HASIL
Tabel 1. Hasil Pengamatan Isolasi DNA Buah dan Sayur
No. Sample Hasil Pengamatan
Buah/Sayur
Waktu Warna Bentuk Jumlah
1. Sawi Hijau 00.03.0 Hijau Muda Serabut ++++
0
Keterangan :
+ : Sedikit
++ : Sedang
+++ : Banyak
++++ : Sangat Banyak
berat molekul besar akan berada di bagian
bawah tabung dan molekul ringan akan
PEMBAHASAN
berada pada bagian atas tabung. Isolasi
DNA tersusun atas 3 komponen utama DNA dapat dilakukan melalui tahapan-
yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen, dan tahapan antara lain: preparasi ekstrak sel,
fosfat yang tergabung membentuk pemurnian DNA dari ekstrsk sel dan
nukleotida. DNA terdapat di dalam setiap presipitasi DNA (Krisman, 2011).
sel makhluk hidup yang sangat berperan
penting sebagai pembawa informasi Pada perlakuan awal, yaitu
hereditas yang menentukan stuktur protein mengupas kulit buah diisolasi DNA-nya.
dan proses metabolisme lain. DNA Kemudian dilakukan pelumatan buah
memiliki struktur pilinan utas ganda yang tersebut dengan menggunakan blender.
anti pararel dengan komponen- Proses pelumatan ini bertujuan untuk
komponennya, yaitu gula pentosa memisahkan DNA dengan partikel lain
(deoksiribosa), gugus fosfat dan pasangan yang tidak diinginkan. Proses ekstraksi ini
basa. Sebuah sel memiliki DNA yang harus dilakukan dengan sebaik mungkin
merupakan materi genetik dan bersifat dan secara hati-hati, agar tidak terjadi
herediter pada seluruh sistem kehidupan. kerusakan pada DNA dari buah
Genom adalah set lengkap dari materi tersebut. Selanjutnya, menambahkan 8 gra
genetik (DNA) yang dimiliki suatu m garam dapur (NaCl) pada masing-
organisme dan terorganisasi menjadi masing hasil pelumatan sampel buah yang
kromosom. DNA juga dapat diisolasi, baik ada. Penambahan garam ini bertujuan
pada manusia maupun untuk memekatkan DNA. Ion Na+ yang
tumbuhan (Muslimah, 2011). terkandung dalam garam akan mampu
membentuk ikatan dengan kutub negatif
Pada dasarnya Isolasi DNA pada ikatan fosfat DNA, saat ion Na+ dari
merupakan langkah mempelajari DNA. garam tersebut berikatan dengan fosfat,
Salah satu prinsisp isolais DNA yaitu pada saat itulah DNA akan berkumpul atau
dengan sentrifugasi. Sentrifugasi memekat.Setelahitu, menambahkan campu
merupakan teknik untuk memisahkan ran sabun sunlight dan aquades 1 : 1.
campuran berdasarkan berat molekul Penambahan ini bertujuan untuk merusak
komponennya. Molekul yang mempunyai membran sel dan membran plasma yang
terdapat di dalam buah tersebut, dimana sebab jika etanol tersebut dalam keadaan
perusakan ini terjadi melalui ikatan yang panas, maka DNA yang terkandung dalam
dibentuk pada sisi hidrofobik sabun ekstrak buah akan mengalami denaturasi
dengan protein dan lemak, pada membran (kerusakaan) sehingga tidak dapat teramati
sel membentuk senyawa lipid-protein- (Lehninger, 1982).
sabun kompleks. Senyawa tersebut dapat
terbentuk karena pada protein dan lipid Setelah penambahan etanol,
yang memiliki ujung hidrofobik dan beberapa saat kemudian akan terbentuklah
hidrofilik. Demikian juga dengan sabun tiga lapisan di dalam larutan tersebut,
sehingga dapat membentuk suatu ikatan dimana etanol absolut berada pada lapisan
kimia dan diperoleh DNA dari tanaman atas, kemudian pada lapisan tengah asam
tersebut. Kemudian menambahkan dengan nukleat atau massa putih DNA, sedangkan
20 mL aqaudes, tujuannya untuk pada lapisan ketiga yang berada paling
melarutkan semua zat yang ditambahkan bawah adalah filtrat buah. Terbentuknya 3
seperti garam dan sabun dan mengaduknya lapisan ini diakibatkan perbedaan massa
secara perlahan agar tidak merusak jenis dari ketiga senyawa tersebut. Hasil
struktur DNA. Selain itu tujuan positif yang terlihat pada percobaan yang
pengadukan agar larutan bercampur telah kami lakukan merupakan suatu hasil
hingga homogen. Selanjutnya yang dapat membuktikan serta
mendiamkan selama + 15 menit, tujuannya menunjukkan cara isolasi DNA tumbuhan
untuk merekasikan semua zat-zat yang ada (Krisman, 2011).
dalam larutan tersebut (Tim Penyusun,
2013). Berdasarkan percobaan yang
dilakukan, warna ekstrak dari masing
Pada perlakuan buah-buahan berbeda-beda. Hal ini
berikutnya, melakukan penyaringan disebabkan karena perbedaan susunan
larutan dan memasukkan filtrat hasil DNA yang terdapat dalam tiap buah.
penyaringan tersebut ke dalam tabung Dimana struktur DNA memiliki ciri khas
reaksi. Penyaringan ini bertujuan agar untuk setiap buah, meski hanya disusun
komponen-komponen sel lainnya yang dari sitosin (C), timin (T), adenine (A) dan
tidak diinginkan selain sampel DNA, tidak guanin (G), tetapi perbedaan susunan
mengkontaminasi sampel DNA buah yang kombinasinya di dalam sel makhluk hidup
akan diisolasi. Selain itu, penyaringan ini dapat menyebabkan ciri khusus untuk tiap
bertujuan untuk memisahkan antara residu buah. Selain itu, dari hasil yang diperoleh,
dan filtratnya. Kemudian menambakan banyaknya lapisan endapan asam nukleat
etanol absolut dingin melalui dinding yang diperoleh dari tiap-tiap sampel buah
tabung yang bertujuan agar tidak merusak yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan
proses pemurnian DNA pada bagian karena perbedaan sifat serta struktur dari
tengah. Penambahan ini juga ekstrak buah tersebut. Selain itu, pada
berfungsi sebagai percobaan ini hanya sampel buah pepaya
pengkoagulan DNA, dimana molekul sajay yang dapat dibentuk untaian DNA-
etanol absolut dingin yang tak bermuatan nya selebihnya dari sampel tidak
akan menarik molekul DNA yang terbentuk. Hal ini dikarenakan adanya
bermuatan negative sehingga terjadi kesalahan dari praktikan pada saat
koagulasi atau penggumpalan. Sehingga pelumatan dan eksraksi, dimana DNA dari
DNA yang bersifat transparan dapat buah tersebut mengalami
terlihat dengan jelas berupa benang- kerusakan (Anonim, 2010).
benang halus pada lapisan tengah
campuran buah dan sabun. Etanol yang Meskipun isolasi DNA dapat
digunakan harus dalam keadaan dingin, dilakukan dengan berbagai cara, akan
tetapi pada setiap jenis atau bagian
tanaman dapat memberikan hasil yang
berbeda, hal ini dikarenakan adanya
senyawa polifenol dan polisakarida dalam
konsentrasi tinggi yang dapat menghambat
pemurnian DNA. Jika isolasi DNA
dilakukan dengan sample buah, maka
kadar air pada masing-masing buah
berbeda, dapat memberi hasil yang
berbeda-beda pula. Semakin tinggi kadar
air, maka sel yang terlarut di dalam ekstrak
akan semakin sedikit, sehingga DNA yang
terpretisipasi juga akan sedikit.
Penambahan deterjen dalam isolasi DNA
dapat menyebabkan rusaknya membrane
sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui
sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan
lemak pada membrane membentuk
senyawa “lipid protein-deterjen
kompleks”. Senyawa tersebut dapat
terbentuk karena protein dan lipid
memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik,
demikian juga dengan deterjen, sehingga
dapat membentuk suatu ikatan
kimia (Krisman, 2011).