Kesimpulan:
Sehingga sampel I, II, VI, X, dan XI memiliki kekerabatan yang dekat, sampel III, IV,
VII, VII, dan IX memiliki kekerabatan yang dekat, sampel V dan sampel XII memiliki
kekerabatan yang dekat, sedangkan ketiga pola pita memiliki kekerabatan yang jauh.
Proses amplifikasi menggunakan primer terhadap DNA hasil isolasi daun Tanaman 2
yang diperlihatkan pada gambar di atas tersebut menunjukkan 3 pola pita yang
berbeda. Pola pita yang pertama terdiri atas 2 pita, berukuran 250 bp masing-masing
adalah sampel I dan sampel V. Pola pita yang kedua adalah pola pita yang terdiri
atas sampel II, sampel VI, sampel VII, sampel VIII, sampel XI, dan sampel X
berukuran 250 bp, 750 bp, dan 1500 bp. Pola pita ketiga terdiri dari sampel III,
sampel IV, sampel IX, dan sampel XII berukuran 250 bp dan 750 bp.
Kesimpulan:
Sehingga sampel I dan V memiliki kekerabatan yang dekat, sampel III, IV, VII, VII,
dan IX memiliki kekerabatan yang dekat, sampel V dan sampel XII memiliki
kekerabatan yang dekat, sedangkan ketiga pola pita memiliki kekerabatan jauh.
Proses amplifikasi menggunakan primer terhadap DNA hasil isolasi daun Tanaman 3
yang diperlihatkan pada gambar di atas tersebut menunjukkan pola pita yang sama.
Pola pita tersebut terdiri atas 4 pita, berukuran 350 bp, 500 bp dan 1250 bp, masing-
masing adalah sampel I, sampel II, sampel III, sampel IV, dan sampel V.
Kesimpulan:
Sehingga semua sampel I, sampel II, sampel III, sampel IV, dan sampel V memiliki
kekerabatan yang dekat.
Proses amplifikasi menggunakan primer terhadap DNA hasil isolasi daun Tanaman 4
yang diperlihatkan pada gambar di atas tersebut menunjukkan pola pita yang sama.
Pola pita tersebut terdiri atas 4 pita berukuran 500 bp, 750 bp, 1000 bp, dan 1150 bp.
Masing-masing adalah sampel I, sampel II, sampel III, sampel IV, dan sampel V.
Kesimpulan:
Sehingga sampel I, sampel II, sampel III, sampel IV, dan sampel V memiliki
kekerabatan yang dekat.