Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR- DASAR AGROTEKNOLOGI

Disusun oleh

Nama : Anggun Prasetyo


NIM : 23111023
Kelas : SPKS C
Jurusan : Budidaya Pertanian
Acara 3 : Pengaruh Faktor Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Tanaman

Kelompok : 3 (Tiga)
Co. Ass : Mia Dwi Azhary

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2023
I. ACARA III :
Pengaruh Faktor Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman
II. TANGGAL PRAKTIKUM : 27 Oktober 2023
III. TUJUAN :
1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu fakrot internal dan
faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari kualitas genetik,
sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar atau lingkungan
sekitar. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
adalah cahaya. Cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap proses fisiologi
tanaman seperti fotosintesis, respirasi, pertumbuhan serta pembungaan,
pembukaan dan penutupan stomata, serta perkecambahan dan pertumbuhan
tanaman. Sifat cahaya matahari yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu
intensitas cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan lamanya
penyinaran (panjang hari) (Susilawati dkk., 2016).
Intensitas cahaya merupakan jumlah cahaya yang diterima oleh tanaman
dalam waktu tertentu per satuan luas. Intensitas cahaya yang berlebihan atau
kurang dapat menghambat pertumbuhan tanaman karena mempengaruhi
kemampuan sel-sel stomata daun dalam melakukan transportasi.
Sinar dari matahari merupakan sumber energi penting bagi kehidupan
manusia, dan dalam proses pertumbuhan tanaman, sinar matahari sangat
diperlukan. Tanaman dapat tumbuh secara optimal ketika mendapatkan sinar
matahari yang cukup (Ketut Mahardika et al.,2023). Intensitas cahaya matahari
merujuk pada jumlah sinar matahari yang diabsorpsi atau diterima oleh tanaman.
Dalam proses pertumbuhannya, tanaman membutuhkan ketersediaan intensitas
cahaya yang cukup. Hal ini disebabkan karena sinar matahari yang intens
diperlukan secara berkelanjutan untuk menggabungkan karbon dioksida dan air
dalam pembentukan karbohidrat sebagai sumber energi bagi tanaman.
Pengaruh utama dari intensitas cahaya matahari terlihat dalam proses
fotosintesis tanaman, sementara pengaruh sekundernya termanifestasi dalam
aspek morfogenetik. Dalam hubungannya dengan intensitas cahaya, tanaman
beradaptasi dengan menempatkan daun pada posisi yang dapat menyerap
cahaya secara maksimal. Daun yang menerima intensitas cahaya maksimum
biasanya terdapat pada tajuk utama yang terpapar sinar matahari langsung.
Produksi tanaman akan meningkat ketika permukaan daun menjadi lebih besar
atau jumlah daun dan anak daun meningkat, karena ini memungkinkan proses
fotosintesis berlangsung dengan optimal (Previensari et al., 2020).
Faktor-faktor baik internal maupun eksternal mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Faktor internal melibatkan aspek-aspek dalam tubuh
tanaman seperti faktor genetik dan hormon. Di sisi lain, faktor eksternal terkait
dengan pengaruh dari lingkungan sekitar tanaman. Faktor-faktor eksternal yang
memengaruhi pertumbuhan termasuk cahaya, nutrisi, air, kelembaban, dan suhu
(Mustika Ningsih, 2019).
Fotosintesis merupakan proses penting dalam tumbuhan yang berperan
dalam pengubahan energi cahaya matahari jadi energi kimia yang tersimpan
dalam sebuah senyawa organik. Tanaman membutuhkan cahaya matahari
sebagai sumber energi untuk melaksanakan dua tahap reaksi dalam fotosintesis.
Tahap pertama adalah reaksi terang atau disebut light-dependent reaction
(LDR) yang terjadi di tilakoid, sedangkan tahap kedua adalah siklus Calvin atau
disebut light-independent reaction (LIR) yang berlangsung di dalam stroma
(Yustiningsih, 2019).
V. ALAT DAN BAHAN
a. Alat :
1. 1 buah penggaris
2. 1 buah tali
3. 6 buah polybag berukuran 35 cm x 35 cm,
4. 1 buah cethok
b. Bahan :
1. tanah
2. 12 butir benih jagung
VI. CARA KERJA
1. Bersihkan tanah dari batu-batuan dan sisa akar tanaman.
2. Isi sebanyak 6 polybag dengan media tanah.
3. Pengisian tanah ke dalam polybag dilakukan sampai 2 cm dari bibir
polybag kemudian tanah dipadatkan agar saat penyiraman tidak
terjadi penurunan tanah.
4. Siram tanah sampai kapasitas lapang (sampai ada air yang keluar dari
polybag).
5. Buat lubang tanam sedalam 2 cm.
6. Tanam pada masing – masing polibag 2 benih jagung dan tutup lubang
tanam.
7. Pisahkan menjadi 2 kelompok, 3 polibag Kelompok A (pencahayaan
cukup) dan 3 polibag Kelompok B (pencahayaan kurang).
8. Setelah berumur 2 minggu dilakukan penjarangan sehingga masing-
masing polybag tersisa satu tanaman dan dilakukan pemupukan NPK
sebanyak 2 gram per polibag.
VII. HASIL PENGAMATAN
1) Tinggi Tanaman
Perlakuan Pengamatan Minggu ke-
Ulangan ke-
1 2 3
1 56 91 118
Penyinaran Cukup
2 73 93 119
3 45 73 100
Rerata 58 85,6 112,3
1 63 81 97
Penyinaran Kurang 2 73 88 102
3 35 50 83
Rerata 57 73 94

Tinggi Tanaman
120 112.3

100 94
85.6
80 73

58 57
60

40

20

0
1 2 3

Penyinaran Cukup Penyinaran Kurang

Gambar 7.1 Grafik tinggi tanaman pada perlakuan penyinaran cukup


dan penyinaran kurang
2) Diameter batang

Perlakuan Pengamatan Minggu ke-


Ulangan ke-
1 2 3
1 1,20 1,46 2,20
Penyinaran Cukup
2 1,59 1,67 2,18
3 0,85 0,92 1,32
Rerata 1,21 1,35 1,9
1 0,60 0,67 1,66
Penyinaran Kurang 2 1,75 1,94 2,10
3 1,34 1,36 1,10
Rerata 1,23 1,32 1,62

Diameter Batang
2 1.9

1.8
1.62
1.6
1.35 1.32
1.4
1.21 1.23
1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
1 2 3

Penyinaran Cukup Penyinaran Kurang

Gambar 7.2 Grafik diameter batang tanaman pada perlakuan penyinaran


cukup dan penyinaran kurang
3) Jumlah daun
Jumlah daun ulangan ke-1
Perlakuan Rerata
1 2 3
Penyinaran Cukup 8 9 8 8,3
Penyinaran Kurang 8 10 7 8,3

Jumlah Daun
9
8.3 8.3
8

0
1

Penyinaran Cukup Penyinaran Kurang

Gambar 7.3 Grafik jumlah daun tanaman pada perlakuan penyinaran


cukup dan penyinaran kurang
4) Luas daun

Luas daun ulangan ke-


Perlakuan Rerata
1 2 3
Penyinaran Cukup 1.202,2 1.165,7 1.179,4 1.182,4
Penyinaran Kurang 917,3 800 524,4 742,23

Luas Daun
1,400.00
1,182.40
1,200.00
1,000.00
742.23
800.00
600.00
400.00
200.00
0.00
Penyinaran Cukup Penyinaran Kurang

Gambar 7.4 Grafik Luas daun tanaman pada perlakuan penyinaran cukup
dan penyinaran kurang

Gambar 7.5 Penyinaran cukup Gambar 7.6 Penyinaran kurang


DAFTAR PUSTAKA
Ekydbelga. (2016). Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Jagung.
https://ekyd.blogspot.com, diakses pada 06 Desember 2023 pukul 22.57
WIB.
Handriawan, Adwitia Dkk. (2016). Pengaruh Intensitas Naungan Terhadap
Pertumbuhan. https://journal.ugm.ac.id, diakses pada 08 Desember 2023
pukul 19.15 WIB.
Maghfiroh Jazilatul. (2017). Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan
Tanaman. http://seminar.uny.ac.id/sembiouny2017/sites/seminar.uny.ac.i
d.sembiouny2017/files/B%207a.pdf, diakses pada 10 Desember 2023,
pukul 16.18 WIB.
Rai I Nyoma. (2018). Dasar Dasar Agronomi. https://simdos.unud.ac.id/uploads/f
ile_penelitian_dir/5ae2d5c7515c9ab3a834b65e29affd3c.pdf, diakses
pada 07 Desember 2023 pukul 20.23 WIB.

Suryanti Sri, dkk. (2023). Petunjuk praktikum dasar-dasar agroteknologi, diakses


pada 06 Desember 2023 pukul 00.05 WIB.

Yogyakarta,15 Desember 2023


Mengetahui,
Co.Ass Praktikan

(Mia Dwi Azhary) (Anggun Prasetyo)


Lampiran Kegiatan Praktikum

Anda mungkin juga menyukai