Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MIKROTEKNIK

“PEMBUATAN PREPARAT”

Oleh :
Umi Kalsum (1714440011)

PENDIDIKAN BIOLOGI BILINGUAL

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
BAB  I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikroteknik adalah ilmu yang mempelajari tentang pembuatan
preparat.Dalam setiap pembuatan preparat pada umumnya selalu dilakukan fiksasi
terlebihdahulu. Sedangkan fiksasi itu sendiri adalah suatu cara atau proses
(metode) yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa mengubah fungsi dan
struktur di dalam selitu sendiri. Jika telah dilakukan fiksasi maka preparat yang
dibuat akan menjadilebih awet dan tahan lama (Billi, 2008).
Dehidrasi adalah suatu cara atau proses (metode) pengurangan
atau penghilangan air dari dalam sel. Penjernihan adalah suatu cara atau
proses(metode) yang digunakan untuk menghilangkan warna asli suatu preparat
supayaketika pemberian warna yang baru menjadi lebih sempurna daripada
warnaaslinya. Fungsi dari dehidrasi pada metode pembuatan preparat
dengan penyelubungan agar parafin dapat terinfiltrasi dengan sempuna ( Della,
2008).
Sediaan adalah benda yang akan diamati strukturnya. Sifat–sifat dari
sediaan ada yang sementara, semi permanen, dan permanen. Sumber
sediaanadalah semua organisme atau yang pernah hidup baik itu tumbuhan,
hewan,maupun manusia dan hasil pertumbuhannya (bagian atau keseluruhan
tubuhorganisme). Garis besar pembuatan sediaan adalah pengambilan dan
persiapanmaterial, fiksasi, pencucian, pewarnaan, dehidrasi, penjernihan,
penempelan padagelas objek, dan pemberian nama. Beberapa metode dalam
pembuatan sediaanantara lain: sediaan utuh (Whole Mount), sediaan apus
(Smear), sediaan remas(Squash), sediaan gosok, Maserasi, dan sediaan sayatan
tanpa embedding maupundengan embedding (Parafin, seloidin, maupun resin)
(Kusuma, 2008).
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang didapatkan berdasarkan latar belakang diatas adalah
bagaimana cara membuat sayatan organ hewan?

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui cara membuat sayatan
organ hewan.
BAB  II
PEMBAHASAN

Metode parafin adalah suatu cara pembutan sediaan baik itu


tumbuhanataupun hewan dengan menggunakan parafin. Kebaikan-kebaikan metode
ini ialahirisan jauh lebih tipis dari pada menggunakan metoda beku atau metoda
seloidin. Dengan metoda beku, tebal irisan rata-rata diatas 10 mkron, tapi
dengan metode parafin tebal irisan dapat mencapai rata-rata 6 mikron. Irisan-irisan
yang bersifat seri dapat dikerjakan dengan mudah bila menggunakan metode
ini.Kelemahan dari metode ini ialah jaringan menjadi keras, mengerut dan
mudah patah. Jaringan-jaringan yang besar tidak dapat dikerjakaan, bila
menggunakan metode ini. Sebagian besar enzim-enzim yang terdapat pada
jaringan akan larutdengan menggunakan metode ini (Santoso, 2012).

Metode ini sekarang banyak digunakan, karena hampir


s e m u a m a c a m  jaringan dapat dipotong dengan baik dengan menggunakan
metode ini. Metode parafin adalah suatu metode pembuatan preparat
dengan melakukan penanaman   j a r i n g a n d i d a l a m b l o k p a r a f i n u n t u k
menghasilkan preparat jaringan hewanataupun tumbuhan yang
t i p i s . P r e p a r a t p a r a f i n i n i d i l a k u k a n p e n y e l u b u n g a n karena jaringan
merupakan bahan yang lunak (Nurliani, 2007).

Prosedur pembuatan sediaan menggunakan metode parafin pada


umumnyasama baik pada jaringan hewan maupun tumbuhan. Pertama–tama
organ yangakan dijadikan preparat diisolasi terlebih dahulu, kemudian
difiksasi minimal 24 jam, didehidrasi dengan alkohol bertingkat selama 30
menit, diclearing denganxilol murni juga selama 30 menit, diinfiltrasi agar
parafin yang masuk berfungsis e b a g a i p e n y a n g g a j a r i n g a n s a a t d i i r i s
dengan mikrotom, lalu d i e m b e d d i n g (proses penanaman) yaitu
merendam jaringan ke dalam parafin cair, dan parafinakan masuk ke
seluruh bagian jaringan, proses pemotongan dengan
mikrotom, penempelan pada kaca objek, pewarnaan dengan haematoksilin
(pada umumnya  b a h a n i n i y a n g s e r i n g d i g u n a k a n u n t u k j a r i n g a n
hewan) sedangkan j a r i n g a n tumbuhan seringkali menggunakan safranin
ataupun fast green. Setelah diwarnailalu dimounting, diberi perekat entellan, dan
diberi label nama (Andria, 2008)

Alat khusus yang dirancang untuk menyayat material atau jaringan


dalamsayatan-sayatan yang cukup tipis untuk penelaahan dengan
mikroskop adalahmikrotom. Syarat memperoleh hasil sayatan yang baik :1.
Jaringan yang telah dipersiapkan dengan sempurna2. Pisau yang cukup tajam3.
Pemilihan jenis mikrotom yang tepat4. Operator yang cukup terampil dan terlatih
(Della, 2008).

Proses pertama yang disiapkan dalam menyiapkan materi segar dalam


pengamatan mikroskopis yaitu fiksasi. Tujuan dilakukannya fiksasi adalah mencegah
kerusakan jaringan, menghentikan proses metabolisme secar cepat, mengawetkan
komponen sitologis dan histologis, mengawetkan keadaan sebenarnya, mengeraskan
materi yang lembek, dan jaringan-jaringan dapat diwarnai sehingga bisa diketahui
bagian-bagian jaringan (Bili, 2008).

Faktor-faktor yang berperan dalam fiksatif adalah buffer (pH), suhu yang
rendah mencegah autolisis,untuk mendapatkan daya penetrasi yang tinggi digunakan
irisan setipis mungkin, perubahan volume, osmolaliitas pada larutan fiksatif,
penambahan deterjen sehingga fiksatif cepat masuk, konsentrasi, dan waktu fiksatif.
Dehidrasi memiliki fungsi menghilangkan air dalam jaringan. Bahan yang digunakan
untuk dehidrasi harus mampu menggantikan fungsi air. Dehidrasi yang baik
dilakukan secara bertahap yaitu mulai dari konsentrasi 70% sesuai dengan pelarut
Bouin formol kemudian berturut-turut ke dalam alkohol 80%, 90%, 96% dan alkohol
absolut. Pada setiap konsentrasi dilakukan pengulangan 3 kali (Botanika, 2008).
Untuk memungkinkan paraffin dapat masuk ke dalam sel, haruslah alkohol di
dalam organ diganti dengan zat yang mudah mengusir alkohol tetapi kemudian harus
bisa diusir oleh paraffin. Clearing atau dealkoholisasi ini dapat menggunakan aceton,
benzol,toluol, dan xilol. Clearing dapat dilakukan selama 24 jam (Jvetunud, 2008).

Infiltrasi merupakan suatu tahapan diimana media tanam dimasukkan ke


dalam jaringan secara bertahap. Media yang digunakan untuk menanam yaitu
paraffin. Infiltrasi dilakukan di dalam oven pada suhu 52oC dengan perbandingan
parafin dan xilol 1:1 sel Ada beberapa macam paraffin yaitu paraffin lunak dengan
titik leleh 48oC, paraffin medium dengan titik leleh 52oC, dan paraffin keras dengan
titik leleh 56oC. Waktu yang dibutuhkan di setiap tahapan paraffin yaitu 15-20 menit.
Tidak perlu waktu yang cukup lama karena dilakukan di dalam oven yang
menyebabkan jaringan kuat dan rapuh (Botanika, 2008).

Embedding dilakukan dengn membuat kotak kertas. Beberapa keuntungan


menggunakan kotak kertas yaitu bisa membuat arah sayatan dan menandai jaringan.
Sebelum jaringan atau sampel ditanam maka terlebih dahulu paraffin dalam kotak
harus membeku pada bagian dasarnya sehingga memungkinkan objek tidak langsung
menempel pada dasar kertas. Blok paraffin yang akan disayat dulu maka dibentuk
dulu (trimming). Bentuk blok disesuaikan dengan bentuk pitanya yang diinginkan.
Hal in dikarenakan penampang blok paraffin menggambarkan blok pita yangg akan
diiris.Letak mata pisau pada mikrotom sangat menentukan hasil yang diperoleh. Pisau
dibersihan dengan xylol dari sisa-sisa paraffin yang menempel. Hasil sayatan diambill
dengan menggunakan kuas secara hati-hati. Hasil sayatan diletakkan dalam bak
khhusuus dann diperhatikan urutannya. Pita hasil sayatan ditempel pada kaca objek
dengan menggunakan meyer albumin. Kaca objek selanjutnya diletakkan di atas meja
penangans (heating plate). Meyer albumin memiliki kandungan putih telur dan
gliserin dan merupakan pelekat alami yang sangat baik (Santoso, 2012).
Proses sectioning diawali dengan pengirisan blok parafin dengan scalpel,
sehingga permukaan blok parafin yang akan diiris dengan mikrotom berbentuk segi
empat. Irislah sedemikian rupa, sehingga preparat akan terletak tepat berada di tengah
blok. Proses pewarnaan dilakukan setelah preparat dideparafinasindengan merendam
preparat pada xylol. Salah satu pewarna metode parafin pada jaringan hewan adalah
hematoxylin dan Eosin. Zat warna hematoxilin ini bersifat aquaosa. Rattus
norvegicus merupakan salah satu anggota kelas mamalia dan sangat tepat digunakan
sebagai perbandingan dengan manusia dalam hal pengamatan jaringannya (Andria
2008).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pembuatan preparat hewan lebih mudah untuk dibuat dan
tidak memakan waktu yang panjang. Sediaan jaringan hewan dengan metode
parafin ini sulit untuk dibedakan antara hati, paru-paru, jantung dan ginjal. Selain
itu, juga sulit di amati jaringan apa yang digunakan sebagai preparat karena warna
dan bentuknya sama. Kelebihan-kelebihan dari metode parafin, yaitu: irisan dapat
jauh lebih tipis,tebal irisan dapat mencapai rata-rata 6 mikron, irisan-irisan yang
bersifat seridapat dikerjakan dengan mudah, dan prosesnya lebih cepat dari
metode lain. Kelemahan dari metode ini adalah jaringan menjadi keras, mengerut
danmudah patah, jaringan-jaringan yang besar tidak dapat dikerjakan,
dansebagian besar enzim-enzim akan larut dengan metode ini.

B. Saran
Sebaiknya untuk pembuatan makalah yang akan datang hendaknya
harus benar-benar menyiapkan bahan terlebih dahulu agar makalah yang di buat
bisa lebih banyak menjelaskan materi yang diinginkan sehingga proses belajar
berjalan denganlancar.
DAFTAR PUSTAKA

Andria, J.D. 2008.  Pembuatan Preparat Mikroskopis. University Press. IKIP.


Surabaya.

Bili, W. E. and L. Trueb. 2008. Biology of Amphibians. McGraw – Hill Book


Company. New York

Botanika, RD. 2008. Anatomi dan Fisiologi Ternak IV. Gadjah Mada
Press.Yogyakarta.

Della G, P. 2008. The Microtomits’ Formulary and Guide. The Blakiston Company
Inc. New York. Toronto.

Jventunud, Atok M. 2008. Vertebrata. UMM Press. Malang.

Kusuma, D. T. and E. Colijn, 2008,Preliminary Checklist of Southeast Asian and


New Guinean Herpetofauna: Amphibians,Treubia 31 (3): 1-133.

Nurliani, Diah. 2007. Bersahabat Dengan Hewan Coba. Gadjah Mada


Press.Yogyakarta.

Santoso, S.H. 2012. Metode Pewarnaan (Histologis dan Histokimia). Penerbit


Bhrataro Karya Aksara. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai