Anda di halaman 1dari 10

Nama : Sri Bintang Surya Darmawan Ratu Bara

Nim : 2619001

Program Studi : Peternakan

Mata Kuliah : Ilmu Pemuliaan Ternak

1. Ilmu pemuliaan

a. Definisi ilmu pemuliaan


 merupakan terjemahan langsung dari istilah bahasa Belanda:
veredeling; Inggris: breeding) merupakan kegiatan manusia dalam
memelihara tumbuhan atau hewan untuk menjaga kemurnian galur
atau ras sekaligus memperbaiki produksi atau kualitasnya.
b. Peranan Ilmu Genetika dalam pemuliaan
 mengetahui sifat kelaian menurun pada manusia. Dengan
mengetahui sifat kelainan menurun tersebut maka dapat
menghindarinya. Genetika bermanfaat dalam bidang pertanian yaitu
menghasilkan bibit tanaman unggul. Dalam bidang peternakan
dapat menghasilkan jenis keturunan yang unggul. Genetika adalah
ilmu yang mempelajari tentang penurunan sifat individu.
c. Dasar pewarisan sifat pada ternak
 Apabila kita mengawinkan sapi Bali, maka anaknya yang
diharapkan adalah sapi Bali bukan sapi madura. Demikian juga
anaknya yang kita harapkan adalah mirip dengan kedua orang
tuanya. Dengan demikian ada sifat-sifat baka yang diturunkan oleh
kedua orang tua kepada anaknya. Sifat baka ini diwariskan dari
generasi ke generasi. Materi yang membawa sifat keturunan itu di
sebut gen. Gen terletak pada kromosom dan kromosom terletak
pada inti sel.
d. Factor-faktor yang mempengaruhi fenotif ternak
 Keragaman fenotipik yang terdapat dalam suatu populasi ternyata
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dapat dinyatakan dalam suatu
persamaan: P = G + L + IGL Untuk suatu sifat (fenotipe) yang
dipengaruhi oleh sejumlah besar gen yang bersamasama dinyatakan
sebagai genotipe (G) dan sejumlah pengaruh lingkungan (non
genetic) yang bersama-sama dinyatakan sebagai pengaruh
lingkungan (L), sedangkan dalam hal terjadi interaksi antara genetic
dan lingkungan terdapat factor IGL yang perlu dipertimbangkan.
Pengaruh genotipe yang terdiri atas pengaruh gabungan antara gen
dengan aksi genetic aditif (A), dominant (D) dan epistatik (I) dapat
dinyatakan dalam persamaan: G = A + D + I
e. Genetika populasi
 adalah cabang genetika yang membahas tentang
perubahan frekuensi genetik suatu organisme pada
ranah populasi. Dari objek bahasannya, genetika populasi dapat
dikelompokkan sebagai cabang genetika yang berfokus
pada pewarisan genetik.

2. Sifat kualitatif dan kuantitatif ternak

a) . Pengertian dan contoh sifat kualitatif pada ternak


 Sifat kualitatif adalah sifat-sifat yang pada umumnya dijelaskan
dengan kata-kata atau gambar, misalnya warna bulu atau kulit, pola
warna, sifat bertanduk atau tidak bertanduk yang dapat dibedakan
tanpa harus mengukurnya.
b) . Pengertian dan contoh sifat kuantitatif pada ternak
 Sifat kualitatif adalah sifat-sifat yang pada umumnya dijelaskan
dengan kata-kata atau gambar, misalnya warna bulu atau kulit, pola
warna, sifat bertanduk atau tidak bertanduk yang dapat dibedakan
tanpa harus mengukurnya.
3. Parameter Genetik

a) . Pengertian heritabilitas

 Pada umumnya pengertian heritabilitas bisa dibagi dua. Pertama,


heritabilitas dalam arti luas (broad sense), yaitu perbandingan antara
ragam genetik yang merupakan gabungan dari ragam genetik aditif,
dominan dan epistasis, dengan ragam fenotipik.

b) . Pengertian ripitabilitas

 bagian ragam total suatu populasi yang disebabkan oleh perbedaan-


perbedaan antar individu yang bersifat permanen.

c) . Pengertian korelasi genetic

 antar sifat adalah derajat keeratan hubungan antara sifat-sifat


diantara total rata-rata pengaruh dari gen yang dikandungnya.

d) Aplikasi rumus parameter genetic

 Keragaan karakter kuantitatif kacang hijau berdasarkan hasil uji-F


pada Tabel 1 menunjukkan bahwa antar genotipe memiliki
perbedaan karakter yang sangat nyata. Masing-masing karakter
memiliki rentang nilai yang sangat bervariasi. Tinggi tanaman
memiliki nilai ragam cukup tinggi. Umur berbunga dan umur masak
tergolong genjah. Pada kacang hijau, genotipe yang tanamannya
tidak tinggi atau sedang disarankan untuk dijadikan kriteria seleksi
program perakitan kacang hijau. Hasil penelitian Jambornias
mengungkapkan bahwa tinggi tanaman 85 cm cenderung
memberikan hasil 200 biji.
4. Pendugaan Nilai Pemuliaan

A. Pengertian Nilai Pemuliaan

 (breeding value) merupakan nilai keunggulan individu ternak


sebagai kontributor gen-gen unggul untuk generasi yang akan
datang Martojo menyatakan bahwa dugaan nilai pemuliaan seekor
ternak dapat digunakan sebagai dasar seleksi.

B. . Pendugaan kemampuan berproduksi ternak

 mengenai ternak per individu yang meliputi identitas


sapi, produksi susu, kesehatan kemampuan produksi paling tinggi
dalam populasi.

C. . Perhitungan nilai pemuliaan ternak

 (breeding value) merupakan nilai keunggulan


individu ternak sebagai kontributor gen-gen unggul untuk generasi
yang akan datang Seekor ternak yang mempunyai nilai
pemuliaan diatas rata-rata kelompok, menunjukkan potensi
keunggulan performans produksinya yang dapat diwariskan kepada
anaknya.

5. Seleksi Ternak

a. Pengertian seleksi ternak

 Seleksi merupakan tindakan untuk memilih ternak yang dianggap


memiliki mutu genetik berkualitas sebagai unsur hereditas, sehingga
fungsi seleksi adalah merubah frekuensi gen didalam populasi
terhadap sifat gen yang dikehendaki.
b. Metode seleksi pada ternak

 Seleksi sering tidak ditunjukkan terhadap satu macam sifat saja


tetapi terhadap beberapa macam sifat. Seleksi seharusnya kepada
sifat-sifat yang betul betul penting bila ditinjau dari segi ekonomi.
Dalam praktek, sering seleksi tidak ditujukan dalam satu kriteria
saja, tetapi terhadap beberapa criteria. Sering pemulia menganggap
bahwa lebih dari satu sifat mempunyai nilai ekonomi yang sama
penting. Sebagai contoh pada domba: produksi wool dan produksi
anaknya, pada sapi potong: kecepatan pertumbuhan dan persentase
karkas, pada sapi perah: produksi susu dan komposisinya, pada
babi: produksi anak, kecepatan pertumbuhan dan efisiensi
penggunaan pakan

c. Bentuk seleksi buatan

 (juga disebut pembiakan selektif) adalah proses di mana manusia


membiakkan hewan dan tanaman secara selektif mengembangkan
sifat
6. Sistem perkawinan Ternak

a. Sistem perkawinan pada ternak

 proses pemaduan dan penggabungan sifat-sifat genetika untuk


mewariskan ciri-ciri suatu spesies agar tetap lestari (disebut
reproduksi). Proses ini sering dihasilkan dimorfisme seksual dalam
suatu spesies sehingga dikenal adanya jenis kelamin jantan dan
betina.
b. Keunggulan dan kelemahan inbreeding
 Membuat individu mirip.
Inbreeding dapat menyebabkan ternak-ternak mirip satu sama
lain,karena inbreeding dapat menurunkan tingkat heterozygotsitas
didalam populasi. 
 Melestarikan sifat-sifat yang diinginkan.
Apabila kita menyukai suatu sifat pada sekelompok ternak, sifat-
sifat tersebut dapat dipertahankan dengan inbreeding. 
 Seleksi pada gen-gen yang tidak diinginkan.
Inbreeding membuat individu-individu homozygot. Apabila
terdapat letal gena dalam keadaan homozygot, maka akan tampak.
Dengan demikian kita bisa melakukan seleksi terhadap ternak-
ternak pembawa sifat tidak baik. 

 Merupakan metode yang paling bagus untuk membentuk strain


murni dari kumpulan ternak yang tidak diketahui asal muasalnya. 

 Dihasilkan ternak sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

c. Pengertian out breeding

 Diterjemahkan dari bahasa Inggris-Persilangan atau pembiakan


keluar adalah teknik persilangan antar ras yang berbeda. Ini adalah
praktik memasukkan materi genetik yang tidak terkait ke dalam
garis pemuliaan. Ini meningkatkan keragaman genetik, sehingga
mengurangi kemungkinan seseorang terkena penyakit atau
kelainan genetik.

7. Silang dalam pada ternak

a. Pengertian koefisien silang dalam

 Koefisien silang dalam adalah angka yang menunjukkan


kemungkinan spasangan alel dalam setiap lokus milik seorang
individu merupakan alel identik karena diturunkan dari moyang
yang sama-sama ada dalam garis keturunan kedua orang tuanya.
b. Perkawinan antar saudara tiri

 identik karena diturunkan dari moyang yang sama-sama ada dalam


garis keturunan kedua orang tuanya.
c. Perkawinan antar saudara kandung

 Perkawinan sedarah alias incest adalah sistem perkawinan


antar dua individu yang terkait erat secara genetik atau garis
keluarga, di mana kedua individu yang terlibat
dalam perkawinan ini membawa alel yang berasal dari satu nenek
moyang.
d. Perkawinan orangtua dan anaknya

 Pada dasarnya, perkawinan sah apabila dilakukan menurut hukum


masing-masing agama dan kepercayaannya itu. Tiap-tiap
perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku
 Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon
mempelai. Bagi calon mempelai yang belum mencapai umur 21
tahun harus mendapat izin kedua orang tua

e. Perkawinan antara pejantan dengan anak betinanya dimana pejantan


tersebut adalah ternak
tersilang dalam.
 hasil kawin alam menggunakan pejantan setempat. Program
dimana ternak ruminansia lain tidak mampu hidup, ... sedikit, lebih
sering mengawini betina dalam populasi, termasuk ... kerbau jantan
tersebut yang dapat dipakai sebagai ... tradisional, agak sulit
menerapkan perkawinan silang.
f. Jenis-jenis silang dalam (close breeding dan line breeding)

 Mempertahankan keunggulan individu ternak dengan line


breeding Berapa % kemiripan antara F3-A?? 3 Keterangan : FX =
koefisien silang dalam (koefisien inbreeding) n1 dan n2 = jumlah
generasi dari Biak silang (Cross-breeding) : Persilangan antar
ternak yang tidak sebangsa.

g. Keuntungan dan kerugian close breeding

 Sapi potong yang banyak dipelihara peternak adalah sapi lokal


(Bali, Madura, Pesisir, Ongole, dan lain sebagainya), atau
persilangannya dengan sapi Bos indicus (Brahman) atau Bos taurus
(Simmental, Limousin, dan sebagainya), atau campuran ketiganya
(Brangus). Sapi lokal mempunyai keistimewaan yaitu: adaptif,
daya reproduksi tinggi, tahan berbagai penyakit/parasit tropis,
kualitas kulit sangat bagus, serta punya karkas yang lebih baik
(sapi Bali). Dalam kondisi kurang pakan, sapi lokal akan terlihat
sangat kurus, tetapi masih mampu untuk berahi, ovulasi, dan
bunting (PUTRO, 2009). Sementara itu, hal-hal yang kurang baik
pada sapi lokal adalah kurang responsif bila diberi pakan
berkualitas, Pertambahan Bobot Hidup Harian (PBHH) rendah,
dan mempunyai bobot potong kecil, serta produksi susu yang
rendah. Pada saat musim kering dan kurang pakan, sapi lokal akan
melahirkan anak dengan ukuran kecil, dan sebagian mati dalam
usia dini karena kekurangan susu
h. Keuntungan dan kerugian line breeding

 Menurunnya jumlah pasangan gen yang heterosigot, dan


meningkatnya jumlah pasangan gen yang homosigot.
Meningkatkan frekuensi ternak yang bergenotipe homosigot
resesif, atau mengumpulkan gen-gen yang kurang baik

i. Pengaruh silang dalam pada ternak

 Pengaruh Silang Dalam Pada Estimasi Respon Seleksi Bobot Sapih


Kambing Peranakan Etawa (PE), Dalam Populasi Terbatas (Effect
of In-Breeding on

8. Silang Luar Pada Ternak

a. Jenis-jenis silang luar

 Silang luar (out breeding) adalah perkawinan antara dua individu


yg hubungan kekerabatannya lebih jauh dari rataan hubungan
kekerabatan dalam kelompok/populasi asalnya  Silang luar
umumnya sengaja dilakukan untuk mengurangi timbulnya akibat-
akibat silang dalam dengan jalan memasukan darah baru yang
merupakan sekelompok ternak (umumnya pejantan) atau dalam
bentuk semen yang didatangkan dari luar kelompok

b. Outcrossing

 Diterjemahkan dari bahasa Inggris-Persilangan atau pembiakan


keluar adalah teknik persilangan antar ras yang berbeda. Ini adalah
praktik memasukkan materi genetik yang tidak terkait ke dalam
garis pemuliaan. Ini meningkatkan keragaman genetik, sehingga
mengurangi kemungkinan seseorang terkena penyakit atau
kelainan genetik.
c. Crossbreeding (Criss-crosing, Triple crossing, Backcrossing)
 Ras campuran merupakan organisme dengan orang tua atau induk
yang berasal dari ras, varietas, ataupun populasi yang berbeda.

d. Persilangan antar species

 pada tanaman mempunyai beberapa tujuan yaitu: 1. untuk


memperbaiki suatu spesies dengan cara memindahkan satu atau
beberapa sifat dari spesies lain, 2. untuk menambah keragaman
genetik atau untuk menimbulkan keragaman baru sehingga
memperbesar keragaman di alam atau koleksi yang sudah ada 

e. Silang tatar

 Perkawinan antar ternak betina lokal dengan pejantan dari satu


bangsa secara terus menerus yang mengarah kebangsa pejantan 

f. Keuntungan dan kerugian dari penerapan crossbreeding

 sistem perkawinan silang/crossbreeding dengan dua breed/bangsa


yang berbeda, dia ungkapkan itu merupakan satu–satunya sistem z

Anda mungkin juga menyukai