- Pemeriksaan Histopatologi -
Definisi Histopatologi
Definisi :
● Histopatologi yaitu pemeriksaan
mikroskopik pada salah satu bagian jaringan
yang dicat dengan menggunakan teknik
histologis.
● Cara pemeriksaan ini dilakukan adalah
dengan menggunakan kaca mikroskop yang
dicat dengan hematoksilin dan eosin untuk
mendapatkan diagnosis yang lebih spesifik
berdasarkan pada morfologi.
02
Tujuan Pemeriksaan
Histopatologi
Pemeriksaan histopatologi bertujuan untuk
memeriksa penyakit berdasarkan pada
reaksi perubahan jaringan. Pemeriksaan ini
hendaknya disertai dengan pengetahuan Selain itu pemeriksaan
tentang gambaran histologi normal jaringan histopatologi bertujuan untuk
sehingga dapat dilakukan perbandingan melihat perubahan morfologi sel
antara kondisi jaringan normal terhadap dari jaringan dengan metode
jaringan sampel (abnormal). Dengan paraffin. Metode parafin adalah
membandingkan kondisi jaringan tersebut suatu metode pembuatan preparat
maka dapat diketahui apakah suatu dengan melakukan penanaman
penyakit yang diduga benar-benar jaringan di dalam blok parafin
menyerang atau tidak. untuk menghasilkan preparat
jaringan hewan ataupun
tumbuhan yang tipis.
03
Pembagian
Histopatologi
definisi Hispatologi pPembagian Hhispatologi tTeknik pPemeriksaan hHispatologi Ttahapan Ppembuatan Ssediaan Hhispatologi
Pembagian Hispatologi
Umum (jaringan dasar yang terdapat Khusus (struktur histologi organ-
pada tubuh) organ tubuh)
Jaringan epitel Kulit
Jaringan pengikat
Kardiovaskular
Kartilago
Organ limfoid
Tulang
Darah Sistem respirasi
Otot Sistem pencernaan
04
Teknik Pemeriksaan
Jaringan Histopatologi
ALUR
PEMERIKSAAN
HISTOPATOLOGI
05
Tahapan Teknik
Histologi
Tahapan Pembuatan Sediaan Histologis
1 2 3
Pengambilan Fiksasi dan Penjernihan /
contoh jaringan Dehidrsi pembeningan
4 5 6
Pemancangan Pemotongan Deparafinisasi
(embedding) / dan dan
infiltrasi Penempelan Pewarnaan
Tahapan Pembuatan Sediaan Histologis
Senyawa yang biasanya digunakan dalam teknik ini adalah: Kloroform, eter,
Anestetik inhalan
halothane, metoksifluran dan nitrous oksida
Gas non-anestetik Gas-gas yang tergolong non anestetik adalah CO; CO2; N; sianida.
Zat-zat yang tergolong dalam transkuiliser adalah valium, librium, miltown, atarax,
serax dan equamil. Pada dasarnya digunakan untuk menekan aktivitas sistem saraf
Gas anestetik
pusat, mengurangi aktivitas simpatis, mereduksi kecepatan jantung, kecepatan
pernafasan.
Tahapan Pembuatan Sediaan Histologis
3 Penjernihan / pembeningan
1. Merupakan proses awal pemotongan blok jaringan yang Proses potong halus ini bertujuan untuk menghasilkan pita
bertujuan untuk membuang kelebihan paraffin yang jaringan dengan ketebalan tertentu. Ketebalan pita jaringan
menutupi jaringan sehingga permukaan jaringan dapat untuk jaringan hasil pembedahan rutin ialah 3-4 μm.
terbuka dan bisa dihasilkan pita jaringan yang utuh.
2. Dikatakan potong kasar, dikarenakan pada proses ini
mikrometer diatur pada ketebalan yang cukup tinggi yaitu
pada 15-30μm.
Tahapan Pembuatan Sediaan Histologis
Deparafinisasi Pewarnaan
Alat Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian Kulit buah Citrusnobilis Lour,
iniantara lain timbangan analitik, Etanol 70%.
timbangan untuk hewan coba, kandang
plastik dengan kawat penutup, sonde
lambung, pinset, alat bedah, mikroskop
cahaya dengan digital camera DS fi 12.
Prosedur Kerja
Pengamatan Preparat
Persiapan hewan uji dan Uji toksisitas sub Pembuatan Preparat
Histopatologi :
Persiapan bahan uji kronis : Histopatologi :
Disiapkan 4 kelompok tikus
Pengamatan dilakukan dengan
@10 ekor. Pemberian secara
oral (maks 1-2 mL/100g BB)
Fiksasi, Pemotongan, mikroskop cahay 100x
1x sehari selama 90 hari dan Pewarnaan, Dehidrasi pembesaran saat mementukan
lobulus hati dan 400x pembesaran
BB ditimbang tiap hari. dan Clearing saat mengamati perubahan sel-sel
hati.
Hasil
Kesimpulan