GELOMBANG IX KELOMPOK P
Oleh :
1209006004
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
Lembar Persetujuan Kasus
Dr. drh. I Nengah Wandia, M.Si drh. A.A. Gde Jayawarditha, M.Kes
NIP. 19661001 199403 1 001 NIP. 1960201 198702 1 002
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan karunianya, sehingga laporan koasistensi bedah kasus yang berjudul Hernia
Umbilikalis Pada Anjing Ras Campuran ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas koasistensi bedah program
pendidikan profesi dokter hewan di Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas
Udayana.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya
sampaikan kepada dosen pengajar yang telah memberikan banyak bimbingan dan
arahan kepada saya dalam penyusunan laporan ini. Tidak lupa saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan pada saya.
Saya menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan baik dari segi
materi, ilustrasi, contoh, maupun sistematika penulisan. Oleh karena itu, saran dan
kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Besar
harapan saya karya tulis ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca pada umumnya
terutama bagi dunia kedokteran hewan di Indonesia.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman Muka .i
Lembar Persetujuan Kasus.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
1. 3 Manfaat penulisan.........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
2.1 Definisi Hernia Umbilikalis...........................................................................3
2.2 Etiologi Hernia Umbilikalis...........................................................................4
2.3 Tanda Klinis...................................................................................................4
2.4 Diagnosis........................................................................................................4
2.5 Prognosis........................................................................................................5
2.6 Treatmen.........................................................................................................5
BAB III MATERI DAN METODE.........................................................................6
3.1 Materi.............................................................................................................6
3.2 Metode...........................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................9
4.1 Hasil...............................................................................................................9
4.2 Pembahasan..................................................................................................10
BAB V SIMPULAN DAN SARAN......................................................................12
5.1 Simpulan......................................................................................................12
5.2 Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................13
LAMPIRAN...........................................................................................................14
4
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi dan etiologi dari hernia umbilikalis.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mendiagnosa, penanganan pra
operasi, teknik operasi, dan pengobatan pascaoperasi pada kasus hernia
umbilikalis.
1. 3 Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
gastrocele (berisi lambung), hernia cystocele (berisi VU), dan hernia
mesenterocele (berisi mesentrium) (Sudisma et al., 2006).
4
berupa omentum, usus, dan lain sebagainya. Biasanya tidak ada gejala klinis
umum yang ditemukan pada kasus hernia umbilikalis.
2.4 Diagnosis
Diagnosis pada kasus hernia umbilikalis didasarkan pada anamesis,
pemeriksaan klinis serta pemeriksaan penunjang seperti radiografi.
Pemeriksaan hewan dilakukan pada posisi rebah dorsal untuk mempalpasi
cincin hernia. Hewan dengan hernia akibat cacat bawaan, hernia reducible,
atau tanda-tanda yang menunjukkan kemungkinan strangulasi atau obstruksi
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan radiografi dengan bantuan
bahan kontras seperti BaSO4 (Karen dan Spencer, 2011).
2.5 Prognosis
Progonosis pada kasus hernia umbilikalis umumnya bersifat fausta.
Prognosis juga bergantung dengan kondisi pasien pasca operasi dan tingkat
keparahan dari hernia itu sendiri.
2.6 Treatmen
Penanganan yang dapat dilakukan pada kasus hernia umbilikalis adalah
dengan melakukan pembedahan. Pembedahan dilakukan dengan
menggunakan induksi anastesi umum (ketamin dan xilasin) yang
dikombinasikan dengan anastesi inhalasi sebagai pemeliharaan anastesi.
Tindakan pembedahan bertujuan untuk mengembalikan atau mereposisi isi
hernia kembali ke rongga abdomen.
BAB III
MATERI DAN METODE
3.1 Materi
3.1.1 Hewan
Hewan yang digunakan adalah anjing betina bernama Sarang
dengan jenis ras campuran. Anjing memiliki rambut berwarna coklat
5
dan hitam. Anjing (Sarang) berusia satu tahun empat bulan dengan
bobot badan 5,6 kg. Anjing didiagnosa mengalami hernia umbilikalis.
Pada bagian abdomen anjing tersebut terlihat penonjolan pada bagian
umbilikusnya. Anjing Sarang mengalami hernia umbilikalis akibat cacat
sejak lahir.
3.1.2 Alat
Alat yang digunakan adalah pisau bedah, , pinset anatomis, pinset
sirgurgis, needle holder, jarum bedah, towel clamp, allis forceps,
gunting (lurus tumpul dan lurus tajam), urine catheter, iv catheter,
endotracheal tube, stomach tube, infuse set, thermometer, stetoskop,
dan alat pecukur rambut.
3.1.3 Bahan
Bahan yang digunakan adalah benang assucryl 2.0, benang catgut
chromic 2.0, benang silk, tampon, alkohol 70%, NaCl 0,9%, cairan
antiseptik (iodine), plester, gloves, masker, dan penutup kepala.
Sedangkan obat-obatan yang digunakan adalah, atropin sulfat sebagai
premedikasi, ketamin HCl dan xilasin sebagai anastesi umum, isofluran
sebagai anastesi inhalasi, kombinasi penisilin-streptomisin dan
cefotaxim, ciprofloksasin, dan amoksisilin sebagai antibiotika.
7
3.2 Metode
3.2.1 Preoperasi
Persiapan yang dilakukan sebelum operasi meliputi perisapan alat
dan bahan dengan alat sterilisasi, serta obat-obatan yang akan
digunakan dalam operasi hernia umbilikalis. Persiapan ruang operasi
dipersiapkan agar bersih dan steril. Selanjutnya adalah persiapan pasien
yang akan dioperasi dengan pemeriksaan status fisik pasien.
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan hasil yaitu denyut jantung
132 kali per menit, pulsus 117 kali per menit, capillary refill time (CRT)
kurang dari dua detik, frekuensi respirasi 64 kali per menit, dan suhu
38,9 oC. Apabila diperlukan dapat melakukan pemeriksaan secara
radiografi sebagai penunjang diagnosa dari hernia umbilikalis.
Setelah melakukan pemeriksaan fisik, pasien yang akan di operasi
harus dipuasakan 8-12 jam sebelum operasi, selanjutnya rambut
disekitar daerah yang akan dioperasi dicukur terlebih dahulu. Setelah
persiapan selesai dilanjutkan dengan pemberian premedikasi dan
anastesi. Persiapan operator adalah persiapan terakhir dalam rangkaian
operasi hernia umbilikalis.
3.2.2 Operasi
Anjing ditidurkan dengan posisi rebah dorsal, selanjutnya
dilakukan insisi pada kulit searah dengan garis tubuh (horizontal), insisi
subkutan dan peritoneum (kantong hernia) sehingga terlihat isi hernia. Bila
hernia reducible, isi hernia langsung direposisi ke dalam rongga abdomen.
Bila hernia irreducible cincin hernia diperlebar dengan melakukan insisi
sampai hernia dapat direposisi. Pada hernia yang disertai adhesi, maka isi
harus dilepaskan adhesinya dengan preparasi. Setelah isi hernia direposisi,
selanjutnya dibuat luka baru (debridement) di pinggir lubang (cincin)
hernia (Sudisma et.al., 2006). Penjahitan luka dilakukan mulai dari
peritoneum dan muskulus dengan benang assucryl 2.0 secara terputus dan
8
subkutan dijahit dengan chromic catgut 2.0 secara menerus, serta kulit
dijahit dengan benang silk secara terputus.
3.2.3 Pascaoperasi
Perawatan pascaoperasi adalah dengan pemberian obat antibiotika
seperti cefotaxim, ciprofloksasin dan amoksisilin untuk mencegah
terjadinya infeksi sekunder setelah pelaksanaan operasi. Pemberian
ibuprofen sebagai obat anti inflamasi (anti peradangan) dan analgesik,
dapat membantu proses kesembuhan pasca operasi hernia umbilikalis
untuk anjing tersebut. Langkah selanjutnya adalah membatasi
pergerakan anjing tersebut dengan cara dikandangkan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pascaoperasi Hernia Umbilikalis.
Hari
Hasil pengamatan Terapi Gambar
ke-
Anjing masih
Inj. Cefotaxime
lemas akibat
100mg 1,5 ml
pengaruh
Ibuprofen Syr 2x
1 anastesi
sehari 1,4 ml
Luka masih
Livron 1x sehari 1
merah dan
Tab
bengkak.
Nafsu makan
normal Ibuprofen Syr 2x
Anjing masih sehari 1,4 ml
merasakan sakit di Cipro 2x sehari
2-3
sekitar luka Tab
Luka sudah Livron 1x sehari 1
mengering dan Tab
sedikit bengkak
9
Anjing sudah aktif
Luka sudah mulai Amox Syr 3x
meyatu, tidak sehari 5 ml
4 bengkak, dan
Livron 1x sehari 1
mulai timbul rasa
Tab
gatal di sekitar
luka
Anjing masih
merasakan gatal di
Amox Syr 3x
sekitar luka
sehari 5 ml
5-6 Luka sudah
Livron 1x sehari 1
menyatu, benang
Tab
silk sudah lepas
dengan sendirinya
Luka sudah
menyatu dan
benang silk
sudah dapat Livron 1x sehari 1
7
dilepas Tab
semuanya
Rasa gatal
sudah hilang
4.2 Pembahasan
Menurut anamnesa dari pemilik, pada bagian umbilikal anjing (sarang)
terdapat benjolan atau penonjolan kecil sejak anjing masih kecil. Setelah
dilakukan pemeriksaan klinis dengan cara mempalpasi pada bagian benjolan,
benjolan terasa lunak. Pada saat benjolan dipalpasi juga dapat dirasakan
adanya lubang kecil seperti cincin pada bagian umbilikal anjing tersebut.
Berdasarkan anamnesa pemilik tersebut dapat didiagnosa bahwa anjing
bernama sarang mengalami hernia umbilikalis. Hal ini sejalan dengan
pernyataan Jahromi et al., (2009) yang menyatakan bahwa hernia adalah
10
suatu penonjolan organ visceral abdominal melalui suatu lubang (gerbang)
yang masuk ke dalam suatu kantong yang terdiri dari peritoneum, tunica
flava dan kulit. Hernia terdiri atas cincin atau lubang, kantong dan isi hernia.
Straw et al., (2009) juga menyatakan bahwa hernia umbilikalis dapat terjadi
akibat dinding perut gagal menutup saat kelahiran, cacat genetik, infeksi
bakteri dan kondisi lingkungan saat neonatal.
Tindakan atau treatmen yang dilakukan adalah dengan melakukan
pembedahan pada daerah hernia umbilikalis. Pembedahan dilakukan dengan
menggunakan induksi anastesi umum (xilasin dan ketamin) dilanjutkan
dengan anastesi inhalasi (isofluran) sebagai pemeliharaan anastesi. Pada
kasus ini isi hernia adalah omentum (hernia epiploicele), dan isi hernia telah
mengalami perlekatan atau adesi dengan cincin hernia (hernia adhesi),
sehingga perlu dipreparasi agar isi hernia dapat direposisi kembali. Setelah
hernia direposisi dibuat luka baru pada cincin hernia. Selanjutnya peritoneum
dan muskulus dijahit dengan benang assucryl 2.0 secara terputus dan subkutan
dijahit dengan chromic catgut 2.0 secara menerus, serta kulit dijahit dengan
benang silk secara terputus.
Perawatan pasca operasi adalah dengan pemberian obat-obatan. Obat-
obat yang diberikan antara lain cefotaxim injeksi, ciprofloksasin tablet,
amoksisilin sirup, ibuprofen sirup, dan vitamin B komplek. Pemberian
antibiotika yang berspektrum luas seperti cefotaxim, ciprofloksasin dan
amoksisilin pasca operasi hernia, umumnya digunakan untuk menekan infeksi
bakteri sehingga tidak terjadinya infeksi sekunder (Daniel, 2015). Fungsi
pemberian ibuprofen adalah untuk mengurangi rasa sakit pasca operasi dan
mengurangi reaksi peradangan pada daerah luka sehingga tidak terjadi
pembengkakkan. Fajriani, (2008) menyatakan bahwa obat-obatan yang
termasuk golongan anti inflamasi non-sterid yang dikenal dengan AINS
seperti ibuprofen memiliki efek analgetika, anti piretika dan anti inflamasi.
Sedangkan pemberian vitamin B komplek sebagi terapi supportif berfungsi
untuk menambah nafsu makan, menambah daya tahan tubuh terhadap
penyakit, serta menambah kekuatan tubuh anjing tersebut pasca operasi
11
(Ganiswara, 2003). Perawatan terakhir adalah membatasi pergerakan anjing
tersebut dengan cara dikandangkan, sehingga proses kesembuhan luka dapat
berlangsung dengan baik.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Fajriani. 2008. Pemberian Obat-Obatan Anti Inflamasi Non Steroid ( Ains ) Pada
Anak. Indonesian Journal of Dentistry. Vol 15, No. 3: Hal 200-204.
Karen MT. and Spencer AJ. 2011. Veterinary Surgery: Small Animal. Saunders.
Canada.
Monsang SW, Saumen KP, Kumar M, Roy J. 2014. Surgical Management of Concurrent
Umbilical Hernia and Intestinal Fecolith in a white Yorkshire Piglet; Case Report.
Research Journal for Veterinary Practitioners 2(4): 67 69
Nath, S. K., Baran, A., Rahman, M. M., Alam, M. D. Umbilical Hernia in Calves
in Sylhet Region, Bangladesh. International Journal of Advanced
Multidisciplinary Research (IJAMR). Vol 3, No. 7: Hal 19-25
13
LAMPIRAN
A. Pre Operasi
Atropin sulfat:
mg
0.020.04 BB x 5,6 Kg
Kg
=0,440,89 ml(0,5 ml)
0.25
Xilasin :
Ketamin HCL :
14
15
B. Pasca Operasi
Cefotaxim Injeksi :
Ciprofloksasin Tablet :
Amoksisilin Syrup
Ibuprofen Syrup
16
R/ Yusimox Syr fl No I
S. 3. d.d. Cth I. p.c
#
R/ Ibuprofen Syr fl No I
S. 2. d.d. 1 cc. p.c
#
R/ Livron B Komplek Tab No V
S. 1. d.d. Tab 1. p.c
#
Lampiran 3. Dokumentasi
17
Kondisi luka setelah operasi Kondisi luka hari ke-8 pasca operasi
18