Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR DAN TATA TERTIB MEDIASI

Disusun oleh : kelompok 9

 Rizal Aditya
 Rizal Rahmatuloh J (1800024370)
 h
 h
 h

TATA TERTIB MEDIASI

BAB I

PENDAHULUAN

PASAL I

Definisi
1. Mediasi adalah penyelesaian sengketa di luar pengadilan melalui cara perundingan
untuk mencapai kesepakatan para pihak yang dibantu oleh pihak netral yaitu mediator.
2. Mediator adalah pihak netral yang membantu para pihak dalam perundingan guna
mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa tanpa memutus atau
memaksakan.
3. Para Pihak adalah dua atau lebih subjek hukum yang bersengketa.
4. Sekretaris adalah 1 (satu) atau lebih personil yang ditunjuk oleh Pengurus untuk
membantu Mediator dalam urusan pencatatan dan administrasi selama proses Mediasi.
5. Permohonan Mediasi adalah surat permohonan yang diajukan oleh para pihak atau
salah satu pihak ke pengurus untuk menyelenggarakan mediasi yang sesuai dengan tata
tertib mediasi.
6. Perjanjian Mediasi adalah perjanjian tertulis yang dibuat oleh para pihak untuk
menyelesaikan sengketa melalui mediasi.
7. Kesepakatan Perdamaian adalah kesepakatan hasil mediasi dalam bentuk dokumen
yang memuat ketentuan penyelesaian sengketa yang ditandatangani para pihak dan
mediator.

BAB II

Prosedur

Pasal II

Pengajuan Permohonan Mediasi

1. Mediasi diselenggarakan berdasarkan permohonan mediasi yg diajukan oleh para pihak


2. Pengurus Mediator akan menyampaikan diterima atau ditolaknya surat permohonan
mediasi tersebut dalam waktu paling lama 10 hari sejak di konfirmasi kan nya surat
permohonan mediasi dari termohon.
3. Apabila surat permohonan diterima, maka harus menyertakan penunjukan mediator
oleh pengurus.
4. Setelah penunjukan mediator, para pihak wajib menyerahkan fotokopi dokumen yang
memuat duduk perkara, fotokopi surat-surat yang diperlukan dan hal-hal lain yang
terkait dengan sengketa kepada mediator dan para pihak.

BAB III

Proses Mediasi

Pasal III

Perundingan

1. Perundingan Mediasi berlangsung paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung setelah
tanggal surat keputusan pengangkatan mediator. Jangka waktu tersebut dapat
diperpanjang atas kesepakatan para pihak dan mediator paling lama 30 (tiga puluh) hari
lagi.
2. Para pihak wajib menghadiri perundingan dan tidak boleh diwakilkan oleh kuasa
hukumnya.
3. Para pihak diwajibkan datang tepat waktu dengan menggunakan pakaian yang sopan
dan rapi.
4. Bahasa yang digunakan dalam proses perundingani adalah bahasa indonesia, namun
para pihak dapat menggunakan bahasa lain berdasarkan persetujuan mediator.
5. Dalam waktu proses melakukan mediasi kedua pihak yang bersengketa bersifat
terbuka,demokratis ,dan saling menghormati guna terciptanya kesepakatan.
6. kedua pihak dilarang menginterversi satu sama lain atau meneror pihak lain dalam
proses mediasi.
7. Selama Perundingan berlangsung para pihak tidak diperbolehkan saling memotong
pembicaraan. Para pihak dipersilahkan berbicara setelah dipersilahkan oleh mediator.
8. Proses Mediasi bersifat rahasia dan berlangsung secara tertutup yang hanya dihadiri
oleh Para Pihak, Mediator dan Sekretaris, kecuali Para Pihak menghendaki lain atau bila
diperlukan.
9. Para pihak dilarang merekam acara mediasi baik rekaman audio, rekaman visual
maupun rekaman audio visual.
10. Acara perundingan, dapat dilakukan dalam bentuk pertemuan tatap muka langsung
atau melalui sarana teknologi informasi (seperti telepon, telekonferensi dan/atau video
konferensi) mengingat kondisi saat ini masih pada masa pandemi.
11. Selama belum tercapai kesepakatan perdamaian, salah satu pihak dapat menyatakan
mundur dari proses mediasi dengan persetujuan mediator dan apabila terbukti pihak
lain tidak menunjukkan itikad baik dalam proses mediasi.
12. Dalam mediasi ini yang di tuju adalah terciptanya suatu kesepakatan tidak mencari siapa
yang menang /kalah tapi mencari solusi terbaik.

BAB IV

Hasil Mediasi

Pasal IV

Kesepakatan Mediasi

1. Apabila mediasi mencapai kesepakatan, maka harus dituangkan dalam kesepakatan


perdamaian dan wajib ditanda tangani oleh para pihak dan mediator.
2. Dengan ditanda tanganinya kesepakatan perdamaian tersebut, maka mediasi dapat
dinyatakan selesai.

Pasal V

Pelaksanaan Kesepakatan

1. Apabil salah satu pihak tidak melaksanakan kesepakatan perdamaian tersebut, maka
pihak yang melanggara tersebut akan mendapatkan teguran tertulis, dan apabila
melanggara untuk kedua kalinya akan dijatuhi denda.

Anda mungkin juga menyukai