PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penyakit Marek atau Marek disease pada ayam pertama kali dilaporkan oleh
seorang ahli patologi bernama Jozsef Marek pada tahun 1907 dengan gejala utama
berupa kerusakan syaraf. Penyakit ini kemudian tersebar luas di berbagai negara
dan terutama menyerang ayam, tetapi unggas lainnya seperti burung puyuh,
kalkun dan itik dapat pula tertular (HUNGERFORD, 1969).
Pada periode antara tahun 1950 hingga 1960, kejadian Marek meledak di
berbagai negara sehingga
banyak sekali penelitian yang dilakukan pada periode tersebut. Infeksi buatan
berhasil dilakukan pada tahun 1962 dan agen penyebabnya diisolasi dan
diidentifikasi pada tahun 1967 sehingga kejadian Marek dengan angka mortalitas
30 60% dapat ditekan secara drastis. Kemudian vaksin Marek berhasil
ditemukan pada tahun 1971. Namun tahun 1980 kejadian Marek secara sporadis
masih terjadi pada ayam-ayam yang telah divaksin sehingga menimbulkan
keresahan para peternak ayam komersial.
Di Indonesia Marek telah dikenal sejak tahun 1956 yaitu dengan nama
neurolimfomatosis (DJAENOEDIN dan KURJANA, 1956). Meskipun berbagai
macam vaksin Marek telah diproduksi dan beredar di pasaran namun kejadian
Marek dilaporkan tetap terjadi secara sporadis, baik pada flok ayam yang telah
divaksin terhadap Marek maupun pada flok ayam kampung yang dipelihara secara
intensif (HUMINTO et al., 2000 dan TABBU, 2001).
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apakah yang disebut dengan Marek disease?
1.2.2 Apa penyebab Marek Disease dan bagaimana patogenesanya?
1.2.3 Bagaimana gejala klinis unggas yang terserang Marek disease?
1.2.4 Bagaimana patologi anatomi (PA) dan histopatologi (HP) Marek
1.2.5
disease?
Bagaimana cara mendiagnosa Marek disease dan bagaimana
diferensial diagnosanya?
1.3 Tujuan
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Marek disease
Penyakit Marek atau Marek disease adalah suatu penyakit neoplastik dan
neuropathic pada unggas, terutama ayam, disebabkan oleh virus sangat infeksius
dari herpesvirus cell-associated (VENUGOPAL, 2000). Penyakit ini pertama kali
dilaporkan oleh seorang ahli patologi dari Hungaria bernama Jozsef Marek pada
tahun 1907 yang menemukan ayam menderita paralisis berhubungan dengan
polineuritis.
Marek disease disebut juga Leukosis akuta,Leukosis syaraf atau Range
paralisis. Penyakit ini dapat menyerang semua alat tubuh tetapi mempunyai
predileksi besar terhadap syaraf-syaraf tepi. Marek disease sering dijumpai pada
usaha peternakan ayam komersial. Ayam paling rentan terserang menjelang
kematangan seksual yaitu antara umur 2-16 minggu (Akoso, 1993) tetapi paling
sering menyerang ayam yang berumur 10 15 minggu (BAINS, 1979).
PAYNE (1985) secara sistematis membagi jenis infeksi penyakit Marek
menjadi 4 jenis infeksi yaitu:
1. Infeksi yang sangat produktif, yang ditandai dengan produksi virion yang amat
infeksius pada epitel folikel bulu.
2. Infeksi semi produktif, merupakan infeksi yang lebih terbatas pada organ
limfoid dan organ parenkim dimana virus dan inti virion dalam kondisi cell
associated.
3. Infeksi neoplastik yang non produktif, merupakan suatu keadaan dimana genom
virus bertahan pada sel limfoid dengan ekspresi antigenik yang terbatas. Infeksi
ini kemudian akan menghasilkan limfoma dan pada tahap inilah Marek Disease
Tumour-Associated Surface Antigen (MATSA) biasanya muncul dan dapat
dideteksi pada limfoma atau lymphoblastoid cell line asal limfoma (CALNEK dan
WITTER, 1997).
4. Infeksi laten yang non produktif, dimana genom virus bertahan di dalam sel
limfoid tanpa menunjukkan aktifitas antigen. Walaupun demikian virus tetap dapat
diisolasi pada tahap ini baik secara in vivo maupun in vitro.
2.2 Etiologi dan patogenesis Marek disease
Yang menyebabkan penyakit ini ialah virus DNA yang erat hubunganyya
dengan sell-sel (cell associated)dan termasuk golongan Herpesviridae (Ressang,
1984) Menurut Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV) virus Marek
dimasukkan ke dalam genus Herpesvirus, subfamili Gammaherpesvirinae dari
famili Herpesviridae (FRANCKI et al., 1990). Sel-sel epitel folikel bulu ayam
ialah satu-satunya sumber virus bebas pada ayam.
Menurut PAYNE (1985) ada 4 faktor yang mempengaruhi patogenesis dari
penyakit Marek yaitu:
1. Galur dan dosis virus
potensi
onkogenesitas,
sehingga
semakin
tinggi
tingkat
Dalam tingkat akhir ayam menjadi lumpuh total. Satu tungkai biasanya
dijulurkan ke muka, sedangkan anak jari tungkai ini terlengkung dan ayam tidak
dapat bergerak sama sekali. Sayapnya lumpuh. Ayam sering ditemukan berbaring
dan tidak berdaya bergerak sama sekali. Perubahan mata (Ocular lymphomatosis)
sering terlihat pada ayam lumpuh. Yaitu bola mata tidak bundar lagi tetapi
lonjong, bersegi-segi dan tidak bereaksi lagi dengan cahaya. Bagian iris yang
tidak berpigmen melebar secara tidak teratur. Demikian pula warna iris yang
biasanya murni kekuning-kuningan atau hijau, kini berubah menjadi kuning
kelabu atau hijau kelabu. Semua ini disebabkan oleh iridosiklitis (Ressang, 1984).
mesenterium, usus, hati, limpa, pankreas, ginjal, kelenjar adrenal, ovarium, bursa
Fabrisius dan timus (Allan et al., 1982; Payne, 1985; Calnek dan Witter, 1997).
Secara umum limfoma pada Marek dapat bersifat difus atau nodular,
berwarna keabu-abuan, konsistensi padat dan permukaan bidang sayatan halus
(Calnek dan Witter, 1997 dan Sharma, 1998). Khusus untuk organ hati maka
limfoma ini menyebabkan hilangnya pola lobular (Bains, 1979). Menurut Payne
dan Venugopal (2000), limfoma ini secara makroskopis sangat sulit dibedakan
dengan jenis neoplastik lain seperti Avian Leukosis (Lymphoid Leukosis,
Erythroid Leukosis dan Myeloid Leukosis) dan Reticuloendotheliosis sehingga
diperlukan konfirmasi histopatologis. Pada kasus Marek klasik, kelainan pada
syaraf biasanya lebih menonjol daripada limfoma, sedangkan pada kasus Marek
akut, limfoma dapat tersebar di berbagai organ (Payne, 1985). Hal ini antara lain
tergantung dari jenis patotipe virus yang menginfeksi (Calnek dan Witter, 1997).
2.5 Diagnosa dan diferensial diagnosa Marek disease
Menurut CHARLTON et al. (2000) kriteria yang harus diperhatikan antara lain, sejarah penyakit,
umur ayam yang terserang, aspek klinis dan patologis.
Sejarah penyakit
Data tentang jenis kelamin, galur ayam, wabah sebelumnya, jenis dan tanggal vaksinasi, angka
morbiditas dan mortalitas harus diketahui dengan baik.
Umur ayam
Khusus mengenai umur, penyakit Marek biasanya muncul pada umur 25 bulan (CHARLTON et al.,
2000),tetapi ayam umur 3 minggupun dapat terserang (H UNGERFORD, 1969), demikian pula ayam yang
berumur 60 minggu ke atas (CALNEK dan WITTER,1997).
.