Anda di halaman 1dari 4

56

Buletin Agus Sutisna: Teknik mempercepat pertumbuhan tunas lateral untuk perbanyakan vegetatif anthurium
Teknik Pertanian Vol. 15, No. 2, 2010: 56-59

TEKNIK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN TUNAS LATERAL UNTUK PERBANYAKAN


VEGETATIF ANTHURIUM DENGAN APLIKASI GA 3 DAN BA

Agus Sutisna
Teknisi Litkayasa Nonkelas pada Balai Penelitian Tanaman Hias
Jalan Raya Ciherang, Segunung, Pacet, Cianjur 43253, Kotak Pos 8 Sindanglaya, Telp. (0263) 517056, Faks. (0263) 514138
E-mail: balithi@litbang.deptan.go.id

A nthurium (Anthurium spp.) adalah salah satu jenis


tanaman hias penghasil bunga potong yang populer
baik di dalam negeri maupun manca negara. Anthurium
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi
GA 3 dan BA terhadap pertumbuhan tunas lateral yang
optimum pada tanaman anthurium bunga potong. ZPT yang
termasuk dalam famili Araceae, berasal dari Amerika Selatan diaplikasikan pada konsentrasi tertentu diharapkan dapat
dan telah beradaptasi dengan baik pada kondisi lingkungan menstimulasi pertumbuhan tunas samping tanaman anthu-
tropis seperti Indonesia. Bunga potong anthurium sangat rium.
diminati pecinta tanaman hias karena selain warna spathe-
nya beragam, kesegaran bunga dalam vas dapat bertahan 10-
14 hari (Rosario 1991). BAHAN DAN METODE

Salah satu kendala dalam budi daya anthurium bunga Percobaan dilaksanakan di rumah kasa Kebun Percobaan
potong adalah produktivitas tanaman yang rendah. Anthu- Segunung, Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Cianjur,
rium merupakan tanaman yang jarang mempunyai anakan, Jawa Barat pada bulan Februari sampai Agustus 2007. Lokasi
walaupun batangnya memiliki mata tunas pada setiap ketiak percobaan berada pada ketinggian 1.100 m di atas permu-
daun yang berpotensi membentuk anakan/cabang baru. kaan laut. Bahan yang digunakan adalah tanaman anthurium
Karakteristik ini disebabkan oleh sifat dominasi apikal yang cv. Carnaval, GA3 (Mad Gib 20% - New Bridge Chemical Co.),
kompleks (Hanley dan Robinson 1994). Hanya beberapa BA, kompos, dan sekam. Alat yang digunakan yaitu pot,
aksesi yang diketahui mempunyai anakan. Bunga muncul pisau, semprotan, jangka sorong, dan mistar.
pada tajuk, 2-3 bunga setiap tajuk dengan umur yang tidak
seragam. Pembungaan yang tidak seragam menyebabkan Percobaan menggunakan rancangan faktorial dengan
pengelolaan tanaman menjadi tidak efisien serta dibutuhkan dua faktor. Faktor pertama adalah dua jenis ZPT, yaitu GA 3
tanaman produktif dalam jumlah banyak untuk menghasilkan dan BA. Faktor kedua adalah empat konsentrasi ZPT, yaitu
bunga potong dengan kuantitas yang memadai. 0, 500, 1.000, dan 2.000 ppm. Semua perlakuan diulang tiga
kali. Tata letak percobaan disajikan pada Gambar 1.
Induksi tunas lateral (tunas samping) merupakan salah
satu upaya meningkatkan jumlah tajuk tiap tanaman, yang Parameter yang diamati dan diukur meliputi jumlah
pada akhirnya diharapkan meningkatkan jumlah bunga. tunas, panjang tunas, diameter tunas, dan jumlah daun dari
Pemacuan pertumbuhan tunas lateral dapat menjadi alternatif tunas yang muncul pada 28 hari setelah aplikasi ZPT. Jumlah
pembiakan anthurium secara konvensional. tunas dihitung dari tunas yang muncul dari mata tunas tidur
setelah pemotongan tunas apikal. Panjang tunas diukur
Induksi tunas lateral dapat dilakukan dengan aplikasi dengan menggunakan mistar, dari pangkal tunas hingga buku
zat pengatur tumbuh (ZPT). Beberapa jenis ZPT seperti asam tunas terdekat dengan apikal. Diameter tunas diukur dengan
giberelat (gibberellic acids = GA3) dan benzyl adenine (BA) menggunakan jangka sorong. Area ukur diameter tunas
dapat menstimulasi pertumbuhan vegetatif pada beberapa adalah buku pertama atau buku yang terdekat dengan
jenis tanaman. Aplikasi GA3 dapat meningkatkan secara sig- pangkal tunas. Jumlah daun dihitung berdasarkan jumlah
nifikan jumlah tunas lateral pada tanaman aster (Grunewaldt daun yang terbentuk pada tunas-tunas yang tumbuh.
1988), dieffenbachia (More dan Khalatkar 1988), dan tanaman
induk krisan untuk produksi setek (Budiarto dan Rosario Tanaman anthurium yang digunakan adalah tanaman
2005). ZPT BA juga mempunyai efek yang sama pada yang pernah berbunga dan memiliki minimum tiga helai daun
beberapa tanaman famili Araceae, seperti amorphopallus sempurna, ditanam pada pot berdiameter 20 cm dengan media
(Kohlenbach dan Becht 1988), monstera (Fonnensbech dan tanam kompos dan sekam dengan perbandingan 2:1. Tanam-
Fonnensbech 1980), dan strelitzia (Ziv dan Halevy 1983). an dipelihara dalam kondisi optimum hingga menghasilkan
Agus Sutisna: Teknik mempercepat pertumbuhan tunas lateral untuk perbanyakan vegetatif anthurium 57

Plastik bening tembus Tabel 1. Jumlah, panjang, dan diameter tunas lateral serta jumlah
cahaya setinggi 2 m daun muda tanaman anthurium cv. Carnaval setelah
pemberian BA dan GA 3 pada 4 minggu setelah aplikasi,

s
s

75 cm Balithi, Segunung, 2007


Perlakuan Parameter yang diamati dan diukur
G1 G3 G2 B2 B3 B1 I Panjang Diameter
Jumlah Jumlah
75 cm ZPT Konsentrasi tunas 1 tunas 1
tunas 1 daun1
(cm) (mm)
G2 G1 G3 B3 B1 B2 II
Kontrol 0 1,26 6,37 6,56 1,25
GA3 500 2,87 9,77 6,88 1,81
G3 G2 G1 B1 B2 B3 III 1.000 2,74 9,56 7,08 1,68
2.000 2,66 8,34 6,93 1,57
BA 500 2,81 9,25 6,97 1,94
Aplikasi GA3 Aplikasi BA Kontrol 1.000 2,95 10,15 7,03 2,20
2.000 2,75 9,65 7,01 2,16
G1/B1 = Konsentrasi GA3 atau BA 500 ppm 1
Nilai rata-rata didapat dari pengukuran 12 tanaman sampel
G2/B2 = Konsentrasi GA3 atau BA 1.000 ppm
G3/B3 = Konsentrasi GA3 atau BA 2.000 ppm

Gambar 1. Tata letak percobaan teknik mempercepat pertumbuhan memengaruhi aktivitas meristem pada mata tunas untuk
tunas lateral pada anthurium melalui aplikasi GA 3 tumbuh membentuk tunas lateral (Pasian 1999). Namun,
dan BA, Balithi, Segunung, 2007
distribusi hormon lain tersebut, terutama sitokinin dan
giberelin sering kali tidak merata pada setiap buku batang.
Aplikasi GA 3 dan BA pada fase ini akan meningkatkan
paling sedikit satu daun baru yang sempurna. Pucuk apikal distribusi kedua hormon tersebut pada buku dan selanjutnya
tanaman dipotong sepanjang 1 cm dengan meninggalkan berinteraksi dengan auksin untuk menstimulasi aktivitas
paling sedikit tiga mata tunas pada batang. Tanaman meristem mata tunas untuk membentuk tunas baru (Vardja
kemudian disemprot dengan ZPT sesuai perlakuan. Setiap dan Vardja 2001).
formulasi semprotan dicampur dengan 0,05% Tween 20.
Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah tunas tanaman
Penyemprotan dilakukan satu kali sampai basah ( 40 ml).
anthurium tertinggi diperoleh pada konsentrasi GA3 500 ppm
(rata-rata 2,87 tunas/tanaman) dan BA 1.000 ppm (rata-rata
HASIL DAN PEMBAHASAN 2,95 tunas/tanaman). Hasil ini sejalan dengan laporan
Immamura dan Higaki (1988) yang menyatakan bahwa
Pertumbuhan Tunas Samping aplikasi GA3 hingga 500 ppm dan BA 1.000 ppm meningkatkan
pembentukan tunas lateral pada anthurium. Pada tanaman
Tabel 1 menunjukkan pengaruh pemberian BA dan GA3 pada yang diberi perlakuan GA 3, jumlah tunas menurun pada
tanaman anthurium cv. Carnaval terhadap jumlah tunas konsentrasi yang lebih tinggi, yaitu 1.000 ppm (2,74 tunas)
lateral, panjang tunas, diameter tunas, dan jumlah daun baru dan 2.000 ppm (2,66 tunas). Demikian pula pada tanaman
yang terbentuk pada tunas lateral pada 28 hari setelah yang diberi perlakuan BA, jumlah tunas cenderung menurun
perlakuan. Secara umum, aplikasi GA3 dan BA meningkatkan pada konsentrasi 2.000 ppm, yaitu rata-rata 2,75 tunas/
jumlah tunas lateral, panjang tunas, dan jumlah daun muda tanaman. Hal ini diduga konsentrasi GA3 1.000 ppm dan 2.000
yang terbentuk dibandingkan tanpa aplikasi ZPT. Hal ini ppm serta BA 2.000 ppm mempunyai kesenjangan yang
mengindikasikan bahwa induksi pertumbuhan tunas lateral terlalu lebar. Konsentrasi GA3 yang optimum untuk memacu
pada tanaman anthurium dapat dilakukan dengan aplikasi pembentukan tunas lateral kemungkinan berkisar antara 500-
GA 3 dan BA. 1.000 ppm dan untuk BA antara 1.000-2.000 ppm. Jumlah
tunas lateral yang dihasilkan tanaman yang diberi perlakuan
Penghentian dominasi apikal sementara dengan me-
GA3 1.000 ppm dan 2.000 ppm serta BA 2.000 ppm cenderung
motong pucuk akan memengaruhi kondisi hormon tanaman.
menurun.
Melalui perlakuan ini, auksin yang terakumulasi pada daerah
pucuk akan terdistribusi ke bagian meristem yang lain seperti Jumlah tunas yang tinggi pada tanaman anthurium yang
buku di daerah dekat mata tunas. Melalui interaksinya diaplikasi GA3 500 ppm dan BA 1.000 ppm diikuti dengan
dengan hormon lain, kondisi ini memungkinkan auksin peningkatan panjang tunas dan jumlah daun muda yang
58 Agus Sutisna: Teknik mempercepat pertumbuhan tunas lateral untuk perbanyakan vegetatif anthurium

terbentuk. Panjang tunas dan jumlah daun muda pada aktivitas pembentukan jaringan dan organ tanaman. Seperti
konsentrasi ini memperlihatkan nilai tertinggi, yaitu 9,77 cm diketahui, GA 3 dan BA memengaruhi aktivitas dan pembe-
pada konsentrasi GA3 500 ppm dan 10,15 cm pada konsentrasi lahan sel (Szweykowska 1987). Mekanisme proses ini
BA 1.000 ppm dengan jumlah daun 1,8 pada konsentrasi GA3 kemungkinan dipengaruhi oleh cahaya, seperti yang terjadi
500 ppm dan 2,2 pada konsentrasi BA 1.000 ppm. Namun, pada induksi tunas anthurium secara in vitro (Martin et al.
peningkatan jumlah tunas, panjang tunas, dan jumlah daun 2002). Rata-rata intensitas cahaya matahari pada areal
pada konsentrasi GA 3 500 ppm tidak diikuti oleh diameter pertanaman selama penelitian berkisar antara 975-2.275 lux
tunas baru yang lebih besar. Diameter tunas tertinggi (data tidak ditampilkan). Kisaran intensitas cahaya ini
diperlihatkan tanaman yang diaplikasi GA 3 1.000 ppm, melebihi intensitas cahaya minimum yang dipersyaratkan
sedangkan untuk BA pada konsentrasi 1.000 ppm. oleh Henny dan Hamilton (1992), bahwa aplikasi GA 3 lebih
efektif dilakukan pada intensitas cahaya di atas 600 lux.
Kontribusi GA 3 dan BA dalam berinteraksi dengan
Namun, belum diketahui secara pasti tentang aktivitas GA 3
auksin untuk menginduksi tunas lateral pada buku batang
dengan konsentrasi yang lebih tinggi pada peningkatan
disajikan pada Gambar 2. Pada tanaman yang diaplikasi GA3
diameter tunas. Hal ini kemungkinan berhubungan dengan
dan BA, pertumbuhan tunasnya lebih merata. Hal ini meng-
dominasi pertumbuhan apikal yang baru terbentuk.
indikasikan bahwa stimulasi pertumbuhan tunas lateral pada
setiap buku sama kuat dan meniadakan dominasi apikal pada
satu titik tumbuh (Gambar 2d). Pada tanaman kontrol (tanpa
Efektivitas Induksi Tunas Lateral
ZPT), tunas lateral yang terbentuk memiliki tingkat per-
tumbuhan yang tidak seragam (Gambar 2c). Hal ini meng- Tabel 2 menunjukkan nilai tertinggi untuk jumlah dan panjang
indikasikan terjadinya kompetisi pertumbuhan tunas lateral tunas serta jumlah daun muda pada tanaman anthurium yang
setelah pemotongan tunas apikal. diberi perlakuan GA 3 dan BA. Secara umum, tanaman
Meningkatnya panjang tunas dan jumlah daun muda anthurium yang disemprot BA dan GA3 tidak memperlihatkan
seiring dengan peningkatan jumlah tunas pada tanaman yang perbedaan jumlah dan panjang tunas, walaupun nilai rata-
diberi perlakuan GA 3 dan BA mengindikasikan adanya rata kedua peubah ini lebih tinggi pada perlakuan BA.
Perbedaan respons tanaman terhadap aplikasi ZPT ini
terlihat hanya pada jumlah daun muda. Jumlah daun muda
yang lebih banyak dihasilkan tanaman anthurium yang diberi
perlakuan BA 1.000 ppm dibandingkan dengan GA3 500 ppm.
Jumlah dan diameter tunas lateral yang hampir seragam
pada tanaman yang diberi perlakuan GA 3 500 ppm dan BA
1.000 ppm mengindikasikan bahwa fase pertumbuhan
tanaman turut memengaruhi respons tanaman terhadap
efektivitas ZPT tersebut. Khryanin (1987) menyatakan bahwa
fase pertumbuhan tanaman berhubungan erat dengan kon-
disi hormon dalam tanaman. Kondisi hormon ini mencakup
keberadaan atau sintesis suatu hormon dan perimbangan
akumulasi hormon-hormon tersebut pada suatu arah
pertumbuhan atau perkembangan tertentu serta pengaruh-
nya terhadap keberadaan pengatur tumbuh eksternal.
Aplikasi BA dilaporkan lebih efektif pada tanaman anthurium
Gambar 2. Tanaman anthurium cv. Carnaval sebelum apikal
pucuknya dipotong (a), batang tanaman yang apikal
pucuknya telah dipotong dan memiliki minimum tiga Tabel 2. Jumlah dan panjang tunas lateral serta jumlah daun muda
buku (b), pertumbuhan tunas lateral tanpa BA dan GA 3 tertinggi pada tanaman anthurium yang diberi
yang tidak merata pada 28 hari setelah aplikasi (c), perlakuan GA3 dan BA, Balithi, Segunung, 2007
pertumbuhan tunas lateral yang merata dengan
perlakuan BA dan GA 3 pada 28 hari setelah aplikasi (d), Panjang tunas1
Perlakuan Jumlah tunas1 Jumlah daun1
pertumbuhan tunas lateral yang telah berakar dengan (cm)
perlakuan BA dan GA 3 pada 50 hari setelah aplikasi (e), GA 3 500 ppm 2,87 9,77 1,81
tunas lateral yang telah dipisahkan dari induk dan
BA 1.000 ppm 2,95 10,15 2,23
ditanam pada pot (f), pemeliharaan lebih lanjut untuk
produksi bunga (g), Balithi, Segunung, 2007 1
Nilai rata-rata didapat dari pengukuran 12 tanaman sampel.
Agus Sutisna: Teknik mempercepat pertumbuhan tunas lateral untuk perbanyakan vegetatif anthurium 59

yang berada pada masa juvenil dan respons tanaman Grunewaldt, J. 1988. General aspects of genetics in plant propaga-
terhadap aplikasi ZPT ini cenderung menurun saat tanaman tion. Acta Horticulturae 226: 277-282.
memasuki fase reproduktif (Immamura dan Higaki 1988). Hanley, R.W. and C.A. Robinson. 1994. Evaluation of twenty one
Dengan demikian, untuk mendapatkan respons yang potted anthurium cultivars grown for interior use. Proceedings
optimum, aplikasi ZPT hendaknya dilakukan pada saat of the Florida State Horticultural Society 107: 179-181.
tanaman anthurium berada pada fase juvenil sehingga Henny, R.J. and R.L. Hamilton. 1992. Flowering of anthurium
meningkatkan jumlah dan panjang tunas serta jumlah daun. following treatment with gibberellic acids. Hort. Sci. 27(12):
1328.
Immamura, J.S. and T. Higaki. 1988. Effect of GA 3 and BA on
KESIMPULAN DAN SARAN lateral shoot production on anthurium. Hort. Sci. 23(2): 353-
354.
Aplikasi GA3 dan BA dapat menstimulasi pertumbuhan tunas Khryanin, V.N. 1987. Hormonal regulation of sex expression in
lateral pada anthurium bunga potong. Jumlah dan panjang plants. p. 117-132. In S.S. Purohit (Ed.). Hormonal Regulation
tunas serta jumlah daun muda tertinggi dihasilkan oleh of Plant Growth and Development. Martinus Nijhoff Publ.
tanaman anthurium yang diaplikasi GA 3 500 ppm atau BA Kluwer Academy, Boston.
1.000 ppm, sedangkan diameter tunas tertinggi diperoleh Kohlenbach, H.W. and C. Becht. 1988. In vitro propagation of
pada aplikasi GA3 1.000 ppm atau BA 1.000 ppm. Aplikasi BA Amorphophallus titanum Becc and Amorphophallus rivieri
1.000 ppm menghasilkan daun yang lebih banyak diban- Durieu. Acta Horticulturae 226: 65-72.
dingkan dengan GA3 500 ppm, namun tidak memengaruhi Martin, K., P. Joseph, Dominic, Madassery, and V.J. Phillips.
jumlah dan panjang tunas. 2002. Direct shoot regeneration from lamina explants of two
commercial cut flower cultivars of Anthurium andreanum.
Diperlukan percobaan lanjutan penggunaan ZPT pada Hort. In Vitro Cell Dev. Biol. 39(5): 500-504.
jenis anthurium lainnya, terutama yang diminati konsumen.
More, V.N. and A.S. Khalatkar. 1988. Effect of gibberelic acid,
kinetin and indole butyric acid on propagation in Dieffenbachia
picta. Acta Horticulturae 226: 473-478.
UCAPAN TERIMA KASIH
Pasian, C.C. 1999. Response of Dendranthema grandiflora (Ramat)
to three plant growth regulators in container paint mix
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Ir. Kurniawan applications. Scientia Horticulturae 80: 277-287.
Budiarto, M.Sc. dan Ir. Yoyo Sulyo, MS, peneliti Balai
Rosario, T.L. 1991. Anthuriums. College of Agriculture, University
Penelitian Tanaman Hias, yang telah memberikan bimbingan
of the Philippines at Los Banos, College-Laguna, Philippines.
dan kesempatan kepada penulis untuk terlibat dalam p. 4-5.
penelitian dan mengakses data hasil penelitian untuk
Szweykowska, A.M. 1987. Hormonal control of protein synthesis
dipergunakan dalam penulisan makalah ini.
in plants. p. 9-25. In S.S. Purohit (Ed.). Hormonal Regulation
of Plant Growth and Development. Martinus Nijhoff
Publisher, Kluwer Academy, Boston.
DAFTAR PUSTAKA
Vardja, R. and T. Vardja. 2001. The effect of cytokinin type and
concentration and the number of subcultures on the multi-
Budiarto, K. and T.L. Rosario. 2005. Stock plant productivity of plication rate of some decorative plants. Proc. Estonian Acad.
twelve chrysanthemum (Dendranthema grandiflora [Ramat.] Sci. Biol. Ecol. 50(1): 22-32.
Kitam) varieties grown under covered and open conditions.
Phillipines Agric. Sci. 88(4): 418-430. Ziv, M. and A.H. Halevy. 1983. Control of oxidative browning and
in vitro culture of Strelitzia reginae. Hort. Sci. 18(4): 434-436.
Fonnensbech, A. and M. Fonnensbech. 1980. In vitro propagation
of Monstera deliciosa. Hort. Sci. 15(6): 740-741.

Anda mungkin juga menyukai