sumber alami baik berupa tumbuhan yang akan digunakan sebagai bahan dasar
yang membedakan metode paraffin hewan dengan tumbuhan. Pencucian ini perlu
dilakukan karena jaringan yang diambil pada pada tumbuhan sering kali dalam
keadaan kotor.
pencucian karena jaringan yang diambil pada hewan sering kali dalam keadaan
kotor oleh darah atau kotoran seperti pada organ pencernaan. Selain itu jaringan
hewan lebih cepat mengalami dehidrasi yang merusak jaringan, sehingga perlu
fisiologis. Larutan garam fisologis yang bisa dipakai: NaCl 0.8-0.9%, Larutan
Ringer, dapat digunakan untuk hewan berdarah panas dan dingin. Komposisi
larutan ringer adalah: (NaCl, CaCl, KCl, K2CO3, air untuk hewan berdarah
panas), (NaCl, CaCl, KCl, Na2CO3, air untuk hewan berdarah dingin). NaCl
menit. Perlu diperhatikan, jangan sekali-kali dicuci dengan air, karena akan
menyebabkan pembengkakan sel. Syarat dalam pengambilan objek ini adalah
sebagai berikut: 1). objek yang diambil dalam kondisi sehat, 2). objek yang
diambil tidak boleh rusak saat proses pengambilan, 3). menggunakan pisau yang
tajam, 4). ukuran jaringan yang diambil kurang lebih 0.5 cm. 5. langsung dicuci
dan difiksasi
b. Fiksasi (Fixation)
agar tetap berada pada tempatnya dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun
ukuran. Media yang digunakan untuk fiksasi disebut dengan fiksatif. Fiksatif terdiri dari
unsur-unsur kimia yang dibuat dalam bentuk larutan atau gas yang berfungsi agar
jaringan tidak membusuk, dan dapat mempertahankan struktur jaringan. Fiksatif yang
Acetic Acid). Formula FAA untuk jaringan tumbuhan adalah: Ethil alkohol (50 ml),
Asam asetat grasial (5 ml), Formalin (10 ml), Akuades (35 ml). FAA ini juga dapat
digunakan untuk jaringan hewan. Formula FAA untuk jaringan hewan adalah: Formalin
(10 ml), Alkohol 70% (90 ml), Asam asetat grasial (2 ml).
disimpan dalam larutan fiksatif tergantung pada: 1) Jenis jaringan, misalnya jaringan
tendon perlu waktu lebih lama dari jaringan intestinum. 2). Tebal atau tipisnya jaringan
atau ukuran jaringan, makin tebal dan besar jaringan yang difiksasi maka semakin lama
waktu yang diperlukan. 3). Jenis fiksatif, setiap fiksatif memiliki kecepatan penetrasi
yang berbeda.
jaringan dengan cepat, sedangkan keadaan sedikit banyaknya mendekati keadaan semula.
dikenal dengan autoloisis. 3). Meningkatkan daya pewarnaan karena adanya bahan-bahan
Aerasi merupakan proses penarikan udara dari dalam jaringan dengan cara
dengan sempurna,. Tahap ini diutamakan pada jaringan tumbuhan, karena sel pada
jaringan hewan hanya terdiri dari membran sel dan vakuola yang kecil, sehingga
udara yang tersimpan dalam sel atau jaringan hanya sedikit dan mudah keluar
melalui membran sel yang tipis saat fiksasi. Sedangkan pada sel tumbuhan
memiliki dinding sel dan vakuola yang besar, sehingga mengandung banyak udara
yang sulit secara alami keluar dari sel atau jaringan melalui dinding sel yang tebal
waktu fiksasi
c. Dehidrasi (dehydration)
mengeluarkan air dari dalam jaringan yang telah difiksasi. Proses dehidrasi
dehidrasi secara berseri dari konsentrasi rendah sampai konsentrasi tinggi dengan
paraffin adalah alkohol. Jenis dehidran lain adalah dioksan, N-butyl alcohol,
aniline oil dan bergamot oil. Alkohol merupakan dehidran yang umum digunakan,
karena relatif lebih murah dan mudah diperoleh, tapi mampu menghasilkan hasil
yang baik, bahkan untuk jenis-jenis jaringan-jaringan lunak seperti otak, sumsum
tulang belakang, dan embrio. Dalam penggunaan alkohol dipakai serial dengan
konsentrasi yang berbeda, dimulai dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.
demi setingkat. Tujuannya adalah untuk menjaga agar tidak terjadi perubahan
secara tiba-tiba dalam terhadap sel jaringan, sehingga perubahan struktur sel yang
terjadi sekecil mungkin. Apabila proses dehidrasi ini tidak sempurna berarti masih
ada molekul air dari dalam jaringan. Ketidaksempurnaan proses dehidrasi ini
dapat diketahui dengan jelas setelah jaringan dimasukan ke dalam zat penjernih,
dimana jaringan tidak menjadi transparan walaupun jaringan telah lama dalam
larutan penjernih. Jika terjadi hal yang demikian, maka jaringan harus
dikembalikan ke dehidran.
d. Penjernihan (Clearing)
Tujuan dari penjernihan ini adalah menggantikan tempat alkohol sementara dalam
jaringan yang telah mengalami proses dehidrasi dengan suatu solven atau medium
penjernih sebelum proses penanaman dalam parafin. Medium penjernih ini akan
digunakan dalam infiltrasi ini adalah paraffin. Proses infiltrasi ini umumnya
dilakukan di dalam oven yang suhunya dapat diatur sesuai titik leleh jenis parafin
yang digunakan. Pada jaringan hewan bisa langsung digunakan parafin keras
dengan titik leleh 56°C-58°C. Dalam proses infiltrasi sebaiknya jaringan jangsn
parafin murni dengan perbandingkan yang sama. Waktu yang diperlukan jaringan
campuran ini terlalu lama cukup berkisar antara 10-30 menit saja tergantung besar
kecilnya jaringan. Tujuan dari semua ini adalah untuk menghindari jaringan dsri
mendadak ini dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan itu sendiri, seperti
berkisar antara 30-60 menit. Usahakan jaringan jangan terlalu lama ditinggalkan
dalam oven.Tujuan dari tahap infiltrasi ini adalah untuk mengisi jaringan dengan
parafin sebagi pengikat jaringan agar tetap memiliki bentuk dan struktur yang
f. Penanaman (Embedding)
memudahkan proses penyayatan dengan bantuan mikrotom. Tujuan dari tahap ini
adalah untuk membuat balok parafin yang berisi jaringan yang akan dibuat
preparat permanen.
Parafin yang digunakan untuk menanam jaringan harus memiliki titik leleh
yang sama dengan parafin yang digunakn waktu infiltrasi. Parafin ketiga yang
dipakai pada infiltrasi dapat digunakan langsung untuk penanaman dengan syarat
g. Penyayatan (Sectioning)
Proses penyayatan adalah pembuatan sayatan atau pita dari balok parafin
membuat sayatan jaringan dan dapat dilihat jelas dari dalam mikroskop.
diantaranya adalah yaitu proses embedding lebih cepat dan lebih simpel.
dicairkan lalu dimasukkan kedalam box ukuran tertentu dan dibiarkan memadat.
Tujuan penempelan ini adalah untuk menempelkan pita parafin yang sudah berisi
menggunakan xilol untuk membersihkan paraffin dari jaringan dan kaca objek.
Tujuan dari tahap ini untuk membersihkan jaringan dan kaca objek dari parafin.
dilakukan dengan rapi dengan cara menempatkan suatu sisi kaca tersebut samping