Anda di halaman 1dari 20

Sumber: https://sciencestruck.

com/environmental-possibilism-vs-environmental-determinism

MODUL AJAR
GEO.E.YP.10.6
Guru Mapel : Ristya Komala
Institusi : SMA Boarding School Putra Harapan
Jenjang : SMA
Kelas X
Alokasi Waktu : 180 Menit (4 JP)

Fase CP :E
Domain CP : Teori determinis dan posibilisme terhadap kelestarian lingkungan
fisik dan sosial
Tujuan Pembelajaran :
Melalui pembelajaran blended learning peserta didik dapat menyimpulkan teori determinis
dan posibilisme terhadap kelestarian lingkungan fisik dan sosial serta terampil menyusun
laporan ilmiah dari bentuk interaksi dari aspek manusia dan lingkungan dengan sudut
pandang faham fisis determinis dan faham posibilisme melalui literasi geografi dengan
mengembangkan sikap mandiri, bernalar kritis, kreatif dan bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa.

Kata Kunci :
• Teori Determinis
• Teori Possibilisme
Pertanyaan Inti :

1. Apa yang dimaksud dengan teori determinis?


2. Apa yang dimaksud dengan teori possibilisme?
3. Siapa yang mengemukakan teori determinis?
4. Siapa yang mengemukakan teori possibilisme?
5. Apa contoh positif dan negative teori determinis?
6. Apa contoh positif dan negative teori possibilisme?
7. Mengapa teori determinisme perlu dikaji dalam geografi?
8. Mengapa teori possibilisme perlu dikaji dalam geografi?
9. Mengapa terjadi penolakan terhadap teori determinisme?
10. Bagaimana cara menyusun sebuah laporan ilmiah tentang teori determinis dan
possibilisme

Pengetahuan dan atau keterampilan yang harus dimiliki siswa :

10.6
10.6.1. Menyimpulkan teori determinis
10.6.2. Menyimpulkan teori possibisme
10.6.3. Menyimpulkan pendapat beberapa ahli yang mengemukakan teori determinis
10.6.4. Menyimpulkan pendapat beberapa ahli yang mengemukakan teori possibilisme
10.6.5. Menyimpulkan contoh positif dan negatif teori determinis
10.6.6. Menyimpulkan contoh positif dan negatif teori possibilisme
10.6.7. Menyimpulkan pentingnya mempelajari teori determinis
10.6.8. Menyimpulkan pentingnya geografi mengkaji teori possibilisme
10.6.9. Menyimpulkan penyebab terjadinya penolakan terhadap teori determinis
10.6.10. Menyusun laporan ilmiah dari bentuk interaksi manusia dan lingkungan dari
sudut pandang paham determinis dan possibilisme

Profil Pelajar Pancasila :

• Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (berempati pada orang lain)
• Mandiri (memiliki insiatif dan bekerja secara mandiri dalam melaksanakan keterampilan
proses, percaya diri, mengembangkan kendali dan disiplin diri)
• Bernalar kritis (mampu memproses informasi dan gagasan, melakukan evaluasi terhadap
prosedur yang dilakukan, mengevaluasi dan merefleksi pemikiran)
• Kreatif (menghasilkan karya atau gagasan atau tindakan yang orisinil)

Sarana dan Prasarana :

• Komputer/LAPTOP
• Lcd projector
• Jaringan internet
• Gambar terkait dengan materi
• Kutipan berita koran/majalah/media digital seuai materi
• Quizizz.com
• Liveworksheets
• Kertas kerja/karton
Target Siswa :

Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:


 Siswa reguler/tipikal
Jumlah Siswa :

Maksimum 36 peserta didik (dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi di kelas termasuk
dalam pembagian kelompok)
Ketersediaan Materi :

• Pengayaan untuk siswa CIBI: YA


• Alternatif penjelasan/metode : YA
Moda Pembelajaran :
❏ Paduan antara tatap muka dan PJJ Daring (blended learning)

Materi Ajar, Sumber Pembelajaran, Alat/Bahan :


Materi Ajar:

10.6.1 Teori Determinis

Teori determinisme adalah teori yang dikemukakan untuk memahami peran yang
ditimbulkan oleh kondisi lingkungan fisik seiring dengan munculnya kemajuan budaya
manusia atau masyarakat di tempat tertentu. Teori ini berpendapat bahwa iklim dan lanskap
fisik suatu tempat tidak hanya memengaruhi pandangan psikologis suatu masyarakat, tetapi
juga menentukan karakteristik budaya apapun yang berkembang di wilayah tersebut.

Contoh penerapan teori determinis dalam kehidupan adalah mereka yang percaya bahwa
cuaca yang terus menerus hangat didaerah subtropik menyebabkan masyarakat menjadi
terbelakang dan lebih kesukuan. Hal ini disebabkan oleh cuaca yang konsisten dan sumber
daya yang selalu tersedia seperti makanan dan air. Orang yang tinggal di daerah ini tidak
perlu bersusah payah dan bekerja keras untuk memastikan kelangsungan hidup mereka, dan
dengan demikian tidak perlu mengembangkan budaya mereka lebih jauh.

Sumber: https://geo-media.blogspot.com/2016/07/contoh-paham-fisis-determinis-dan.html
Gambar 1. Contoh kehidupan masyarakat yang dipengaruhi oleh teori determinis
Contoh lain dari penerapan teori determinis:
• Pertanian hanya berkembang didaerah subur
• Kota-kota besar terletak di daerah yang kaya akan air
• Permukiman yang terletak di jalur perdagangan berkembang dengan sangat cepat.

10.6.2 Teori Possibisme

Teori possibilisme adalah teori yang mengemukakan suatu keyakinan bahwa manusialah
arsitek dari budaya mereka sendiri untuk lingkungannya dan menawarkan berbagai cara agar
suatu budaya dapat berkembang. Budaya dibentuk oleh pilihan yang dibuat manusia dalam
berinteraksi dengan lingkungan mereka. Berikut ini merupakan contoh penerapan teori
Possibilisme dalam kehidupan.

Sumber: https://geo-media.blogspot.com/2016/07/contoh-paham-fisis-determinis-dan.html
Gambar 2. Contoh kehidupan masyarakat yang dipengaruhi oleh teori possibilisme

Contoh lain dari penerapan teori possibilisme adalah:


• Bercocok tanam di daerah yang kering
• Membangun perkotaan di pegunungan
• Membangun kota ditengah-tengah hutan

10.6.3 Contoh positif dan negatif teori Determinis

Contoh-contoh yang menggambarkan teori fisis determinis yang bersifat positif:


• Manusia membutuhkan oksigen, dan oksigen berasal dari tumbuhan.
• Manusia makan tumbuhan dan hewan.
• Nelayan mencari ikan bergantung dengan angin darat dan angin laut.
• Petani memerlukan air hujan untuk mengairi sawahnya
Contoh-contoh yang menggambarkan teori fisis determinis yang bersifat negatif:
• Tabrakan antara 2 lempeng bumi yang dapat menyebabkan bencana alam seperti tsunami,
terbentuknya gunung api aktif maupun tidak aktif, dan gempa bumi.
• Hujan yang terus menerus turun bisa menyebabkan banjir, jalan raya rusak karena terkikis
oleh air hujan, serta bisa menyebabkan tanah longsor.
• Terjadinya badai, angin tornado, angon puting beliung dapat menyebabkan hilangnya
rumah-rumah masyarakat serta terganggunya seluruh aktifitas manusia seperti
transportasi, perkebunan, pertanian, serta perkantoran.

10.6.4 Contoh positif dan negatif teori Possibilisme

Contoh Positif dari Teori Posibilis


• Kehidupan manusia seperti perkembangan teknologi oleh manusia membuat terobosan
baru dalam dunia pangan dengan ditemukannya rekayasa genetika, yaitu suatu proses
yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk mengubah struktur / gen dasar tumbuhan /
makhluk hidup lainnya demi menghasilkan varietas baru (Disney Ensiklopedia Anak –
Dunia Tumbuhan) dengan adanya teknologi ini, manusia dapat membuat varietas baru
yang unggul dan tahan hama.
• Perkembangan teknologi juga menghasilkan bibit – bibit tanaman yang tahan hama dan
menghasilkan produksi lebih banyak dan berkualitas.
• Manusia sering mengotak atik lingkungannya sehingga menjadi sesuai yang diharapkan.

Contoh Negatif dari Teori Posibilis


• Manusia melakukan pembuangan sampah sembarangan yang menyebabkan kumuhnya
ekosistem di bumi.
• Penebangan hutan secara ilegal tanpa adanya tanggung jawab dalam pembenahan hutan
yang telah gundul tersebut yang mana dapat menyebabkan punahnya flora dan fauna
yang hidup didalamnya.
• Penggunaan kendaraan bermotor berlebihan serta pembuangan asap pabrik yang
menghasilkan gas beracun bertebaran kemana mana, sehingga membuat lapisan ozon
menipis yang dapat memicu terjadinya global warming yang berefek pada masa depan
seperti melelehnya es di daerah kutub dan menenggelamkan daratan serta punahnya
beruang kutub pada 100 tahun mendatang.
• Penangkapan ikan menggunakan pukat harimau atau racun juga membahayakan
ekosistem.

10.6.5 Ahli yang mengemukakan teori Determinis

Gagasan-gagasan mengenai fisis determinisme dalam geografi yang dicetuskan oleh para
ahli tersebut antara lain adalah
• Aristoteles
Menyatakan bahwa perbedaan iklim di suatu wilayah akan menyebabkan perbedaan
karakteristik orang-orangnya. Contohnya adalah penduduk Eropa yang lebih berani dari
Asia karena iklim yang lebih menantang
• Carl Ritter
Menganggap bahwa bumi dan segala isinya saling berkaitan. Oleh karena itu, secara logis
seharusnya karakteristik-karakteristik manusia yang ada di suatu lokasi memiliki
karakteristik yang sama dengan lokasi dimana mereka tinggal.
• Ellsworth Huntington
Menyatakan bahwa kondisi cuaca dan iklim di suatu wilayah berpengaruh besar terhadap
pola kehidupan manusia di lokasi-lokasi tersebut. Gagasan beliau akan menjadi salah satu
pendorong studi iklim dan pengaruhnya pada aktivitas manusia pada abad ke 20
• Alexander von Humboldt
Menganggap bumi dan segala isinya adalah sebuah organisme yang besar dan saling
terhubung. Disini, Humboldt menganggap bahwa segala aktivitas manusia harus selaras
dengan apa yang sudah disediakan dan ditetapkan oleh alam disekitarnya tanpa boleh
mengubahnya
• Friedrich Ratzel
Menyatakan bahwa pola kehidupan manusia ditentukan oleh faktor-faktor eksternal yang
kelak akan menjadi determining factor. Gagasan beliau kelak akan bertransformasi
menjadi Lebensraum dimana budaya yang kuat akan mempengaruhi dan mengasimilasi
budaya-budaya disekitarnya yang lemah.
• Charles Darwin
Teori seleksi alamnya menyatakan bahwa lingkungan akan menseleksi makhluk hidup
yang paling kuat sehingga makhluk hidup akan beradaptasi agar bisa hidup di
lingkungannya

10.6.6. Ahli yang mengemukakan teori Possibilisme

Salah satu pencetus paham possibilisme adalah Paul Vidal de la Blache yang merupakan
seorang geografer Prancis dan salah satu tokoh ilmu geopolitik Prancis. Menurutnya,
manusia justru bisa mempengaruhi lingkungan sekitar, berbeda dengan paham
Determinisme yang menyatakan manusia sangat bergantung kondisi lingkungan. Selain itu,
alam juga dianggap hanya sebagai pemberi hambatan dan tantangan. Sedangkan, manusia
dapat menemukan cara untuk menguasai alam tersebut dengan bantuan teknologi dan ilmu
pengetahuan.

10.6.7 Pentingnya mengkaji teori Determinis dalam Geografi

Studi tentang teori determinis penting dikaji dalam geografi. Hal ini tidak terlepas dari
adanya interaksi antara manusia dan lingkungannya dan efek yang diamati dari interaksi
semacam itu yang disebut geografi manusia. Kajian yang berkaitan dengan manusia, antara
lain mengetahui faktor manusia atau alam yang melatar belakangi terjadinya perubahan
lingkungan di suatu kawasan. Hal ini juga bertujuan untuk memahami evolusi sosial budaya
manusia berdasarkan rangsangan yang diciptakan oleh kondisi fisik lingkungan yang sangat
mempengaruhi kehidupan.

10.6.8 Pentingnya mengkaji teori Possibilisme dalam Geografi

Salah satu aspek yang dipelajari dalam geografi adalah manusia. Geografi manusia
merupakan cabang geografi yan bidang studinya mencakup aspek gejala dipermukaan bumi
yang mengambil manusia sebagai objek pokoknya. Aspek aktivitas manusia meliputi
aktivitas ekonomi, politik, sosial dan budaya.
Pada teori possibilisme menyatakan bahwa alam menawarkan kemungkinan bagi manusia
dana alam tidak menentukan karena manusia memiliki teknologi untuk menyelesaikan
persoalannya. Oleh sebab itu geografi sangat penting mengkaji teori possibilisme agar
teknologi yang diciptakan manusia dalam menaklukan alam justru akan merugikan manusia
itu sendiri.
Sumber Pembelajaran :

Buku:
• Budi Raharjo Agung. 2016 Geografi Kelas X Surakarta: Mediatama
• Sumantri, lilis dan Nurul Huda 2016. Geografi untuk Skolah Menengah Atas/Madrasah
Kelas X. Bandung: Grafindo
• [Erin_H._Fouberg_Alexander_B._Murphy, H._J._de_Bl (BookFi.org) Human
Geography. John Wiley, Inc

Website:

• https://sciencestruck.com/environmental-possibilism-vs-environmental-determinism
diakses 3 Desember 2021 pukul 04.15 WIB
• https://slidetodoc.com/environmental-determinism-vs-possibilism-environmental-
determinism-says-that/ diakses 3 Desember 2021 pukul 07.10 WIB
• https://www.greenmatters.com/p/environmental-determinism diakses 3 Desember 2021
pukul 07.20 WIB
• https://seputarilmu.com/2020/07/adaptasi-fisiologi-morfologi-tingkah-laku.html diakses
3 Desember 2021 pukul 11.30 WIB
• https://insanpelajar.com/paham-fisis-determinis-dan-possibilisme-dalam-geografi/
diakses pada 3 Desember 2021
• https://geo-media.blogspot.com/2016/07/contoh-paham-fisis-determinis-dan.html
diakses 3 Desember 2021 pukul 15.35
• https://www.gurugeografi.id/2020/05/sejarah-pandangan-geografi-posibilisme.html
diakses 3 Desember 2021 pukul 15.37
• https://www.academia.edu/24764721/Posibilisme_VS_Determinisme_dalam_Ekologi
diakses pada 3 Desember 2021 pukul 22.00 WIB
• http://muhsholeh.blogspot.com/2012/05/teori-determinisme-lingkungan-dalam.html
diakses pada 3 Desember 2021 pukul 23.00 WIB
• http://efendis.blogspot.com/2014/09/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html diakses
pada 3 Desember 2021 pukul 10.00 WIB
• https://media.neliti.com/media/publications/53278-ID-paradigma-perlindungan-
lingkungan-hidup.pdf diakses pada 4 Desember 2021 pukul 21.10 WIB
• https://www.harapanrakyat.com/2013/01/petani-tadah-hujan-mulai-tanam-padi/ diakses
pada 3 Desember 2021 pukul 21.40 WIB

Video:

• Hakikat Geografi; Perbedaan Pandangan Possibilisme dan Fisis Determinis


https://youtu.be/x7kn-5HVvIY diakses pada 3 Desember 2021 pukul 12.22 WIB

Alat/Bahan :

• Gambar-gambar yang menggambarkan fenomena yang berkaitan dengan teori determinis


dan pssibilisme
• Kertas hvs yang dipotong lebih kurang 5 x 10 cm sebanyak 10 lembar setiap kelompok
• Spidol berwarna
• Doble tip
Kegiatan Pembelajaran Utama :
Pengaturan Siswa Metode
 Individu  Diskusi
 Berpasangan  Presentasi
 Permainan/game
 Ceramah
Asesmen :
Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran Jenis Asesmen
❏ Asesmen individu ❏ Tertulis (tes obyektif dan uraian)
❏ Asesmen kelompok ❏ Performa (presentasi, drama, pameran
hasil karya, dsb)
Persiapan Pembelajaran :

Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara lain
sebagai berikut:
a. Guru membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
b. Guru membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan konsep wilayah dan
perwilayahan
c. Guru mempersiapkan media pembelajaran, diantaranya:
1) Guru menyiapkan modul cetak sebagai bahan ajar
2) Guru menyiapkan soal kuis singkat baik lisan/tertulis maupun dengan aplikasi
quizizz.com
3) Guru menyiapkan lembar kerja interaktif menggunakan aplikasi liveworksheets.com
4) Guru menyiapkan soal ulangan harian
5) Guru membuat peraturan teknis kegiatan kerja kelompok
6) Guru menyiapkan lembar penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan
7) Guru menyiapkan daftar hadir tatap muka dan daring melalui google form

Langkah Pembelajaran :
Kegiatan Pembelajaran 1 (90 menit)

Pendahuluan (15’)
• Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa sebagai perwujudan rasa syukur
serta melakukan presensi siswa untuk menumbuhkan karakter sesuai profil pelajar
Pancasila sebagai siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan memperhatikan kebersihan, kerapihan, dan ketertiban.
• Memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif dengan
mengajukan pertanyaan, “Masih semangat belajar geografi? Mudah-mudahan semangat
terus. Geografi penting untuk kita pelajari, karena berkaitan dengan lingkungan
kehidupan sehari-hari dan budaya masyarakat yang dipengaruhi oleh alam. Alam
berpengaruh terhadap manusia dan manusia juga dapat mempengaruhi kondisi alam.
Apakah Ananda setuju dengan pernyataan tersebut”?
• Melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan yang diawali dengan gambar untuk
mengingatkan peserta didik bahwa alam mempengaruhi manusia dan manusia mampu
beradaptasi dengan kemampuan serta budayanya.
Cermatilah informasi yang terdapat pada gambar berikut ini:

Sumber: https://seputarilmu.com/2020/07/adaptasi-fisiologi-morfologi-tingkah-laku.html
Gambar 3. Alam mempengaruhi kehidupan manusia

Guru mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

✓ “Berikan komentarmu, apa kaitan kondisi alam dengan manusia yang berada pada
kondisi iklim seperti gambar tersebut!”
✓ “Bagaimana cara manusia dapat hidup dilingkungan alam seperti itu”?
✓ “Apakah Ananda tertarik untuk mencoba hidup didaerah tersebut, misalnya
selama 1 bulan atau lebih”?

• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan lingkup materi


• Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan dalam pembelajaran
• Membagi siswa beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang

Kegiatan inti (65 menit)

• Peserta didik shift 1 (daftar hadir no. 1 s.d 18) menyimak penjelasan materi tentang
perbedaan paradigma geografi yaitu teori fisis determinis dan possibilisme. Sedangkan
peserta didik shift 2 (daftar hadir no. 19 s.d 36) membaca materi pelajaran pada
modul/buku paket dan menonton video pembelajaran sesuai materi pada link
https://youtu.be/x7kn-5HVvIY .
• Semua peserta didik menjawab pertanyaan pada lembar kerja interaktif menggunakan
aplikasi liveworksheets.com pada link https://www.liveworksheets.com/vk2695961vo
dalam kegiatan diskusi kelompok secara kreatif, dan bernalar kritis.
• Peserta didik melakukan permainan kartu domino berisi istilah dan penjelasannya sesuai
materi pelajaran secara berkelompok, dan diperbolehkan memanfaatkan semua sumber
belajar yang ada.
• Peserta didik mempresentasikan hasil kesimpulan materi tentang teori determinis dan
possibilisme secara berkelompok.
• Peserta didik yang memperoleh nilai tertinggi 1 sampai 3 memperleh reward dari guru
berupa nilai dan cenderamata.

Kegiatan Penutup (10 menit)


• Guru dan Peserta didik merefleksikan pengalaman belajar.
• Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
• Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok untuk mencari beberapa artikel
tentang tentang bentuk interaksi manusia dan lingkungan dari sudut pandang paham
determinis dan possibilisme, menyususn sebuah laporan berdasarkan informasidari
beberapa artikel tersebut serta menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
• Guru menutup pelajaran dengan bersyukur dan mengucapkan salam

Refleksi Guru:

• Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran


• Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitan dan langkah perbaikan yang perlu
dilakukan dalam pembelajaran berikutnya

Kegiatan Pembelajaran 2 (90 menit)

Pendahuluan (15’)
• Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa sebagai perwujudan rasa syukur
serta melakukan presensi siswa untuk menumbuhkan karakter sesuai profil pelajar
Pancasila sebagai siswa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
• Memperhatikan kesiapan psikis dan fisik siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan memperhatikan kebersihan, kerapihan, dan ketertiban.
• Memberikan motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang kondusif dengan
mengajukan pertanyaan, “Apakah Ananda sudah melaksanakan tugas yang diberikan
pada pertemuan sebelumnya yaitu mencari beberapa artikel terkait bentuk interaksi
manusia dengan lingkungan dari sudut pandang determinis dan possibilisme”, Apakah
ananda sudah mendiskusikan bagaimana menyusun informasi dari beberapa artikel
tersebut menjadi sebuah laporan?
• Melakukan apersepsi dengan memberikan sebuah contoh artikel tentang kondisi alam
memengaruhi kehidupan manusia dan manusia mampu beradaptasi dengan kemampuan
serta budayanya.
Cermatilah artikel berikut ini:
Teori Determinisme Lingkungan Dalam Ekologi Budaya
5:25 AM Muh. Sholeh
Ekologi budaya bermula dari sebuah aliran yang dikembangkan dalam antropologi yang dipelopori oleh
seorang sarjana Amerika Utara bernama Julian Steward (1902-1972). Ia adalah orang pertama yang
memasukkan kajian tentang hubungan antara budaya dengan lingkungan ke dalam bidang kajian ekologis
(Bennett, 1976:2). Namun demikian embrio dari pemikiran itu berasal dari pengaruh aliran pemikiran
‘partikularisme historis’ Frans Boaz (Orlove, 1980:237).

Kemunculan teori ekologi budaya sebenarnya merupakan respon dari teori-teori yang berkembang sebelumnya,
seperti teori determinisme lingkungan, dan teori posibilisme lingkungan. Kedua teori yang terakhir tersebut
dikembangkan oleh para ahli geografi yang dapat dikatakan mempunyai sifat yang berlawanan dengan teori
ekologi budaya. Dalam teori dterminisme lingkungan memposisikan lingkungan alam sebagai suatu faktor
yang menentukan terhadap budaya. Bahwa perbedaan budaya-budaya terjadi karena perbedaan lingkungan
alam dimana budaya itu hidup. Sementara itu dipihak lain, teori ekologi budaya lebih menenkankan peranan
eksploitasi lingkungan alam oleh manusia melalui medium budaya yang dimilikinya, dan penyesuaian
kehidupan manusia terhadap kondisi-kondisi suatu lingkungan alam. Dengan demikian teori determinisme
lingkungan melihat hubungan lingkungan alam dengan budaya sebagai hubungan kausal yang lenier, maka
sebaliknya teori ekologi budaya melihat hubungan tersebut dalam bentuk dialektikal. Dalam bahasan ini akan
ditunjukkan hubungan secara teoritis antara teori-teori determinisme lingkungan, posibilisme lingkungan dan
ekologi budaya.

Teri determinisme lingkungan, atau dikenal pula dengan sebutan teori ‘environmentalism’ pernah mengalami
kejayaannya sebagai pendekatan ilmiah para ahli ilmu-ilmu sosial sampai dasawarsa kedua abad ke dua puluh.
Tokoh-tokoh seperti Hippocrates, Plato, Polybius, Ptolemy, Bodin, Montesqieu, Ratzel, Huntinton, Davis,
Semple, dan Mason adalah sejumlah nama besar yang dianggap sebagai penganut teori ini. Mereka percaya
bahwa kemanusiaan dan budaya ditentukan oleh bentuk-bentuk lingkungan alam, dan bahwa fenomena
kebudayaan dapat dijelaskan dan seharusnya diramalkan melalui dasar kerangka acuan kepada lingkungan
alam dimana mereka tinggal (Vayda dan Rappaport, 1976:8).

Bodin misalnya, mengemukakan suatu contoh bagaimana kesuburan habitat dari daerah aliran sungai (DAS)
bertanggung jawab dalam melahirkan peradapan-peradapan besar. Montesqiue, seorang sarjana terkenal,
menekankan pengaruh lingkungan alam terhadap kehidupan politik masyarakat. Dia memperlihatkan hubungan
antara iklim denga ‘perbudakan’ dan ‘perhambaan’. Despotisme dan perbudakan di Asia menurut Montesqiue
disebabkan oleh ilim yang panas di wilayah tersebut. Sebaliknya Eropa yang beriklim dingin memungkinkan
penduduknya untuk memperjuangkan kebebasan (Febre 1966:94-95).

Bagaimanapun, kajian-kajian yang lebibh sistematik dan ilmiah tentang hubungan antara habitat dengan
kehidupan masyarakat dipercayai baru dimulai oleh seorang sarjana geografi Jerman yang bernama Frederick
Ratzel (Herskovits 1969:97; Dohrs dan Sommers 1976:121). Dalam buku Anthropogeographie (1909 dan
1912), Ratzel mendalami hubungan antara lingkungan geografis dengan keseluruhan kehidupan manusia.
Sementara itu, dalam Politische Geographie (1903) dia mengkaji tentang hubungan antara keadaan tanah
dengan kehidupan politik masyarakat. Dalam kedua buku ini Ratzel membuat banyak pernyatan-pernyataan
yang keras tentang determinisme lingkungan, dan menenkannkan pentingnya pengaruh habitat terhadap
luasnya keanekaragaman dan persebaran kebudayaan. Konsep dan pendekatan Ratsel dperkenalkan dan
dikembangkan di Amerika oleh Davis, Mason, dan Sample (Helm 1962:630). Sample merevisi dan
mengembangkan lebih lanjut metodologi Ratzel dalam bukunya Influences of Geographic Environment; On
the Basic of Ratzel’s Systwm of Anthropo-Geography (1911).
Sumber: http://muhsholeh.blogspot.com/2012/05/teori-determinisme-lingkungan-
dalam.html

Guru mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

✓ Adakah kaitan kajian geografi dengan sosiologi terkait paham determinis dan
possibilis?
✓ “Berikan komentarmu, apa kesimpulan dari isi artikel tersebut!”
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan lingkup materi
• Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan dalam pembelajaran
• Membagi siswa beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang

Kegiatan inti (65 menit)

• Peserta didik shift 2 (daftar hadir no. 19 s.d 36) menyimak penjelasan materi tentang
peran teori fisis determinis dan possibilisme terhadap kelestarian lingkungan fisik dan
sosial. Sedangkan peserta didik shift 1 (daftar hadir no. 1 s.d 18) membaca materi
pelajaran pada modul/buku paket dan menonton video pembelajaran sesuai materi pada
link https://youtu.be/Yzu_L2cjRYQ
• Secara individu peserta didik menjawab pertanyaan kuis pada menggunakan aplikasi
quizizz.com pada link https://quizizz.com/admin/quiz/61ab47d620daee001d61f6b7
secara mandiri dan bernalar kritis.
• Peserta didik mempresentasikan hasil kesimpulan materi tentang peran teori determinis
dan possibilisme dalam kelestarian lingkungan fisik dan sosial secara berkelompok.
• Peserta didik menyusun laporan tentang peran teori determinis dan possibilisme dalam
kelestarian lingkungan fisik dan sosial secara kelompok untuk mengembangkan sikap
kreatif sesuai profil pelajar Pancasila.

Kegiatan Penutup (10 menit)


• Guru dan Peserta didik merefleksikan pengalaman belajar.
• Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
• Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk Penilaian Harian serta menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
• Guru menutup pelajaran dengan bersyukur dan mengucapkan salam

Refleksi Guru:

1. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik selama dalam proses


pembelajaran
2. Guru mengecek kembali partisipasi siswa dalam pembelajaran
3. Guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitas dan langkah perbaikan yang perlu
dilakukan dalam pembelajaran

Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan asesmennya


(asesmen formatif)

A. Kompetensi yang dinilai:


1. Kompetensi sikap: peserta didik memiliki perkembangan sikap mandiri, bernalar
kritis, kreatif dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
2. Kompetensi pengetahuan:
a) Peserta didik dapat mengemukakan pendapat beberapa ahli yang mengemukakan
teori determinis dan possibilisme
b) Peserta didik dapat menyimpulkan teori determinis dan possibilisme
c) Peserta didik dapat menyimpulkan pentingnya geografi mengkaji teori determinis
dan possibilisme
d) Peserta didik dapat menyimpulkan peran teori determinis dan possibilisme
terhadap kelestarian lingkungan fisik dan sosial.
3. Kompetensi keterampilan: peserta didik terampil menyusun laporan ilmiah dari
bentuk interaksi dari aspek manusia dan lingkungan dengan sudut pandang faham
fisis determinis dan faham posibilisme.

B. Bagaimana assesmen dilaksanakan


1. Penilaian sikap dilaksanakan melalui observasi saat kegiatan pembelajaran
berlangsung secara tatap muka maupun daring.
2. Penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui kuis, penugasan kelompok, dan ulangan
harian.
3. Penilaian keterampilan dilaksanakna melalui penilaian proyek menyusun laporan
ilmiah.

C. Kriteria penilaian (terlampir)

Pertanyaan Refleksi Untuk Siswa:

1. Silahkan kamu identifikasi tantangan dan hambatan dalam pembelajaran?


2. Bagian manakah yang menurutmu paling sulit dari materi pelajaran ini?
3. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
4. Apa upaya kamu untuk memahami lebih mendalam materi pelajaran ini?

Daftar Pustaka :

Budi Raharjo Agung. 2016 Geografi Kelas X Surakarta: Mediatama


Sumantri, lilis dan Nurul Huda 2016. Geografi untuk Skolah Menengah Atas/Madrasah
Kelas X. Bandung: Grafindo
[Erin_H._Fouberg_Alexander_B._Murphy, H._J._de_Bl (BookFi.org) Human Geography.
John Wiley, Inc
https://sciencestruck.com/environmental-possibilism-vs-environmental-determinism
diakses 3 Desember 2021 pukul 04.15 WIB
https://slidetodoc.com/environmental-determinism-vs-possibilism-environmental-
determinism-says-that/ diakses 3 Desember 2021 pukul 07.10 WIB
https://www.greenmatters.com/p/environmental-determinism diakses 3 Desember 2021
pukul 07.20 WIB
https://seputarilmu.com/2020/07/adaptasi-fisiologi-morfologi-tingkah-laku.html diakses 3
Desember 2021 pukul 11.30 WIB
https://insanpelajar.com/paham-fisis-determinis-dan-possibilisme-dalam-geografi/ diakses
pada 3 Desember 2021
https://geo-media.blogspot.com/2016/07/contoh-paham-fisis-determinis-dan.html diakses 3
Desember 2021 pukul 15.35
https://www.gurugeografi.id/2020/05/sejarah-pandangan-geografi-posibilisme.html diakses
3 Desember 2021 pukul 15.37
https://www.academia.edu/24764721/Posibilisme_VS_Determinisme_dalam_Ekologi
diakses pada 3 Desember 2021 pukul 22.00 WIB
http://muhsholeh.blogspot.com/2012/05/teori-determinisme-lingkungan-dalam.html
diakses pada 3 Desember 2021 pukul 23.00 WIB
Hakikat Geografi; Perbedaan Pandangan Possibilisme dan Fisis Determinis
https://youtu.be/x7kn-5HVvIY diakses pada 3 Desember 2021 pukul 12.22 WIB
http://efendis.blogspot.com/2014/09/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html diakses
pada 3 Desember 2021 pukul 10.00 WIB
https://media.neliti.com/media/publications/53278-ID-paradigma-perlindungan-
lingkungan-hidup.pdf diakses pada 4 Desember 2021 pukul 21.10 WIB
https://www.harapanrakyat.com/2013/01/petani-tadah-hujan-mulai-tanam-padi/ diakses
pada 3 Desember 2021 pukul 21.40 WIB

Lampiran-lampiran:
1. Penilaian Sikap

Lembar Pengamatan Penilaian Sikap


Observasi

Sikap
bertakwa kepada
Nama
No Peserta
Mandiri Bernalar kritis kreatif Tuhan yang Maha
Didik Esa
K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
K : Kurang C: Cukup B: Baik SB : Baik Sekali

Rubrik Penilaian:
Indikator sikap mandiri dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara
terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap bernalar kritis terhadap proses pemecahan masalah.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih
belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap kreatif dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsiste

Rekapitulasi Penilaian Sikap – Observasi

Sikap
Bertakwa Juml Skor
No Nama Siswa Bernalar kepada ah Rata- Predikat
Mandiri Kreatif Tuhan yang Skor
kritis Rata
Maha Esa
1
2
3
4
5

Kriteria Penilaian:
Skor Rata-rata Predikat
3,5 – 4.0 SB
2,6 – 3,4 B
2,0 – 2,5 C
1,0 – 1,9 K

2. Penilaian Pengetahuan
a) Kuis
Secara individu peserta didik menjawab kuis menggunakan aplikasi quizizz.com pada
link: https://quizizz.com/admin/quiz/61ab47d620daee001d61f6b7

b) Penugasan Kelompok
Mengerjakan LKPD Interaktif menggunakan aplikasi liveworksheets.com pada link:
https://www.liveworksheets.com/vk2695961vo
c) Ulangan Harian

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN -TERTULIS


(Pilihan Ganda)

Pilih Satu Jawaban yang paling tepat!

1. Alam hanya menawarkan beberapa kemungkinan terhadap manusia. Manusia sendiri


yang memilih kemungkinan-kemungkinan tersebut. Merupakan pendapat dari paham
....
A. Evolusi
B. Ekologis
C. Determinis
D. Sosiologis
E. Possibilisme

2. Alam tidak selamanya mampu mendikte setiap kehidupan dan aktivitas manusia, namun
alam memberikan berbagai alternatif (pilihan) dan manusia menanggapi setiap pilihan
yang diberikan oleh alam tersebut. Merupakan pendapat dari paham ....
A. Evolusi
B. Ekologis
C. Determinis
D. Sosiologis
E. Possibilisme

3. Fenomena:
(1) Petani memerlukan air hujan untuk mengairi sawahnya
(2) Manusia membutuhkan oksigen, dan oksigen berasal dari tumbuhan.
(3) Nelayan mencari ikan bergantung dengan angin darat dan angin laut.
(4) Manusia sering mengotak atik lingkungannya sehingga menjadi sesuai yang
diharapkan
(5) Perkembangan teknologi juga menghasilkan bibit – bibit tanaman yang tahan
hama dan menghasilkan produksi lebih banyak dan berkualitas.

Pernyataan yang sesuai dengan paham determinis terdapat pada nomor ….


A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

4. Fenomena:
(1) Penebangan hutan secara ilegal tanpa adanya tanggung jawab dalam pembenahan
hutan yang telah gundul tersebut yang mana dapat menyebabkan punahnya flora
dan fauna yang hidup didalamnya
(2) Perkembangan teknologi juga menghasilkan bibit – bibit tanaman yang tahan hama
dan menghasilkan produksi lebih banyak dan berkualitas.
(3) Tabrakan antara 2 lempeng bumi yang dapat menyebabkan bencana alam seperti
tsunami, terbentuknya gunung api aktif maupun tidak aktif, dan gempa bumi
(4) Terjadinya badai, angin tornado, angon puting beliung dapat menyebabkan
hilangnya rumah-rumah masyarakat serta terganggunya seluruh aktifitas manusia
seperti transportasi, perkebunan, pertanian, serta perkantoran
(5) Manusia melakukan pembuangan sampah sembarangan yang menyebabkan
kumuhnya ekosistem di bumi

Pernyataan yang sesuai dengan paham possibilisme terdapat pada nomor ….


A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (5)
C. (1), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)

5. Mata pencaharian manusia terhadap bentukan lingkungan pantai akan beragam,


misalnya menjadi nelayan, petambak udang atau garam, petambak rumput laut, bahkan
bersawah pada wilayah pesisir atau muara sungai.
Fenomena pada kasus tersebut sesuai dengan pendapat tokoh geografi yang bernama
….
A. Aristoteles
B. Charles Darwin
C. Friederich Ratzel
D. Ellsworth Huntington
E. Paul Vidal de la Blache

6. Dua orang petani di areal pesawahan Pintusinga, Kec. Banjar, tengah melakukan tanam
padi. Para petani sawah tadah hujan di Kota Banjar mulai menanam padi secara
serentak, seperti terlihat pada gambar. Fenomena ini merupakan contoh paham ….

Sumber: https://www.harapanrakyat.com/2013/01/petani-tadah-hujan-mulai-tanam-padi/
A. Possibilisme
B. Determinis
C. Sosiologis
D. Evolusi
E. Ekologis

7. Capetown Afrika Selatan dimana budaya Eropa telah mengubah lingkungan Afrika
dengan menciptakan lanskap budaya yang unik seperti terlihat pada gambar berikut.
Pernyataan yang sesuai dengan fenomena tersebut adalah ….
Sumber: https://manado.tribunnews.com/2019/06/28/ingin-berwisata-ke-afrika-selatan-simak-tips-untuk-perjalanan-tak-terlupakan

A. Bentuk bangunan, seni, agama, pemerintahan sangat ditentukan oleh iklim.


B. kehidupan dan aktivitas manusia dipengaruhi dan tergantung pada pemberian
alam di sekitarnya.
C. Alam memberikan banyak peluang dan kemungkinan-kemungkinan yang
direspon manusia untuk menentukan unsur-unsur kebudayannya dengan
bantuan teknologi.
D. Manusia sebagai pendukung kebudayaan berkecenderungan membentuk unsur-
unsurnya sebagai respon dari apa yang telah diberikan oleh alam
lingkungannya.
E. Setiap perubahan yang terjadi pada mofologi, fisiologi, dan perilaku makhluk
hidup sebagai respon dari perubahan alam lingkungannya.

8. Terjadinya berbagai kasus lingkungan hidup, tidak dapat dipandang semata-mata dari
aspek teknis atau yuridis, akan tetapi perlu dikaji aspek yang melatarbelakangi
terjadinya kasus tersebut. Tidak dapat disangkal bahwa terjadinya berbagai kasus
lingkungan hidup baik pada lingkup global, nasional maupun lokal, sebagian besar
bersumber dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab, tidak peduli dan hanya
mementingkan diri sendiri. Hal tersebut sangat terkait dengan cara pandang
(paradigma) dalam ilmu geografi yaitu adanya 2 paham yang berbeda dan bertentangan
yaitu ….
A. Evolusi dan ekologis
B. Ekologis dan sosiologis
C. Possibilisme dan ekologis
D. Determinis dan possibilisme
E. Sosiologis dan determinis

Kunci Jawaban Piliahan Ganda dan Pedoman Penskoran


Nomor Soal Penyelesaian Skor
1 C 12,5
2 E 12,5
3 A 12,5
4 B 12,5
5 E 12,5
6 B 12,5
7 C 12,5
8 D 12,5
Jumlah 100

Pedoman Penskoran:

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = × 100
8
Rekapitulasi Penilaian Pengetahuan

Jumlah Rata-rata Nilai


Penilaian Pengetahuan Nilai Pengetahuan
No Nama Siswa
Penugasan
Kuis Ulangan Harian
Kelompok
1
2
3
4
5

9. Penilaian Keterampilan
Lembar Penilaian Keterampilan – Proyek

Proyek:
• Menyusun laporan ilmiah dari bentuk interaksi dari aspek manusia dan lingkungan
dengan sudut pandang faham fisis determinis dan faham posibilisme.

Langkah-langkah Pengerjaan:
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak 3 orang.
2. Cari data yang menarik mengenai fenomena interaksi manusia dengan lingkungan alamnya di
muka bumi.
3. Lakukan pengkajian terhadap fenomena yang kamu temui, mencakup permasalahan, dan
pemecahan masalah terhadap fenomena yang terjadi.
4. Lakukan pengkajian fenomena yang terjadi terhadap kaitannya dengan faham fisis determinis
dan faham posibilisme
5. Laporan bagian perencanaan meliputi: (a) tujuan kegiatan, (b) persiapan/strategi untuk
pemecahan masalah
6. Laporan bagian pelaksanaan meliputi: (a) pengumpulan data, (b) proses pemecahan masalah, dan
(c) penyajian data hasil
7. Laporan bagian pelaporan hasil meliputi: (a) kesimpulan akhir
8. Laporan dikumpulkan paling lambat 1 minggu setelah tugas ini diberikan

Rubrik Penilaian Proyek:


Penilaian Keterampilan – Proyek
Mata Pelajaran : …………… Guru Pembimbing : ……………
Nama Proyek : …………… Nama Kelompok : ……………
Alokasi Waktu : …………… Kelas : ……………

Skor Jumlah
No Aspek
(1 – 4) Skor
PERENCANAAN:
b. Ada bukti fisik pengumpulan data
1
c. Ada pembagian tugas masing-masing anggota
kelompok
PELAKSANAAN:
2 a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK:
3 a. Sistematika Laporan
b. Presentasi
Total Skor

Rekapitulasi Penilaian Keterampilan – Proyek

Aspek Jumlah
No Nama Siswa Perencanaan Pelaksanaan Laporan Proyek Skor
Nilai Keterampilan

1
2
3
4
5

Penskoran:
Jumlah Skor
Nilai Keterampilan =------------------------------- 100
12

Banyumas, 20 Juni 2022

Guru Mata Pelajaran

Ristya Komala, S.Pd


NIP.-

Anda mungkin juga menyukai