Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH ASAM ABSISAT

TERHADAP STOMATA
Bila zat pengatur tumbuh asam absisat (ABA) diberikan pada konsentrasi
 
rendah (Dalam M;) stomata akan menutup. Selanjutnya bila daun
mengalami rawan air, maka ABA di jaringanya akan meningkat. Bila daun
mengering secara normal, perlahan-lahan ABA meningkay sebelum
akhirnya stomata menutup; diperkirakan penutupan stomana karena
responya terhadap rawan air, melalui peranan ABA.
Hubungan air pada tumbuhan, yaitu potensial linarut, tekanan, dan
potensial air. Berubahnya salah satu faktor tersebut dapat berpengaruh
pada produksi ABA.
Stomata menutup ketika daun tidak mengalami rawan air, hal
itu menunjukan bahwa akarlah yang mengalami tekanan.
Sistem akar dibagi menjadi dua bagian; salah satunya bbagian
diberi air cukup banyak, bagian lainya dibiarkan mengering.
Yang menunjukan bahwa stomata menerima sejenis isyarat
dari akar, isyarat tersebut adalah ABA.
Bila rawa air meningkat dengan cepat, misalnya bila sehelai
daun dipetik dan mengalami udara kering pada suhu yang
cukup tinggi, maka stomata menutup sebelum ABA mulai
muncul dalam jaringan daun.
Haris dkk (1988) meneliti dengan
  metode uji imunologi
dengan enzim yang dinyatakan 100x lebih peka dari uji
imunologi yang biasa untuk ABA. Peneliti menemukan bahwa
kandungan ABA di semua sel daun meningkat akibat
responsnya terhadap rawan air. Konsentrasi ABA di daun yang
selnya mengalami tekanan berkisar dari 7-13 M. AB di sel
penjaga barangkali tidak terletak di dinding sel, sebab ABA
tidak tercuci saat direndam dalam air selama 30 menit. Tapi
ABA, bisa tercuci keluar dari sel yang direndam dalam air
selama 4 jam hal ini menunjukan bahwa kehilangan itulah
yang mengakibaatkan konsentrasi menurun.
Senyawa lain yang menyebabkan stomata membuka atau
menutup. Misalnya, sitokinin, yang memacu pembelahan sel
pada tumbuhan. Sitokinin dapat menyebabkan pembukaan
stomata. Sitensis protein juga penting untuk
mempertahankan stomata tetap tertutup.

Anda mungkin juga menyukai