domestik

Pengamatan secara makroskopis


Pengamatan secara mikroskopis
 Bentuk koloni (Form)
 Tepi koloni (Margin)  Bentuk sel bakteri
 Elevasi (Elevation)  Pewarnaan gram
 Warna Koloni (Pigmen)

Uji Biokimia
 Uji TSIA (Tripel Sugar Iron Agar)
 Ujia SCA (Simon Citrat Agar)
 Uji SIM (Sulphite Indole Motility)

Identifikasi jenis mengacu pada


buku Bergey’s Manual Of
Determinative Bacteriology

Gambar 5. Bagan Proses Isolasi dan Identifikasi Bakteri Patogen pada Limbah
Cair Domestik Perairan Sungai Dumai (Modifikasi Indriyasari, 2021)
27

3.4 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan mulai dari
penentuan lokasi pengambilan sampel, teknik pengambilan sampel, sterilisasi alat
dan bahan, pembuatan media, pengenceran sampel, isolasi bakteri dan identifikasi
bakteri.
3.4.1 Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel Bakteri Patogen Limbah Cair
Domestik
Lokasi pengambilan sampel bakteri patogen limbah cair domestik terletak di
sungai Kota Dumai tepatnya di Kecamatan Dumai Barat. Sebelum melakukan
penelitian, terlebih dahulu dilakukan survei lapangan di Perairan Sungai Dumai
Kecamatan Dumai Barat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keadaan limbah cair
domestik yang dibuang langsung ke perairan oleh warga sekitar serta menentukan
stasiun yang akan diteliti. Penentuan stasiun dilakukan secara purposive
sampling. Pertimbangan dalam penentuan stasiun yang akan diteliti berdasarkan
kondisi limbah cair domestik yang terdapat di perairan Sungai Dumai tersebut,
kemudahan akses, biaya maupun waktu dalam penelitian.
Sampel untuk mengisolasi dan identifikasi bakteri patogen limbah cair
domestik adalah air Sungai Dumai Kecamatan Dumai Barat dengan tiga stasiun.
Berdasarkan penelitian dari Ahdiaty dan Fitriana (2020) penentuan stasiun untuk
pemantauan air sungai dibagi menjadi tiga stasiun yaitu air sungai bagian hulu
(sebelum masuk kota), air sungai bagian tengah (tengah kota) dan air sungai
bagian hilir (setelah keluar kota). Tiga stasiun untuk pengambilan sampel air
Sungai Dumai Kecamatan Dumai Barat adalah pada air sungai bagian hulu
dimana stasiun ini merupakan daerah yang tidak ramai penduduk, staisun yang
kedua yaitu air sungai bagian tengah sungai yang merupakan daerah pemanfaatan
air sungai dan ramai penduduk, selanjunya stasiun yang ketiga yaitu air sungai di
bagian hilir sungai yang merupakan daerah potensial terkontaminasi limbah cair
domestik dan terdapat kegiatan domestik maupun industri. Lokasi stasiun
pengambilan sampel dapat dilihat pada tabel 2
28

Tabel 2. Stasiun Pengambilan Sampel Bakteri Patogen Limbah Cair


Domestik pada Perairan Sungai Dumai
Koordinat
Dokumentasi Keterangan
Lokasi
Stasiun 1
Daerah hulu atau
sumber air alamiah
Sungai Dumai.
1,7132842,
Stasiun ini
101,3817726
merupakan daerah
yang tidak ramai
penduduk

Stasiun 2
Daerah pemanfaatan
air sungai, yaitu
1,6764099,
daerah pemanfaatan
101,4297275
air dan ramai
penduduk

Stasiun 3
Daerah yang
potensial
1,6844528, terkontaminasi
101,4370764 dan terdapat
kegiatan domestik
maupun industri

3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel Bakteri Patogen Limbah Cair Domestik


Sterilisasi Alat dan Bahan
Pengambilan sampel bakteri patogen limbah cair domestik menggunakan
timba air. Pengambilan sampel bakteri patogen pada limbah cair domestik
dilakukan di pagi hari dimulai dari pukul 07.00 pagi sampai dengan pukul 10.00.
Penentuan waktu pengambilan sampel berdasarkan masyarakat melakukan
aktivitas yang dimulai dari pagi hari sehingga memungkinkan produksi limbah
29

cair domestik akan banyak. Pengambilan sampel dimulai dari lokasi pertama,
yaitu daerah hulu sungai atau sumber alamiah perairan sungai. Stasiun ini
merupakan daerah yang tidak ramai penduduk, pengambilan sampel di stasiun I
dimulai pada pukul 07.00 WIB. Selanjutnya pengambilan sampel yang kedua
yaitu pada daerah sungai bagian tengah, dan terdapat pemanfaatan sungai serta
ramai penduduk dilakukan pada pukul 08.00 WIB. Pengambilan sampel yang
terakhir yaitu di lokasi daerah yang potensial terkontaminasi dan terdapat aktivitas
domestik maupun industri pada pukul 09.00 WIB.
Prosedur pengambilan sampel bakteri patogen pada limbah cair domestik di
Perairan Sungai Dumai Kecamatan Dumai Barat adalah sebagai berikut :
1. Timba air yang digunakan dibersihkan dan disterilkan dengan cara
menyemprotkan alkohol 96% lalu dikeringkan dan dianginkan
2. Masukkan timba air kedalam sungai untuk mengambil sampel air sungai
3. Air sampel bakteri patogen limbah cair domestik dimasukkan kedalam botol
yang telah disterilkan dengan ukuran 250 ml
4. Botol sampel yang telah berisi sampel diberi label sesuai dengan stasiun
pengambilan sampel
5. Selanjutnya botol sampel dimasukkan kedalam ice box. Sampel akan
dianalisis, diisolasi dan diidentifikasi secara mikrobiologi di Laboratorium
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
3.4.3 Sterilisasi Alat dan Bahan
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini disterilkan terlebih
dahulu dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121ºC dan tekanan 2 atm dengan
waktu 15 menit. Peralatan yang tidak tahan panas disterilisasikan menggunakan
alkohol 96%. Menurut Bibiana W. Lay (1994) proses sterilisasi dilakukan agar
peralatan dan bahan-bahan yang digunakan selama penelitian tidak terkontaminasi
oleh mikroba-mikroba yang tidak diinginkan.
3.4.4 Pembuatan Media
Media yang digunakan dalam isolasi bakteri patogen pada limbah cair
domestik ini ada 3 yaitu media umum yang sering digunakan yaitu media NB
(Nutrient broth) yang berguna untuk menumbuhkan bakteri selanjutnya yang
30

kedua media selektif yang terdiri dari media TCBS (Thiosulfate Citrate Bile
Sucrose) untuk menumbuhkan bakteri Vibrio cholera dan SSA (Salmonella-
Shigella Agar) untuk menumbuhkan bakteri Salmonella dan Shigella.
1. Media NB (Nutrient broth)
Media NB digunakan untuk menumbukan biakan bakteri yang umum
digunakan. Media NB (Nutrient broth) yang dibuat per stasiun dengan cara
melarutkan NB (13 g/L) dalam 500 ml akuades di dalam erlenmeyer
kemudian dihomogenkan dengan magnetic stirrer di atas hot plate, lalu
disterilkan menggunakan autoclave selama 15 menit pada suhu 121ºC
(Zahroh, 2011)
2. Media TCBS (Thiosulfate Citrate Bile Sucrose)
Media selektif yang pertama yaitu media TCBS digunakan untuk
mengisolasi bakteri vibrio. Bahan media TCBS yaitu C12H22O11 20 g,
C13H24O4 10 g, ekstrak khamir 5 g, Na3C6H5O7 10 g, Na2S2O3 10 g, NaCl 10
g, C24H40O5 8 g, C24H39NaO5 3 g. C6H5FeO7 1 g, C27H28Br2O5S 0,04 g,
C27H30O5S 0,04 g, agar 15 g dicampur ke dalam erlenmeyer yang berisi
450ml akuades. Kemudian dipanaskan di atas kompor listrik hingga larut dan
homogen. Koreksi pH media TCBS menggunakan pH stick. NaOH
ditambahkan apabila pH terlalu asam dan ditambahkan HCl apabila pH media
TCBS terlalu basa. pH media TCBS adalah 8,6 ± 0,2. Erlenmeyer disterilkan
dengan pembakar spirtus sebelum media TCBS dituang dari erlenmeyer ke
cawan petri, lalu media TCBS dituang dengan gerakan memutar searah angka
delapan agar rata. Media disimpan dalam suhu 2ºC - 8ºC (Artanti, 2018)
3. Media SSA (Salmonella-shigella agar)
Media selektif yang kedua yaitu media SSA digunakan untuk mengisolasi
bakteri Salmonella dan Shigella. Bahan media SSA yaitu lab-lemco powder
atau ekstrak daging olahan 5 g, C13H24O4 5 g, C12H22O11 10 g, C24H40O5 8,5
g, Na3C6H5O7 10 g, Na2S2O3 8,5 g, C6H5FeO7 1 g, C27H34N2O4S 0,000033 g,
C15H17CIN4 0,025 g, bacto agar 13,5 g dicampur ke dalam erlenmeyer yang
berisi 450ml akuades. Kemudian dipanaskan di atas kompor listrik hingga
larut dan homogen. Koreksi pH media SSA menggunakan pH stick. NaOH
31

ditambahkan apabila pH terlalu asam dan ditambahkan HCl apabila pH media


SSA terlalu basa. pH media SSA adalah 7,0 ± 0,2. Erlenmeyer di suam-suam
dengan pembakar spirtus sebelum Media SSA dituang dari erlenmeyer ke
cawan petri, lalu media SSA dituang dengan gerakan memutar searah angka
delapan agar rata. Media disimpan dalam suhu 2ºC - 8ºC (Artanti, 2018)
3.4.5 Pembiakan Sampel Bakteri Patogen Limbah Cair Domestik dalam
Media NB (Nutrient Broth)
Bakteri patogen limbah cair domestik dibiakkan ke dalam media NB
(Nutrient Broth) sebanyak 450 ml yang ditambahkan 50 ml sampel bakteri
patogen limbah cair domestik. Pembiakan dilakukan dengan cara diinkubasi pada
incubator selama 24 jam pada suhu 27ºC - 30ºC. Pembiakan bakteri ini dilakukan
untuk menumbuhkan lebih banyak bakteri. Bakteri yang ditumbuhkan selanjutnya
akan dilakukan pengenceran dan isolasi untuk mendapat isolat bakteri patogen
limbah cair domestik (Pratiwi, 2012)
3.4.6 Pengenceran Sampel Bakteri Patogen Limbah Cair Domestik
Untuk memperoleh biakan bakteri maka dilakukan pengenceran dengan
menggunakan bahan cair akuades. Pengenceran dilakukan dengan menggunakan
teknik pengenceran bertingkat. Menurut Wasteson et al (2009) tujuan dari
pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang
tersuspensi dalam cairan. Pengenceran dilakukan untuk mempermudah dalam
melihat koloni yang tumbuh.
Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada
perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Pengenceran sampel limbah cair
domestik dilakukan dengan cara memasukkan 1 ml bakteri patogen limbah cair
domestik hasil biakan dari media NB (Nutrient broth) ke dalam tabung reaksi
yang berisi 9 ml akuades streril sehingga didapatkan pengenceran 10-1.
Pengenceran 10-2 dengan mengambil 1 ml dari pengenceran 10-1 kemudian
dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml akuades steril kemudian
dihomogenkan. Prosedur yang sama dilakukan hingga mendapatkan pengenceran
10-6.
32

Gambar 6. Prosedur Pengenceran Sampel

3.4.7 Isolasi Bakteri Patogen Limbah Cair Domestik


Isolasi bakteri dilakukan dengan teknik streak plate (metode gores) pada 2
media selektif yang telah disediakan. Dengan menggunakan pengenceran 10-2,
10-4, 10-6, maka diambil masing-masing sampel bakteri hasil pengenceran
menggunakan jarum ose kemudian digoreskan ke dalam cawan petri yang telah
berisi media SSA dan TCBS. Pada media SSA sampel bakteri diinkubasikan
selama 24 jam dengan suhu 37 ºC (Kunarso, 1987). Selanjutnya pada media yang
TCBS sampel bakteri diinkubasikan selama 24 jam dengan suhu 28ºC (Hoar et al,
2020). Isolasi bakteri yang didapatkan kemudian diamati morfologi koloni dan sel
bakterinya serta dilakukkannya uji biokimia. Semua tahapan dilakukan dalam
kondisi steril.
3.4.8 Pengamatan Bakteri Patogen Limbah Cair Domestik
1) Pengamatan Morfologi
Pengamatan morfologi meliputi pengamatan makroskopis, yaitu
pengamatan dengan melihat bentuk koloni (form), tepi koloni (margin),
elevasi (elevation), warna koloni (pigemen). Pengamatan mikroskopis yaitu
dengan melihat bentuk sel bakteri.
2) Pewarnaan Gram
Isolat yang diperoleh dari isolasi bakteri yang berumur 2x24 jam
selanjutnya diidentifikasi dengan pewarnaan gram, diambil dari cawan petri
menggunakan jarum ose kemudian diletakkan di gelas objek dan difiksasi di
atas bunsen. Preparat selanjutnya diteteskan dengan crystal violet, didiamkan
selama 60 detik dan dicuci dengan air mengalir kemudian dianginkan.
33

Selanjutnya preparat diteteskan dengan lugol dan diamkan selama 30 detik.


Preparat dibilas dengan air mengalir. Setelah itu teteskan dengan alohol 96%
biarkan selama 30 detik lalu bilas dengan air mengalir. Kemudian teteskan
safarin dan didiamkan selama 30 detik. Lalu dicuci dengan air mengalir dan
didiamkan. Kemudian preparat diamati menggunakan mikroskop (Ramadhan,
2015)
3) Uji Biokimia
1. Uji TSIA (Triple Sugar Iron Agar )
Media ini dibuat dengan komposisi 65 gram serbuk Triple Sugar Iron
Agar (TSIA) dan 1000 ml akuades yang dipanaskan dan diaduk hingga
homogen. Media dituangkan ke dalam erlenmeyer dan disterilkan dengan
autoklaf pada temperatur 121ºC tekanan 1 atm selama 15 menit. Setelah itu di
inkubasi selama 1 x 24 jam. Uji dilihat dari warna pada lereng media dan
bagian dasar media. Jika kedua bagian bewarna kuning memfermentasi
laktosa/sukrosa, jika salah satu bagian bewarna merah, dan satunya bewarna
kuning fermentasi glukosa, jika kedua bagian bewarna merah tidak
memfermentasi karbohidrat.
2. Uji SCA (Simon Citrat Agar)
Media SCA dibuat dengan 23 g serbuk media SCA dan 1000 ml akuades
yang dipanaskan di atas hot plate dan diaduk hingga homogen. Media
dituangkan ke dalam erlenmeyer lalu di sterilkan dengan autoklaf pada suhu
121ºC dengan tekanan 2 atm selama 15 menit. Isolat diinokulasi pada
medium miring SCA secara vertikal, dengan menggunakan metode goresan
zig-zag pada bagian miring dan ditusukkan pada bagian dasar. Setelah itu
media diinkubasikan selama 1 x 24 jam dengan suhu 28ºC. Uji sitrat
merupakan uji yang dilakukan untuk mendeteksi kemampuan bakteri dalam
memfermentasikan sitrat sebagai sumber karbon yang terkandung pada
media, dengan bantuan enzim citrate permease sehingga menyebarkan sitrat
ke dalam sel yang ditandai dengan terbentuknya perubahan warna pada
media. Uji positif ditandai dengan perubahan warna media menjadi biru dan
34

uji negatif ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna pada media
(Fransiska, 2018)
3. Uji SIM (Sulfide Indol Motility)
Medium SIM agar dibuat dengan komposisi Pepton 30 g, meat extract 3
g, Amonium sulfat 0,2 g, Sodium thiosulfat 0,025 g, agar 3 g, dan akuades
1000 ml. Medium ini dipanaskan hingga homogen, kemudian disterilkan
dengan autoklaf. Selanjutnya media dimasukkan ke dalam tabung reaksi
sebanyak 8 ml dan disterilkan menggunakan autoklaf pada suhu 121ºC
dengan tekanan 1 atm selama 15 menit. Uji motilitas bakteri dilakukan
dengan isolat bakteri ditusukkan ke dalam media Sulfide Indol Motility (SIM)
semi padat pada tabung reaksi menggunakan jarum ose tusuk steril.
Kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 31ºC. Uji positif ditandai
dengan pertumbuhan bakteri yang menyebar, maka bakteri tersebut bergerak
(motil) dan bila pertumbuhan bakteri tidak menyebar maka bakteri tersebut
tidak bergerak (non motil)(Fransiska, 2018)
3.4.9 Identifikasi Bakteri Patogen Limbah Cair Domestik
Identifikasi bakteri dilakukan setelah pengamatan yang telah dilakukan.
Pengamatan meliputi pengamatan morfologi, pewarnaan gram dan uji biokimia.
Identifikasi bakteri patogen limbah cair domestik digunakan untuk mengetahui
jenis-jenis bakteri patogen pada limbah cair domestik. Identifikasi bakteri patogen
limbah cair domestik mengacu pada buku Bergey’s Manual Of Determinative
Bacteriolgy.
3.5 Parameter Penelitian
Parameter dalam penelitian ini adalah jenis-jenis bakteri patogen yang
diisolasi dari limbah cair domestik di perairan Sungai Dumai Kecamatan Dumai
Barat melalui pengamatan morfologi secara makroskopis (bentuk koloni, tepi
koloni, warna koloni, dan elevasi koloni), pengamatan secara mikroskopis
(pengamatan gram, bentuk sel bakteri dan uji biokimia bakteri)
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer jenis-jenis
bakteri patogen pada limbah cair domestik yang diperoleh dari hasil observasi
35

isolasi dan identifikasi. Serta studi dokumentasi yang dikumpulkan melalui


pencatatan hasil identifikasi biakan bakteri berdasarkan pengamatan makroskopis,
mikroskopis, dan uji biokimia. Hasil identifikasi terhadap jenis-jenis bakteri
dilakukan dengan mengacu pada buku identifikasi bakteri Bergey’s Manual Of
Determinative Bacteriolgy.
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara deskriptif meliputi
pengamatan morfologi secara makroskopis yaitu bentuk koloni, tepi koloni, warna
koloni dan elevasi koloni dan secara mikroskopis untuk melihat bentuk sel
bakteri, pewarnaan gram, dan uji biokimia bakteri yang disajikan dalam bentuk
tabel dan gambar untuk diambil suatu kesimpulan.
3.8 Perancangan E-Poster
3.8.1 Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini hasil dari penelitian akan dikembangkan menjadi media
pembelajaran berupa E-poster dan akan digunakan sebagai media pembelajaran
pada materi Bakteri kelas X SMA. Perancangan E-poster menggunakan model
ADDIE yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda terdiri dari lima tahapan
yaitu: Analyze, Design, Development, Implement dan Evaluation. Dalam
penelitian ini peneliti hanya tahap analyze (analisis) dan design (desain). Dapat
dilihat pada gambar 7.
36

Analisis Kurikulum

Analisis Hasil Penelitian


Analisis Materi
Pelajaran

Kompetensi Dasar (KD) :


Desain Berisi tentang kompetensi
dasar yang berkaitan dengan
hasil penelitian

Perangkat
Pembelajaran
Materi bakteri
Isi Poster

Gambar 7. Bagan Perancangan E-Poster

1) Analisis (Analyze)
Tahap analisis merupakan suatu proses yang akan mendefinisikan apa
yang akan dipelajari oleh peserta didik. Tahap ini bertujuan untuk
menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat dalam pembelajaran. Pada
tahap ini dilakukan analisis kurikulum yang dikeluarkan oleh Dapertemen
Pendidikan Nasional berdasarkan rencana kegiatan program pembelajaran
pada materi terkait. Analisis ini bertujuan untuk menentukan silabus, RPP,
dan materi yang cocok untuk digunakan dan dibuat sebagai media
pembelajaran yang disesuaikan dengan KI dan KD.
Tabel 3. Rincian KI dan KD

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3.5Mengidentifikasi
3. Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, struktur, cara hidup,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya reproduksi dan peran
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, bakteri dalam
seni, budaya, dan humaniora dengan kehidupan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
37

penyebab fenomena dan kejadian, serta


menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam 4.5 Menyajikan data tentang
ranah konkret dan ranah abstrak terkait ciri-ciri dan peran
dengan pengembangan dari yang bakteri dalam
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, kehidupan
dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

2) Desain (Design)
Tahap desain terdiri dari 2 tahap yaitu : tahap perancangan perangkat
pembelajaran dan desain poster.
1. Perancangan Perangkat Pembelajaran
Perancangan perangkat pembelajaran terdiri dari perancangan silabus,
RPP, dan instrumen penilaian. Silabus yang akan digunakan adalah
silabus angtelah disesuaikan dengan ketetapan Kemendikbud tahun 2018
dengan kurikulum 2013.
2. Perancangan E-poster
Perancangan e-poster yang akan peneliti buat akan menjadi media
pembelajaran. Materi akan dimuat didalam e-poster adalah materi
Bakteri. Pada e-poster ini juga akan memuat tentang keadaan Perairan
Sungai Dumai yang telah tercemar oleh limbah cair domestik serta serta
dampak dari limbah cair domestik tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun format untuk rancangan e-poster pada penelitian ini merujuk
pada format poster ilmiah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS),
2021 yang di selenggarakan oleh Dikti yaitu terdiri atas:
1. Judul dan Nama pelaksana
2. Logo instansi
3. Latar belakang/pendahuluan
4. Metode
5. Hasil (teks atau gambar)
38

6. Kesimpulan dan saran


7. Referensi.
8. Tanggal dan waktu penelitian

Anda mungkin juga menyukai