Anda di halaman 1dari 11

PENEGAKAN TERHADAP PROSES PENYELIDIKAN DAN

PENYIDIKAN

TINDAK KLITIH DI DAERAH YOGYAKARTA

Oleh :

Rizal Rahmatuloh J

1800024370

Skripsi ini Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan dalam Memperoleh


Gelar Sarjana Hukum

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA
TAHUN 2021
Daftar Isi
A. Judul Skripsi..................................................................................................................1

B. Latar Belakang..............................................................................................................1

C. Rumusan Masalah.........................................................................................................4

D. Tujuan Penelitian..........................................................................................................4

E. Manfaat Penelitian.........................................................................................................5

F. Metode Penelitian.......

G. Tinjauan Pustaka

i
A. Judul Skripsi
Penegakkan Terhadap Proses Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Klitih Di

Daerah Yogyakarta

B. Latar Belakang
Institusi Kepolisian merupakan suatu pranata yang dibentuk oleh pemerintah

dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada masyarakat

Indonesia. Salah satu caranya adalah penegakan hukum pada setiap tindak

kejahatan yang terjadi. Dengan penegakan hukum yang baik, diharapkan dapat

tercapai tujuan pemerintah, yaitu memberikan perlindungan dan keamanan kepada

masyarakat.

Penyelidikan dan penyidikan merupakan salah satu rangkaian atau proses

dari penegakan hukum di Indonesia. Apabila mengacu pada Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana Pasal

1 ayat (5) menjelaskan bahwa “penyidikan merupakan serangkaian tindakan

penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai

tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan

menurut acara yang diatur dalam undang-undang ini”.

Berdasarkan penjelasan tersebut Institusi Kepolisian merupakan suatu

lembaga yang diberi wewenang oleh negara yang diharapkan mampu membantu

proses penyelesaian terhadap setiap kasus kejahatan dan tindak pidana, salah satu

contohnya yaitu tindak pidana klitih yang marak terjadi di Daerah Istimewa

Yogyakarta.

1
Menurut Pamungkas (2018) dalam Bahasa Jawa, klitih merupakan istilah

yang merujuk pada kegiatan seseorang keluar rumah di malam hari tanpa tujuan

yang jelas atau cari angin. Namun dewasa ini, makna klitih berubah menjadi

perilaku remaja yang identik dengan kekerasan di jalan pada malam hari.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepolisian Daerah Istimewa

Yogyakarta, selama tahun 2019 telah terjadi 40 kasus klitih yang terjadi diseluruh

kabupaten DIY. Sedikitnya 81 pelaku klitih tertangkap, diantaranya 57 berstatus

pelajar dan yang lainya berstatus pengangguran. Di tahun 2020 yang notabene

sebagai tahun musibah untuk seluruh masyarakat dunia karena serangan pandemi

covid-19, tidak menghentikan aksi klitih di Yogyakarta. Dan diperkirakan aksi

klitih tersebut akan terus meningkat tanpa ada tindakan lebih lanjut. Hal ini

menunjukkan bahwa Kepolisian masih kurang dalam memberikan perlindungan

serta keamanan bagi masyarakat.

Berdasarkan pernyataan tersebut, diperlukan adanya penanganan serius dari

pemerintah, aparat kepolisian, maupun dari keluarga untuk mencegah terjadinya

tindak kejahatan klitih yang dilakukan oleh para remaja di Yogyakarta. Salah satu

caranya dengan melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih mendalam

sehingga diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab para

remaja melakukan tindak pidana klitih.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat ditarik rumusan masalah yaitu

sebagai berikut :

2
1. Bagaimana proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan

Kepolisian terhadap tindak pidana klitih ?

2. Apa yang menjadi faktor atau penyebab remaja di Yogyakarta melakukan

tindak pidana klitih ?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat ditarik tujuan penelitian yaitu

sebagai berikut:

1. Mengetahui proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan

Kepolisian terhadap tindak pidana klitih

2. Mengetahui fakto atau penyebab remaja di Yogyakarta melakukan tindak

pidana klitih

E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, dapat ditarik manfaat penelitian yaitu

sebagai berikut:

1. Manfaat bagi Universitas Ahmad Dahlan yaitu untuk menambah koleksi

daftar pustaka serta sebagai sarana referensi bagi mahasiswa yang ingin

melaksanakan penelitian dengan tema yang serupa

2. Manfaat bagi penulis yaitu dapat menambah pemahaman mengenai proses

penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh Kepolisian.

3. Manfaat bagi masyarakat yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat

mengenai faktor penyebab aksi klitih sehingga masyarakat dapat

mencegah aksi tersebut sejak dini.

3
F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jeniis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah normatif empiris,

yaitu penggabungan antara pendekatan hukum normatif dengan adanya

penambahan dari berbagai unsur-unsur empiris. Dalam metode penelitian

normatif-empiris ini juga mengenai implementasi ketentuan hukum

normatif (undang-undang) dalam aksinya disetiap peristiwa hukum

tertentu yang terjadi dalam suatu masyarakat.

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah Kepolisian Daerah Istimewa

Yogyakarta

b. Objek Penelitian

Objek penelitian dari skripsi ini adalah penegakan terhadap proses

peneyelidikan dan penyidikan tindak klitih di daerah Yogyakarta.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi dari Penelitian ini adalah Polresta Yogyakarta yang beralamat di Jl.

Reksobayan No.1, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta,

Daerah Istimewa Yogyakarta 55122

4. Sumber Data dan Bahan Hukum

a. Sumber Data

1) Sumber Data Primer

4
Sumber data primer diperoleh secara langsung dengan cara

wawancara atau penyebaran kuesioner atau angket secara online.

2) Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil

penelaahan kepustakaan atau penelaahan terhadap berbagai

literatur atau bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah atau

materi penelitian. (Soerjono Sukanto, 1986)

b. Bahan Hukum

1) Bahan Hukum Primer

Bahan hukum yang diperoleh dari peraturan perundang-undangan.

a) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata

2) Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum yang berkaitan dengan bahan hukum primer dan

membantu untuk menganalisis dan memahami bahan hukum

primer, berupa jurnal, hasil penelitian, buku, dan lain-lain.

3) Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang membantu untuk

menganalisis dan memahami bahan hukum primer dan sekunder,

berupa Kamus Hukum dan Kamus Bahasa Indonesia.

5. Metode Pendekatan

a. Metode pendekatan yuridis adalah pendekatan yang dilakukan

berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori,

5
konsep- konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan

yang berhubungan dengan penelitian ini.

b. Metode pendekatan sosiologis adalah pendekatan yang dilakukan

untuk mendapatkan data primer dan membuktikan kebenaran dari

koresponden.

6. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara dan kuesioner

Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan kuesioner cara

utama pengumpulan data. Menurut Esterberg dalam Sugiyono

(2015:72) wawancara adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua

orang untuk bertukar informasi mupun suatu ide dengan cara tanya

jawab, sehingga dapat dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan atau

makna dalam topik tertentu. Sedangkan Kuesioner adalah Angket atau

kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan

seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab. (Sugiyono

2017:142). Wawancara dan kuesioner dilakukan guna mengetahui

proses penyelidikan dan penyidikan tindak klitih di daerah Yogyakarta

serta faktor-faktor remaja di daerah Yogyakarta melakukan tindak

klitih.

b. Studi Pustaka

studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain

yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma yang berkembang pada

6
situasi sosial yang diteliti, hal ini dikarenakan penelitian tidak akan

lepas dari literature-literatur ilmiah, Sugiyono (2015:140).

7. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif karena penelitian ini

bersifat deskriptif. Metode analisis deskriptif kualitatif adalah

menganalisis, menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi

dari berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawacara atau

pengamatan mengnai masalah yang diteliti yang terjadi di lapangan. I

Made Winartha (2006:155)

G. Tinjauan Pustaka

1. Soerjono Soekanto (1983 : 3), Penegakan hukum adalah kegiatan

menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan dalam kaidah-kaidah,

pandangan-pandangan yang mantap dan mengejawantahkannya dalam

sikap, tindak sebagai serangkaian penjabaran nilai tahap akhir untuk

menciptakan kedamaian pergaulan hidup.

2. UU NO 8 Tahun 1981 tentang KUHAP Pasal 1 ayat (5), Penyidikan

adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan

suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat

atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut acara yang diatur dalam

undang-undang ini.

3. Pamungkas (2018) dalam Bahasa Jawa, klitih merupakan istilah yang

merujuk pada kegiatan seseorang keluar rumah di malam hari tanpa tujuan

yang jelas atau cari angin. Namun dewasa ini, makna klitih berubah

7
menjadi perilaku remaja yang identik dengan kekerasan di jalan pada

malam hari.

Anda mungkin juga menyukai