Anda di halaman 1dari 20

Karya Tulis Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur

Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L.) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 2
sebagai Obat Tradisional Tahun Pelajaran 2011/2012
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester 2
Tahun Pelajaran 2011/2012

Disusun oleh :
DEWI KURNIA HEROWATI
NIS :5576
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Disusun oleh : SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
DEWI KURNIA HEROWATI 2012
NIS : 5576 LEMBAR PENGESAHAN
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Judul Karya Ilmiah : Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L.) sebagai
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN Obat Tradisional
2012 Penyusun : Dewi Kurnia Herowati
NIS : 5576
Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah
Karya tulis ini telah disahkan pada , Februari 2012.
Oleh,
Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L.) Pembimbing
sebagai Obat Tradisional Drs. Kirwanto
NIP.19630809 199512 1 001 Kebumen, Januari 2012
Penulis
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah- Halaman
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang Halaman Judul................................................................................................................. i

berjudul “ Manfaat Bawang Merah ( Allium cepa L. ) sebagai Obat Lembar Pengesahan......................................................................................................... ii

Tradisional” dengan baik dan lancar. Karya ilmiah ini, dapat Kata Pengantar................................................................................................................ iii

diselesaikan dengan baik karena dukungan dan partisipasi berbagai Daftar Isi.......................................................................................................................... iv

pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : Daftar Tabel..................................................................................................................... vi

1. Bapak Drs. Kirwanto, selaku pembimbing dalam menyusun karya Daftar Gambar................................................................................................................. vii

tulis ini. Ringkasan Karya Tulis..................................................................................................... viii

2. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................. 1

yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyelesaian karya A. Latar Belakang............................................................................................. 1

ilmiah ini. B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2

Karya tulis ini merupakan hasil percobaaan dan pengamatan dari C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 2

penulis yang dilakukan di rumah penulis pada hari Sabtu, 19 D. Manfaat........................................................................................................ 2

Februari 2012. Karya tulis ini disusun dalam rangka untuk memenuhi E. Metode Pengumpulan Data......................................................................... 3

tugas mandiri terstruktur mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas F. Sistematika Penulisan.................................................................................. 3

XI Semester 2 tahun pelajaran 20011/ 2012. BAB II. TELAAH PUSTAKA....................................................................................... 5

Mengingat keterbatasan waktu yang singkat dan sedikitnya A. Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L)................................................... 5

pengetahuan penulis yang kurang memadai sehingga penulis B. Ciri-ciri Bawang Merah (Allium cepa L)...................................................... 7

menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. C. Tempat Tumbuh Bawang Merah (Allium cepa L)........................................ 8

Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat D. Zat yang Terkandung Dalam Bawang Merah (Allium cepa L).................... 9

penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap agar karya tulis ini E. Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L).................................................... 11

memberikan manfaat bagi semua pihak secara umum dan F. Kegunaan dari Bawang Merah (Allium cepa L) ......................................... 12

masyarakat SMA Negeri 1 Kutowinangun khususnya. G. Budidaya Bawang Merah (Allium cepa L) ................................................ 13

H. Cara Mengkonsumsi Bawang Merahyang Harus Dihindari........................ 18


BAB III. METODOLOGI.............................................................................................. 19 pelengkap bumbu masak, bahan obat tradisional, dan bahan baku
A. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................... 19 industri pengolahan makanan.
B. Bahan dan Alat............................................................................................ 19 Bawang merah merupakan salah satu jenis sayuran bernilai
1. Bahan...................................................................................................... 19 ekonomis penting yang dapat diandalkan sebagai sumber
2. Alat......................................................................................................... 19 penghasilan petani dan pendapatan negara, penyumbang besar
C. Proses Kerja................................................................................................. 19 terhadap keanekaragaman bahan pangan dan kecukupan gizi.
D. Cara Menggunakan...................................................................................... 19 Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan sayuran umbi yang
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................... 21 multiguna, dapat digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran,
BAB V. PENUTUP........................................................................................................ 23 penyedap masakan, di samping sebagai obat tradisional karena efek
A. Kesimpulan.................................................................................................. 23 antiseptik senyawa anilin dan alisin yang dikandungnya. Bahan aktif
B. Saran............................................................................................................ 23 minyak atsiri bawang merah terdiri dari sikloaliin, metilaliin,
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 24 kaemferol, kuersetin, dan floroglusin. Minyak atsiri yang terkandung
DAFTAR TABEL dalam bawang merah mempunyai manfaat sebagai berikut:
Tabel 1. Klasifikasi Bawang Merah..................................................................................... 6 a) Minyak atsiri bawang merah ini memiliki aroma yang khas, jika
Tabel 2. Kandungan nutrisi dalam 100 gram bawang merah............................................... 11 dihirup bisa menghilangkan pusing juga mengembalikan kesadaran
Tabel 3. Perbandingan Bawang Merah sebagai Obat Tradisional dan Obat Kimia............ 20 ketika pingsan atau mabuk perjalanan baik darat, laut, maupun
DAFTAR GAMBAR udara. Minyak atsiri bawang merah ini sangat cocok untuk dibawa
Gambar 1. Tanaman Bawang Merah................................................................................... 5 dalam perjalanan, karena minyak atsiri bawang merah ini berfungsi
Gambar 2. Bawang Merah................................................................................................... 6 sebagai obat pencegah mabuk darat, laut maupun udara.
Gambar 3. Proses Penanaman Bawang Merah.................................................................... 14 b) Minyak atsiri bawang merah ini juga berguna untuk pemijatan saat
Gambar 4. Bawang Merah................................................................................................... 19 mengeluarkan angin dari perut dan melancarkan peredaran darah.
Gambar 5. Proses Pemarutan Bawang Merah..................................................................... 19 Ketika anda masuk angin atau terkena penyakit lain akibat peredaran
Gambar 6. Bawang Merah Parut......................................................................................... 20 darah yang tidak lancar seperti haid yang tidak lancar pada wanita,
Gambar 7. Penambahan Minyak Kayu Putih...................................................................... 20 pemijatan dengan minyak atsiri bawang merah ini bisa dilakukan.
RINGKASAN KARYA TULIS c) Selain itu minyak atsiri bawang merah juga bermanfaat untuk
“Tidak ada hari tanpa bawang merah”. Meskipun bawang merah menyembuhkan luka lecet pada puting ibu menyusui dan minyak
bukan kebutuhan pokok, tetapi setiap hari dibutuhkan sebagai atsiri bawang merah ini juga busa untuk mengobati wasir. Minyak
atsiri bawang merah merupakan obat terbaik untuk mengobati masyarakat Indonesia sudah mengenal dan memakai tanaman
penyakit wasir. berkhasiat obat sebagai salah satu upaya menanggulangi masalah
kesehatan yang dihadapinya jauh sebelum pelayanan kesehatan
formal dengan obat-obat modern menyentuh masyarakat.
Pengetahuan tentang tanaman obat ini merupakan warisan budaya
bangsa berdasarkan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan
BAB I. PENDAHULUAN yang secara turun-temurun telah diwariskan oleh generasi terdahulu
A. Latar Belakang kepada generasi berikutnya, termasuk generasi saat ini (Anonim,
Tanaman tersebar luas di seluruh permukaan bumi. Seluruh makhluk 1996).
hidup yang ada di dalamnya saling berkoordinasi membentuk Tanaman merupakan sumber komponen kimia yang sangat
sebuah tatanan rantai kehidupan yang luar biasa. Manusia adalah kompleks. Manfaat setiap komponennya belum terungkap semua
makhluk yang sangat bergantung dengan alam dan sekitarnya. dan masih perlu digali. Gerakan back to nature atau gerakan hidup
Kebutuhan manusia seakan tidak dapat dilepaskan oleh peran alam sehat dengan kembali ke alam sangat mendorong ke arah
sebagai penunjang kehidupan termasuk obat-obatan terutama obat penggunaan tanaman sebagai bahan obat. Kenyataan di masyarakat
tradisional. dalam beberapa penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh dunia
Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, kedokteran atau farmasi, akhirnya beralih ke pengobatan tradisional.
turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, Salah satunya dengan menggunakan ramuan obat obatan dari
kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun tanaman (Kardinan, 2003).
pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan Tak sekadar untuk bumbu masakan, bawang merah mempunyai
tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini banyak khasiat untuk kesehatan. Di antaranya untuk mengatasi
digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau gangguan ereksi dan kesuburan wanita. Bawang merah tidak akan
masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pernah lepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dan
pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian dunia pada umumnya. Sejarah bahkan memperkirakan bahan ini
tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna sudah dikenal orang sejak berabad abad lamanya.
oleh tubuh.Obat tradisional banyak memberi manfaat bagi manusia, Bawang merah merupakan sayuran umbi yang multiguna, dapat
selain prosesnya secara alami memperkuat imun tubuh, juga dapat digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap masakan,
diperoleh dengan mudah dan murah. Sejak jaman dahulu disamping sebagai obat tradisional karena efek antiseptik senyawa
anilin dan alisin yang dikandungnya (Rukmana, 1994). Komoditas lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang
sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas.
yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat Bawang merah merupakan sayuran umbi yang multiguna, dapat
tradisional (Deptan, 2005). Bahan aktif minyak atsiri bawang merah digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap masakan,
terdiri dari sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin di samping sebagai obat tradisional karena efek antiseptik senyawa
(Muhlizah dan Hening-S, 2000).Rata-rata produksi bawang merah anilin dan alisin yang dikandungnya (Rukmana, 1994). Komoditas
nasional saat ini masih rendah. Rendahnya daya produksi bawang sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi
merah antara lain disebabkan karena sedikitnya kultivar-kultivar yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat
unggul dan proses pengolahan pertanian yang kurang baik tradisional (Deptan, 2005). Bahan aktif minyak atsiri bawang merah
(Rukmana, 1994; Wibowo, 1991). Kultivar-kultivar unggul dapat terdiri dari sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin
diperoleh melalui pemuliaan tanaman, diantaranya dengan (Muhlizah dan Hening-S, 2000).
pemuliaan konvensional, induksi mutasi dan prosedur transgenik. B. Rumusan Masalah
Pemuliaan dengan mutasi dapat dilakukan dengan menggunakan Berdasarkan data – data yang penulis paparkan di atas dapat
kolkisin pada jaringan meristem (Suryo, 1995). Penggunaan kolkisin dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain :
dengan konsentrasi yang tepat dapat meningkatkan jumlah 1. Apakah bawang merah merupakan salah satu rempah-rempah
kromosom, sehingga tanaman bersifat poliploid. Tanaman yang yang multiguna.
bersifat poliploid umumnya memiliki ukuran morfologi lebih besar 2. Apakah bawang merah dapat menjadi obat tradisional.
dibandingkan tanaman diploid (Suminah, et al, 2002). Dengan 3. Apakah bawang merah lebih baik daripada obat yang
demikian kualitas tanaman yang diberi perlakuan diharapkan lebih menggunakan bahan kimia.
baik dibandingkan tanaman diploid. C. Tujuan Penelitian
Bawang merah merupakan salah satu anggota dari familia Liliaceae. 1. Dapat mengetahui zat-zat yang terkandung pada bawang merah.
Tanaman ini merupakan tanaman semusim dan memiliki umbi yang 2. Dapat mengetahui kelebihan obat tradisional dibandingkan obat
berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk yang mengandung bahan kimia.
silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu 3. Menemukan fakta-fakta beberapa penyakit yang dapat
dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar disembuhkan menggunakan bawang merah.
dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari D. Manfaat
1. Memberikan rujukan kepada instansi terkait untuk melakukan Berisi uraian mengenai latar belakang penulisan, identifikasi
penelitian lebih lanjut mengenai kandungan yang terdapat di dalam masalah, tujuan penelitian, manfaat, metode pengumpulan data, dan
umbi bawang merah sebagai obat tradisional. sistematika penulisan yang dilakukan penulis dalam menyusun karya
2. Memberikan masukan kepada pemerintah untuk menjadikan tulis ini.
bawang merah sebagai obat alternatif di dalam masyarakat. BAB II. TELAAH PUSTAKA
3. Memberikan informasi dan masukan kepada masyarakat, Berisi uraian mengenai deskripsi bawang merah , ciri-ciri bawang
khususnya masyarakat Kebumen, untuk dapat mengelola atau merah, tempat tumbuh bawang merah (Allium cepa L), zat yang
membuat sendiri obat tradisional dari bahan baku yang tersedia di terkandung dalam bawang merah, manfaat bawang merah kegunaan
alam. dari bawang merah (Allium cepa L), budidaya bawang merah (Allium
E. Metode Pengumpulan Data cepa L),dan cara mengkonsumsi bawang merah yang harus
Dalam penyusunan dan penyelesaian karya tulis ini, penulis dihindari.
menggunakan metode sebagai berikut: BAB III. METODOLOGI
1. Studi Pustaka Berisi uraian mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian
Metode ini dilakukan dengan cara mencari informasi melalui yaitu tempat dan waktu penelitian, alat dan bahan, langkah
berbagai sumber tertulis ataupun melalui sumber lisan dari percobaan, dan cara penggunaan bawang merah sebagai obat
narasumber yang berpengalaman. tradisional penurun panas.
2. Percobaan BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran dan Berisi uraian mengenai pembahasan tentang obat tradisional dan
mempraktikannya sendiri masalah yang dibahas. Cara ini dilakukan hasil percobaan yang dilakukan oleh penulis.
oleh penulis dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana BAB V. PENUTUP
dan mudah dicari agar mudah ditiru oleh masyarakat. Berisi uraian mengenai kesimpulan dari percobaan yang dilakukan
3. Jelajah Dunia Maya penulis dan saran-saran penulis untuk masyarakat di Kebumen pada
Hal ini dilakukan untuk mencari data atau informasi yang tidak khususnya.
didapatkan pada waktu studi pustaka dan penelitian. BAB II. TELAAH PUSTAKA
F. Sistematika Penulisan A. Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L)
BAB I. PENDAHULUAN Bawang merah (Allium cepa L) adalah tanaman umbi dari keluarga
Liliaceae yang hidup di daerah tropis. Tanaman berumbi lapis ini
berasal dari Asia Barat. Perkembangan pemakaian bawang merah merah lebih memanjang dan warna bawang merah lebih coklat
tidak sepesat kerabatnya bawang bombai dan bawang kemerahan. Di Belanda, bawang merah lebih bulat, Di Denmark
putih.Bawang merah hanya umum dikonsumsi oleh penduduk yang semua bawang merah berwarna kuning cokelat tradisional.
bermukim di Asia Tenggara . Di negara-negara lain, mereka lebih Sebagaimana bawang-bawangan yang lain, bawang merah juga
banyak menggunakan bawang bombai. Bawang merah tergolong memiliki aroma balerang kita mengirisnya kita akan mencium aroma
sayur sekaligus rempah dapur bagi sebagian besar masakan Asia tajam yang terdiri dari belerang dan minyak asiri. Dibandingkan
Tenggara.Umbi lapis berwarna merah ini seolah menjadi bumbu dengan kerabatnya, bawang bombai atau bawang putih, bawang
wajib bagi masakan khas Melayu. Selain itu,bawang merah sering merah paling besar kandungan asirinya. Karena itu. bawang merah
pula dikonsumsi dalam bentuk acar (pikle). Biasanya, acar bawang yang digoreng aromanya lebih tahan lama dari pada bawang
merah diolah bersama dengan sayuran lain, seperti mentimun dan bombai.
wortel. Nama umum
Indonesia: Bawang
merah,
bawang
beureum,
brambang
Inggris: Shallots,
golden
shallots
Melayu: Bawang
Gambar 1. Tanaman Bawang Merah merah
Bawang merah dapat ditemukan di banyak negara. Beberapa negara Vietnam: Hanh cu,
memiliki varietasbawang merah yang berbeda. Perbedaan mungkin hanh ta
nyata, tergantung pada varietas yang ditanam khas tradisional atau Thailand: Horm
lokal. Di Asia, bawang merah biasanya mempunyai ukuran lebih kecil daeng, horm
dan lebih bulat dengan warna kemerahan. Di Perancis, semua dang
bawang merah bagaimanapun, sebaiknya semua bawang Pilipina: Sibuyas
Cina: Huo cong
Tabel 1. Klasifikasi Bawang Merah

Nama Daerah
Aceh: Bawang abang mirah
Batak Karo: Pia
Tabel 1. Klasifikasi Bawang Merah Palembang: Bawang abang
Minangkabau Bawang sirah
Lampung Bawang suluh
Melayu: Bawang merah
Sunda: Bawang beureum
Jawa: Brambang
Madura: Bharjang Merah
Bali: Jasun bang
Gambar 2. Bawang Merah
Nusa Tenggara: Timor Kalpeomeh, Roti Laisona pras
Klasifikasi ilmiah Gorontalo: Bawangi
Kerajaan: Plantae Bugis: Lasuna
Divisi: Magnoliophyta Buol: Pia

Kelas: Liliopsida Makasar: Lasuma


Halmahera: Bawa
Ordo: Asparagales
Ternate Bawa roriha
Famili: Amaryllidaceae
Buru Kosai miha
Genus: Allium
Tidore Bawa Koriri
Spesies: A.cepa
B. Ciri-ciri Bawang Merah (Allium cepa L)
Nama binomial
1. Habitus: Herba, semusim, tinggi 40-60 cm.
Allium cepa L. 2. Batang: Tidak berbatang, berumbi lapis, merah keputih-putihan,
berlobang, bentuk lurus, ujung runcing, tapi rata, panjang ± 50 cm,
lebar ± 0,5 cm, menebal dan berdaging serta mengandung
persediaan makanan yang terdiri atas lubang yang dilapisi daun disebut dengan bawang goreng. Untuk daun bawang merah juga
sehingga menjadi umbi lapis, hijau. sering dicampur dengan soup ayam atau digoreng bareng daging
3. Daun: Tunggal, memeluk umbi lapis. sapi. Umbi bawang merah & daun bawang merah adalah merupakan
4. Bunga: Majemuk, bentuk bongkol, bertangkai silindris, panjang ± makanan yang banyak mengandung vitamin dan sangat bergizi.
40 cm, hijau, benang sari enam, tangkai sari putih, kepala sari hijau, Hampir semua restoran besar menggunakan daun bawang
putik menancap pada dasar bunga, mahkota bentuk bulat telur, merah dan umbi bawang merah sebagai bumbu pelezat makanan di
ujung runcing, tengahnya bergaris putih. dunia. Jadi umbi bawang merah & daunbawang merah adalah
5. Buah: Batu, bulat, hijau. merupakan komoditi dunia yang tetap dibutuhkan selama manusia
6. Biji: Segi tiga, hitam. masih didup di muka bumi. Umbibawang merah & daun bawang
7. Akar: Serabut, putih. merah merupakan salah satu sumber penghasil para petani di
Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan pedesaan, khususnya petani umbi bawang merah dan daun bawang
yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan merah.
pangkal tangkai mengecil dan dibagian tengah menggembung, C. Tempat Tumbuh Bawang Merah (Allium cepa L)
bentuknya seperti pipa yang berlubang di dalamnya. Tangkai tandan Menurut Suryatna Effendi untuk pertumbuhan suatu tanaman selain
bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan tergantung pada susunan genetis juga kondisi lingkungan tanah dan
mencapai 30-50 cm. Bunga bawang merah termasuk bunga iklim, Walaupun manusia belum, dapat mengubah ikling kecuali pada
sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik. batas- batas tertontu tapi mampu untuk mengatur usaba taninya agar
Bakal buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut cocok dengan iklim tersedia. Tambah lagi bawang merah
carpel, yang membentuk tiga buah ruang dan dalam tiap ruang membutuhkan kelembaban iklim yang tinggi pada permulaan
tersebut terdapat 2 calon biji.Buah berbentuk bulat dengan ujung pertumbuhan dan kondisi kering dan suhu yang tinggi pada priode
tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah dapat digunakan manaknyat. Bawang merah dapat ditanam dengan baik didaerah
sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif. dataran tinggi, tetapi pada umumnya lebih baik didaerah dataran
Orang lnggris juga sering menyebut bawang merah dengan nama rendah sampai ketinggian 30 meter dari permukaan laut karena suhu
shalot, dan bawang merahjuga merupakan penyedap masakan udara tiggi. Dalam aksi agraris Kanisas ditemui bahwa tanaman
terbaik yang sering dimakan orang bule. Biasanya umbibawang bawang merah dapat hidup baik di daerah dataran rendah maupun
merah sering diiris tipis dan digoreng. Hampir semua masakan soup tinggi. Ketinggian dari permukaan lautan berkisar dari 0–800 meter.
pasti menggunakan bawang merah yang udah digoreng atau sering
Menurut Samsudin selama pertumbuhannya tanaman bawang 1. Saponin
merah memerlukan priode basah dan kering yang saling bergantian. Zat yang terkadung dalam bawang merah ini bisa membantu untuk
Bila keadaan air pengairan cukup tersedia tanaman bawang merah mengencerkan dahak ketika Anda terkena penyakit batuk. Dahak
sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, karena pada cuaca harus diencerkan karena dahak yang padat akan mengganggu
berkabut dan banyak hujan menyebabkan perkembanganya lama pernafasan dan juga membuat tenggorokan sakit ketika batuk.
dan penyakit semakin giat. Pada umumnya tanaman bawang merah Zat bawang merah ini merupakan apotik hidup yang sangat mujarab
tidak tahan terhadap yang lebat, Curah yang optimum 100-200 ml/ sebagai obat batuk.
bulan. Suhu untuk pertumbuhan 15 – 35 derajat. 2. Flavonglikosida
Bawang merah sering disebut juga dengan nama berambang. Zat yang terkadung bawang merah merah ini sangat ampuh untuk
Tanaman bawang merah ini banyak ditanam orang di sawah ataupun membunuh bakteri, sehingga orang sering mempergunakan zat yang
ladang yang cukup memperoleh sinar matahari. Tanaman bawang terkadung dalam bawang merah untuk pengobatan luka dan infeksi
merah juga merupakan tumbuhan berumpun dan berumbi lapis ini agar tidak meradang. Zat dari bawang merah ini sangat ampuh
berwarna keungu-unguan dan berbau tajam. Tanaman bawang sebagai obat luka.
merah adalah tanaman semusim. 3. Minyak Atsiri
Di Indonesia saat ini penghasil terbesar bawang merah ada di Minyak atsiri terkandung dalam bawang merah, manfaatnya adalah:
daerah Kabupaten Brebes yang terletak Propinsi Jawa Tengah. 1. Minyak atsiri bawang merah ini memiliki aroma yang khas, jika
D. Zat yang Terkandung Dalam Bawang Merah (Allium cepa L) dihirup bisa menghilangkan pusing juga mengembalikan kesadaran
Bawang merah merupakan jenis.sayuran yang sangat mudah ketika pingsan atau mabuk perjalanan baik darat, laut, maupun
ditanam dan diperbanyak.Bawang merah adalah sejenis umbi yang udara. Minyak atsiri bawang merah ini sangat cocok untuk dibawa
sangat populer.Bawang merah ini dapat tumbuh dengan baik di dalam perjalanan, karena minyak atsiri bawang merah ini berfungsi
ladang atau bahkan di sawah yang cukup terkena sinar sebagai obat pencegah mabuk darat, laut maupun udara.
matahari. Bawang merah ini ternyata sangat kaya akan kandungan 2. Minyak atsiri bawang merah ini juga berguna untuk pemijatan saat
zak-zat yang berguna untuk tubuh kita. Untuk memperoleh manfaat mengeluarkan angin dari perut dan melancarkan peredaran darah.
dari bawang merahini, mari kita mengenal lebih jauh dengan Ketika anda masuk angin atau terkena penyakit lain akibat peredaran
kandungan bawang merah yang meriah ini. darah yang tidak lancar seperti haid yang tidak lancar pada wanita,
Berikut kandungan - kandungan penting yang terdapat dalam pemijatan dengan minyak atsiri bawang merah ini bisa dilakukan.
umbi bawang merah: 3. Selain itu minyak atsiri bawang merah juga bermanfaat untuk
menyembuhkan luka lecet pada puting ibu menyusui dan minyak 7. Peptida
atsiri bawang merah ini juga busa untuk mengobati wasir. Minyak Peptida pada bawang merah sangat berguna juga untuk mengurangi
atsiri bawang merah merupakan obat terbaik untuk mengobati kadar gula dalam darah, sehingga dengan bawang merah anda juga
penyakit wasir. bisa mengobati kencing manis atau diabetes. Peptida pada bawang
4. Sikloaliin merah oleh para ahli dibuat menjadi obat diabetis.
Zat sikloaliin bawang merah ini sangat ampuh untuk menurunkan 8. Vitamin dan Mineral
suhu tubuh. Zat sikloaliin bawang merah ini memiliki kandungan Sudah dipastikan bahwa semua bawang merah mengandung
yang sama dengan kandungan lainnya pada bawang merah, yaitu protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1 dan C yang berguna
metialiin, kuersetin, kaemfreol, dan floroglusin. Kelima zat bawang untuk metabolisme tubuh manusia. Jika metabolisme tubuh lancar
merah tersebut adalah obat penurun panas atau suhu tubuh yang maka badan Anda akan sehat. Jadi dengan banyak mengkomsumsi
sangat ampuh. Sehingga zat sikloaliin bawang merah ini dapat bawang merah, anda akan mendapat asupan vitamin & mineral yang
digunakan untuk obat demam. Zat sikloaliin bawang merah adalah cukup untuk tubuh kita. Dalam bawang merah terdapat banyak zat-
sejenis obat yang terkenal sebagai obat penuh panas yang luar zat yang diperlukan oleh tubuh seperti kalori, protein, lemak,
biasa. Kalsium, dan lain-lain.
5. Floroglusin 9. Pektin
Zat floroglusin pada umbi bawang merah selain dapat menurunkan Pektin secara umum terdapat pada dinding sel primer tanaman,
suhu tubuh, zat floroglisin bawang merah ini juga bisa mencegah khususnya disela-sela antara selulosa dan hemi selulosa. Senyawa
munculnya sel kanker dalam tubuh. Zat floroglusin pada umbi pektin juga berfungsi sebagai bahan perekat antara dinding sel yang
bawang merah merupakan salah satu obat pencegah kanker yang satu dengan lainnya. Bagian antara dua dinding sel yang berdekatan
baik. tersebut disebut lamela tengah. Sebagai penyusun jaringan
6. Dihidroaliin tumbuhan, zat pektin bertanggung jawab terhadap sebagian besar
Zat dihidroaliin bawang merah ini membantu melancarkan kekerasan dan tekstur buah buahan dan sayur-sayuran. Pelunakan
pengeluaran air seni bagi orang yang bermasalah dengan buang air jaringan buah-buahan selama pemasakan, penghancuran
kecil. Berdasarkan uji klinis, zat dihidroaliin pada bawang merah bisa kemantapan Icoloid perubahan pekatan buah-buahan sering
mengatasi masalah penyakit kandungan air seni. Zat dihidroaliin disebabkan oleh perubahan dalam zat pektin. Sebagai aditif, pektin
bawang merah ini banyak digunakan oleh orang yang bermasalah merupakan pembentuk gel dan pengental yang sangat berharga.
dengan buang air kecil. Pektin pada umumnya terdiri dari berbagai senyawa karbohidrat.
senyawa utamanya terdiri dari polisakarida yang terdiri dari unit Fitokimia terbanyak dalam bawang merah adalah allisin dan diallyl
asam D galakturonat yang dihubungkan dengan ikatan 1–4 sulfide. Kedua mineral tersebut sangat berguna untuk menurunkan
glukosida, asam galakturonat merupakan turunan dari galaktosa. tekanan darah, menurunkan kadar gula, menurunkan kadar
Tabel .2 Kandungan nutrisi dalam 100 gram bawang merah kolesterol dalam darah, dan sebagai antibiotik.
Komponen Gizi Jumlah Karena mengandung flavonglikosida, ia dianggap anti radang,
pembunuh bakteri, sedangkan kandungan saponinnya
Energi 39 kcal
mengencerkan dahak. Ia juga memiliki sejumlah zat lain yang
Protein 0,3 g
berkhasiat menurunkan panas, menghangatkan, memudahkan
Lemak 0,2 g
pengeluaran angin dari perut, melancarkan pengeluaran air seni,
Karbohidrat 10,2 g mencegah penggumpalan darah, menurunkan kolesterol, dan kadar
Kalsium 36 mg gula dalam darah. Menurut penelitian terakhir, bawang merah juga
Fosfor 40 mg bisa mencegah kanker karena kandungan sulfurnya. Umbi lapisnya

Zat besi 0,8 mg mengandung zat-zat seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi,
vitamin B1 dan C.
Vitamin A 0 IU
F. Kegunaan dari Bawang Merah (Allium cepa L) :
Vitamin B1 0,03 mg
Bawang merah (Allium cepa L) dapat digunakan sebagai berikut:
Vitamin C 15 mg
1. Demam pada anak,
Air 88 g 2. Perut kembung, muntah-muntah,
BDD 90% 3. Masuk angin,
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1992) 4. Kerokan,
E. Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L) 5. Batuk,
Walaupun bawang merah memiliki aroma yang menyengat—bahkan 6. Disentri,
dapat membuat keluar air mata, justru aroma itulah yang 7. Hipertensi,
menandakan adanya senyawa berkhasiat obat pada bawang merah. 8. Diabetes,
Aroma menyengat timbul karena adanya berbagai macam asam 9. Kutu air / kaki rangen,
amino bersulfur yang menjadi fotokimia utama pada bawang merah. 10. Bisul/ luka,
11. Payudara bengkak / mastitis,
12. Haid tidak teratur Iklim
13. Kencing manis Bawang merah dapat kita tanam dengan baik di daerah dataran
14. Obat cacing rendah dan dataran tinggi. Pertumbuhanya lebih baik di daerah
15. Mampu mencegah terjadinya penggumpalan darah dataran rendah sampai ketinggian 30
16. memberikan peluang kesembuhan pada penderita asma meter di atas permukaan laut karena suhunya lebih tinggi, yaitu rata-
17. menurunkan tekanan darah dan kadar lemak di dalam darah rata 30oC. Bawang merah termaksud tanaman sayuran yang tidak
18. mencegah naiknya gula darah pada penderita diabetes melitus tahan terhadap air hujan. Kita juga dapat menanam bawang merah
19. Melancarkan air seni pada anak disertai demam, dan dalam musim penghujan asal saja pembuangan airnya baik dan
20. Sariawan. pemberantasan penyakit di lakukan secara teratur.
Dari hasil penelitian, ternyata ekstrak umbi bawang merah dengan Tanah
dosis 250 mg/kg bb, menyebabkan penurunan kadar gula darah Tanaman ini menghendaki tanah yang subur, banyak mengandung
normal sebesar 23,46%. Pada pemberian tolbutamid dosis 250 Humus, gembur, dan pertukaran udaranya baik, serta tidak
mg/kg bb secara oral, menunjukkan penurunan kadar gula darah tergenang. Bilamana tanahnya becek maka perlu di buatkan
normal sebesar 22,21%, dan pemberian air suling dengan takaran 5 saluraan pembuangan air. Tanah yang di senangi yaitu tanah
ml/kg bb secara oral menunjukkan penurunan kadar gula darah endapan dan tanah liat berpasir.
normal sebesar 3,00%. Tri Purwaningsih, 1991. FMIPA Farmasi UI, Bawang merah dapat kita tanam di tegalan setelah panen padi.
demikian sumber waspada menyebutkan. Daerah yang banyak terdapat tanaman bawang merah adalah
Bawang merah juga merupakan bagian penting dari bumbu seperti daerah Tegal, Cirebon, Pekalongan, Brebes, Madium.
masakan, baik untuk masakan rumah tangga, Macam-Macamnya
restoran maupun industri makanan , di samping itu bawang Bawang merah yang biasa di tanam orang ada 2 macam, yaitu
merah juga bisa di manfa'atkan sebagai obat herbal. bawang merah biasa dan bawang merah bombay. Bawang merah
G. Budidaya Tanaman Bawang Merah biasa mempunyai daun yang bulat, panjang, warnanya hijau, dan di
Budidaya bawang merah dapat dilakukan dengan dua iklim yaitu dalamya berongga, dan rasanya pedas. Bawang Bombay,
dataran rendah dan dataran tinggi. Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai daun yang setengah bulat panjang, warnanya hijau tua,
merupakan daerah dataran rendah sehingga bibit yang di perlukan dan di dalamnya berlubang, serta rasanya tidak terlalu pedas,
harus bibit bawang merah yang dataran rendah, jangan salah pilih bahkan agak manis.
bibit . Beberapa jenis bawang merah biasa adalah :
1) Ampenan, umur 70 hari, cocok untuk musim kemarau. setiap batang yang di berikan secara melingkar dengan jarak 5 – 10
2) Bima, umur 60 hari, cocok untuk musim penghujan. cm dari batang.
3) Medan, umur 80 hari, cocok untuk segala musim, 2.Memberantas Hama dan Penyakit
4) Kuning, umur 70 hari, cocok untuk musim kemarau. Hama yang sering merusak tanaman bawang merah adalah ulat
Bibit daun Dan hama bodas. Ulat daun ini sering memotong ujung –ujung
Bibit yang hendak kita gunakan kita pilih dari umbi yang kecil, bulat, daun dan hama bodas sering memotong ujung daun sampai kering.
sehat, dan agak tua. Sebelumnya bibit ini di tarang. Untuk 1 Ha Hama ini dapat di berantas dengan semprotan Folidol, Tamaron,
pertanaman bawang merah biasa akan di perlukan 200.000 butir Dan Bayrusil 0,2%.
umbi atau 1.000 kg. sedangkan bawang bombay akan di perlukan Penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah adalah
90.000 butir umbi atau 1.500 kg. Cendawan busuk umbi, penyakit mati pucuk, penyakit becak-becak
daun, dan penyakit trotol. Penyakit cendawan dapat di berantas
dengan semprotan Bubur Bordeaux 2% atau Dithane M-45 0,2%.
Penyakit becak-becak di berantas dengan semprotan Dithane M-45
atau Antracol 0,2%.
Hasil
Tanaman bawang merah dapat di pungut hasilnya setelah berumur

Gambar 3. Proses Penanaman Bawang 21/2 – 31/3 bulan, yaitu setelah 60% daunya menjadi kering dan

Merah leher daunya lemas. Pemunguta di lakukan dengan cara mencabut

Untuk mempercepat keluarnya tunas, bibit ini dipotong ujungnya tanaman yang akan di panen, dengan baik. Satu rumput tanaman

sampai sepanjang 1/3 – ½ bagian. Sesudah itu bibit di tanam di atas dapat menghasilkan 4 – 6 umbi anakan dan untuk 1 Ha

bendengan sampai permukaan irisan menutup. Jarak tanaman menghasilkan 100 – 1200 kwintal. (Edit Muhammad Saufi)
bawang biasa 15 x 20cm dan bawang bombay 20 x 30 cm. di dalam 1. Syarat Tumbuh Bawang Merah

satu bendengan akan terdapat 4 barisan tanaman. Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan,
Pemeliharaan berstruktur remah, dan bertekstur sedang sampai liat. Jenis tanah

1.Memupuk Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5.6 - 6.5. Tanaman bawang

Berikan campuran pupuk ZA dan ZK sebanyak 4 – 10 gram untuk merah memerlukan udara hangat untuk pertumbuhannya (25 s/d
320C), curah hujan 300 sampai 2500 mm pertahun, ketinggian 0-400 Setelah tanah selesai diolah selanjutnya dilakukan kegiatan
mdpl, dan kelembaban 50-70 %. pemupukan. Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik
2. Pengolahan Tanah yang sudah matang seperti pupuk kandang sapi dengan dosis 10-20
Pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan ton/ha atau pupuk kandang ayam dengan dosis 5-6 ton/ha, atau
lapisan tanah yang gembur, memperbaiki drainase dan aerasi tanah, kompos dengan dosis 4-5 ton/ha. Selain itu pupuk P (SP-36) dengan
meratakan permukaan tanah, dan mengendalikan gulma. Tanah dosis 200-250 kg/ha diberikan 2-3 hari sebelum penanaman.
dibajak atau dicangkul dengan kedalaman 20 cm, kemudian dibuat Umbi bibit ditanam dengan jarak 10 cm x 20 cm atau 15 cm x 15 cm.
bedengan selebar 120 - 175 cm, tinggi 25 - 30 cm, serta panjang Lobang tanaman dibuat setinggi umbi dengan menggunakan alat
sesuai disesuaikan dengan kondisi lahan. Saluran drainase dibuat penugal. Umbi bawang merah dimasukkan ke dalam lobang
dengan lebar 40 - 50 cm dan kedalaman 50 - 60 cm. Apabila pH tanaman dengan gerakan seperti memutar sekrup, hingga ujung
tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di umbi tampak rata dengan permukaan tanah. Setelah tanam
atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu. dilakukan penyiraman dengan menggunakan embrat yang halus.
Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100 gr (1 5. Pemupukan Susulan
bungkus GLIO) dicampur 25-50 kg pupuk kandang matang, diamkan Pemupukan susulan dilakukan pada umur 10-15 hari dan umur 30-
1 minggu lalu taburkan merata di atas bedengan. 35 hari setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan adalah :
3. Penyediaan Bibit Urea 75-100 kg/ha, ZA 150-250 kg/ha, Kcl 75-100 kg/ha. Pupuk
Pada umumnya perbanyakan bawang merah dilakukan dengan diaduk rata dan diberikan di sepanjang garitan tanaman.
menggunakan umbi sebagai bibit. Kualitas umbi bibit merupakan 6. Pengairan
salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya hasil produksi Tanaman bawang membutuhkan air yang cukup dalam
bawang merah. Umbi yang baik untuk bibit harus berasal dari pertumbuhannya. Penyiraman pada musim kemarau dilakukan 1 kali
tanaman yang cukup tua yaitu berumur 70 - 80 hari setelah tanam, dalam sehari pada pagi hari atau sore, sejak tanam sampai
dengan ukuran sedang (beratnya 5 - 10 gram, diameter 1,5 - 1,8 menjelang panen.
cm). Umbi bibit tersebut harus terlihat segar dan sehat, tidak keriput, 7. Menyiangan dan Pembumbunan
dan warnanya cerah. Umbi bibit telah siap tanam apabila telah Menyiang dilakukan sesuai dengan kondisi gulma, minimal dilakukan
disimpan 2 - 4 bulan sejak dipanen dan tunasnya sudah sampai ke dua kali/musim, yaitu menjelang dilakukannya pemupukan susulan.
ujung umbi. Kegiatan membumbun dilakukan saat tanaman umur 30 dan 45 hari
4. Penanaman dan Pemberian Pupuk Dasar
setelah tanam atau disesuaikan dengan kondisi umbi sampai muncul Untuk mengatasinya, semprot dengan fungisida Daconil 70 WP atau
ke permukaan tanah. Antracol 70 WP.
8. Pengendalian Hama dan Penyakit e. Penyakit trotol (bercak ungu alternaria) ditandai dengan bercak
Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah putih pada daun dengan titik pusat berwarna ungu. Gunakan
adalah ulat tanah, ulat daun, ulat grayak, kutu daun, nematoda akar, fungisida efektif, antara lain Antracol 70 WP, Daconil 70 WP, dll
bercak ungu alternaria, embun tepung, busuk leher batang, otomatis/ untuk membasminya.
antraknose, busuk Umbi, layu fusarium dan busuk basah. 9. Panen dan Paska Panen
a. Hama ulat bawang (Spodoptera spp). Bawang merah dipanen apabila umurnya sudah cukup tua, biasanya
Serangan hama ini ditandai dengan bercak putih transparan pada pada umur 60-70 hari setelah tanam. Tanaman bawang merah
daun. Pengendaliannya adalah : - Telur dan ulat dikumpulkan lalu dipanen setelah terlihat tanda-tanda 60-70% daun telah rebah atau
dimusnahkan - Pasang perangkap ngengat (feromonoid seks) ulat leher batang lunak, sedangkan untuk bibit kerebahan daun lebih dari
bawang 40 buah/ha - Jika intensitas kerusakan daun lebih besar 90%. Panen dilakukan waktu udara cerah. Pada waktu panen,
atau sama dengan 5 % per rumpun atau telah ditemukan 1 paket bawang merah diikat dalam ikatan-ikatan kecil (1-1.5 kg/ikat),
telur/10 tanaman, dilakukan penyemprotan dengan insektisida kemudian dijemur selama 5-7 hari). Setelah kering (penjemuran 5-7
efektif, misalnya Hostathion 40 EC, Cascade 50 EC, Atabron 50 EC hari), 3-4 ikatan bawang merah diikat menjadi satu, kemudian
atau Florbac. bawang dijemur dengan posisi penjemuran bagian umbi di atas
b. Hama trip (Thrips sp.) selama 3-4 hari. Pada penjemuran tahap kedua dilakukan
Gejala serangan hama thrip ditandai dengan adanya bercak putih pembersihan umbi bawang dari tanah dan kotoran. Bila sudah cukup
beralur pada daun. Penanganannya dengan penyemprotan kering (kadar air kurang lebih 85 %), umbi bawang merah siap
insektisida efektif, misalnya Mesurol 50 WP atau Pegasus 500 EC. dipasarkan atau disimpan di gudang.
c. Penyakit layu Fusarium ditandai dengan daun menguning, daun a. Pengeringan umbi dilakukan dengan cara dihamparkan merata
terpelintir dan pangkal batang membusuk. Jika ditemukan gejala diatas tikar atau digantung di atas para-para. Dalam keadaan cukup
demikian, tanaman dicabut dan dimusnahkan. panas biasanya memakan waktu 4-7 hari. Bawang merah yang
d. Penyakit otomatis atau antraknose sudah agak kering diikat dalam bentuk ikatan.Proses pengeringan
Gejalanya : bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan dihentikan apabila umbi telah mengkilap, lebih merah, leher umbi
pada bercak tersebut yang menyebabkan daun patah atau terkulai. tampak keras dan bila terkena sentuhan terdengar gemerisik.
b. Sortasi dilakukan setalh proses pengeringan
c. Ikatan bawang merah dapat disimpan dalam rak penyimpanan Dalam penelitian ini, Bawang Merah (Allium cepa L) digunakan
atau digantung dengan kadar air 80 (persen) – 85 (persen), ruang sebagai bahan utama dalam pembuatan obat tradicional.
penyimpnan harus bersih, aerasi cukup baik, dan harus khusus tidak b. Minyak tanah
dicampur dengan komoditas lain. c. Minyak kayu putih
10. Kriteria Kualitas Bawang Merah 2. Alat
Kriteria kualitas bawang merah yang dikehendaki oleh konsumen Peralatan dalam pembuatan obat tradisional:
rumah tangga adalah : umbi berukuran besar, bentuk umbi bulat, a. Parut
warna kulit merah keunguan, dan umbi kering askip. Sedangkan b. Piring kecil
konsumen luar (untuk ekspor) yang dikehendaki adalah : umbi c. Plastik sebagai alas
berukuran besar, bentuk umbi bulat, wana kulit merah muda, dan C. Langkah Kerja
umbi kering lokal. 1. Sediakan umbi bawang merah, parut hingga halus.
H. Cara Mengkonsumsi Bawang Merah yang Harus Dihindari
Jangan sekali-kali mengkonsumsi bawang merah mentah yang
sudah di iris - iris pada hari berikutnya, karena bawang merah
mentah yang sudah di iris - iris dan setelah melewati satu hari
akan menjadi zat yang sangat aktif dalam menarik bakteri -bakteri
di sekitarnya, sehingga mengkonsumsi bawang merah mentah sisa
hari yang lalu dapat mengganggu kesehatan tubuh.
BAB III. METODOLOGI Gambar 4. Bawang Merah Gambar 5. Proses
A. Tempat dan Waktu Penelitian Pemarutan Bawang
Proses pembuatan obat tradisional dari bawang merah (Allium cepa Merah
L) dilakukan di rumah penulis desa Ambalkliwonan, Ambal, 2. Kemudian, masukkan parutan bawang merah tersebut ke dalam
Kebumen. Waktu pelaksanaannya dilakukan pada 19 Februari 2012. piring kecil.
B. Bahan dan Alat
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
a. Bawang Merah (Allium cepa L)
sebagai zat yang bersifat anti bakteri dan anti radang. Sedangkan
unsur flavonoid pada bawang merah bahkan lebih hebat lagi, karena
memiliki efek sebagai anti bakteri, anti alergi, anti radang, bahkan
sebagai anti kanker. Demam adalah gejala umum yang selalu timbul
pada seseorang, ketika orang itu sedang mengalami sejenis
peradangan/infeksi di dalam tubuhnya.
Banyak orang tua panik bila mendapati suhu tubuh anaknya di atas
Gambar 6. Bawang Merah Parut rata-rata atau sering disebut demam. Sebagai pertolongan pertama,
3. Lalu, tambahkan minyak tanah sedikit. umumnya diberikan obat penurun panas yang berbahan dasar kimia
seperti golongan parasetamol, asam salisilat, ibuprofen, dan lain-lain.
Jarang sekali orangtua yang langsung teringat memberikan obat-
obatan tradisional.
Padahal, obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman obat ini
tak kalah ampuhnya sebagai pengusir demam. Obat-obatan
tradisional memiliki kelebihan, yaitu toksisitasnya relatif lebih rendah
dibanding obat-obatan kimia. Jadi, relatif lebih aman, bahkan tidak

4. Selanjutnya, tambahkan minyak ada efek samping bila penggunaannya benar. Soalnya, kandungan

kayu putih secukupnya. tanaman obat bersifat kompleks dan organis sehingga dapat

Gambar 7. Penambahan Minyak Kayu Putih disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan

5. Terakhir, campurkan bahan-bahan tersebut dengan cara maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak. Selain itu,

meremas-remas menggunakan jari tangan. harganya pun lebih murah.

D. Cara pemakaian: Ramuan tersebut dioleskan pada perut yang Demam pada anak dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

kembung, seluruh badan, kaki, dan tangan pada anak yang demam. 1. Demam karena infeksi yang suhunya bisa mencapai lebih dari

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 38°C. Penyebabnya beragam, yakni infeksi virus (seperti flu, cacar,

Bawang merah memiliki unsur kandungan minyak atsiri yang sangat campak, SARS, flu burung, demam berdarah, dan lain-lain) dan

menentukan bagi kesembuhan penderita demam. Hal ini disebabkan bakteri (tifus, radang tenggorokan, dan lain-lain).

karena minyak atsiri adalah unsur yang telah dikenal secara luas
2. Demam noninfeksi, seperti kanker, tumor, atau adanya penyakit 1. Selain sebagai rempah-rempah yang multiguna, bawang merah
autoimun seseorang (rematik, lupus, dan lain-lain). (Allium cepa L) juga bisa digunakan sebagai obat tradisional yang
3. Demam fisiologis, seperti kekurangan cairan (dehidrasi), suhu dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk menyembuhkan
udara yang terlalu panas, dan lain-lain. berbagai macam penyakit.
Dari ketiganya, hanya demam yang disebabkan oleh infeksi dan 2. Pengobatan menggunakan umbi bawang merah tidak
noninfeksi sajalah yang memerlukan obat penurun panas. Untuk menimbulkan efek samping seperti menggunakan obat-obatan kimia.
mempercepat proses penurunan panasnya, selain ramuan 3. Bawang merah mengandung minyak atsiri sehingga dapat
tradisional yang diminum, dapat juga diberikan baluran atau kompres digunakan sebagai obat penurun panas alami.
untuk membantu. A. Saran
Akan halnya demam fisiologis, tak diperlukan obat-obatan penurun 1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat
panas karena umumnya jarang melebihi 380°C. Untuk menurunkan lain dari bawang merah.
suhu tubuh, cukup diberikan minum yang banyak dan diusahakan 2. Seharusnya produksi obat-obatan alternatif lebih ditingkatkan lagi,
berada dalam ruangan berventilasi baik atau berpendingin. karena terbukti mampu menyembuhkan penyakit-penyakit kronis
Tabel 3. Perbandingan Bawang Merah sebagai Obat Tradisional namun tidak menimbulkan efek samping seperti obat-obatan kimia.
dan Obat Kimia 3. Lebih baik beralih menggunakan obat-obatan alternatif meskipun
No. Obat Tradisional Obat Kimia khasiatnya tidak langsung terasa. Namun obat alternatif ini tidak
1. Harganya terjangkau dan Harga relatif mahal karena menyebabkan efek samping yang merugikan.
barangnya mudah didapat. faktor impor. DAFTAR PUSTAKA

2. Efek samping relatif kecil bahkan Efek samping pengobatan Anggoro Hadi Permadi, Wisnu Broto dan Yusri Krisnawati. 1996.

sama sekali tidak menimbulkan lebih sering terjadi. “Perbanyakan Benih Bawang Merah Melalui Biji”. Dalam Warta

efek samping jika digunakan Litbang Pertanian Vol. XVII, No 5. Departemen Pertanian.

secara tepat. Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri Jilid 1. Diterjemahkan oleh Ketaren,
S. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
3. Reaksinya lambat. Reaksinya cepat.
Hendro Sunarjono. 1986. “Prospek Peningkatan Produksi bawang
4. Memperbaiki keseluruhan sistem Hanya memperbaiki
Merah dengan Biji. dalam:Warta Litbang Pertanian, Vol. 8, No. 4-6,
tubuh. beberapa sistem tubuh.
Juli. Derpartemen Pertanian.
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Hilmi Ridwan, Holil Sutapradja dan Margono. 1989. “Daya Produksi
dan Harga Pokok Bibit Biji Bawang Merah”. dalam: Buletin Penelitian
Holtikultura, Vol. XIX, No. 3/90. Balithor Lembang.
Mieke Americana. 1998. Perbaikan Kualitas Sayuran Berdasarkan
Preferesi Kunsumsi. Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Puslitbang Holtikultura.1994. Hasil Penelitian Holtikultura Pelita V.
Jakarta: Badan Litbang Pertanian.
http://www.google.co.id/#hl=id&gs_nf=1&cp=5&gs_id=r&xhr=t&q=ba
wang+merah&pf=p&sclient=psy-
ab&source=hp&pbx=1&oq=bawan&aq=0&aqi=g4&aql=&gs_sm=&gs
_upl=&bav=on.2,or.r_gc.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_merah
http://lenterahati.web.id/khasiat-bawang-merah.html
http://sweetspearls.com/health/bahan-dapur-untuk-redakan-demam-
2/
http://tipsku.info/manfaat-bawang-merah/
http://www.bawangmerahputih.com/kandunganbawangmerah.ht

Anda mungkin juga menyukai