Anda di halaman 1dari 36

Ilmu Pemuliaan Ternak:

Heritabilitas (Pendahuluan)
Akhmad Dakhlan
Bahasan dalam heritabilitas meliputi :
❖ Definisi dan manfaat heritabilitas, dan
❖ cara pendugaan atau penaksiran heritabilitas.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Tujuan Perkuliahan:
Setelah mengikuti kuliah, diharapkan mahasiswa mampu :
❖ menjelaskan definisi heritabilitas dan manfaatnya
❖ menduga nilai heritabilitas.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Definisi Heritabilitas dan Manfaatnya:
❖ Heritabilitas adalah istilah yang digunakan untuk
menunjukkan bagian dari keragaman total (yang diukur
dengan ragam) dari suatu sifat yang diakibatkan oleh
pengaruh genetik.
❖ Atau dengan kata lain heritabilitas atau angka pewarisan
dapat didefinisikan sebagai proporsi dari ragam genetik
terhadap ragam fenotip.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Definisi Heritabilitas dan Manfaatnya:
❖ Heritabilitas dapat diperhitungkan dalam dua konteks, yaitu
secara luas dan sempit.
❖ Secara luas, pengaruh keturunan termasuk semua pengaruh
gen, yaitu aditif, dominan, dan epistatik.
❖ Heritabilitas dalam arti luas ini biasanya dituliskan dengan H
❖ Heritabilitas dalam arti sempit biasanya dituliskan dengan h2

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Definisi Heritabilitas dan Manfaatnya:
❖ Akan tetapi, taksiran pengaruh genetik aditif biasanya lebih
penting daripada pengaruh genetik total.
❖ Hal ini disebabkan oleh daya penurunan gen dominan dan
epistasis tidak semutlak aksi gen aditif.
❖ Disamping itu, pengaruh lingkungan terhadap aksi gen dominan
dan epistasis sangat kecil.
❖ Karena itu sekarang dalam pustaka dan penelitian tentang
pemuliaan ternak, istilah heritabilitas, biasanya menunjukkan
taksiran bagian aditif dari ragam keturunan dan dituliskan
sebagai h2.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Definisi Heritabilitas dan Manfaatnya:
❖ Istilah ini disebut heritabilitas dalam arti sempit.
❖ Untuk banyak tujuan, ini merupakan dugaan yang paling
berguna karena menunjukkan laju perubahan yang dapat
dicapai dari seleksi untuk sifat tersebut dalam populasi.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Definisi Heritabilitas dan Manfaatnya:
❖ Pengetahuan tentang besarnya heritabilitas penting dalam
mengembangkan seleksi dan rencana perkawinan untuk
memperbaiki ternak.
❖ Pengetahuan ini memberikan dasar untuk menduga besarnya
kemajuan untuk program pemuliaaan
❖ Memungkinkan para pemulia untuk membuat suatu keputusan
yang penting apakah biaya program sepadan dengan hasil yang
diharapkan.
❖ Heritabilitas berguna dalam menaksir nilai pemuliaan dan nilai
MPPA (Most Probable Producing Ability) dari suatu individu
dalam populasi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


σ2a + σ2d + σ2i
H= = σ2g / σ2p Heritabilitas dalam arti luas
2
σ a + σ2d 2
+σ i+ σ2e

σ2 a
h2 = = σ2a / σ2p Heritabilitas dalam arti luas
σ2a + σ2d + σ2i + σ2e

dimana σ2a = ragam genetik aditif


σ2d = ragam yang disebabkan oleh simpangan dominan
σ2i = ragam yang disebabkan oleh simpangan epistatik
σ2e = ragam yang disebabkan oleh simpangan lingkungan (non genetik).
σ2g = ragam genetik
σ2a = ragam fenotip

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


❖ Dalam teori h2 dapat berkisar antara 0 sampai 1,0.
❖ Tetapi angka ekstrim ini jarang diperoleh untuk sifat-sifat kuantitatif
ternak.
❖ Suatu sifat dengan heritabilitas nol berarti bahwa semua keragaman
dari sifat tersebut dipengaruhi oleh lingkungan.
❖ Kita tidak tahu apakah ada sifat kuantitatif dengan heritabilitas nol.
❖ Tetapi beberapa sifat seperti jumlah anak sepelahiran dan berat
anak babi mempunyai heritabilias rendah dengan kisaran umum
antara 0,05 sampai 0,15 yang menunjukkan bahwa sebagian besar
keragaman disebabkan oleh lingkungan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


❖ Sebaliknya heritabilitas 1,0 akan menunjukkan suatu sifat kuantitatif
dimana semua keragaman disebabkan oleh keturunan (genetic).
❖ Sepengetahuan kita tak ada sifat kuantitatif dengan heritabilitas 1,0.
❖ Beberapa sifat seperti berat badan dewasa dari ternak sapi dewasa
mempunyai heritabilitas dengan kisaran umum antara 0,65 sampai
0,80 yang menunjukkan bahwa pengaruh utamanya adalah genetik

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Tabel. Ringkasan umum nilai taksiran heritabilitas beberapa sifat pada ternak
Sapi perah Nilai heritabilitas (h2)
Produksi susu per laktasi 0,20—0,30
Persentase lemak dalam susu 0,50—0,60
Persentase protein, lactose, dan mineral dalam susu 0,45—0,55
Berat badan dewasa 0,30—0,50
Skor, bentuk tubuh 0,15—0,30
Sifat-sifat reproduksi
Jumlah perkawinan per kebuntingan 0,00—0,10
Interval beranak 0,00—0,10
Umur dewasa seksuil 0,10—0,20
Kerbau perah
Produksi susu per laktasi 0,20—0,30
Persentase lemak dalam susu 0,25—0,50
Interval beranak 0,00—0,10

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Tabel. Ringkasan umum nilai taksiran heritabilitas beberapa sifat pada ternak
Kambing perah Nilai heritabilitas (h2)
Produksi susu per laktasi 0,30—0,40
Persentase lemak dalam susu 0,30—0,60
Persentase protein dalam susu 0,52
Sifat-sifat reproduksi
Umur beranak pertama Kira-kira 0,50
Interval beranak 0,15
Jumlah anak sepelahiran 0,08—0,20
Sapi potong
Berat lahir 0,35—0,45
Berat sapih 0,25—0,35
Berat umur 12 bulan 0,35—0,45
Laju pertumbuhan setelah disapih dalam feedlot 0,40—0,50
Pertambahan berat per kg. Makanan 0,45—0,55
Berat dewasa 0,50—0,70

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Tabel. Ringkasan umum nilai taksiran heritabilitas beberapa sifat pada ternak
Sapi potong Nilai heritabilitas (h2)
Skor bentuk tubuh
Saat disapih 0,30—0,40
Umur 12 bulan 0,30—0,40
Sifat-sifat reproduksi
Umur dewasa seksuil, betina 0,20—0,30
Jumlah perkawinan per kebuntingan 0,00—0,15
Interval beranak 0,00—0,15
Sifat-sifat karkas (umur 12 bulan atau lebih)
Ketebalan lemak 0,25—0,50
Persentase otot 0,25—0,50
Keempukan otot (tenderness) 0,40—0,70
Kerbau potong dan kerja
Berat lahir 0,40—0,50
Berat umur 24 minggu 0,40—0,50
Berat umur 2 tahun 0,50—0,70

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Tabel. Ringkasan umum nilai taksiran heritabilitas beberapa sifat pada ternak
Domba Nilai heritabilitas (h2)
Berat lahir 0,10—0,30
Berat sapih 0,10—0,30
Berat umur 12 bulan 0,30—0,40
Berat dewasa 0,40—0,60
Skor bentuk tubuh 0,10—0,20
Sifat-sifat reproduksi
Jumlah anak sepelahiran 0,10—0,20
Tanggal melahirkan (dalam iklim sedang) 0,10—0,30
Sifat-sifat bulu
Berat bulu bersih 0,30—0,40
Panjang serabut 0,40—0,60
Kehalusan serabut 0,30—0,50

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Tabel. Ringkasan umum nilai taksiran heritabilitas beberapa sifat pada ternak
Ayam Nilai heritabilitas (h2)

Berat tubuh

Umur 8 minggu 0,35—0,45


Umur 24 minggu 0,50—0,55
Umur dewasa 0,50—0,55
Umur dewasa seksuil 0,35—0,45
Jumlah telur 0,15—0,25

Berat telur

Umur muda 0,45—0,60

Umur dewasa 0,45—0,55

Fakultas Pertanian Universitas Lampung 16


Tabel. Ringkasan umum nilai taksiran heritabilitas beberapa sifat pada ternak
Babi Nilai heritabilitas (h2)
Berat sapih 0,10—0,20
Berat umur 5 sampai 6 bulan 0,20—0,30
Jumlah anak sepelahiran
Saat dilahirkan 0,05—0,15
Saat disapih 0,05—0,15
Ketebalan lemak punggung babi hidup, berat tubuh 90 sampai 105 kg 0,40—0,60
Sifat-sifat karkas
Ketebalan lemak punggung 0,40—0,60
Persentase potongan otot 0,40—0,50
Warna otot 0,25—0,40

Fakultas Pertanian Universitas Lampung 17


Metode Penaksiran Heritabilitas
❖ Pada dasarnya perhitungan heritabilitas didasarkan pada prinsip bahwa
ternak-ternak yang masih memiliki hubungan keluarga akan memiliki
performans yang lebih mirip jika dibandingkan dengan ternak-ternak yang
tidak memiliki hubungan keluarga.
❖ Dengan demikian, heritabilitas dapat ditaksir dengan beberapa cara yaitu:
✓ heritabilitas nyata,
✓ data dari kelahiran kembar identik dan fraternal,
✓ regresi,
✓ korelasi, dan
✓ analisis variansi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Metode Penaksiran Heritabilitas: Heritabilitas
nyata
❖ Perhitungan heritabilitas nyata memerlukan perbandingan antara
performans anak dari kelompok ternak terseleksi dengan
performans tetuanya.
❖ Jadi dalam hal ini sebenarnya kita membandingkan rataan
keunggulan anak dengan keunggulan tetuanya.
❖ Peningkatan rataan performans pada anak jika dibandingkan dengan
rataan performans populasi disebut dengan kemajuan genetik
(Genetic progress).
❖ Rataan peningkatan keunggulan tetua di atas rataan populasi
disebut diferensial seleksi (Selection differential).

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Rumus heritabilitas (h2):

h2 = Gp/Sd
Keterangan:
h2 = taksiran heritabilitas
Gp = kemajuan genetik
Sd = diferensial seleksi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Contoh, produksi susu dari kelompok terseleksi adalah 10.000 kg/tahun.
Rataan produksi populasi adalah 8.000 kg. Sapi terseleksi memiliki produksi
susu 2.000 kg lebih baik dari rataan populasinya. Perbedaan ini disebut
diferensial seleksi. Jika sapi-sapi betina tersebut disilangkan dengan
pejantan-pejantan yang memiliki kemampuan genetik yang sama, akan
dihasilkan sapi-sapi betina yang memiliki produksi susu sebesar 8.700
kg/tahun.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Perlu dicatat bahwa pengumpulan data seperti ini memerlukan waktu
antara 5—6 tahun. Anak-anak sapi betina ini memiliki keunggulan produksi
susu sebesar 700 kg di atas rataan populasinya. Nilai ini merupakan ukuran
keunggulan tetua yang diwariskan pada anak yang merupakan variasi aditif
genetik.

Dengan demikian taksiran heritabilitas produksi susu ini adalah sebesar


700/2.000 = 0,35.

Catatan: Perhitungan seperti di atas menggunakan asumsi bahwa variasi


lingkungan pada generasi tetua sama dengan variasi lingkungan pada
generasi anak.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Metode Penaksiran Heritabilitas: Data dari
kelahiran kembar
❖ Berdasarkan proses terjadinya, kembar dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu kembar identik dan kembar tidak identik atau kembar
fraternal.
❖ Kembar identik berasal dari sel telur dan sperma yang sama,
sedangkan kembar tidak identik berasal dari sel telur dan sperma
yang berbeda.
❖ Jadi jika terdapat perbedaan fenotip pada kembar identik maka
perbedaan ini berasal dari faktor lingkungan, sedangkan jika
terdapat perbedaan performans pada kembar tidak identik maka
perbedaan ini disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Contoh, jika perbedaan bobot sapih sapi kembar identik = 20 kg maka
perbedaan ini disebabkan oleh σ2e. Jika perbedaan sapi-sapi kembar tidak
identik adalah 40 kg maka perbedaan ini adalah σ2g + σ2e atau sama dengan
σ2p. Dari hasil ini kita dapat menghitung σ2g dengan jalan mengurangi 40 kg
dengan 20 kg sama dengan 20 kg.

Dengan demikian taksiran heritabilitas bobot sapih sapi adalah σ2g / σ2p =
20/40 = 0,5. Pada dasarnya heritabilitas yang diperoleh ini adalah
heritabilitas dalam arti luas.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Metode Penaksiran Heritabilitas: Regresi
Anak-Tetua (Parent-Offspring Regression)
❖ Jika diasumsikan bahwa keragaman antara dua populasi tidak
berbeda maka regresi antara anak dengan rataan tetuanya (pejantan
dan induk) dapat digunakan untuk mengestimasi atau menaksir nilai
heritabilitas suatu sifat.
❖ Oleh karena anak hanya mewarisi setengah gen-gen dari salah satu
tetuanya maka heritabilitas dapat juga diestimasi dari regresi antara
anak dengan salah satu tetuanya.
❖ Heritabilitas yang diestimasi dengan cara ini adalah sebesar 2 x
koefisien regresinya.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Contoh, sebuah populasi ayam White Rock ketika berumur 8 minggu ayam-
ayam tersebut ditimbang dengan satuan gram. Setelah dewasa, 17 ekor
pejantan diambil secara acak dan masing-masing dikawinkan dengan seekor
betina. Anak-anaknya yang jantan juga ditimbang pada umur 8 minggu.

Tabel berikut menunjukkan bobot tubuh pejantan dan rataan bobot badan
anak pada umur 8 minggu.

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Tabel 7. Bobot tubuh (g) pejantan dan anak ayam umur 8 minggu
Nomor urut pejantan Bobot tubuh pejantan (X) Bobot tubuh anak (jantan) (Y)
1 601 910
2 733 983
3 793 976
4 795 1050
5 818 1080
6 838 1040
7 854 1040
8 880 1025
9 1040 1035
10 882 994
11 895 1030
12 952 1021
13 953 1078
14 961 964
15 979 976
16 995 1110
17 997 1041
Total 14.966 17.353

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Dari Tabel diatas dapat dihitung koefisien regresinya dengan rumus:
b ={ΣXY – (ΣX . ΣY)/n}/ {ΣX2 – (ΣX)2/n}
b = 0,215
Dengan demikian h2 = 2b = 2 x 0,215 = 0,43
Galat baku pada metode ini adalah sebagai berikut:
S2b = [(ΣY2 – (ΣY)2/n) – {ΣXY – (ΣX . ΣY)/n}2/ {ΣX2 – (ΣX)2/n}]/n – 2
= [38.699,06 – (43.041,42)2/200.143,89]/15
= 1.962,86
S.E. (b) = √ S2b/ Σx2
= √1.962,86/200.143,69
= 0,099
S.E. (h2) = 2 S.E. (b) = 2 x 0,099 = 0,198
Dengan demikian h2 = 0,430 ± 0,198

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


No X Y X2 XY Y2
1 601 910 361201 546910 828100
2 733 983 537289 720539 966289
3 793 976 628849 773968 952576
4 795 1050 632025 834750 1102500
5 818 1080 669124 883440 1166400
6 838 1040 702244 871520 1081600
7 854 1040 729316 888160 1081600
8 880 1025 774400 902000 1050625
9 1040 1035 1081600 1076400 1071225
10 882 994 777924 876708 988036 b 0.215052348
11 895 1030 801025 921850 1060900 h2=2b 0.430104695
12 952 1021 906304 971992 1042441 ΣY2 – (ΣY)2/n 38699.05882
13 953 1078 908209 1027334 1162084 {ΣXY – (ΣX . ΣY)/n}2 1852563127
14 961 964 923521 926404 929296 ΣX2 – (ΣX)2/n 200143.8824
15 979 976 958441 955504 952576 S2b 1962.860145
16 995 1110 990025 1104450 1232100 S.E. (b) = √ S2b/ Σx2 0.099031537
17 997 1041 994009 1037877 1083681 S.E. (h2) = 2 S.E. (b) 0.198063
Total 14966 17353 13375506 15319806 17752029

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


> data=read.csv("parentOffspring.csv", header=T)
> data
x y
1 601 910
2 733 983
3 793 976
4 795 1050
5 818 1080
6 838 1040
7 854 1040
8 880 1025
9 1040 1035
10 882 994
11 895 1030
12 952 1021
13 953 1078
14 961 964
15 979 976
16 995 1110
17 997 1041
> fit=lm(y~x, data=data)
> b=coef(fit)
> b
(Intercept) x
831.4427391 0.2150523
>

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Tabel 8. Data bobot lahir anak dan rataan tetuanya pada sapi Angus dalam lb (1 lb = 0,454 kg).

Nomor urut tetua Rataan bobot lahir tetua (X) Bobot lahir anak (Y)
1 66 66
2 52 69 Dengan cara yang sama pada
3 86 66
contoh di atas, koefisien
4 75 81
5 70 76 regresinya diperoleh 0,166.
6 68 69
Karena data ini merupakan
7 82 81
8 58 60 rataan bobot lahir tetuanya
9 72 56
maka taksiran heritabilitas
10 79 69
11 73 58 sama dengan nilai koefisien
12 92 76 regresinya yaitu sebesar 0,166.
13 63 83
Total 936 910

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


> dat=read.csv("RataanAnakTetua.csv", header=T)
> dat
RataanTetua RataanAnak
1 66 66
2 52 69
3 86 66
4 75 81
5 70 76
6 68 69
7 82 81
8 58 60
9 72 56
10 79 69
11 73 58
12 92 76
13 63 83
> b=lm(RataanAnak~RataanTetua, data=dat)
> coef(b)
(Intercept) RataanTetua
58.0483871 0.1659946
> h2=0.166
> h2
[1] 0.166

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Penutup: Heritabilitas
(Pendahuluan)
❖ menjelaskan definisi heritabilitas dan
manfaatnya
❖ menduga nilai heritabilitas

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Pertanyaan/Tugas
1. Jelaskan perbedaan antara heritabilitas dalam arti luas dengan heritabilitas dalam
arti sempit!
2. Diasumsikan bahwa rataan bobot sapih sapi pedaging = 315 kg dengan simpangan
bakunya 20 kg. (1) Hitung ragam fenotipik dari populasi tersebut! (2) Jika nilai
heritabilitas dalam arti sempit adalah 0,3, hitung ragam aditifnya! (3) Jika ragam
non-aditif sifat ini 64 kg, hitung ragam genetik total! (4) Hitung heritabilitas dalam
arti luas dari sifat ini!
3. Misalkan rataan bobot wol pada suatu bangsa domba adalah 3,9 kg dan domba-
domba terseleksi memiliki bobot wol 4,5 kg. (1) Hitung diferensial seleksi bobot
wol! (2) Jika pada generasi selanjutnya rataan bobot wol anak-anaknya adalah 4,1
kg, hitung kemajuan genetiknya! (3) Dari informasi ini hitung nilai heritabilitas
bobot wol!

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


4. Hitunglah nilai heritabilitas dengan data pada tabel berikut
Nomor urut pejantan Bobot tubuh pejantan (X) Bobot tubuh anak (jantan) (Y)
1 601 910
2 733 983
3 793 976
4 795 1050
5 818 1080
6 838 1040
7 854 1040
8 880 1025
9 1040 1035
10 882 994
11 895 1030
12 952 1021
13 953 1078
14 961 964
15 979 976
16 995 1110
17 997 1041
18 820 1082

Fakultas Pertanian Universitas Lampung


Thank You
Any Question?

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Anda mungkin juga menyukai