Anda di halaman 1dari 6

PETUNJUK TEKNIS PEMBUATAN PESTISIDA NABATI

1. Bawang Merah (Allium cepa L)


A. Kandungan kimia :
Bawang merah mengandung minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin,
lavonglikosida, saponin, peptida, fitohormon, kuersetin.
B. Bagian tanaman yang digunakan :
Umbi lapis.
C. Cara kerja :
1. Bersifat sebagai insektisida
2. Penolak (repellent)
D. Cara pembuatan dan penggunaan.
- Campurkan bawang merah 85 gr dengan minyak sayur 50 ml. Biarkan selama 24 jam.
Setelah itu tambahkan air dan sabun. Aduk hingga rata. Simpan dalam botol paling lama
3 hari. Kemudian Campurkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 19 atau 50 ml
larutan dengan 950 ml air. Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian
tanaman yang terserang OPT pada pagi hari. Opt sasaran kutu kebul
- Didihkan 1lt air dalam panci, hancurkan 1 kg bawang merah dan masukkan ke dalam
air mendidih. Biarkan selama 24 jam dan kemudian disaring. Tambahkan 1 liter larutan
dengan 10 liter air. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi
atau sore hari. Dengan opt sasaran Semut, tungau dan trips
- Hancurkan 50 gr bawang merah tambahkan 1 lt air. Aduk sampai rata dan kemudian
disaring. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada pagi atau
sore hari. Sasaran opt Alternaria, antraknos, Fusarium, busuk daun.
2. Bawang Putih (Allium sativum L)
A. Kandungan kimia :
Bawang merah mengandung minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin,
lavonglikosida, saponin, peptida, fitohormon, kuersetin.
B. Bagian tanaman yang digunakan :
Umbi.
C. Cara kerja :
1. Penolak (repellent )
2. Bersifat sebagai insektisida, nematisida, fungisida dan antibiotik
D. Cara pembuatan dan penggunaan.
- Campurkan 85 gr bawang putih dengan 50 ml minyak sayur. Biarkan selama 24 jam.
Tambahkan 10 ml air dan sabun. Aduk hingga rata. Simpan dalam botol paling lama 3
hari. Campurkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 19 atau 50 ml larutan
dengan 950 ml air. Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman
yang terserang OPT pada pagi hari. Opt sasaran Ulat, hama pengisap, nematoda,
bakteri, antraknos, embun tepung
- Hancurkan 2 siung bawang putih, rendam dalam 1 ltr air selama 24 jam. Tambahkan
air dan sabun. Saring. Masukkan dalam botol. Tambahkan larutan dengan air dengan
perbandingan 1 : 9 air. Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian
tanaman yang terserang ada pagi hari. Opt sasaran adalah cendawan.
3. Cengkeh (Syzygium aromaticum)
A. Kandungan kimia :
Cengkeh mengandung eugenol, eugenol asetat, kariofilen, sesquiterpenol dan naftalen
B. Bagian tanaman yang digunakan :
Daun
C. Cara kerja :
1. Menghambat aktivitas makan (antifeedant )
2. Mengakibatkan kemandulan
3. Bersifat sebagai fungisida
D. Cara pembuatan dan penggunaan.
Tumbuk halus 50-100 gr daun cengkeh kering. Berikan untuk tiap tanaman yang terserang.
OPT sasarannya yaitu F.oxysporum, F.solani, R.lignosus, R.solani, P.capsici dan S.rolfsii
4. Pepaya (Carica Papaya L)
A. Kandungan kimia :
Papaya mengandung papain (enzim albuminose) atau alkaloid carpine
B. Bagian tanaman yang digunakan :
Daun
C. Cara kerja :
1. Menghambat aktivitas makan (antifeedant )
2. Mengakibatkan kemandulan
3. Bersifat sebagai fungisida
D. Cara pembuatan dan penggunaan.
- Untuk mengendalikan karat kopi :
Sebanyak 1 kg daun pepaya dipotong kecil-kecil, kemudian ditumbuk dan diberi 1 liter
air dan dibiarkan selama 6 jam. Selanjutnya, air disaring dan dicampur dengan sabun cair
sebanyak 30 gr. Cairan tersebut diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 : 4.
Disarankan, penyemprotan dilakukan pada waktu pagi-pagi benar atau pada waktu sore
hari setiap 3 hari.
- Untuk mengendalikan ulat jengkal :
- Sebanyak 1 kg daun pepaya ditumbuk dan dicampur dengan 10 liter air dan direndam
selama 2 hari. Kemudian, larutan tersebut disaring dan siap digunakan.
- Ekstrak daun pepaya juga dapat untuk mengendalikan thrips bunga pada tanaman buncis.
Diperlukan 15 kg daun pepaya segar untuk 1 Ha lahan.
- Sebanyak 1 kg daun pepaya segar dipotong kecil-kecil, kemudian di ekstrak dalam 10
liter air yang ditambah dengan 2 sendok makan minyak tanah selama 1 hari. Kemudian,
larutan tersebut saring dan dapat langsung digunakan untuk menyemprot Hama tanaman.
5. Jahe (Zingiber offcinale)
A. Kandungan kimia :
minyak atsiri 1-3%, konstituent utama sesquiterpene,
B. Bagian tanaman yang digunakan :
Rizhome
C. Cara kerja :
1. Bersifat sebagai Insektisida
2. Bersifat sebagai Fungisida
D. Cara pembuatan dan penggunaan.
Rhizome jahe sebanyak kurang lebih 2 kg dihaluskan sampai menjadi pasta, kemudian
dicampur dengan 30 liter air dan diaduk-aduk hingga merata dan disaring. Selanjutnya,
diberi sabun cair 4 ml untuk setiap liter larutan rhizome jahe. Satu hektar lahan memerlukan
10 kg jahe.
E. OPT sasaran
Thrips, Kutu Kebul, Penyakit Bonggol akar, Antraknose pada manga.
6. Serai wangi ( Cymbopogon nardus (L).)
A. Kandungan kimia :
Minyak atsiri serai terdiri dari senyawa sitral, sitronela, geraniol, mirsena, nerol, farnesol
methil he ptenol dan dipentena. Kandungan yang paling besar adalah sitronela yaitu sebesar
35% dan graniol sebesar 35 - 40%.
B. Bagian tanaman yang digunakan :
Daun dan Akar
C. Cara kerja :
1. Senyawa sitronela mempunyai sifat racun dehidrasi (desiccant). Racun tersebut
merupakan racun kontak yang dapat mengakibatkan kematian karena kehilangan cairan
terus menerus. Serangga yang terkena racun ini akan mati karena kekurangan cairan.
2. Penolak (repellent)
3. Bersifat sebagai insektisida, bakterisida, nematisida
D. Cara pembuatan dan penggunaan.
Bahannya yaitu Ekstrak serai, cabai, Brotowali. Seluruh tanaman, serai Cabai merah, daun
brotowali dan 4 ml deterjen/sabun.alatnya yaitu Alat penumbuk/blender Alat penyaring
dan Baskom. Cara pembuatannya yaitu Semua bahan dihancurkan. Ambil masing-masing
7 sendok makan dari larutan serai, cabai dan brotowali. Campurkan seluruh larutan
tersebut. Aduk sampai rata. Cara penggunaannya yaitu Campurkan larutan tersebut dengan
4 liter air. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang pada pagi atau sore hari
E. OPT sasaran
Hama tanaman padi dan hama secara umum.

Sumber :
Astuti U. P., Wahyuni T., Honorita B. 2013. Petunjuk Teknis Pembuatan Pestisida Nabati.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai