Anda di halaman 1dari 4

KLASIFIKASI TANAMAN INANG

Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp. (Agrotek.id, 2021)
KLASIFIKASI HAMA
Domain : Eukaryota
Kingdom : Metazoa
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Uniramia
Class : Insecta
Order : Hemiptera
Family : Flatidae
Genus : Metcalfa
Species : Metcalfa pruinosa (CABI, 2021)

BIOEKOLOGI
Metcalfa pruinosa dewasa memiliki panjang 5,5 hingga 8 mm dan lebar 2
hingga 3 mm pada titik terlebar. Flatid memiliki sayap depan segitiga lebar yang
dekat dengan tubuh dalam posisi vertikal sehingga serangga berbentuk baji. Sayap
depan (tegmina) memiliki sel kosta berurat melintang yang berkembang baik dan
klavus berbutir. Warna Metcalfa pruinosa dewasa sangat bervariasi dari coklat
hingga abu-abu, terutama karena ada atau tidak adanya bubuk lilin putih kebiruan.
Sepasang bintik-bintik gelap yang khas terletak di bagian bawah setiap sayap
depan. Lebar nimfa kurang dari dua kali, dan ukurannya bervariasi tergantung
pada tahap pertumbuhan. Nimfa dewasa panjangnya kira-kira 4 mm (Bozsik,
2012).
GEJALA
Kehadiran Metcalfa pruinosa ditandai dengan adanya zat berwarna putih, berlapis
wol dan lilin di bagian bawah daun, serta pada cabang dan buah. Populai Metcalfa
pruinosa dalam jumlah besar dapat menyebabkan terhambatnya tunas baru dan
melemahkan tanaman baik secara langsung maupun melalui pertumbuhan. Gejala
lai yang nampak adalah tanaman khususnya daun menalami klorosis dan nekrosis,
layu pucuk daun, cacaat bentuk dan layu benih (Mead, 2021).
PENGENDALIAN
1. Pengendalian Hayati
Penggunaan spesier tawon dari famili drynid, yaitu Psilodrynus typhlocybae.
Selain itu, dapat menggunakan larutan sabuun yang akan menyebabkan nimfa
tergelincir ke tanah.
2. Pengendalian Kimiawi
Pemberian insektisida tepat waktu. Lakukan penyemprotak terhadap daun atau
buah dengan larutan deltametrin, piretoid atau dimetoat.
3. Tindakan Pencegahan
Gunakan perangkap cahaya untuk memikat hama dewasa dan memonitor
jumlahnya (Baehaki dan Widiarta, 2021)
DAFTAR PUSTAKA
CABI. 2021. Invasive Species Compendium Metcalfa pruinosa (Frosted Moth
Bug). Link: https://www.cabi.org/isc/datasheet/35054. Diakses ada 28
September 2021 9.30 WIB.
Agrotek.id. 2021. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jeruk. Link:
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-jeruk/ Diakses pada
28 September 2021 9.30 WIB.
Baehaki, S. E. dan I. Nyoman. W. 2021. Hama Wereng dan Cara
Pengendaliannya pada Tanaman Padi. Link:
https://www.litbang.pertanian.go.id/special/padi/bbpadi_2009_itp_13.pdf
Diakses pada 28 September 2021 9.34 WIB.
Mead, F. W. 2021. Citrus Flatid Planthopper, Metcalfa pruinosa (Say) (Insecta:
Hemiptera: Flatidae). UF IFAS Extension University of California Page
1-3.
Bozsik, A. 2012. Mass occurrence of the citrus flatid planthopper (Metcalfa
pruinosa (Say, 1830)) (Hemiptera: Flatidae) in an agricultural hedgerow
at GödöllĘ (Hungary). Journal of Agricultural Science, Debrecen Page
115-118.
Klasifikasi Hama
Menurut Cahyono et al., (2017), klasidikasi dari hama Planococcus citri sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Klas : Insekta
Ordo : Homoptera
Famili : Pseudococcidae
Genus : Pseudococcus
Spesies : Planococcus citri

Biokologi Hama
Menurut Direktorat Perlindungan Hortikultura (2021), Kutu dewasa mempunyai
panjang 3-4 mm dan lebar 1,5-2 mm dengan bentuk tubuh oval dan datar. Di
sepanjang tepi badan kutu terdapat duri-duri dari bahan semacam lilin sebanyak
14- 18 pasang dan duri pada bagian pangkal panjangnya dua kali dari panjang duri
lainnya. Seekor kutu betina mampu bertelur 300 butir, telur diletakkan pada
bagian tanaman dan berlangsung antara 2 - 17 hari. Populasi kutu dompolan
meningkat selama musim kemarau, terutama bila kelembaban nisbi pada siang
hari di bawah 75 %. Ledakan populasi akan terjadi bila kelembaban nisbi turun di
bawah 70 % dan berlangsung terus menerus selama 3 - 4 bulan, dan hari hujan di
bawah 10 hari. Planococcus citri sangat menyukai buah jeruk yang masih muda
dan dapat pula menyerang pucuk-pucuk. Populasi akan meningkat di musim
kemarau dan akan menurun pada musim hujan. Pada musim hujan cendawan
Entomophthora fresenii akan menyebabkan kutu-kutu ini mati.
Gejala Serangan
Kutu menyerang tangkai buah dan meninggalkan bekas berwarna kuning
kemudian kering sehingga banyak buah yang gugur (Direktorat Perlindungan
Hortikultura, 2021). Pada bagian tanaman yang terserang tampak dipenuhi oleh
kutu-kutu putih seperti kapas.
Pengendalian Hama
Pengendalian secara bercocok tanam/kultur teknis, meliputi cara-cara yang
mengarah pada budidaya tanaman sehat yaitu : terpenuhinya persyaratan tumbuh
(suhu, curah hujan, angin, ketinggian tempat, tanah), pengaturan jarak tanam,
pemupukuan, pengamatan sekitar 20 % populasi tanaman khususnya pada buah
(10 buah/tanaman secara acak) yang mengandung kutu, menggunakan insektisida
selektif dan efektif sesuai rekomendasi khususnya yang sistemik, bila buah
terserang 5 %, dan memanfaatkan musuh alami seperti Predator dari famili
Coccinelidae (Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2021).

DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, D. B., H. Ahmad. A. R. Tolangara. 2017. Hama pada Cabai Merah.
Jurnal Penelitian. 6(2):15-21.
Direktorat Perlindungan Hortikultura. 2021. Kutu Dompolan. Link:
http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id/index.php/page/index/opt-buah-jeruk-
kutu dompolan/Buah/Jeruk Diakses pada 23 September 2021. 10:29 WIB

Anda mungkin juga menyukai