TUTORIAL
Oleh :
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
I. PENDAHULUAN
Pemuliaan ternak merupakan bagian dari program terpadu yang bertujuan untuk
meningkatkan produksi ternak dengan mengembangkan tipe ternak yang sesuai dengan
pengelolaan spesifik, kondisi lingkungan dan kondisi ekonomi setempat. Selain perbaikan
genetik, bagian lain dari program terpadu tersebut adalah manajemen, pakan dan
penyakit. Untuk melestarikan dan mengembangkan sumber daya genetik sapi bali, pada
tahun 1976 pemerintah membentuk sebuah Proyek Pengembangan dan Pembibitan Sapi
Bali yang melibatkan masyarakat peternak. Selama 28 tahun proyek ini berlangsung, lebih
banyak menitikberatkan pada produksi bibit jantan maupun betina melalui seleksi dengan
kinerja bobot sapih dan bobot setahun. Padahal selain kinerja pertumbuhan, karakter
reproduksi seperti service per conception, calving rate dan calving interval pada betina
serta fertilitas semen pada jantan, juga dapat dipakai sebagai salah satu parameter
keberhasilan dalam program perkawinan alami ataupun buatan.
Dari 80 ekor kelahiran, maka terdapat 40 ekor betina dan 40 ekor jantan.
Karena kita melakukan pergantian induk setiap tahun maka, setiap kelahiran kita
menyisakan anak sapi betina 10 ekor di tambah 2 ekor cadangan sehingga berjumlah
12 ekor betina yang disisakan sedangkan sisanya yaitu 28 ekor sapi betina dikeluarkan
atau dijual. Demikian juga halnya dengan sapi jantan setiap tahun anak harus
disisakanuntuk menganti induk yang sudah harus dikeluarkan. Dari 40 ekor anak sapi
jantan, disisakan 1 ekor ditambah cadangan 2 ekor tiap tahunnya sehingga sisanya
yang harus dikeluarkan atau di jual adalah 37 ekor sapi jantan.
Proporsi anak sapi betina adalah 10/40 = 0,25, sedangkan proporsi anak sapi
jantan adalah 1/40 = 0,025,