3. Berapa kali idealnya supervisi itu dilakukan di sekolah dalam 1 tahun? Mengapa ?
2. Prinsip Demokratis
Prinsip yang menujunjung tinggi asas musyawarah. Layanan dan bantuan yang diberikan supervisor
kepada guru berdasarkan jalinan hubungan kemanusiaan yang akrab dan suasana kehangatan, sehingga
guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Perlu diingat seorang supervisor tidak boleh
memiliki sifat terlalu menjaga image. Jadi dengan prinsip demokratis ini dapat tercipta kerukunan yang
erat antara kedua belah pihak, hubungan kekeluargaan yang baik, kesatuan fikiran dan tujuan. Prinsip
demokratis juga dapat diartikan menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru. Meskipun di kantor
guru berperan sebagai bawahan, tetapi tidak ada kesenjangan sosial antara guru dengan supervisor.
Guru dapat memunculkan pendapat atas ide-ide atau gagasan terbaru yang dimilikinya. Keputusan-
keputusan maupun pendapat dari supervisor juga dapat diterima dengan baik oleh guru. Sehingga
tujuan supervisi pendidikan dapat tercapai.
3. Prinsip kooperatif
a. Supervisi harus dilaksanakan secara kooperatif.
Kepala Sekolah sebagai supervisor harus menghargai kepribadian guru. Dalam pembicaraan-
pembicaraan bersama ia memberi kesempatan kepada guru-guru untuk melahirkan pikiran, perasaan
dan pendapatnya. Keputusan-keputusan diambil dengan jalan musyawarah. Tujuan-tujuan yang hendak
dicapai adalah tujuan bersama. Dalam suasana yang demikian terpupuklah kerja sama yang baik antara
pimpinan dengan yang dipimpin. Guru-guru saling membantu dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.
Prinsip konstruktif dan kreatif ini bertujuan membina inisiatif guru dan mendorong guru untuk aktif
menciptakan suasana dimana setiap orang akan merasa aman dan bebas mengembangkan potensi-
potensinya. Supervisor perlu menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip tersebut di atas. Kalau ada
Supervisor yang memaksakan kehendak, menakut-nakuti guru, yang justru akan melumpuhkan
kreativitas anggota staf perlu diubah. Sikap korektif misalnya, suka mencari-cari kesalahan harus diganti
dengan sikap kreatif dimana setiap orang mau dan mampu menumbuhkan serta mengembangkan
kreativitasnya untuk perbaikan pengajaran.
2. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran dapat di tempuh dengan melalui mengubah pola pikir
yang bersifat otokrat dan korektif menjadi sikap yang konstruktif dan kreatif. Suatu sikap yang
menciptakan situasi dan relasi dimana guru-guru merasa aman dan merasa diterima sebagai subyek
yang dapat berkembang sendiri. Untuk itu supervisi harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang
obyektif.
3. Idealnya, supervisi dilaksanakan selama 2 kali dalam satu semester, di awal dan diakhir semester.
Di awal semester, karena supervisi berfungsi untuk melihat kemampuan guru dalam melaksanakan
tugas pembelajaran di dalam kelas.