MIKROTEKNIK TUMBUHAN
PERCOBAAN I
PENDAHULUAN
Meneliti suatu organisme, baik dari tingkatan sel, jaringan, organ dan
Hewan dan tumbuhan dapat diteliti dengan terlebih dahulu membuat preparat
dengan berbagai metode yang telah ditemukan, metode tersebut yang paling
digunakan untuk pembuatan sediaan tergantung bahan yang akan digunakan. sel
lebih ringan daripada sel hewan karenastruktur sel hewan dan sel tumbuhan yang
berbeda. Metode yang paling umumdigunakan untuk melihat jaringan dan sel
(Sedjo, 2004).
permanen dengan menggunakan para fin sebagai media embedding dengan tebal
irisan kurang lebih mencapai 6 m-8 m. Alat yang digunakan untuk dapat
mencapai hasil irisan 6 m-8 m adalah mikrotom Untuk mengamati dan melihat
preparat secara melintang dari akar jagung Zea mays dengan menggunakan
preparat secara melintang dari akar jagung Zea mays dengan menggunakan
metode parafin.
Percobaan ini dilakukan pada hari Jumat, 26 Februari 2016 pukul 14:00-
TINJAUAN PUSTAKA
preparat jaringan hewan ataupun tumbuhan yang tipis. Preparat parafin ini
mikrotom sebagai alat pemotongnya. Dilakukan infiltrasi agar parafin yang masuk
dan parafin akan masuk ke seluruh bagian jaringan, proses pemotongan dengan
umumnya bahan ini yang sering digunakan untuk jaringan hewan) sedangkan
standar. Metode ini sekarang banyak digunakan, karena hampir semua jaringan
jaringan ini adalah irisan menjadi lebih tipis dibandingkan metode beku atau
metode seloidin. Dengan menggunakan metode beku, tebal irisan rata-rata diatas
10 mikron, tetapi dengan metode parafin irisan dapat mencapai tebal 6 mikron.
Irisan-irisan yang bersifat seri dapat dikerjakan dengan mudah, bila menggunakan
metode ini. Prosesnya jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode seloidin,
Jaringan-jaringan yang besar tidak dapat dikerjakan bila menggunakan metode ini.
sumber alami baik berupa tumbuhan ataupun hewan yang akan digunakan sebagai
Pencucian ini perlu dilakukan karena jaringan yang diambil pada hewan sering
kali dalam keadaan kotor oleh darah atau kotoran seperti pada organ pencernaan.
Selain itu jaringan hewan lebih cepat mengalami dehidrasi yang merusak jaringan,
jaringan agar tetap berada pada tempatnya dan tidak mengalami perubahan bentuk
Fiksatif terdiri dari unsur-unsur kimia yang dibuat dalam bentuk larutan atau gas
struktur jaringan.
c. Dehidrasi (dehydration)
mengeluarkan air dari dalam jaringan yang telah difiksasi. Proses dehidrasi
dehidrasi secara berseri dari konsentrasi rendah sampai konsentrasi tinggi dengan
paraffin adalah alkohol. Jenis dehidran lain adalah dioksan, N-butyl alcohol,
aniline oil dan bergamot oil. Alkohol merupakan dehidran yang umum digunakan,
karena relatif lebih murah dan mudah diperoleh, tapi mampu menghasilkan hasil
yang baik, bahkan untuk jenis-jenis jaringan-jaringan lunak seperti otak, sumsum
tulang belakang, dan embrio. Dalam penggunaan alkohol dipakai serial dengan
demi setingkat. Tujuannya adalah untuk menjaga agar tidak terjadi perubahan
secara tiba-tiba dalam terhadap sel jaringan, sehingga perubahan struktur sel yang
terjadi sekecil mungkin. Apabila proses dehidrasi ini tidak sempurna berarti masih
ada molekul air dari dalam jaringan. Ketidaksempurnaan proses dehidrasi ini
dapat diketahui dengan jelas setelah jaringan dimasukan ke dalam zat penjernih,
dimana jaringan tidak menjadi transparan walaupun jaringan telah lama dalam
larutan penjernih. Jika terjadi hal yang demikian, maka jaringan harus
dikembalikan ke dehidran.
d. Penjernihan (Clearing)
Tujuan dari penjernihan ini adalah menggantikan tempat alkohol sementara dalam
jaringan yang telah mengalami proses dehidrasi dengan suatu solven atau medium
penjernih sebelum proses penanaman dalam parafin. Medium penjernih ini akan
e. Infiltrasi (Infiltration)
digunakan dalam infiltrasi ini adalah paraffin. Proses infiltrasi ini umumnya
dilakukan di dalam oven yang suhunya dapat diatur sesuai titik leleh jenis parafin
yang digunakan. Pada jaringan hewan bisa langsung digunakan parafin keras
dengan titik leleh 56C-58C. Dalam proses infiltrasi sebaiknya jaringan jangsn
parafin murni dengan perbandingkan yang sama. Waktu yang diperlukan jaringan
campuran ini terlalu lama cukup berkisar antara 10-30 menit saja tergantung besar
kecilnya jaringan. Tujuan dari semua ini adalah untuk menghindari jaringan dsri
mendadak ini dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan itu sendiri, seperti
berkisar antara 30-60 menit. Usahakan jaringan jangan terlalu lama ditinggalkan
dalam oven.Tujuan dari tahap infiltrasi ini adalah untuk mengisi jaringan dengan
parafin sebagi pengikat jaringan agar tetap memiliki bentuk dan struktur yang
f. Penanaman (Embedding)
memudahkan proses penyayatan dengan bantuan mikrotom. Tujuan dari tahap ini
adalah untuk membuat balok parafin yang berisi jaringan yang akan dibuat
preparat permanen.
Parafin yang digunakan untuk menanam jaringan harus memiliki titik leleh
yang sama dengan parafin yang digunakn waktu infiltrasi. Parafin ketiga yang
dipakai pada infiltrasi dapat digunakan langsung untuk penanaman dengan syarat
g. Penyayatan (Sectioning)
Proses penyayatan adalah pembuatan sayatan atau pita dari balok parafin
membuat sayatan jaringan dan dapat dilihat jelas dari dalam mikroskop.
Pembuatan irisan dengan metode parafin memiliki beberapa keuntungan,
diantaranya adalah yaitu proses embedding lebih cepat dan lebih simpel.
Tujuan penempelan ini adalah untuk menempelkan pita parafin yang sudah berisi
menggunakan xilol untuk membersihkan paraffin dari jaringan dan kaca objek.
Tujuan dari tahap ini untuk membersihkan jaringan dan kaca objek dari parafin.
dilakukan dengan rapi dengan cara menempatkan suatu sisi kaca tersebut samping
METODE PERCOBAAN
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu mistar, silet, pipet tetes,
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu akar jagung Zea
mays, aquadest, xylol, alkohol 96%, 90%, 80%, 70 %, formalin, parafin wax,
dari alkohol 96% dengan volume aquadest yang digunakan 27,09 ml dan
semua struktur sel sehingga sedapat mungkin berada dalam keadaan sama
Penjernihan ini dilakukan untuk menarik sisa alkohol yang masih terdapat
dalam jaringan.
6. Infiltrasi terbagi atas infiltrasi I dan II. Infiltrasi I dilakukan dengan
parafin murni.
7. Setelah itu dilakukan penanaman(embedding) menggunakan parafin yang
padat.
BAB IV
IV.1 Hasil
4 3
1
Keterangan :
IV.2 Pembahasan
mays yang dipotong melintang dengan panjang 2mm, kemudian dilakukan fiksasi
selama 30 menit, tujuan dari fiksasi adalah mempertahankan struktur sel dan
selanjutnya dilakukan tahap alkoholisasi atau dehidrasi, tahap ini bertujuan untuk
menghilangkan kandungan air dari jaringan Zea mays, dehidrasi dilakukan dengan
menggunakan alkohol bertingkat dengan konsentrasi mulai dari 70%, 80%, 90%,
kandungan air di dalam jaringan dapat keluar sedikit demi sedikit, dan juga agar
merupakan tahap pengeluaran air ari dalam jaringan. Pada tahap dealkoholisasi
menggunkan alkohol dan xylol dengan perbandingan alkohol : xylolyaitu 1:3, 1:1,
dan 3:1 dengan rentang waktu setiap 5 menit, hal ini dilakukan agar alkohol dapat
dikeluarkan secara maksimal dari dalam jaringan, sehingga larutan xylol yang
dilakukan penanaman jaringan pada parafin yang telah memadat dengan cara
parafin cair pada permukaan jaringan, hingga seluruh jaringan tertutupi oleh
kali ini tidak dilakukan pemotongan karena mikrotom rusak. Sehingga pada
jaringan batang tanaman Jagung Zea mays tidak dapat dibuat preparat permanen
V.1 Kesimpulan
jaringan batang Jagung Zea mays dengan metode parafin meskipun tidak dapat
tahap pembuatan preparat jaringan batang Jagung Zea mays dengan metode
V.2 Saran