Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh asam absisat terhadap stomata.

Bila daun mengering secara normal, perlahan-lahan ABA (Asam Absisat)


meningkat sebelum akhirnya stomata menutup, diperkirakan menutupnya stomata
ini karena responnya terhadap rawan air, melalui peranan ABA. Tiga faktor utama
yang penting pada hubungan air pada tumbuhan yaitu potensial linarut, tekanan,
dan potensial air. Berubahnya salah satu faktor tersebut dapat berpengaruh pada
produksi ABA. Dalam salah satu percobaan yang paling meyakinkan, sistem akar
dibagi menjadi dua bagian salah satu bagian di beri air cukup banyak sedangkan
bagian yang lain dibiarkan mongering. Stomata sering menutup akubat perlakuan
tersebut.
Kandungan ABA di semua sel daun mengikat akibat responnya terhadap
rawan air. Selain pengaruh ABA terhadap stomata, ada senyawa lain yang
mungkin juga menyebabkan stomata membuka atau menutup. Misalnya sitokinin,
yang memacu pembelahan sel pada tumbuhan.
Putaran balik.
Ada paling sedikit dua putaran balik yang mengendalikan pembukaan dan
penutupan stomata. Ketoka CO2 berkurang diruang antar sel dan juga di sel
penjaga, maka K+ bergerak menuju sel penjaga, dan stomata membuka,
membiarkan CO2 berdifusi kedalam, putaran pertama selesai. Ketika timbul
keadaan rawan air, ABA muncul, sehingga stomata menutup, putaran kedua
selesai. Satu putaran balik menyediakan CO2 untuk fotosintesis, yang lainnya
mencegah kehilangan air yang berlebihan.
4.7 Peranan transpirasi: Apa manfaat transpirasi?
Mekanisme stomata terbentuk karena adanya kebutuhan ini, dan akibatnya
yang tidak menguntungkan ialah transpirasi. Oksigen sejumlah 590 kali lebih
banyak dibandingkan dengan CO2 di atmosfer, sehingga O2 mudah mencapai sel
sekalipun stomata tertutup. Pada siang hari, ketika daun melakukan fotosintesis
dan stomata terbuka, oksigen berdifusi keluar melalui stomata.

Tarnaspirasi memberikan manfaat, mengangkut mineral, mempertahankan


turgiditas optimum, dan tentu saja menghilangkan sejumlah besar bahang dari
daun.
Pengankutan mineral.
Mineral diserap kedalam akar bergerak keatas tumbuhan dengan cara yang
khas dalam arus transpirasi, tapi aliran transpirasi bukanlah satu-satunya jalir bagi
pergerakan ini, sebab mineral juga bergerak melalui pengangkutan batang pada
musim seminsebelum dedaunan muncul. Walaupun demikian, transpirasi yang
terjadi dapat membantu penyerapan mineral dari tanah dan pengangkutan dalam
tumbuhan.
Turgiditas optimum lawan rawan air.
Pertumbuhan sel yang bergantung pada penyerapan air oleh sel, yang
merupakan salah satu proses pertma yang terpengaruh oleh rawan air. Kejadian
tersebut sering menurunkan hasil. Proses lainnya seperti fotosintesis, sintesis
protein, dan sintesis dinding sel, mendapat pengaruh buruk pula dari kondisi
rawan air.
4.8 Peranan transpirasi: Pertukaran energy
Penguapan air merupakan proses pendinginan yang kuat. Molekul air yang
berkecepatan tinggi menuap, dan ketika mereka meninggalkan zat cair, kecepata
rerata molekul yang tertinggal menjadi lebih kecil, berarti zat cair tersebut lebih
dingin. Tumbuhan menguapkan air kedalam jumlah yang besar sekali, dan setiap
kilogram air yan ditranspirasikan menyerap 2,4 sampai 2,5 MJ bahang dari daun
dan lingkungannya.
Suhu daun.
Jika keadaan suhu daun berubah, daun akan menyimpan atau melepaskan
bahang. Jika sehelai daun tipis menyimpan sejumlah bahang tertentu, suhunya
akan naik dengan cepat, jumlah bahang yang sama disimpan dalam kaktus hanya
sedikit saja menaikkan suhunya, namun kaktus lebih lama tahan panas.

Pada keadaan tetap, ada 3 faktor yang terutama berpengaruh pada suhu
daun yaitu radiasi, konveksi, dan transpirasi. Setiap factor tersebut patut menjadi
perhatian.

4.9 Pertukaran energy tumbuhan dalam ekosistem


Beberapa prinsip yang dibahas, yang berlaku pula pada tumbuhan digurun
pasir, didaerah tundra alpin, dan di berbagai keadaan lain.
Gurun pasir.
Sebagian bear tumbuhan memang mampu mengatur suhu daunnya dengan
cara mengen dalikan transpirasi, sehingga tetap lebih panas daripada udaradingin
dan lebih dingin dari pada udara panas.
Tundra alpin.
Tumbuhan alpin mengalami keadaan yang berbeda. Tempat tumbuhnya
sejuk, agak lembap, berangin, disertai tingkat radiasi matahari yang bisa tinggi
sekali. Air cukup tapi pendinginan memalui penguapan tidak membawa
keuntungan sama sekali karena suhu ambiennya sering dibawah rentang yang
dianggap optimum bagi proses metabolic.
Suhu daun yang tinggi jelas menunjukkan bahwa transpirasi tidak begitu
mendinginkan dalam keadaan demikian.
Pengaruh angin.
Angin meningkatkan transpirasi, yang lainnya menunjukkan sebalikknya
dimana angina menurunkan transpirasi.bila muatan radiasi cukup rendah dan
hambatan daun juga rendah maka tentu saja transpirasi meningkat oleh angin. Jika
suhu daun dibawah suhu udaranaiknya kecepatan anginselalu cenderung menaik
kan transpirasi. Tapi sekarang sudah jelas bahwa transpirasi dapat diturunkan oleh
angina pula pada saat muatan bahang radiasinya tinggi terutama juga jika
hambatan daun tinggi. Pada keadaan demikian suhu daun bisa jauh diatas suhu
udara yang akan menyebabkan laju transpirasi tinggi jika stomata membuka.

4.10 Persamaan neraca-bahang


Persamaan neraca-bahang untuk permukaan daun:
Q+H+V+B+M=0
Q = radiasi neto
H = perpindahan energy bahang yang peka
V = fluks energy-bahang laten
B = Penyimpanan energy bahang
M = metabolisme dan factor lainnya

Anda mungkin juga menyukai