Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Teknik kompetensi dasar dan standar kompetensi

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah: metodologi dan strategi pembelajaran

Dosen pengampu: Drs. H. PANDALOAN HARAHAP M.Pd.I

Disusun oleh kelompok 5 :

Eris Naini

Nia pujianti

Titi Anjeli

Wahyu Rizki

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM YASNI BUNGO

TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini mengenai standar kompetensi
dengan sebaik mungkin.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa
pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak PANDALOAN HARAHAP M.Pd. I Selaku dosen mata
kkuliah metodologi dan strategi pembelajaran .

Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
diharapkan kritikan serta saran yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan
sebagaimana mestinya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Bungo, Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Cover ..................................................................1

Kata Pengantar ..................................................................2

Daftar Isi ..................................................................3

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang.................................................................4

Rumusan Masalah.............................................................5

Tujuan Penulisan..............................................................5

BAB II Pembahasan

Pengertian standar kompetensi .........................................6

Pengertian kompetensi dasar ..................................................8

Prinsip pengembangan standar kompetensi .............................10

BAB III Penutup

Kesimpulan....................................................................11

Daftar Pustaka ..................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberlakuan peraturan dan perundangan-undangan yang berkaitan dengan pelaksanaan otonomi


pendidikan menuntut adanya upaya pembagian kewenangan dalam berbagai bidang pemerintahan.
Hal tersebut membawa implikasi terhadap sistem dan penyelenggaraan pendidikan termasuk
pengembangan dan pelaksanaan kurikulum. Tiga hal penting yang perlu mendapat perhatian, yaitu:

1. Diversifikasi Kurikulum yang merupakan proses penyesuaian, perluasan, pendalaman materi


pembelajaran agar dapat melayani keberagaman kebutuhan dan tingkat kemampuan peserta didik
serta kebutuhan daerah/lokal dengan berbagai kompleksitasnya.

2. Penetapan Standar Kompetensi (SK), dimaksudkan untuk menetapkan ukuran minimal atau
secukupnya, mencakup kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai,
diketahui, dilakukan, dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan secara maju dan
berkelanjutan sebagai upaya kendali dan jaminan mutu.

3. Pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Provinsi/ Kabupaten/Kota sebagai


Daerah Otonomi merupakan pijakan utama untuk lebih memberdayakan daerah dalam
penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan potensi daerah yang bersangkutan.

4. Untuk merespon ketiga hal tersebut di atas, Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah
melakukan penyusunan Standar Isi (SI), yang kemudian dituangkan kedalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 22 tahun 2006, yang mencakup komponen:

a. Standar Kompetensi (SK), merupakan ukuran kemampuan minimal yang mencakup


pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan oleh
peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan.

b. Kompetensi Dasar (KD), merupakan penjabaran SK peserta didik yang cakupan materinya lebih
sempit dibanding dengan SK peserta didik.

4
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas rumusan masalahnya yaitu :

1. Apa pengertian dari Standar Kompetensi ?

2. Apa pengertian dari Kompetensi Dasar ?

3. Bagaimana prinsip-prinsip pengembangan Standar Kompetensi ?

C. Tujuan penulisan

Tujuan penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui Stadar Kompetensi

2. Untuk mengetahui Kompetensi Dasar

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan Standar Kompetensi

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Standar Kompetensi

Untuk memantau perkembangan mutu pendidikan diperlukan SK. SK dapat didefinisikan sebagai
:pernyataan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik serta
tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran”(Center for
Civ-ics Education, 1997:2).

Menurut definisi tersebut, SK mencangkup dua hal, yaitu :

1. Standar Isi ( content standards )

SK yang menyangkut isi berupa pernyataan tentang pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
harus dikuasai peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran tertentu.

Misalnya : Kewarganegaraan, Fisika, Biologi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris.

2. Standar Penampilan ( performance stan-dards )

SK yang menyangkut tingkat penampilan adalah pernyataan tentang kriteria untuk menentukan
tingkat penguasaa peserta didik terhadap SI.

Dari uraia tersebut dapat dikemukakan bahwa SK memiliki dua penafsiran, yaitu :

1. Pernyataan tujuan yang menjelaskan apa yang harus diketahui peserta didik dan kemampuan
melakukan sesuatu dalam mempelajari suatu mata pelajaran.

2. Spesifikasi skor atau peringkat kinerja yang berkaitan dengan kategori pencapaian seperti lulus
atau memiliki keahlian.

SK merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang


terstruktur. SK juga merupakan fokus dari penilaian, sehingga proses pengembangan kurikulum
adalah fokus dalam penilaia, meskipun kurikulum lebih banyak berisi tentang dokumen pengetahuan
keterampilan dan sikap dari pada bukti-bukti untuk menunjukkan bahwa peserta didik yang akan
belajar telah memiliki kemampuan dan keterampilan awal.

Dengan demikian SK diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam :

· Melakukan suatu tugas atau pekerjaan

· Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan

· Melakukan respon dan reaksi yang tepat bila ada penyimpangan dari rancangan semula

· Melaksanakan tugas dan pekerjaan dalam situasi dan kondisi yang berbeda

Penyusunan SK suatu jenjang atau tingkat pendidikan merupakan usaha untuk membuat suatu
sistem sekolah menjadi otonom, mandiri, dan responsif terhadap keputusan kebijakan daerah dan
nasional. Kegiatan ini diharapkan munculnya standar pada tingkat lokal dan nasional. Penentuan
standar hendaknya dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Sebab jika setiap sekolah atau setiap

6
kelompok sekolah mengembangkan standar sendiri tanpa mengontrol mutu sekolah. Akibatnya
kualitas sekolah akan bervariasi, dan tidak dapat dibandingkan kualitas antara sekolah yang satu
dengan sekolah yang lain. Lebih jauh lagi kualitas sekolah antar wilayah yang satu dengan wilayah
yang lain tidak dapat dibandingkan. Pada gilirannya, kualitas sekolah secara nasional tidak dapat
dibadingkan dengan kualitas sekolah dari negara lain.

Pengembangan SK perlu dilakukan secara terbuka, seimbang, dan melibatkan semua kelompok
yang akan dikenai standar tersebut. Melibatkan semua kelompok sangatlah penting agar
kesepakatan yang telah dicapai dapat dilaksanakan secara bertanggung jawab oleh pihak sekolah
masing-masing. Di samping itu, kajian SK di negara-negara lain perlu juga dilakukan sebagai bahan
rujukan agar lulusan kita tidak jauh ketinggalan dengan lulusan negara lain. SK yang telah ditetapkan
pada kreasi masing-masing wilayah.

Penentuan Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Perlu diingat kembali, bahwa kompetensi merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang dapat didemonstrasikan, ditunjukkan, atau ditampilkan oleh peserta didik sebagai hasil
belajar. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka SK adalah standar kemampuan yang harus
dikuasai peserta didik untuk menunjukkan bahwa hasil mempelajari mata pelajaran tertentu berupa
penguasaan atas pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu telah tercapai.

# Langkah-langkah menganalisis dan mengurutkan SK adalah :

· Menganalisis SK menjadi beberapa KD

· Mengurutkan KD sesuai dengan keterkaitan baik secara prosedur maupun hierarkis Dick &
Carey (1978 :25 ) membedakan dua pendekatan pokok dalam analisis dan urutan SK di samping
pendekatan yang ketiga yakni gabungan antara kedua pendekatan pokok tersebut. Dua pendekatan
dimaksud adalah :

a. Pendekatan Prosedural

Di pakai bila SK yang harus dikuasai berupa serangkaian langkah-langkah secara urut dalam
mengerjakan suatu tugas pembelajaran.

Contoh :

Dalam pelajaran Ilmu Sosial Terpadu ( IST ) ada beberapa SK yang diharapkan dapat dipelajari secara
beruntun. Guru diharapkan dapat menyajikan mana yang akan didahulukan. Misal kompetensi :

1. Mengidentifikasi kosep-konsep yang membangun IST

2. Mengidentifikasi hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya, dan

3. Mendiskripsikan perubahan sosial budaya manusia

Dari ketiga kompetensi tersebut maka kompetensi untuk mengidentifikasi konsep-konsep yang
membangun IST harus paling dahulu dipelajari, setelah itu baru mempel;ajari dua kompetensi
berikutnya. Di antara kedua kompetensi berikutnya maka penguasaan terhadap kompetensi
mendeskripsikan hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya lebih didahulukan agar
peserta didik dengan mudah mendeskripsikan perubahan sosial budaya masyarakat, mengingat

7
perubahan yang terjadi justru sebagai salah satu akibat hubungan timbal balik antara manusia
dengan lingkungannya.

Beberapa hal yang perlu dicatat dari contoh tersebut:

1. peserta didik harus menguasai SK tersebut secara berurutan.

2. Masing-masing SK dapat diajarkan secara terpisah (independent)

3. Hasil (output) dari setiap langkah merupakan masukan (input) untuk langkah berikutnya.

b. Pendekatan Hierarkis

Pendekatan hierarkis menunjukkan hubungan yang bersifat subordinatif antara beberapa SK yang
ingin dicapai. Dengan demikian ada yang mendahului dan ada yang kemudian. SK yang mendahului
merupakan prasyarat bagi SK berikutnya.

Untuk mengidentifikasi beberapa SK yang harus dipelajari lebih dulu agar peserta didik dapat
mencapai SK yang lebih tinggi dilakukan dengan jalan mengajukan pertanyaan “Apakah yang harus
sudah dikuasai oleh peserta didik, agar dengan pengajaran yang seminimal mungkin dapat diketahui
SK yang diperlukan sebelum peserta didik dapat menguasai SK berikutnya?”

Sedangkan gabungan antara kedua pendekatan tersebut dinamakan pendekatan kombinasi.

B. Pengertian Kompetensi Dasar

1. Pengertian

Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan nilai dan sikap yang direfleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,
ketrampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya,
sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Hal
ini menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, ketrampilan, sikap dan apresiasi yang harus
dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis
pekerjaan tertentu.

Dalam kurikulum kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu dideskripsikan secara eksplisit,
sehingga dijadikan standart dalam pencapaian tujuan kurikulum. Baik guru maupun siswa perlu
memahami kompetensi yang harus dicapai dalam proses pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan
dalam merencanakan strategi dan indicator keberhasilan.

8
Ada beberapa aspek didalam kompetensi sebagai tujuan, antara lain:

1) Pengetahuan (knowlegde) yaitu kemampuan dalam bidang kognitif

2) Pemahaman (understanding) yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki setiap individu

3) Kemahiran (skill)

4) Nilai (value) yaitu norma-norma untuk melaksanakan secara praktik tentang tugas yang
dibebankan kepadanya

5) Sikap (attitude) yaitu pandangan individu terhadap sesuatu

6) Minat (interest) yaitu kecenderungan individu untuk melakukan suatu perbuatan

Sesuai aspek diatas maka tampak bahwa kompetensi sebagai tujuan dalam kurikulum yang
bersifat kompleks artinya kurikulum berdasarkan kompetensi bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa agar mereka dapat melakukan
sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai tanggung jawab. Dengan demikian tujuan yang ingin
dicapai dalam kompetensi ini bukanlah hanya sekedar pemahaman akan materi pelajaran, akan
tetapi bagaimana pemahaman dan penguasaan materi itu dapat mempengaruhi cara bertindak dan
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai
oleh peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang
pendidikan tertentu. Juga merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut dari standar
kompetensi. Adapun penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting, hal ini
berguna untuk mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus
dicapainya.

2. Langkah-langkah penyusunan Kompetensi Dasar

Adapun dalam mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi
dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:

· Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak
harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar Isi.

· Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.

· Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

Pada dasarnya rumusan kompetensi dasar itu ada yang operasional maupun yang tidak operasional
karena setiap kata kerja tindakan yang berada pada kelompok pemahaman dan juga pengetahuan
yang tidak bisa digunakan untuk rumusan kompetensi dasar.

Sehingga langkah-langkah untuk menyusun kompetensi dasar adalah sebagai berikut:

 Menjabarkan Kompetensi Dasar yang dimaksud.


 Tulislah rumusan Kompetensi Dasarnya.
 Mengkaji KD tersebut untuk mengidentifikasi indikatornya dan rumuskan indikatornya yang
dianggap relevan tanpa memikirkan urutannya lebih dahulu juga tentukan indikator-
indikator yang relevan dan tuliskan sesuai urutannya.

9
 Kajilah apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD nya, apabila belum
lakukanlah analisis lanjut untuk menemukan indikator-indikator lain yang kemungkinan
belum teridentifikasi.
Tambahkan indikator lain sebelum dan sesudah indikator yang teridentifikasi sebelumnya
dan rubahlah rumusan yang kurang tepat dengan lebih akurat dan pertimbangkan
urutannya.

C. Prinsip-prinsip Pengembagan Standar Kompetensi

Selain mengacu pada SKL ( Standar Kompetensi Lulusan ), pengembangan SK peserta


didik dalam suatu mata pelajaran juga mengacu pada struktur keilmuan dan perkembangan
peserta didik, yang dikembangkan oleh para pakar mata pelajaran, pakar pendidikan dan
pakar psikologi perkembangan, dengan mengacu pada prinsip-prinsip:
1. Peningkatan Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan Penghayatan Nilai-Nilai Budaya.
Keimanan, budi pekerti luhur, dan nilai-nilai budaya perlu digali, dipahami, dan diamalkan
untuk mewujudkan karakter dan martabat bangsa.
2. Keseimbangan Etika, Logika, Estetika, dan Kinestetika. Kegiatan Pembelajaran
dirancang dengan memperhatikan keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika.
3. Penguatan Integritas Nasional. Penguatan integritas nasional dicapai melalui
pendidikan yang menumbuhkembangkan dalam diri peserta didik sebagai bangsa Indonesia
melalui pemahaman dan penghargaan terhadap perkembangan budaya dan peradaban
bangsa Indonesia yang mampu memberikan sumbangan terhadap peradaban dunia.
4. Perkembangan Pengetahuan dan Teknologi Informasi. Kemampuan berpikir dan
belajar dengan cara mengakses, memilih, dan menilai pengetahuan untuk mengatasi situasi
yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian serta menghadapi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi.
5. Pengembangan Kecakapan Hidup. Kurikulum mengembangkan kecakapan hidup
melalui budaya membaca, menulis, dan kecakapan hitung; keterampilan, sikap, dan perilaku
adaptif, kreatif, kooperatif, dan kompetitif; dan kemampuan bertahan hidup.
6. Pilar Pendidikan. Kurikulum mengorganisasikan fondasi belajar ke dalam lima pilar
sesuai dengan Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu: (a) belajar untuk
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) belajar untuk memahami dan
menghayati; (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif; (d) belajar
untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain; dan (e) belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
7. Menyeluruh dan Berkesinambungan. Kompetensi mencakup keseluruhan dimensi
kemampuan yaitu pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, pola pikir dan perilaku yang
disajikan secara berkesinambungan mulai dari usia taman kanak-kanak atau raudhatul athfal
sampai dengan pendidikan menengah.
8. Belajar Sepanjang Hayat. Pendidikan diarahkan pada proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlanjut sepanjang hayat dengan mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, sambil
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah
pengembangan manusia seutuhnya.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Standar Kompetensi Lulusan mencakup Standar Kompetensi Lulusan- Satuan Pendidikan
(SKL-SP), Standar Kompetensi – Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP), serta Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). Standar Kompetensi Lulusan (SKL) satuan
pendidikan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup pengetahuan,
ketrampilan dan sikap, yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
Peraturan Pemerintah (PP) no. 32 tahun 2013 tentang perubahan Peraturan Pemerintah
(PP) no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) menuntut adanya
perubahan peraturan-peraturan tentang standard kompetensi lulusan (SKL), standard isi (SI),
standard proses, dan standard penilaian. Peraturan yang pertama adalah peraturan menteri
pendidikan dan kebudayaan no 54 tahun 2013 tentang standard kompetensi lulusan (SKL)
Pendidikan Dasar dan Menengah.

Daftar pustaka
Majid Abdul, 2007, Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
Bandung: Remaja Rosdakarya.Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, Panduan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai