SENSASI MANUSIA
Untuk Memenuhi Tugas Biologi Dasar II
MARET 2021
SENSASI INDERA
A. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengetahui bagian kulit yang peka
terhadap rangsang.
2. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi telinga sebagai
reseptor suara dan kesetimbangan.
3. Mahasiswa mengetahui pentingnya penglihatan binokuler.
4. Mahasiswa mampu menentukan zona-zona rasa pada
lidah.
5. Mahasiswa mampu mengetahui hubungan antara indera
peraba dan indera pembau.
B. Dasar Teori
1. Jarum pentul
2. ljuk
3. Lilin pemanas
4. Es batu
5. Gelas ukur
6. Tabung reaksi
7. Penggaris
8. Bolpoint
9. Garputala
10. Logam
pemukul garputala
11. Timer
12. Meteran
14. Nutrisari
15. Gula
16. Garam
17. Apel
18. Wortel
Sumber : http://hasanatulainiplb11.blogspot.com/2012/04/tes-pendengaran.html
Pada percobaan ini, subjek menutup salah satu mata sambil memegang
pensil. Pengamat memegang botol secara vertikal sambil digoyang-
goyangkan 10 kali ulangan secara perlahan lalu subjek memasukkan pensil
kedalam tabung reaksi dengan 3 orang berbeda dan 2 perlakuan berbeda,
yaitu mata kanan ditutup dan mata kiri ditutup. Berdasarkan hasil percobaan
dengan perlakuan menutup mata sebelah kanan, orang pertama berhasil
memasukkan bolpoin sebanyak 7 kali dan gagal 3 kali, untuk orang kedua
berhasil memasukkan bolpoin sebanyak 4 kali dan gagal 6 kali, sedangkan
pada percoban orang ketiga berhasil memasukkan bolpoin sebanyak 2 kali
dan gagal 8 kali.
Selanjutnya untuk perlakuan menutup mata sebelah kiri, diperoleh pada
percobaan orang pertama berhasil memasukkan bolpoin sebanyak 5 kali dan
gagal 5 kali, untuk orang kedua berhasil memasukkan bolpoin sebanyak 7
kali dan gagal 3 kali,sedangkan pada percobaan orang ketiga berhasil
memasukkan bolpoin sebanyak 5 kali dan gagal 5 kali juga.
Hal ini sesuai dengan pendapat Basoeki (1999) yang menyatakan bahwa
perlakuan tersebut terjadi karena ketika mata subjek ditutup salah satu
permukaan refraktif mempunyai daya bias yang kurang memadai untuk
membelokkan cahaya yang tingkatannya mencukupi untuk memfokuskan
sebagai titik yang jelas pada retina, sehingga fokus penglihatan subjek
menjadi berkurang. Disinilah pentingnya penglihatan binokular yang
bertujuan untuk mempertajam objek yang dilihat mata serta mendapatkan
satu kesatuan dari kedua mata karena mata normal memiliki permukaan
refraktif daya bias yang memadai untuk membelokkan cahaya yang
tingkatannya mencukupi untuk memfokuskannya sebagai titik yang jelas
pada retina
G. Bahan Diskusi
1. Jelaskan mekanisme kerja indera:
a. Penciuman
Jawab:
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung
sel-sel pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung saraf pembau atau
saraf kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung
membentuk serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan
serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius). Zat kimia tertentu berupa gas
atau uap masuk Bersama udara inspirasi mencapai reseptor pembau. Zat
ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat
dengan protein membrane pada dendrit. Kemudian timbul implus yang
menjalar ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi satu
bundel yang disebut saraf I otak (olfaktiru). Saraf otak ke I ini menembus
lamina cibosa tulang ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian
bersinaps dengan neuron-neuron tractus olfactorius dan implus dijalarkan
ke daerah pembau primer pada korteks otak untuk
diinterprestasikan[ CITATION Azz12 \l 1033 ].
b. Pendengaran
Jawab:
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh
telinga luar, lalu menggetarkan membran timpani dan diteruskan ke
telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan
mengamplifikasi getaran tersebut melalui daya ungkit tulang
pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan
tingkap lonjong. Energi getar yang telah diamplifikasikan akan
diteruskan ke telinga dalam dan diproyeksikan pada membran basilaris,
sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran basilaris dan
membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang
menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga
kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion bermuatan listrik dari badan
sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga
melepaskan neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan
potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus
auditorius sampai ke korteks pendengaran(Science, 2017).
c. Perasa
Jawab:
Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut
akan merangsang ujungujung saraf pengecap. Setelah itu rangsangan
tersebut diteruskan ke pusat saraf pengecap di otak. Lalu otak
menanggapi rangsang tersebut sehingga manusia dapat merasakan rasa
makanan atau minuman tersebut.
Jalannya rangsangan berupa rasa ke otak:
1) Molekul makanan dan minuman larut dalam air liur.
2) Rasa masuk ke tunas pengecap dan diterima sel-sel reseptor sesuai
rasa yang dikenalnya.
3) Reseptor mengirim impuls ke saraf fasial (V) dan/atau saraf
glosofaringeal (IX) ke lobus parietalis otak untuk diinterpretasikan
menjadi rasa.
d. Peraba
Jawab:
Sentuhan yang dilakukan pada semua benda menghasilkan
rangsang. Rangsang itu diterima oleh reseptor kulit. Kemudian, rangsang
itu diteruskan oleh reseptor ke otak dan kita dapat meraba suatu benda.
Otak juga memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang itu karena
informasi yang cepat, tubuh kita dapat terhindar dari bahaya luar,
misalnya saat kita menyentuh benda yang panas. Jika tubuh tidak tahan
panas, maka secara refleks tubuh akan menghindari panas tersebut dan
tubuh terhindar dari kerusakan yang lebih fatal.
e. Pembau
Jawab:
Proses mekanisme melihat dimulai ketika benda memantulkan
cahaya masuk ke mata dan diterima oleh kornea, pupil, lensa, dan
dipusatkan pada retina. Pada retina cahaya diubah menjadi muatan listrik
yang dikirim ke otak untuk diproses melalui serabut saraf penglihatan.
Sehingga kerja otak menghasilkan orang dapat melihat benda yang
dilihatnya. Bayangan ditangkap oleh mata, berkas cahaya benda yang
dilihat menembus kornea, ukeus humor, lensa, dan badan vitreus untuk
merangsang ujung ujung saraf dalam retina. Rangsangan yang diterima
menuju daerah visual dalam otak untuk diproses sehingga menghasilkan
lukisan dan bentuk yang dilihatnya(Science, 2017).
Pupil berfungsi mengatur cahaya akan melebar ketika menerima
cahaya kurang. Lensa mengatur bayangan jatuh tepat pada retina. Retina
atau selaput jala merupakan jaringan tipis yang terdiri dari jutaan sel saraf
yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang berfungsi untuk dapat melihat
benda dalam kondisi cahaya dan sel kerucut berfungsi untuk melihat
secara detail seperti membaca dan melihat warna pada kondisi
pencahayaan yang cukup.
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada
retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya
jatuh tepat pada bintik kuning retina. Lensa mata akan menipis ketika
melihat objek yang jauh. Untuk melihat objek yang dekat dengan
ketelitian tinggi maka lensa mata akan menebal. Suatu objek dapat dilihat
dengan jelas apabila bayangan objek tersebut tepat jatuh pada bintik
kuning (fovea) pada retina. Dalam hal ini lensa mata akan bekerja otomatis
untuk memfokuskan bayangan objek tersebut.
Secara singkat Mekanisme melihat adalah (Handoyo, 2006):
1) Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil.
2) Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan benda
yang dimaksud jatuh tepat di retina mata.
3) Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan bayangan
benda tersebut ke otak.
4) Otak kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita
dapat melihat benda tersebut.
2. Jelaskan hubungan antara satu indera dengan indera lainnya dalam
memberikan respon terhadap suatu stimulus tertentu! Berikan 2 contoh yang
merepresentasikan hal tersebut!
Jawab:
Saat terjadi rangsangan dari luar, reseptor yang berupa alat indra baik
penglihatan, peraba, pendengaran, pencium, dan pengecap akan meneruskan
rangsangan ke saraf sensorik hingga terjadinya efektor. Terjadinya efektor
berupa suatu respon tertentu yang diberikan tentu karena terjadinya hubungan
antara indra satu dengan lainnya yang saling bekerja sama. Dari hasil
penyerapan atau penerimaan oleh alat-alat indra tersebut akan mendapatkan
tanggapan, atau kesan di dalam otak. Gambaran tersebut menghasilkan
adanya respon tunggal atau bahkan lebih tergantung persepsi yang diolah
dalam otak. Contoh dari hubungan indra satu dengan lainnya ini adalah
hubungan antara indra pembau dengan indra penciuman. Hubungan ini telah
dijelaskan pada praktikum yang telah dilakukan, Dimana saat keduanya
bekerja sama untuk merasakan sesuatu, maka akan menghasilkan respon yang
cepat dilakukan otak dalam merasakan rangsangan. Contoh respon tunggal
yang dilakukan adalah merasakan rasa dan contoh respon jamaknya adalah
merasakan kemudian memuntahkan makanan/minuman dalam mulut tersebut
karena dirasa tidak cocok dengan selera. Contoh lain dari hubungan indra satu
dengan lainnya adalah hubungan indra pendengaran dan penglihatan,
misalnya saat kita belajar yang memerlukan koordinasi antara mata dan
telinga agar bisa melihat serta mendengarkan materi yang dipelajsari
kemudian diterjemahkan otak yang akan memberikan respon untuk
melakukan sesuatu seperti menulis atau mencatat yang dipelajari.
3. Jelaskan bagian-bagian kulit yang peka terhadap rangsangan! Gambarkan dan
identifikasi struktur kulitnya!
Jawab:
Bagian-bagian kulit yang peka terhadap rangsangan antara lain:
a. Rangsangan tekanan kuat
Korpuskula Paccini ini adalah ujung saraf pada kulit yang peka terhadap
rangsangan tekanan atau saraf perasa tekanan kuat. Terletak di jaringan
subkutan pada mesenterium, tendo, ligamen, telapak tangan, telapak kaki,
jari, puting, periosteum, dan genetalia eksterna. Mempunyai bentuk
bundar atau lonjong dan besar (dengan panjang 2 mm dan diameter 0,5
hingga 1 mm), bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan mata
telanjang karena bentuknya mirip dengan bawang.
b. Rangsangan panas
Korpuskula Ruffini ini adalah ujung saraf pada kulit yang peka terhadap
rangsangan panas. Terletak pada jaringan ikat termasuk dermis dan
kapsula sendi yang memiliki kapsula jaringan ikat tipis mengandung
ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskula Ruffini ini
merupakan mekanoreseptor karena mirip dengan organ tendo golgi.
c. Rangsangan sentuhan
Korpuskula Meisner ini adalah ujung saraf perasa pada kulit yang peka
terhadap sentuhan. Terletak pada papila dermis, khususnya pada bibir,
puting, ujung jari, dan genetalia. Memiliki berbentuk silindris.
Panjangnya tegak lurus di permukaan kulit dan berukuran sekitar 80
mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron.
d. Rangsangan dingin
Korpuskula Krause ini adalah ujung saraf perasa pada kulit yang peka
terhadap rangsangan dingin. Terletak di daerah mikokutis (bibir dan
genetalia eksterna) pada dermis dan berhubungan dengan rambut.
Memiliki bentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50 mikron.
Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium.
Terdapat serat ber-mielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap
diselubungi dengan sel schwann. Seratnyabercabang atau berjalan spiral
dan berakhir sebagai akhir saraf yang menggelembungBerguna sebagai
mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.
e. Rangsangan tekanan ringan
Lempeng Merkel adalah ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan.
Terletak dekat permukaan kulit. Sel-sel Merkel dan Meissner terdapat di
lapisan kulit superfisial dan pada kluster dibawah lengkungan ujung-
ujung jari yang menyusun sidik jari. Lempeng Merkel juga dapat
ditemukan di kelenjar Mammae.
f. Rangsangan nyeri
Ujung saraf bebas adalah ujung perasa yang peka dalam mendeteksi rasa
nyeri. Terletak pada bagian yang dekat dengan permukaan kulit
Gambar dan identifikasi struktur kulit
H. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum sistem indera adalah
bahwa bagian kulit yang peka terhadap rangsang tekanan di jaringan
subkutan pada mesenterium, rangsang panas Rangsangan panas di jaringan
ikat termasuk dermis, rangsang sentuhan sentuhan di papila dermis,
rangsang dingin Terletak di daerah mikokutis, rangsang tekanan ringan di
dekat permukaan kulit, rangsang nyeri permukaan kulit. Telinga selain
berfungsi sebagai reseptor suara (saat menggetarkan gedang telinga lalu
diteruskan ke otak), juga berfungsi sebagai kesetimbangan tubuh karena
memiliki tabung eustachius dan organ keseimbangan yaitu kanalis
semisirkularis (saluran gelung), sakulus, dan utrikulus. Pentingnya
penglihatan binokular untuk mempertajam objek yang dilihat mata serta
mendapatkan satu kesatuan dari kedua mata. Masam di samping tengah
agak belakang lidah, pahit di belakang lidah, manis di bagian depan, asin di
samping depan lidah. Hubungan indera perasa dan indera pembau adalah
rasa yang dirasakan lidah berhubungan erat dengan indera pembau, saat
indera pembau tidak berfungsi maka indera perasa juga tidak berfungsi
dengan baik.
I. Daftar Rujukan
F. Setiawan. 2016. Fisiologi Penglihatan.
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/696e1e7fa272cc78b609521
298d31d96.pdf (diakses pada 14 Maret 2021).
Farihah, Azzah. (2012). Panca Indera Manusia.
https://isif.academia.edu/azzahfarihah/CurriculumVitae. (diakses pada
tanggal 2 Maret 2021)
Handoyo, S. Y. (2006). Gambaran Umum Sistem Penglihatan ( mata). 19–45.
Isolasi, P., Manusia, D. N. A., Epithel, S. E. L., Dan, M., Pcr, P., & Sds-page,
E. A. D. A. N. (2013). Laporan praktikum . M, 25–29.
Science, A. I. (2017). 9 2-1-1. 212–215.
K. Nazili AH. 2010. http://eprints.walisongo.ac.id/3355/3/3105368_Bab
%202.pdf (diakses 14 Maret 2021).
Ratikafeti. 2017. Sari Kepustakaan Penglihatan Binokular.
http://perpustakaanrsmcicendo.com/wp-content/uploads/2017/01/sari-
kepustakaan-penglihatan-binokular-ratikafeti.pdf (diakses pada 14 Maret
2021).
http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/125958-S-5700-Analisis%20faktor-
Literatur.pdf
https://ardra.biz/topik/fungsi-bintik-buta/
https://www.gurupendidikan.co.id/fungsi-lidah/
Lampiran : Foto
1. Uji indra peraba (kulit)
NO KETERANGAN PENGAMATAN
1 25 kotak ukuran 0,5
cm x 0,5 cm
2 Menyentuhkan jarum
pentul ke kulit
(sentuhan rasa sakit)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Percobaan 3)
3 Menyentuhkan ijuk ke
kulit (tekanan)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Percobaan 3)
4 Menyentuhkan jarum
pentul yang ujungnya
telah dipanskan 15
detik (panas)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Percobaan 3)
5 Menyentuhkan jarum
pentul yang ujungnya
telah didinginkan 15
detik (dingin)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Percobaan 3)
Study Literasi
NO KETERANGAN PENGAMATAN
1 Nutrisari (masam)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Percobaan 3)
2 Kopi (pahit)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Percobaan 3)
3 Gula (manis)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Pecobaan 3)
4 Garam (asin)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Percobaan 3)
5. Uji indera pembau (hidung)
NO KETERANGAN PENGAMATAN
1 Memasukkan
potongan bawang
merah ke dalam mulut
(mata tertutup)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Percobaan 3)
2 Memasukkan
potongan wortel ke
dalam mulut (mata
tertutup)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Percobaan 3)
3 Memasukkan
potongan apel ke
dalam mulut (mata
tertutu)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Percobaan 3)
4 Memasukkan
potongan bawang
merah ke dalam mulut
(mata dan hidung
tertutup)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Percobaan 3)
5 Memasukkan
potongan wortel ke
dalam mulut (mata
dan hidung tertutup)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Percobaan 3)
6 Memasukkan
potongan apel ke
dalam mulut (mata
dan hidung tertutup)
(Percobaan 1)
(Percobaan 2)
(Percobaan 3)