Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN IV

MORFOLOGI DAN KOLONI BAKTERI

I. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami morfologi, koloni bakteri
serta inokulasi dengan teknik aseptik.

II. Tata Tertib dan Etika Praktikum


- Praktikan diwajibkan datang 15 menit sebelum sesi yang telah dijadwalkan.
- Praktikan diwajibkan menggunakan atribut praktikum seperti masker, jas
laboraturium, sarung tangan, penutup kepala dan berpakaian rapi, serta dilarang
menggunakan sandal.
- Selama praktikum, praktikan harus menjaga ketenangan dan kebersihan laboratorim.
- Selama kegiatan praktikum praktikan tidak diperbolehkan makan dan minum di
dalam laboratorium.
- Praktikan harus mengisi dan menandatangani daftar hadir yang telah disediakan.
- Praktikan mengisi daftar inventaris alat dan bahan dengan menceklis alat-alat dan
bahan-bahan yang dibutuhkan selama praktikum. Jika terdapat alat dan bahan yang
masih belum tersedia di meja praktikum, segera laporkan ke asisten atau petugas
laboraturium untuk segera disediakan.
- Laporan sementara merupakan syarat wajib praktikan untuk dapat mengikuti
praktikum yang harus dikerjakan dirumah bukan di laboraturiuam pada waktu sesi
dilaksanakan.
- Sterilkan atau cucilah setiap peralatan yang telah digunakan selama praktikum oleh
masing-masing praktikan.
- Dilarang menghisap pipet dengan mulut untuk asam dan basa kuat seperti HCl,
H2SO4, NH4OH, dan NaOH.
- Apabila terjadi kontak dengan bahan-bahan berbahaya, korosif, atau beracun, segera
bilas dengan air sebanyak-banyaknya selama ± 15 menit dan segera lapor kepada
asisten atau dosen.
- Praktikan diwajibkan membuat laporan akhir praktikum yang sistematikanya telah
ditentukan dan akan dikumpulkan sesuai tenggang waktu yang telah ditentukan.
III. Alokasi Waktu
Pada praktikum ini menggunakan pembelajaran luring dan daring. Alokasi pembelajaran
praktikum luring selama 150 menit dan alokasi daring selama 20 menit.

IV. Tempat Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi.

V. Teori Dasar Praktikum


Walaupun ada ratusan species bakteria yang berbeda, namun suatu bakteria dalam
bentuk sel tunggal akan memiliki salah satu dari tiga bentuk yang umum dikenal, yaitu:
a. Bentuk bulat/elips/spherical shape yang lazim disebut dengan coccus.
b. Bentuk batang yang umum disebut basil.
c. Bentuk spiral.
Bakteri berbentuk bulat atau coccus, sering menunjukkan variasi bentuk. Variasi
bentuk ini sering dipakai sebagai ciri yang khas dalam proses identifikasi jenis. Beberapa
variasi bentuk tersebut antara lain:
a. Diplococcus: Dua buah sel saling bedempetan atau berpasangan.
b. Streptococcus: Untaian sel yang lebih dari 4 sel dan membentuk suatu untaian yang
menyerupai rantai.
c. Tetrad atau tetracoccus: Empat buah sel yang saling berdempetan yang membentuk
suatu bentuk yang menyerupai bujur sangkar.
d. Staphylococcus: Kumpulan sel yang saling bedempetan, sehingga menyerupai buah
anggur.
e. Sarcina: Kelompok yang terdiri atas 8 sel (4 sel pada bagian depan dan 4 sel pada
bagian belakang) yang membentuk suatu bentuk yang menyerupai kubus.
Berbeda dengan bakteri bentuk bulat, bakteri bentuk batang (basil) jarang sekali
berada dalam variasi diatas. Pada bakteri bentuk batang ini, variasi diatas (jarang) bukan
merupakan karakteristik dari bakteri ini. Bila dialam dijumpai adanya variasi bentuk dari
bakteri basil ini, maka hal tersebut cenderung disebabkan oleh tahap pertumbuhannya
atau kondisi-kondisi yang mempengaruhi kultur tersebut.
Bakteri berbentuk spiral pada umumnya dijumpai dalam bentuk soliter atau bersel
tunggal dan bukan merupakan kumpulan sel yang berdempetan.
Dalam praktikum ini saudara akan diperkenalkan beberapa species bakteri yang
mewakili bentuk bentuk diatas. Disamping itu juga akan diperkenalkan beberapa struktur
luar dan struktur dalam bakteri, seperti flagella, capsula, dan endospora, sebagai
pelengkap morfologi bakteri tersebut.
Inokulasi adalah proses pemindahan bakteri dari media lama ke media yang baru.

Gambar 1. Inokulasi secara aseptik kultur mikroba dari tabung reaksi ke cawan petri

Pada penanaman mikroba perlu diperhatikan kebutuhan nutrisi untuk mikroba


tersebut sehingga dapat tumbuh dengan baik. Teknik untuk menanam bakteri adalah
sebagai berikut:
a. Streakplate method (cara gores) Teknik isolasi koloni bakteri dengan cara ini
dilakukan dengan cara menggoreskan suspensi bahan yang mengandung mikroba
pada permukaan media agar padat.

Gambar 2. Streakplate method (cara gores)


b. Pembiakan agar miring Teknik inokulasi bakteri dengan caramenggoreskan pada
permukaan agar miring

Gambar 3. Hasil pembiakan agar miring

VI. Alat dan Bahan


- Mikroskop
- Minyak imersi
- Objek glass
- Cover glass
- Bunsen
- Kultur bakteri
- Jarum ose (loop)
- Agar miring nutrient agar (NA)
- Agar NA lempeng

VII. Prosedur Kerja Praktikum


A. Morfologi sel bakteri menggunakan mikroskop
1. Amatilah bentuk-bentuk sel bakteri yang disediakan oleh asisten dan
pembimbing praktikum saudara, dengan menggunakan mikroskop cahaya dan
mulai dengan perbesaran lemah.
2. Bila pengamatan kurang jelas, lakukan pengamatan dengan lensa objektive yang
berkekuatan 100 x. (Ingat : pakailah minyak emersi pada perbesaran 100 x ini).
3. Gambarlah bentuk-bentuk bakteri beserta variasinya pada buku journal saudara.
4. Bersihkan minyak emersi pada lensa yang saudara pakai dengan menggunakan
larutan xylol (Ingat : hati-hati bekerja dengan xylol ini, karena bersifat
karsinogenik/penyebab terjadinya kanker).

Gambar 5.1. Kocok kultur cair dan ambil satu mata loop yang sebelumnya
dipanaskan diatas api

Gambar 5.2. Sebarkan diatas objek glass dan lakukan pengamatan dibawah
mikroskop.
Gambar 6. Bentuk sel bakteri

B. Teknik gores (Streak plate method)


1. Siapkan biakan bakteri yang akan ditanam kembali.
2. Bakar kawat ose, biarkan dingin.
3. Sentuhkan ujung kawat ose pada koloni bakteri
4. Goreskan kawat ose pada permukaan lempeng nutrien agar secara kontinyu
sampai setenga permukaan agar, putar cawan petri dan oles kembali pada
permukaan agar yang kosong.
5. Bakar kembali kawat ose
6. Inkubasikan

C. Biakan pada agar miring


1. Siapkan media agar miring
2. Siapkan biakan bakteri yang akan ditanam kembali.
3. Bakar kawat ose, biarkan dingin.
4. Sentuhkan ujung kawat ose pada koloni bakteri
5. Goreskan kawat ose pada permukaan agar miring secara zigzag.
6. Bakar kembali kawat ose
7. Inkubasikan

VIII. Lembar Kerja Percobaan


Topik : Nama :
Tanggal : NIM :
Dosen : Kelompok :

Pengujian Hasil Pengamatan


Morfologi sel bakteri menggunakan
mikroskop

Teknik gores (Streak plate method)


Biakan pada agar miring

IX. Referensi
- Yusmaniar, dkk. 2017. Mikrobiologi dan Parasitologi. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia: Jakarta.
- Utami, U, dkk. 2018. Panduan Praktikum Mikrobiologi Umum. Jurusan Biologi
Universitas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ibrahim Malang: Malang.
- Sujaya, I.N. 2006. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Universitas Udayana. Bali.

Anda mungkin juga menyukai