Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

BIOLOGI PERTANIAN

Disusun Oleh :

Nama : Anggun Prasetyo


NIM : 23/23111023/BP
Kelas : SPKS C
Co Asisten : Romi Ebenhaezer Siahaan

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2023
ACARA XI
PERTUMBUHAN DAN RESPONSIBILITAS

A. TUJUAN
Mengenal pertumbuhan, mulai dari perkecambahan sampai pertumbuhan
kecambah serta responnya terhadap rangsang lingkungan
B. PENDAHULUAN

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana


makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume
yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya
pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses
pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk (morfologi).
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan
adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan
pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses
yang tidak dapat diukur yaitu bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan
angka.

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkembangan


biji. Setelah tumbuh hingga mencapai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan
berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat perkembang
biakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis (titik
tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini
terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium. Pertumbuhan pada
tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi
akibat aktivitas jaringan meristem primer atau disebut juga meristem apical.
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder
seperti pada jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan
gymnospermae. Semakin tua umur tumbuhan, batang tumbuhan dikotil akan
semakin besar.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup
dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan
kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa
dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan
dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi
ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut
dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat
potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan
juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut
melanjutkan pertumbuhan. Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat
embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai
tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga
(kotiledon), dan bayang lembaga (kaulikulus).

Proses responsibilitas pada tanaman di tandai dengan penerimaan


rangsangan oleh tanaman. Rangsangan dapat berupa cahaya, suhu, kelembapan,
atau nutrisi. Proses responsibilitas pada tanaman terbagi menjadi dua jenis,
yaitu respon tropisme, respon geotropism, dan respon nasti. Fototropisme
adalah Gerakan tanaman ke arah cahaya. Nasti adalah Gerakan tanaman yang
menjauhi rangsangan. geotropisme adalah gerakan tanaman ke arah gravitasi.
Proses responsibilitas pada tanaman sangat penting bagi kehidupan tanaman
tersebut, karena proses ini memungkinkan tanaman untuk dapat menyesuaikan
diri terhadap lingkungannya serta untuk dapat bertahan hidup. Manfaat dari
mempelajari pertumbuhan dan responsibilitas yaitu dengan mempelajari
pertumbuhan pada tanaman kita dapat mengetahui bagaimana proses tanaman
tersebut bertumbuh kembang mulai dari biji hingga menjadi tumbuhan
sempurna, sedangkan dengan mempelajari responsibilitas pada tanaman kita
dapat mengetahui bagaimana respon tanaman tersebut dalam merespon kondisi
alam lingkungan di sekitarnya.
C. METODE
1. Alat dan Bahan
a. Biji Vigna radiata
b. Polibag
c. Tanah
d. Air
e. Cup
f. Kapas
2. Cara kerja
1) Biji Vigna radiata di kecambahkan dalam cup + kapas
a. Dalam gelap
b. Dalam cahaya
Amati dalam 10 hari, catat data tinggi tanaman + jumlah daun.
2) Biji Vigna radiata di kecambahkan dalam polybag + tanah
a. Dalam gelap
b. Dalam cahaya
Amati dalam 10 hari, catat data tinggi tanaman + jumlah daun.
D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Perlakuan Cup dan Cukup Cahaya

CUP + TERANG
Hari Ke-
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Cup
1 0,5 3,6 7,2 9,4 11,4 13,3 15,4 16,8 18,7 19,4
Tinggi
2 0,5 2,5 6,3 9,8 11,1 13,6 15,3 16,4 18,4 19,3
Tanaman
3 0,5 2,3 6,4 8,5 10,7 12,3 14,2 15,6 17,1 18,7
Rata-Rata 0,5 2,8 6,6 9,2 11,1 13,1 15 16,3 18,1 19,1
1 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2
Jumlah
2 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2
Daun
3 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2
Rata-Rata 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2

Gambar 11.1 Cup cukup cahaya I


Gambar 11.2 Cup cukup cahaya II

Gambar 11.3 Cup cukup cahaya III


Tabel 1.2 Perlakuan Cup dan Kurang Cahaya
CUP + GELAP
Hari Ke-

No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Cup

Tinggi 1 0 1,2 3 10,9 17,2 21,1 23,5 27,6 31,8 34,5


Tanaman 2 0 0,8 1,9 7 13 18 21 27 31 34
Rata-Rata 0 1 2,45 8,95 15,1 19,55 22,25 27,3 31,4 34,25
1 0 1 1 2 2 2 2 2 2 2
Jumlah Daun
2 0 0 1 2 2 2 2 2 2 2
Rata-Rata 0 0,5 1 2 2 2 2 2 2 2

Gambar 11.4 Cup kurang cahaya I


Gambar 11.5 Cup kurang cahaya II

Tabel 1.3 Perlakuan Polybag dan Cukup Cahaya

POLYBAG + TERANG
Hari Ke-

No
Polybag
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

17,
1 0,5 3,3 5,3 7,1 9,3 11,2 13,6 14,5 16,2
Tinggi 4
Tanaman 17,
2 0,5 2,8 5,5 7,5 10,1 11,7 13,5 15,1 16,5
8
18,
Rata-Rata 0,5 3,8 5,6 7,9 11,2 12,6 13,8 15,6 17,4
3
17,
Jumlah 1 0,5 3,3 5,5 7,5 10,2 11,8 13,6 15,1 16,7
8
Daun
2 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2
Rata-Rata 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2
Gambar 11.6 Polybag cukup cahaya I

Gambar 11.7 Polybag cukup cahaya II


Gambar 11.8 Polybag cukup cahaya III

Tabel 1.4 Perlakuan Polybag dan Kurang Cahaya

POLYBAG + GELAP
Hari Ke-

No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Polybag

Tinggi 1 0 2 5 12,8 19,2 22,5 25,9 30 33,1 35


Tanaman 2 0 0,9 2,4 9 15 19 23 27 29 32
33,
Rata-Rata 0 1,45 3,7 10,9 17,1 20,8 24,45 28,5 31,05
5
Jumlah 1 0 1 1 2 2 2 2 2 2 2
Daun 2 0 0 1 1 2 2 2 2 2 2
Rata-Rata 0 0,5 1 1,5 2 2 2 2 2 2
Gambar 11.9 Polybag kurang cahaya I

Gambar 11.10 Gambar polybag kurang cahaya II


E. PEMBAHASAN
F. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Advinda Linda. (2018). Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=mcRcDwAAQBA
J&oi=fnd&pg=PR5&dq=pertumbuhan+perkembangan+tumbuhan
&ots=mlzXSDupr_&sig=pqPbAT2NxQsu_KCDFIsyscuzxIg&redi
r_esc=y#v=onepage&q=pertumbuhan%20perkembangan%20tumb
uhan&f=false. Diakses pada 18 November 2023, pukul 20.37 WIB.
Astuti, Yohana Theresia Maria, dkk. (2023). Petunjuk praktikum biologi. Diakses pada 16
November 2023, pukul 00.45 WIB.

Gafur, Abdul, Gunawan, Febriani, Linda. (2021). Review:Pengaruh Jenis Media Tanam
Terhadap Pertumbuhan Tanaman.
https://journals.ums.ac.id/index.php/bioeksperimen/article/view/10902/7
082. Diakses pada 22 November 2023 pukul 21.45 WIB.

Palman. (2022). Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman.


http://repository.upy.ac.id/3868/1/Pertumbuhan-dan-Perkembangan-
Tanaman.pdf. Diakses pada 22 November 2023 pukul 21.30 WIB.

Wimudi, Melandi, Fuadiyah, Sa’diyatul. (2021). Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap


Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata).
https://doi.org/10.24036/prosemnasbio/vol1/72. Diakses pada 22
November 2023 pukul 22.00 WIB.

Yogyakarta, 29 November 2023


Mengetahui,
Co Asisten Praktikan

(Romi Ebenhaezer Siahaan) (Anggun Prasetyo)

Anda mungkin juga menyukai