- Nabi Muhammad hijrah ke Thaif ditemani oleh Zaid bin Haritsah (bekas budak Khadijah yang telah diangkat
menjadi anak) pada bulan Syawal tahun ke 10 kenabiannya.
- Yang menghalangi Nabi Muhammad dalam berdakwah adalah kaum kafir Quraisy, karena kaum Kafir Quraisy
tidak rela agama Islam menggantikan agama nenek moyangnya.
- Peran paman Nabi Muhammad (Abu Thalib) dalam dakwah Islam : Abu Thalib selalu melindungi dan
membela Nabi Muhammad dari ancaman kaum Kafir Quraisy.
- Karena begitu sedihnya Nabi Muhammad saat istri dan pamannya meninggal, maka tahun meninggal istri
dan paman Nabi dinamakan Umul Huzn (tahun kesedihan).
- Khadijah meninggal pada usia 65 tahun, khadijah mendampingi Nabi selama 25 tahun lamanya.
- Letak Kota Thaif yaitu di Jazirah Arab, sekitar 65 km sebelah tenggara kota Mekah.
- Bani Saqif terdiri dari 2 suku yaitu : Bani Ahlaf dan Bani Malik.
- Reaksi kerabat Nabi Muhammad ketika diajak memeluk agama Islam oleh Nabi yaitu: marah dan mencaci
maki Nabi Muhammad, serta mengusir Nabi Muhammad dari rumahnya dan keluar dari Kota Thaif dengan
melempari batu.
- Selama perjalanan kembali ke Mekah dengan Zaid bin Haritsah badan mereka penuh darah dan beristirahat
di kebun Utbah dan Syaibah yang selama ini memusuhi Nabi di Mekah.
- Utbah dan Syaibah meras kasihan dan menyuruh Addas (budaknya) untuk memberikan anggur
- Addas berasal dari Nainawi (negeri asal Nabi Yunus) dan beragama Nasrani
- Akhirnya Addas masuk agama Islam setelah mendengar Nabi Muhammad membaca Bismillah dan
membacakan beberapa ayat Al-Quran tentang riwayat Nabi Yunus.
- Dalam perjalanan kembali ke Mekah, Malaikat jibril menemui beliau, minta ijin untuk menghukum penduduk
Thaif, tapi Nabi melarangnya bahkan justru mendoakannya.
- Nabi Muhammad bisa memasuki kembali Kota Mekah atas jaminan perlindungan keamanan dari Mut’im bin
Adi.
ISRA MI’RAJ NABI MUHAMMAD
- Latar belakang peristiwa Isra Mi’raj adalah : semakin meningkatnya ancaman dan gangguan Kaum Kafir
Quraisy saat Nabi Muhammad mendakwahkan agama Islam. Allah menghibur Nabi Muhammad dengan
perjalanan Isra Mi’raj.
- Mi’raj artinya : perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik sampai ke Sidratul Muntaha.
- Isra Mi’raj adalah : perjalanan Nabi Muhammad di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik
ke langit sampai Sidratul Muntaha. (terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 621 Masehi).
- Malaikat Jibril mendampingi nabi Muhammad mengendarai Buraq dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa,
melewati Madinah, Madyan, Tursina dan Betlehem.
- Sidratul Muntaha terdapat di langit ketujuh, didalamnya terdapat 4 sungai. 2 sungai di dalam (sungai di
surga) dan 2 sungai di luar (Sungai Nil dan Sungai Efrat).
- Naik lagi ke Mustawa bertemu dengan Allah Swt. Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk sholat 50x
sehari semalam.
- Nabi Muhammad turun ke langit keenam bertemu Nabi Musa disarankan untuk meminta keringanan kepada
Allah. Oleh Allah dikabulkan menjadi 5x sehari semalam.
- Nabi Muhammad sampai di Mekah saat subuh. Keesokan harinya ke Masjidil Haram bertemu Abu Jahal yang
tidak mempercayai cerita Isra Mi’raj, bahkan menuduh beliau berbohong.
- Orang yang pertama kali membenarkan peristiwa Isra Mi’raj adalah Abu Bakar. Oleh karena itu diberi gelas
As-siddiq yang artinya membenarkan.
-
-
HIJRAH NABI MUHAMMAD KE YATSRIB
- Pada tahun ke 11 kenabian Muhammad, 6 orang Yatsrib (keturunan Khazraj) di bulan haji datang ke Mekah
bertemu Nabi lalu memeluk agama Islam. Keenam orang ini merupakan orang Yatsrib yang pertama masuk
Islam.
- Pada musim haji tahun berikutnya, tahun ke 12, ke-6 orang ini kembali ke Mekah membawa 7 orang dari
Yatsrib. Kemudian Nabi Muhammad membaiat mereka di Bukit Aqabah di Mina (Baiat Aqabah Pertama).
- Setelah dibaiat mereka semua kembali ke Yatsrib ditemani oleh Mush’ah bin Umair utusan Nabi.
- Pada tahun ke 13 kenabiannya datang 75 orang dari Yatsrib (73 laki-laki yang mana 63 orang Khazraj dan 11
orang golongan Aus, sedangkan 2 orang lagi perempuan dari golongan Khazraj). Nama perempuan ini adalah
Nusaibah dari Bani AN-Najjar dan Asma dari Bani Salamah.
- 75 orang ini dibaiat oleh Nabi Muhammad bersama pamannya yaitu Abbas. Karena yang dibaiat jumlahnya
banyak dinamakan Baiat Al-Aqabah Al-Kubra.
- Pada hari Sabtu akhir bulan Safar tahun ke 13 kenabian Muhammad, kepala-kepala suku Quraisy
dikumpulkan di Darun-Nadwah, dihadiri oleh : (seluruh peserta 100an orang).
1. Utbah dan Syaibah (wakil Bani Abdi Syamsin)
2. Harts (wakil Bani Naufal)
3. Thu’aimah (wakil Bani Adi)
4. Nadhar (wakil Bani Abdud Dar).
- Tujuan rapat adalah bagaimana cara menghentikan dakwah Nabi Muhammad. Keputusan yang diambil
adalah atas usul Abu Jahal untuk memenggal kepala Nabi Muhammad oleh 5 pemuda dengan imbalan 1000
dinar.
- Sahabat-sahabat Nabi yang menyertai hijrah ke Yatsrib : Abu Bakar, Ali, Fatimah, Umi Kultsum, Saudah, Umu
Aiman, Usamah, Umu Ruman, Aisyah, Asma, Abdullah.
- Abu Bakar orang pertama yang diajak Nabi muhammad untuk menemani ke Yatsrib dengan menaiki unta
(namanya al-Qushwa). Abu Bakar menugasi :
1. Asma dan Aisyah (anaknya) menyiapkan bekal makanan minuman dan pakaian.
2. Abdullah (anaknya) menyampaikan pesan/ komentar yang didengarnya dari kaum Quraisy.
3. Amir bin Fuhairah (pembantunya) menggembala kambing dekat Gua Tsur.
4. Abdullah bin Uraiqith (pembantunya) menunjukkan jalan ke Yatsrib bersama Amir bin Fuhairah.
- Rasulullah mengelabui 5 pemuda Quraisy dengan mengutus Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidur
Rasulullah dan memakai selimut beliau selama 3 hari 3 malam.
- Laba-laba diminta memenuhi mulut gua, burung merpat diminta bersarang dan bertelur di bawah mulut gua,
sehingga kaum Quraisy tidak mengira jika di dalam gua terdapat orang/ penghuni.
- Hari ke-4 Rasulullah meninggalkan Gua Tsur bersama Abu Bakar, Amir bin Fuhairah dan Abdullah bin
Uraiqith menuju Yatsrib. Ketika ditanya oleh penduduk yang dilewati, Abu Bakar mengenalkan Nabi
Muhammad sebagai penunjuk jalan ke Yatsrib.
- Ada seorang Kepala Suku Bani Mudlij bernama Suraqah mengejar Rasulullah dan Abu Bakar dengan
mengendari kuda. Tapi seijin Allah 3x hampir mendekati Nabi, kuda Suraqah jatuh tergelincir. Akhirnya
Suraqah meminta maaf dan kembali ke Mekah dengan berdiam diri.