Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

GEOPOLITIK INDONESIA

Dosen Pengampu : Drs. Syahruddin Harahap, M.Si.


Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun Oleh :

MEI LANIE SIAGIAN (4193341006)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad


terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa
membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan
Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidak saja diartikan sebagai intuisi yang
secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur
rakyat suatu negara disamping warga negara juga meliputi bukan warga negara. Agar
negara mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera (Pembukaan UUD ’45 Alinea
IV)  perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga
negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap
menjaga dirinya di tengah arus globalisasi.
Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang
BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat
dipisahkan dari bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah membangsa
orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam perkembangan selanjutnya
pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang
meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lain-lain.
Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang yang menjadi hal
yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga,  masyarakat, dan bangsa hingga
kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non fisik. Untuk dapat
mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara
pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para ilmuan politik dan militer
menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari geografi politik.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya, yaitu:
1. Apakah Pengertian Geopolitik?
2. Bagaimanakah Perkembangan Geopolitik  diIndonesia?
3. Apa saja Unsur-unsur Geopolitik Indonesia?
4. Bagaimanakah wawasan nusantara sebagai landasan Geopolitik?
5. Bagaimanakah implementasi dari geopolitik?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuannya, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik
2. Untuk mengetahui perkembangan Geopolitik di Indonesia
3. Untuk mengetahui unsur-unsur Geopolitik
4. Untuk mengetahui wawasan nusantara sebagai landasan Geopolitik
5. Untuk mengetahui bagaimana implementasi dari geopolitik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo dan politik.Geo berarti bumi dan politik
berasal dari bahasa Yunani polite. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri dan teia artinya urusan.Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan
nusantara. Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam
wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik (kepentingan yang menitik beratkan pada pertimbangan geografik, wilayah
atau toritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil
akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada sistem politik suatu negara.
Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu
bumi politik (political geography) yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen
menjadi geographical politic, disingkat geopolitik.

 Pengertian Geopolitik menurut beberapa para ahli :


a. Rudolf Kjellén seorang ilmuwan politik Swedia, pada awal abad ke-20
mendefinisikan Geopolitik adalah seni dan praktek penggunaan kekuasaan
politik atas suatu wilayah tertentu.
b. Karl Haushofer (1869-1946), yang terinspirasi ide-rezim Nazi, ditambah
proses politik dengan definisi Geopolitics (Cohen, 2003): "Geopolitics
adalah sains nasional baru negara, sebuah doktrin pada determinesme
spasial semua proses politik, berdasarkan dasar-dasar geografi yang luas,
terutama dari geografi politik." Geografi Politik Haushofer dianggap
sebagai bagian penting dari Geopolitics.
c. Saul Bernard Cohen menggunakan definisi ini dalam buku 2003:
"Geopolitics adalah analisis interaksi antara, di satu sisi, pengaturan dan
perspektif geografis dan, di sisi lain, proses-proses politik. Baik
pengaturan geografis dan proses politik yang dinamis, dan masing-masing
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain. Geopolitics alamat
konsekuensi dari interaksi ini. " Definisi berfokus pada interaksi dinamis
antara daya dan ruang. Ini bebas (Cordellier, 2005) juga berfokus pada
kekuasaan (politik) dan ruang: Ini menekankan bahwa analisis geopolitik
seharusnya merupakan refleksi objektif dunia.
d. Menurut Hagget, Geografi Politik merupakan cabang geografi manusia
yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau
kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan internasional,
pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi. Dalam geografi politik,
lingkungan geografi dijadikan sebagai dasar perkembangan dan hubungan
kenegaraan. Bidang kajian geografi politik relative luas, seperti aspek
keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional, dan internasional.
e. Menurut Hafeznia, MR 2006. Prinsip-prinsip dan Konsep Geopolitics.
Popoli Publikasi: Iran, hal 37-39. Geopolitik sebagai cabang dari geografi
politik adalah studi tentang hubungan timbal balik antara geografi, politik
dan kekuasaan dan juga interaksi yang timbul dari kombinasi dari mereka
dengan satu sama lain. Dimana menurut definisi ini, geopolitik merupakan
suatu disiplin ilmu dan memiliki ilmu dasar alam.

B. Perkembangan Geopolitik di Indonesia


Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa
melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara,
satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang
merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah nusantara beserta isinya. Rasa
kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik dalam makna spirit
maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya perbedaan fisik yang
disebabkan adanya perbedaan letak geografi.
Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan
menjadi pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam merumuskan
kebijakan keamanan nasional atau keamanan manusia . Berbagai bencana alam yang
terjadi seperti : angin puting beliung, gempa bumi, tsunami adalah beberapa ancaman
terhadap manusia yang sebagian besar diantaranya ditentukan oleh kondisi geografis.
Penyebaran konflik komunal tampaknya sedikit terbendung oleh factor geografis,
sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan dan Asia Tengah, dengan demikian posisi
strategis Indonesia juga membawa implikasi geopolitik dan geostrategi tertentu. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembangunan geopolitik hanya efektif apabila
dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan
Nusantara dalam mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui, Satu
kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan
ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.Konsepsi geopolitik khas
Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang diberi nama Wawasan
Nusantara, berbunyi sebagai berikut:
“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara
kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita
perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional segenap potensi darat, laut dan
angkasa secara terpadu” .
Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya Globalisasi
dan kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan suatu Negara
terutama Negara Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang pasti sehingga dapat
dengan mudah ditembus oleh para pelaku atau actor internasional. Kemudian adanya
proses politik dan demokratisasi. Akhir tahun 2004 juga ditandai dengan keberhasilan
bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilu dengan sistem pemilihan langsung.
Proses Pemilu yang sangat transparan merupakan kunci keberhasilan KPU
menyelenggarakan pesta demokrasi ini.Selanjutnya munculah tiga kasus besar,
Pertama adalah gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini mengarah pada
upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis bersenjata di Aceh, Gerakan
Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk mengakui dan bergabung kembali
dalam NKRI), kelompok separatis politik (KSP) dan kelompok separatis bersenjata
(KSB/TPN) yang berinduk di bawah OPM di Papua, serta upaya pembentukan
kembali Republik Maluku Selatan (RMS) melalui pembentukan organisasi RMS gaya
baru yakni Forum Kedaulatan Maluku (FKM). Hal tersebut tentu saja akan
mengancam keutuhan wilayah geografis dan persatuan NKRI sendiri.
Sedangkan kasus yang kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal.
Meski langkah-langkah penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-
kasus kekerasan dan konflik-konflik komunal masih akan terjadi secara insidentil.
Penanganannya diawali dengan pendekatan pembangunan kebangsaan, tanpa
mengabaikan keberagaman budaya dan pada saat yang sama dilaksanakan
pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya peningkatan kualitas proses politik
dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan masyarakat di sejumlah daerah
konflik dan rawan konflik relatif berjalan Iambat, tetapi perbaikan struktur dan proses
politik menuju penyelesaian konflik secara bertahap dapat berjalan dengan baik. Dan
yang ketiga adalah isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar. Dalam isu
keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat sejumlah
permasalahan tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu keamanan perbatasan
tersebut, juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan berbatasan
langsung dengan beberapa negara tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat lepas
dari NKRI bila tidak dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.

C. Unsur-unsur Geopolitik
Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa disebut sebagai
Wawasan Nusantara ada tiga,yaitu :
1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud
suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai
kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.
2. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai
aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional
seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, sosial dan
budaya serta pertahanan dan keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi
aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan
perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional , kedua persatuan dan
kesatuan dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
3. Tata laku (conduct)
Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan menghasilkan
sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa,
semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. Sedangkan tata laku
lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia. Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan identitas jati
diri/kepribadian bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan kebersamaan yang
memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga
menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan
nasional.

D. Wawasan Nusantara sebagai Landasan Geopolitik

Ditinjau dari tataran pemikiran/ konsepsi yang berlaku di Indonesia wawasan


nusantara adalah geopolitik Indonesia yang merupakan pra-syarat bagi terwujudnya
cita-cita nasional yang tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila. Konfigurasi
Indonesia adalah unik dengan ciri-ciri demografi,anthropologi, meteorology dan latar
belakang sejarah yang memberi peluang munculnya desintegrasi bangsa. Tidaklah
mengherankan apabila para pendiri Republik sejak dini telah meletakkan dasar-dasar
geopolitik Indonesia yaitu melalui ikrar sumpah pemuda, dimana amanatnya adalah
satu nusa,yang berarti keutuhan ruang nusantara;satu bangsa yang merupakan
landasan kebangsaan Indonesia; satu bahasa yang merupakan faktor pemersatu
seluruh ruang nusantara bersama isinya. Kebangsaan Indonesia terdiri dari 3 unsur
geopolitik yaitu:

1. Rasa Kebangsaan
2. Paham Kebangsaan
3. Semangat Kebangsaan
Ketiga-tiganya menyatu secara utuh menjadi jiwa bangsa Indonesia dan
sekaligus pendorong tercapainya cita-cita proklamasi. Rasa kebangsaan adalah
suplimasi dari sumpah pemuda dan menyatukan tekad menjadi bangsa yang
kuat,dihormati dan disegani diantara bangsa-bangsa di dunia ini. Paham kebangsaan
yang merupakan pengertian yang mendalam tentang apa dan bagaimana bangsa itu
serta bagaimana mewujudkan masa depannya. Ia merupakan intisari dari visi warga
bangsa tentang kemana bangsa ini harus di bawa ke masa depan dalam suasana
lingkungan yang semakin menantang. Secara formal paham kebangsaan dapt dibina
melalui proses pendidikan dan pengajaran dalam bentuk materi ajaran misalnya
wawasan nusantara, ketahanan nasional, doktrin dan strategi pembangunan
nasional,sejarah dan budaya bangsa. Untuk itu para perancang materi pengajaran
harus benar-benar memiliki visi dan pengetahuan tentang kebangsaan serta kaitannya
dengan kepentigan geopolitik. Semangat kebangsaan atau nasionalisme merupakan
produk akhir dari sinergi rasa kebangsaan dengan paham kebangsaan. Banyak pakar
yang berpendapat bahwa konsepsi tentang rasa kebangsaan tau wawasan kebangsaan
secara keseluruhan sudah usang dan ketinggalan zaman.
Dengan demikian bahwa geopolitik hanya akan efektif apabila dilandasi oleh
wawasan kebangsaan yang mantap, karena tanpa itu ia tidak lebih hanya permainan
politik semata, sebab wawasan kebangsaan akan membuat ikrar satu bangsa terwujud
dan bangsa yang satu dapat mewujudkan satu nusa dengan berbekal landasan satu
bahasa. Oleh karena adanya amanat yang demikian itulah, maka wawasan nusantara
secara ilmiah dirumuskan dalam bentuk konsepsi tentang kesatuan yang meliputi:

1. Kesatuan Politik
Kesatuan politik disadari pentingnya dari adanya kebutuhan untuk
mewujudkan pulau-pulau di wilayah nusantara menjadi satu entity yang utuh
sebagai tanah air. Ini berarti bahwa tidak ada lagi laut bebas diantara pulau-pulau
tersebut, sehingga laut diantara pulau-pulau itu berubah dari pemisah menjadi
pemersatu tanah air nusantara.

2. Kesatuan Ekonomi
Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak dan ini dapat disediakan melalui
proses demokratisasi. Akan tetapi demokrasi tidaklah berarti berbuat sesuai
aturannya sendiri-sendiri akan tetapi perlu taat pada koridor yang telah disepakati
bersama. Setelah kegiatan ekonomi diberikan ruang gerak yang cukup maka perlu
dijaga kesatuaanya diseluruh wilayah negara, antara lain berlakunya satu mata
uang tunggal yaitu rupiah. Pada saat krisis ekonomi memuncak dan nilai tukar
rupiah sangat labil, maka mencairlah kesatuan ekonomi karena untuk sementara
para pelaku ekonomi bertransaksi dengan dollar AS.

3. Kesatuan Sosial Budaya


Bangsa Indonesia sesungguhnya mewujudkan atas dasar kesepakatan bukan
atas dasar sejarah atau geografi. Dalam BPUPKI terjadi perdebatan antara para
tokoh pendiri Republik ini tentang apa itu bangsa Indonesia dan apa itu wilayah
Negara Indonesia.Kesatuan sosial budaya sesungguhnya merupakan sublimasi
dari rasa paham dan semangat kebangsaan. Tanpa memandang suku, ras, dan
agama serta asal keturunan, perasaan perasaan satu dimungkinkan untuk dibentuk
asal sama-sama mengacu pada wawasan kebangsaan Indonesia sebagaimana isi
dan makna sumpah pemuda.

4. Kesatuan Hankam
Makna utama dari kesatuan hukum adalah bahwa masalah bidang hankam,
khususnya keamanan dan pembelaan negara adalah tanggung jawab bersama. Atas
dasar itulah sistem Hankamrata memiliki 3 ciri utama yaitu:
1. Orientasinya pada rakyat, karena memang diperuntukkan terciptanya rasa
aman dan keamanan rakyat.
2. Pelibatannya secara semesta, yang maknanya adalah bahwa setiap warga dan
setiap fasilitas dapat dilibatkan di dalam upaya Hankam
3. Digelarnya di wilayah nusantara secara kewilayahan, yang maknanya tiap unit
wilayah harus di upayakan agar dapat menggalang ketahanan masing-masing.

Secara geopolitik kesatuan hankam bermakna bahwa di dalam negeri hanya


ada TNI dan Polri sebagai satuan pengamanan bersenjata yang berarti tidak
diperbolehkan ada satuan bersenjata di luat itu. Karena itulah maka pemilikan
senjata api dilarang kecuali mendapat azin dari Polri untuk digunakan bagi
kepentingan khusus. Pegawai pemerintah dengan tugas khusus juga dipersenjatai
sebagai sarana self defense mengingat bidang tugasnya yang membawa
konsekuensi keamanan bagi dirinya.

E. Implementasi Geopolitik Indonesia

1. Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Falsafah pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang


sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan
bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan Negara kesatuan Republik
Indonesia sampai sekarang. Konsep Wawasan Nusantara berpangkal pada dasar
Ketuhanan Yang Maha Esa sebagi sila pertama yang kemudian melahirkan
hakikat misi manusia Indonesia yang terjabarkan pada sila-sila berikutnya.
Wawasan nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan dan
pedoman kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Dengan demikian wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya
mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan,
persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan
perdamaian dunia dan Wawasan Nusantara merupakan konsep dasar bagi
kebijakan dan strategi pembangunan Nasional.

2. Pembangunan Nasional

a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu kesatuan Politik


1) Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik
bersama bangsa indonesia.
2) Kenaneka ragaman suku, budaya, dan bahasa daerah serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia .
3) Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib dan
seperjuangan, sebangsa dan setanah air untuk mencapai satu cita-cita
bangsa yang sama.
4) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia
yang membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang sama.
5) Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara sistem hukun nasional .
6) Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hubungan
nasional.
7) Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban
dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri bebas dan aktif.
8) Kekayaan di seluruh wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif,
adalah modal dan milik bangsa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di
seluruh wilayah Indonesia secara merata.
9) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh
daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang dimiliki daerah masing-masing.
10) Kehidupan perekonomian di seluruh Indonesia diselenggarakan sebagai
usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial budaya


1) Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupan
serasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang sesuai dengan
kemajuan bangsa.
2) Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak
ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya
Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak
bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat
dinikmati.

c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan pertahanan


Keamanan
1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau satu daerah pada hakikatnya adalah
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara dalam rangka
pembelaan negara dan bangsa.

3. Penerapan Geopolitik Indonesia (Wawasan Nusantara)

a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan Nusantara,


khususnya di bidang wilayah adalah diterimanya konsepsi Nusantara di forum
internasional, sehingga terjaminlah integritas wilayah teriterorial Indonesia.
Laut Indonesia yang semula dianggap bebas menjadi bagian integral dari
wilayah Indonesia. Di samping itu pengakuan terhadap landas kontinen
Indonesia dan ZEE Indonesia menghasilkan pertambahan luas wilayah yang
cukup besar.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut menghasilkan sumber
daya alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan Negara di berbagai bidang
tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana komunikasi
dan transportasi.
d. Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan
bangsa Indonesia yang Bhineka Tungga Ika tetap merasa sebangsa dan
setanah air, senasib sepenanggunan dengan asas pancasila.
e. Penerapan Wawasan Nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat pada
kesiapan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui Sistem Pertahanan
keamanan Rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan
Negara.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan


dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia dijadikan sebagai pola
pikir dan pandangan hidup masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.
Kekuatan negara Indonesia terletak pada : posisi dan keadaan geografi yang strategis
dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan
dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu
tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri negara ini dan diikrarkan
dalam sebuah Sumpah Pemuda. Sehingga pandangan geopolitik bangsa Indonesia
harus  didasarkan pada nilai – nilai Pancasila yang luhur dengan jelas dan tegas
tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 agar tercipta suatu Persatuan dan Kesatuan
Negara Indonesia.

B. Saran

Konsep geopolitik ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan agar


dapat mencapai tujuan-tujuan Wawasan Nusantara yang telah ditetapkan, yaitu
mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia,
dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi
seluruh umat manusia di dunia.
DAFTAR PUSTAKA

http://iddamahfiroh.blogspot.com/2013/04/implementasi-geopolitik-indonesia-di.html

http://pendidikankewarganegaraans.blogspot.com/2012/12/pengertian-geopolitik-dan-
wawasan.html

http://rijalulfata.blogspot.com/2013/04/wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik.html

http://savitrirachmawati.blog.com/2013/02/20/implementasi-geopolitik-indonesia-di-era-
global/

http://selawan33.blogspot.com/2013/06/geopolitik-indonesia.html

http://temonsoejadi.com/2012/03/21/teori-geopolitik-dan-wawasan-nusantara/

Anda mungkin juga menyukai